Identifikasi Masalah Model Pembelajaran Inovatif

identifikasi masalah model pembelajaran inovatif

HermanAnis.com. Teman-teman semua, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas satu topik terkait persiapan pembelajaran yakni Identifikasi Masalah Model Pembelajaran Inovatif. Identifikasi permasalahan pembelajaran ini merupakan dasar untuk merancang pembelajaran terutama untuk pembelajaran berbasis masalah.

Baca juga: Faktor Penyebab Rendahnya Minat Belajar Siswa

A. Model model Pembelajaran Inovatif

Dalam platform Rumah Belajar Kemendikbud RI, setidaknya ada 6 model pembelajaran inovatif. Keenam model tersebut adalah:

  1. Discovery-Inquiry
  2. Flipped classroom
  3. Project based learning (PjBL)
  4. Blended learning dengan blog
  5. Berbasis gim
  6. Self organized learning environments (sole)

Baca Juga:

B. Karakteristik Rancangan Pembelajaran Inovatif Abad 21

Model model Pembelajaran Inovatif. Seorang guru di era industri 4.0 abad 21 di harapkan mampu menjadi agen pembaruan. Pembaruan yang saudara lakukan bisa di mulai dari aktivitas perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi hingga tindak lanjutnya.

Untuk itu, Pendidik perlu memahami beberapa karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21 yang akan di terapkan dalam RPP.

Baca Juga:

Penerapan unsur-unsur terbaru dalam komponen RPP terletak pada:

  • Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK),
  • Tujuan Pembelajaran,
  • Kegiatan Pendahuluan, Inti, dan
  • Penutup Pembelajaran, serta
  • Penilaian Pembelajaran.

Baca Juga :

Hal itu sejalan dengan rencana penguatan karakter siswa pada kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2018). Pembedanya adalah pada unsur TPACK dan Neuroscience sebagai payung konsep pendekatan maupun model pembelajaran yang di pilih dalam rancangan pembelajaran dan juga adanya STEAM.

Berikut ini karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21 beserta penerapannya dalam RPP, yaitu:

  1. Kolaborasi peserta didik dan guru
  2. Berorientasi HOTS
  3. Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)
  4. Berorientasi pada keterampilan belajar dan mengembangkan Keterampilan Abad 21 (4C)
  5. Mengembangkan kemampuan literasi
  6. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

C. Identifikasi Masalah Model Pembelajaran Inovatif

Bagi teman-teman yang akan melakukan Identifikasi Masalah Model Pembelajaran Inovatif, maka teman teman guru dapat fokus pada 6 karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21.

1. Identifikasi Masalah Model Pembelajaran Inovatif pada aspek Kolaborasi

Ciri rancangan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik maupun kolaboratif biasanya tampak pada komponen tujuan, pilihan strategi pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam RPP.

Untuk itu, Pendidik harus mencermati kalimat rumusan tujuan dan kalimat-kalimat kegiatan pembelajarannya di RPP. Pendidik harus mampu membedakan berbagai pendekatan, model, maupun metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, kolaborasi, atau selainnya.

Tabel 1. Perbandingan 3 Orientasi Pembelajaran dalam Rumusan Tujuan Pembelajaran

identifikasi masalah model pembelajaran inovatif - Perbandingan 3 Orientasi Pembelajaran dalam Rumusan Tujuan Pembelajaran

Dari contoh ini, silahkan bapak ibu mengecek, apakah perangkat yang teman-teman buat sudah sesuai atau belum. Jika tidak sesuai maka itulah masalahnya.

Ciri berikutnya, RPP yang berorientasi kolaborasi peserta didik dan guru akan tampak pada pemilihan pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang tepat. Untuk pendekatan pembelajaran yang tepat, bisa di pilih :

  1. Saintifik atau STEAM.
  2. Problem based learning,
  3. Project based learning,
  4. Cooperative learning,
  5. Contextual learning,
  6. Digital learning, atau
  7. Blended learning

atau pilihan model pembelajaran lain yang sesuai.

Adapun metode pembelajaran yang berorientasi kolaborasi peserta didik dan guru dapat di lakukan dengan tanya jawab, diskusi, demontrasi, bermain peran, simulasi, permainan, praktek, latihan, penemuan, atau eksperimen.

Ciri lainnya yang tampak dalam RPP ada pada langkah-langkah pembelajaran. Berikut contoh deskripsi kegiatan pembelajaran yang berorientasi kolaborasi peserta didik dan guru, kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan berpusat pada guru.

Tabel 2. Perbandingan 3 Orientasi Pembelajaran dalam Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Dari contoh ini, silahkan bapak ibu mengecek, apakah perangkat yang teman-teman buat sudah sesuai atau belum. Jika tidak sesuai maka itulah masalahnya.

Baca Juga : Identifikasi Masalah Pedagogik

2. Identifikasi masalah pada aspek pembelajaran berorientasi HOTS

HOTS (Higher Order Thinking Skill) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar.

HOTS menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi (Resnick: 987)

Untuk memperjelas pemahaman teman-teman tentang HOTS, berikut ini di sajikan tabel hubungan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan.

Tabel 3. Hubungan Level Kognitif dan Dimensi Pengetahuan

Model model Pembelajaran Inovatif - Hubungan Level Kognitif dan Dimensi Pengetahuan
Perbandingan 3 Orientasi Pembelajaran dalam Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Adapun ciri rancangan pembelajaran yang berorientasi HOTS dalam komponen RPP, yaitu: Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) sebagai jabaran Kompetensi Dasar (KD), Tujuan, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, dan Penilaian Pembelajaran dalam RPP.

Baca Juga:
Kriteria Pakar dalam Wawancara Eksplorasi Penyebab Masalah
Pertanyaan dalam Wawacara Eksplorasi Masalah dengan Kepala Sekolah 

a. Ciri pertama,

RPP yang berorientasi HOTS terdapat pada komponen IPK. Hal ini di tandai dengan penggunaan kata kerja operasional sesuai perkembangan berpikir tingkat tinggi sebagaimana contoh berikut ini.

Tabel 4. Contoh Penerapan HOTS dalam Indikator Pencapaian Kompetensi

Contoh Penerapan HOTS dalam Indikator Pencapaian Kompetensi

Dari contoh tersebut, dapat di cermati bahwa indikator 3.3.1 bukan termasuk HOTS karena kata kerja yang di pakai masih pada tingkat berfikir rendah C1. Adapun indikator lainnya sudah HOTS karena menggunakan kata kerja tingkat berfikir tinggi C6.

Dari contoh ini, silahkan bapak ibu mengecek, apakah perangkat yang teman-teman buat sudah sesuai atau belum. Jika tidak sesuai maka itulah masalahnya.

b. Ciri kedua,

Rancangan pembelajaran yang berorientasi HOTS ada pada rumusan tujuan pembelajaran dalam RPP. Berikut ini contoh rumusan tujuan pembelajaran yang berorientasi HOTS atau tidak.

Tabel 5. Contoh Penerapan HOTS dalam Tujuan Pembelajaran

identifikasi masalah model pembelajaran inovatif - Contoh Penerapan HOTS dalam Tujuan Pembelajaran

Coba perhatikan, mengapa tujuan pembelajaran 2 dan 3 pada kolom sisi kanan berorientasi HOTS? Benar sekali, tujuan pembelajaran 2 dan 3 tersebut beroritentasi HOTS sebab sudah menggunakan kata kerja operasional dengan kategori berpikir tingkat tinggi pada level C4 dan C5.

Dari contoh ini, silahkan bapak ibu mengecek, apakah perangkat yang teman-teman buat sudah sesuai atau belum. Jika tidak sesuai maka itulah masalahnya.

c. Ciri ketiga,

Komponen RPP yang berorientasi HOTS ada pada langkah-langkah pembelajarannya. Integrasi HOTS bisa di lakukan pada Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti, maupun Kegiatan Penutup. Berikut ini contoh integrasi HOTS tersebut.

Tabel 6. Contoh Penerapan HOTS dalam Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Contoh Penerapan HOTS dalam Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Dari contoh ini, silahkan bapak ibu mengecek, apakah perangkat yang teman-teman buat sudah sesuai atau belum. Jika tidak sesuai maka itulah masalahnya.

d. Ciri keempat,

RPP yang berorientasi HOTS ada pada komponen penilaian. Integrasi HOTS pada penilaian biasanya tercermin pada instrumen penilaian yang di gunakan, baik berupa tes maupun non tes.

Untuk membuat instrumen tes yang berorientasi HOTS, perlu di perhatikan langkah-langkah berikut ini:

  • Menganalisis KD yang dapat di buat soal-soal HOTS
  • Tidak semua KD dapat di buatkan model-model soal HOTS.
  • Menyusun kisi-kisi soal,
    Secara umum, kisi-kisi tersebut di perlukan untuk memandu guru dalam: (1) memilih KD yang dapat di buat soal-soal HOTS, (2) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan di uji, (3) merumuskan indikator soal, dan (4) menentukan level kognitif.
  • Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual.
  • Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal.
  • Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban.

Identifikasi masalah pada aspek mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)

Pengintegrasian ICT di segala bidang adalah suatu keniscayaan yang harus di laksanakan di Era Industri 4.0 ini. Demikian pula dalam bidang pendidikan, rancangan pembelajaran inovatif tentunya semaksimal mungkin mengintegrasikan ICT.

Penggunaan laptop, HP, atau gawai lainnya oleh guru maupun siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas merupakan wujud dari integrasi ICT. Ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT dalam RPP ada pada komponen Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, pilihan Media dan atau Sumber Belajarnya.

Berikut contoh rumusan Tujuan Pembelajaran yang mengintegrasikan ICT maupun yang tidak.

Tabel 7. Contoh Integrasi ICT dalam Tujuan Pembelajaran

identifikasi masalah model pembelajaran inovatif - Contoh Integrasi ICT dalam Tujuan Pembelajaran

Dari contoh ini, silahkan bapak ibu mengecek, apakah perangkat yang teman-teman buat sudah sesuai atau belum. Jika tidak sesuai maka itulah masalahnya.

Kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT pada komponen langkah-langkah pembelajaran dalam RPP dapat di lihat pada contoh berikut ini.

Tabel 8. Contoh Integrasi ICT dalam Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Contoh Integrasi ICT dalam Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Dari contoh ini, silahkan bapak ibu mengecek, apakah perangkat yang teman-teman buat sudah sesuai atau belum. Jika tidak sesuai maka itulah masalahnya.

Ciri-ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT dapat juga di telusuri dari penggunaan media atau sumber belajar guru dalam RPP. Penggunaan media dan sumber belajar ini tidak hanya untuk kegiatan pembelajaran tapi bisa juga berfungsi sebagai instrument penilaian.

Contoh Sumber Belajar:

  1. Lingkungan Sekitar
  2. Kartu fungsi bagian tumbuhan
  3. Kartu bagian tumbuhan
  4. Bahan ajar tentang kata tanya
  5. LCD dan laptop
  6. Google form untuk kuis/jawab soal

3. Identifikasi Masalah pada aspek pembelajaran berorientasi pada keterampilan belajar dan mengembangkan Keterampilan Abad 21 (4C)

Keterampilan belajar merupakan suatu teknik yang di gunakan untuk memperoleh, mempertahankan, serta mengungkapkan pengetahuan dan merupakan cara untuk menyelesaikan persoalan belajarnya.

Dalam memperoleh keterampilan belajar, siswa di arahkan untuk mampu menyadari bagaimana cara belajar yang terbaik sehingga menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya baik secara individu maupun kelompok (Conny Semiawan, 1992).

Selanjutnya di katakan bahwa, ada 4 unsur utama dalam keterampilan belajar, yaitu: transformasi persepsi belajar, keterampilan manajemen pribadi, interpersonal dan kerjasama tim, serta kesempatan bereksplorasi.

Unsur yang serupa meski tidak sama ada pada tuntutan keterampilan abad 21 terutama 4C (Creativity, Collaboration, Critical Thingking, dan Communication). Untuk mewujudkan 2 hal di atas, guru dapat menerapkan model, pendekatan, dan metode pembelajaran yang tepat dalam RPP.

Integrasi keterampilan belajar dan keterampilan abad 21 dalam RPP juga dapat di wujudkan pada langkah-langkah kegiatan belajar sebagaimana contoh berikut:

Tabel 9. Contoh Integrasi ICT dalam Kegiatan Pembelajaran

identifikasi masalah model pembelajaran inovatif - Contoh Integrasi ICT dalam Kegiatan Pembelajaran

Dari contoh ini, silahkan bapak ibu mengecek, apakah perangkat yang teman-teman buat sudah sesuai atau belum. Jika tidak sesuai maka itulah masalahnya.

4. Identifikasi Masalah Model Pembelajaran Inovatif pada aspek mengembangkan kemampuan literasi

audara mahasiswa, penguasaan enam literasi dasar yang di sepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 sangat penting bagi peserta didik, bagi orang tua, dan seluruh warga masyarakat. Enam literasi dasar tersebut mencakup;

  1. literasi baca tulis,
  2. literasi numerasi,
  3. literasi sains,
  4. literasi digital,
  5. literasi finansial, dan
  6. literasi budaya dan kewargaan (Kemdikbud, 2017).

Rancangan pembelajaran inovatif yang mengembangkan kemampuan 6 literasi ini dapat di wujudkan dengan menerapkan konsep Neuroscience dan TPACK dalam RPP pada aktivitas pembelajaran. Contohnya secara singkat sebagai berikut:

Tabel 10. Contoh Penerapan unsur TPACK dan Kemampuan Literasi dalam Kegiatan Pembelajaran

Contoh Penerapan unsur TPACK dan Kemampuan Literasi dalam Kegiatan Pembelajaran

Dari contoh ini, silahkan bapak ibu mengecek, apakah perangkat yang teman-teman buat sudah sesuai atau belum. Jika tidak sesuai maka itulah masalahnya.

5. Identifikasi Masalah Model Pembelajaran Inovatif pada aspek Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Terdapat lima nilai karakter utama dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang bersumber dari Pancasila, yaitu; religiusitas, nasionalisme, integritas (kejujuran), kemandirian, dan gotongroyong. PPK dapat di capai melalui aktivitas berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat.

Baca Juga: Cara Mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran

PPK berbasis budaya sekolah berupa kegiatan 6 literasi, sedangkan PPK berbasis kelas berupa pembelajaran tematik yang menggunakan kompetensi abad 21 terutama 4C, serta keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) (Kemdikbud, 2018).

RPP yang mengintegrasikan PPK ada pada komponen Tujuan Pembelajaran dan Deskripsi Langkah-langkah Kegiatan Pembelajarannya. Berikut ini contoh rumusan Tujuan Pembelajaran yang menerapkan PPK:

Tabel 11. Contoh Penerapan unsur PPK dalam Tujuan Pembelajaran

identifikasi masalah model pembelajaran inovatif -Contoh Penerapan unsur PPK dalam Tujuan Pembelajaran

Dari contoh ini, silahkan bapak ibu mengecek, apakah perangkat yang teman-teman buat sudah sesuai atau belum. Jika tidak sesuai maka itulah masalahnya.

Adapun contoh penerapan PPK pada bagian langkah-langkah aktivitas pembelajarannya, yaitu:

Tabel 12. Contoh Penerapan unsur PPK dalam Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Contoh Penerapan unsur PPK dalam Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Dari contoh ini, silahkan bapak ibu mengecek, apakah perangkat yang teman-teman buat sudah sesuai atau belum. Jika tidak sesuai maka itulah masalahnya.

Baca Artikel Terkait:

Sumber Rujukan

  • Estu Miyarso. 2019. Modul 4. Perancangan Pembelajaran Inovatif. PPG dalam Jabatan Kemdikbud.

Demikian, Semoga bermanfaat.


Eksplorasi konten lain dari Herman Anis

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close

Eksplorasi konten lain dari Herman Anis

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca