HermanAnis.com. Teman-teman semua, pembahasan kali ini masih tentang bagaimana persiapan dalam merancang pembelajaran inovatif, di mana kita akan membahas tentang Penentuan Penyebab Masalah. Sebagaimana di ketahui bahwa, setelah teman-teman melakukan identifikasi masalah, kemudian melakukan eksplorasi penyebab masalah, maka langkah selanjutnya adalah Penentuan Penyebab Masalah.
Baca Juga: Identifikasi Masalah terkait membangun Relasi-Hubungan dengan Orang Tua
A. Aktivitas dalam Penentuan Penyebab Masalah
Teman-teman semua, setelah melakukan identifikasi masalah dan ekplorasi penyebab masalah atau menentukan akar masalah, maka langkah selanjutnya dalam merancang pembelajaran inovatif adalah Penentuan Penyebab Masalah berdasarkan teori dan praktek.
Kegiatan mengidentifikasi, kemudian mengeksplorasi akar masalah dan selanjutnya menentuan penyebab utama dari masalah tersebut merupakan landasan dalam suatu penelitian ilmiah. Selain itu bagi teman-teman yang sedang mengikuti Pendidikan Program Profesi Guru (PPG), aktivitas ini merupakan kegiatan awal dalam aktivitas pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan proyek.
Berikut 2 aktivitas utama dalam penentuan penyebab masalah dalam pembelajaran:
- Menentukan kesesuaian antara masalah yang telah diidentifikasi dengan akar penyebabnya.
- Menentukan masalah masalah yang paling penting diselesaikan.
Baca Juga:
B. Penentuan Penyebab Masalah
Sebagaimana di paparkan sebelumnya bahwa, ada 2 aktivitas pokok dalam penentuan penyebab masalah.
1. Menentukan kesesuaian antara masalah yang telah diidentifikasi dengan akar penyebabnya.
Sebagai contoh, misalkan identifikasi masalah yang telah dilakukan didasarkan atas 9 topik yakni:
- Penyusunan perangkat pembelajaran (RPP, Media, Asesmen, Bahan ajar, LKPD & lainnya)
- Penerapan Model, pendekatan, metode, teknik, strategi pembelajaran inovatif
- Penggunaan Media Pembelajaran
- Penggunaan LKPD
- Teknik dan strategi asesmen pemahaman siswa
- Penerapan pembelajaran dan asesmen berbasis HOTS
- Integrasi literasi dan numerasi, HOTS dan kecakapan hidup abad 21 (4C) dalam pembelajaran
- Profil atau karakteristik siswa seperti kemampuan awal, minat atau gaya belajar.
- Pencapaian belajar PD.
Baca Juga : Desain Pembelajaran Inovatif
Berdasarkan 9 topik masalah tersebut, kemudian masalah-masalah yang bersesuaian kemudian dikelompokkan dalam tabel berikut.
Baca selengkapnya:
No | Aspek yang di identifikasi | Contoh Identifikasi Masalah Pembelajaran |
6 | Penerapan pembelajaran dan asesmen berbasis HOTS | Pembelajaran dan asesmen yang di lakukan belum berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). |
7 | Integrasi literasi dan numerasi, HOTS dan kecakapan hidup abad 21 (4C) dalam pembelajaran | Pembelajaran yang di laksanakan belum mengintegrasi konten literasi dan numerasi, HOTS dan kecakapan hidup abad 21 (4C). |
8 | Profil atau karakteristik siswa seperti kemampuan awal, minat atau gaya belajar. | Guru tidak memiliki data tentang karakteristik siswa, sebagai bahan untuk merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. |
9 | Pencapaian Belajar PD | – Hasil belajar rendah – motivasi belajar rendah – keterampilan proses sains rendah – bersikap masa bodoh, kurang inisiatif, kurang, – keterampilan berpikir kritis, kreatif, reflektif rendah – kemampuan komunikasi rendah – kemampuan kerjasama kurang |
Setelah melakukan pengelompokan masalah, selanjutnya teman-teman perlu mengeksplorasi penyebab setiap masalah tersebut dengan mengkaji literatur seperti:
- Jurnal ilmiah terindeks
- Prosiding seminar
- Laporan hasil penelitian
- Buku Ajar
Untuk itu, aktivitas yang teman-teman perlu lakukan adalah,
- Mencari sumber informasi yang relevan
- Mengambil dan mengumpulkan informasi yang relevan
- File dokumen hasil identifikasi masalah yang telah di kelompokkan.
2. Eksplorasi Penyebab Masalah
Dari hasil eksplorasi penyebab masalah, maka selanjutnya diperolehlah sejumlah akar masalah dari setiap masalah yang didientifikasi.
Baca Juga :
Baca Artikel Terkait:
No | Aspek yang di identifikasi | Contoh Identifikasi Masalah Pembelajaran | Hasil Ekplorasi Penyebab Masalah |
7 | Integrasi literasi dan numerasi, HOTS dan kecakapan hidup abad 21 (4C) dalam pembelajaran | Pembelajaran yang di laksanakan belum mengintegrasi konten literasi dan numerasi, HOTS dan kecakapan hidup abad 21 (4C). | – Pengetahuan guru tentang bagaimana cara mengintegrasi konten literasi dan numerasi, HOTS dan kecakapan hidup abad 21 (4C) dalam pembelajaran masih minim – Kurangnya pelatihan terkait mengintegrasi konten literasi dan numerasi, HOTS dan kecakapan hidup abad 21 (4C) yang di ikuti guru |
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalahnya, maka teman-teman perlu melakukan analisis untuk memetakan kembali antara 9 topik dalam tabel tersebut.
Hal ini membutuhkan analisis yang luas dan mendalam mengingat antara satu masalah dengan masalah yang lainnnya saling berkaitan.
Teman-teman bisa memulainya dengan menentukan msalah mendasar pada siswa sebagai subjek pembelajaran. Dalam Penentuan Penyebab Masalah dalam pembelajaran, teman-teman dapat fokus pada masalah yang dihadapi PD dan penyebab masalahnya fokus pada kelemahan atau kekurangan guru/pendidik.
Contoh Mengeksplor Masalah yang lain dapat dilihat dalam link artikel berikut:
C. Menentukan masalah-masalah yang paling penting diselesaikan
Sebagimana telah dibahas sebelumnya bahwa untuk Penentuan Penyebab Masalah, kita dapat mengambil pendekatan dimana analisisnya akan di fokuskan pada masalah yang dihadapi PD dan penyebab masalahnya fokus pada kelemahan atau kekurangan guru/pendidik.
Berikut salah satu contoh Penentuan Penyebab Masalah dalam merancang pembelajaran inovatif.
No | Ekplorasi Penyebab Masalah | Masalah yang di identifikasi (fokus pada PD) | Penentuan Masalah Pembelajaran |
1 | – Pembelajaran tidak menarik – Guru belum menerapkan pembelajaran sesuai kebutuhan PD – Pendidik belum memanfaatkan TIK secara efektif dalam pembelajaran – PD menganggap belajar belum penting bagi dirinya – Perangkat dan Media yang digunakan guru tidak mendukung pembelajaran Abad 21 – Pembelajaran belum memfasilitasi PD keterampilan berpikir tingkat tinggi – Belum adanya Profil atau karakteristik siswa seperti kemampuan awal, minat atau gaya belajar. – dst-nya | – motivasi belajar rendah – bersikap masa bodoh, kurang inisiatif, malas, dan sebagainya. | Hasil Belajar dan Motivasi Belajar rendah |
2 | – Pembelajaran belum menerapkan assesment of, as & for learning pada pembelajaran – Instrumen yang di gunakan belum di kembangkan secara baik dan standar. – pembelajaran belum mengakomodasi upaya peningkatan kecakapan hidup abad 21. – Pembelajaran yang di laksanakan belum mengintegrasi HOTS dalam dan kecakapan hidup abad 21 (4C). – dst-nya. | – keterampilan berpikir kritis, kreatif, reflektif rendah – kemampuan komunikasi rendah – kemampuan kerjasama kurang | Kecakapan hidup Abad 21 rendah |
3 | – Perangkat pembelajaran belum di kembangkan sesuai kebutuhan PD dan tuntutan kurikulum. – LKPD belum memuat kegiatan proses sains. LKPD yang ada berisi teori, contoh soal, dan latihan soal. | – Keterampilan proses sains (KPS) PD rendah – Hasil Belajar PD rendah | Hasil belajar dan KPS rendah |
4 | Pembelajaran yang di laksanakan belum mengintegrasi konten literasi dan numerasi. | – Kemampuan literasi sains dan numerasi PD rendah | Kemampuan Literasi PD rendah |
Demikian, semoga bermanfaat.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Saya sangat menyukai nya, karena jg sangat membutuhkannya untuk bahan referensi
Alahamdulillah kalo gitu pak. Sukses selalu…
terimaksih sangat bermanfaat
terimaksih sangat bermanfaat dan sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas ppg
Terimakasih saya sangat membutuhkan utk bahan referensi