Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

HermanAnis.com. Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang proses perencanaan kegiatan pembelajaran pada kurikulum merdeka. Dasar dalam proses perencanaan kegiatan pembelajaran pada kurikulum merdeka adalah PP Mendikbud, Ristek RI No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Jenjang PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jentang Pendidikan Menengah.

Baca Juga: Eksplorasi Alternatif Solusi

A. Definisi istilah dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

Sebelum kita membahas bagaimana proses perencanaan kegiatan pembelajaran pada kurikulum merdeka, kita perlu membahas tentang 4 istilah dalam proses pembelajaran, yakni standar proses, peserta didik, pendidik dan satuan pendidikan.

  1. Standar Proses adalah kriteria minimal proses pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
  2. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
  3. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
  4. Satuan Pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang selanjutnya di sebut Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal dan nonformal pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Baca Juga : Desain Pembelajaran Inovatif

B. Standar Proses sebagai dasar Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

Pendidik dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka harus mengikuti standar proses. Standar Proses di gunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mengembangkan potensi, prakarsa, kemampuan, dan kemandirian Peserta Didik secara optimal yang meliputi:

  • perencanaan pembelajaran;
  • pelaksanaan pembelajaran; dan
  • penilaian proses pembelajaran

Baca Juga: Analisis Kebutuhan Perkuliahan: Apa saja yang perlu untuk dianalisis?

C. Standar Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

Perencanaan Kegiatan Pembelajaran yang di lakukan oleh pendidik yang berisi aktivitas untuk merumuskan:

  • capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran;
  • cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
  • cara menilai ketercapaian tujuan belajar

Perencanaan pembelajaran di susun dalam bentuk dokumen perencanaan pembelajaran yang bersifat, fleksibel, jelas dan sederhana. Dimana, dokumen perencanaan pembelajaran yang fleksibel merupakan dokumen yang tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat di sesuaikan dengan konteks pembelajaran.

Semntara, dokumen perencanaan pembelajaran yang jelas merupakan dokumen yang mudah di pahami. Kemudian dokumen perencanaan pembelajaran yang sederhana merupakan dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran.

Dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka, dokumen perencanaan pembelajaran paling sedikit memuat:

  1. tujuan pembelajaran;
  2. langkah atau kegiatan pembelajaran; dan
  3. penilaian atau asesmen pembelajaran

D. Capaian Pembelajaran yang Menjadi Tujuan Belajar dari Suatu Unit Pembelajaran

Capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran merupakan sekumpulan kompetensi dan lingkup materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum Satuan Pendidikan. Dimana, Kurikulum Satuan Pendidikan di susun berdasarkan

  1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang di tetapkan secara nasional; dan
  2. visi, misi, dan karakteristik Satuan Pendidikan.

Kurikulum ini di susun dengan melibatkan Peserta Didik dan/atau orang tua/wali Peserta Didik. Selain melibatkan Peserta Didik dan/atau orang tua/wali Peserta Didik, penyusunan kurikulum Satuan Pendidikan pada:

  • pendidikan menengah kejuruan, juga melibatkan dunia kerja; dan
  • pendidikan khusus, juga melibatkan ahli yang relevan.

Capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran di rumuskan dengan
mempertimbangkan karakteristik Peserta Didik dan sumber daya Satuan Pendidikan. Selain itu, perumusan capaian pembelajaran pada pendidikan menengah kejuruan juga mempertimbangkan kompetensi yang di butuhkan oleh dunia kerja.

Perumusan capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar pada pendidikan menengah kejuruan di tuangkan dalam bentuk kompetensi yang mengacu pada jenjang kualifikasi keahlian tertentu atau sesuai kebutuhan hidup mandiri.

Kemudian, perumusan capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar pada pendidikan khusus di tujukan untuk:

  • optimalisasi potensi, bakat, minat, dan kesiapan kerja;
  • pembentukan kemandirian; dan/atau
  • penguasaan keterampilan hidup, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Peserta Didik.

Baca Juga : Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

E. Cara untuk Mencapai Tujuan Belajar

Cara untuk mencapai tujuan belajar di lakukan melalui strategi pembelajaran yang di rancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas. Strategi pembelajaran yang di rancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas di laksanakan dengan cara:

  1. memberi kesempatan untuk menerapkan materi pada problem atau konteks nyata;
  2. mendorong interaksi dan partisipasi aktif Peserta Didik;
  3. mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia di lingkungan Satuan Pendidikan dan/atau di lingkungan masyarakat; dan/atau
  4. menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi.

Strategi pembelajaran yang di rancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas di laksanakan dengan memperhatikan karakteristik Peserta Didik, yang mencakup:

  • usia dan tingkat perkembangan;
  • tingkat kemampuan sebelumnya;
  • kondisi fisik dan psikologis; dan
  • latar belakang keluarga Peserta Didik.

Pelaksanaan strategi pembelajaran dapat bersifat lintas mata pelajaran dan/atau lintas tingkatan kelas.

Baca Juga: Kegiatan Kebhinekaan di Sekolah

E. Cara Menilai Ketercapaian Tujuan Belajar

Cara menilai ketercapaian tujuan belajar di lakukan oleh Pendidik dengan menggunakan beragam teknik dan/atau instrumen penilaian atau asesmen yang sesuai dengan tujuan belajar. Hal ini mengacu pada standar penilaian pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

Baca Juga: Contoh Instrumen Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

F. Langkah-langkah dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

Langkah-langkah dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka setidaknya ada 5 tahap. Dimana pada setiap tahap ini, ada proses pengembangannya secara tersendiri.

  1. Menyiapkan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)
  2. Menyiapkan Alur Tujuan Pembelajaran
  3. Menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
  4. Menyusun Modul Ajar
  5. Menyiapkan Projek Profil Pancasila

1. Menyiapkan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan pada sekolah penggerak adalah:

  1. Menganalisis konteks Karakteristik Satuan Pendidikan;
  2. Merumuskan Visi Misi dan Tujuan;
  3. Menentukan Pengorganisasian Pembelajaran;
  4. Menyusun Rencana Pembelajaran, dan
  5. Merancang Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan.

2. Menyiapkan Alur Tujuan Pembelajaran

Alur Pembelajaran disusun untuk menjadi rangkaian tujuan pembelajaran sejak awal hingga akhir setiap fase dari suatu Capaian Pembelajaran. Alur ini menjadi panduan guru dan siswa untuk mencapai CP di akhir fase tersebut.

Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran sbb: Bedah dokumen CP, Urai CP menjadi Kompetensi, dst-nya.

Berikut contoh produk dari alur tujuan pembelajaran.

Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

Baca Lebih Lanjut : Alur Tujuan Pembelajaran

3. Menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Setiap satuan Pendidikan dan pendidik akan menggunakan Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar yang berbeda.

Oleh karena itu, untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran, antara satu guru dengan guru yang lainnya dapat berbeda, baik dalam angka kuantitatif atau kualitatif sesuai dengan karakteristik :

  • Tujuan pembelajaran
  • Aktivitas pembelajaran
  • Asesmen yang dilaksanakan

Baca juga : Merumuskan Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

4. Menyusun Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.

Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid. 

Adapun tujuan penyusunan atau pembuatan modul, antara lain:

  1. Agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan pendidik (yang minimal).
  2. Agar peran pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan pembelajaran.
  3. Melatih kejujuran peserta didik.

Baca Lebih Lanjut : Komponen Modul Ajar dan RPP dalam Kurikulum Merdeka

5. Menyiapkan Projek Profil Pancasila

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. 

Prinsip Projek Profil Pelajar Pancasila: 

  1. Holistik. Prinsip holistik akan dapat mengajarkan siswa untuk melihat segala permasalahan secara keseluruhan menjadi bagian yang utuh. 
  2. Kontekstual. 
  3. Berpusat pada Pelajar Pancasila. 
  4. Eksploratif.

Baca Juga: Contoh Praktik Pendidikan Kolonial yang Masih Sering dilakukan Guru

Sumber:

Demikian semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close