HermanAnis.com – Teman-teman semua, khususnya Bapak dan Ibu Guru hebat Indonesia, pada kesempatan ini kami akan membahas tentang Istilah Istilah Baru dalam Kurikulum Merdeka. Istilahnya ada yang memang baru, ada juga yang sebenarnya sudah ada namun di berikan nama yang berbeda namun substansi masih berkaitan. Apa saja itu, mari kita bahas!
Apa saja istilah istilah baru dalam Kurikulum Merdeka?
Istilah-istilah baru dalam kurikulum Merdeka penting untuk di ketahui khususnya bagi Bapak/Ibu guru, hal ini untuk membiasakan diri atau terbiasa dengan istilah-istilah ini. Istilah istilah ini merupakan pengganti dari istilah-istilah yang lama pada kurikulum kurikulum sebelumnya (K-13).
Berikut beberapa rangkuman istilah-istilah baru yang di gunakan dalam implementasi kurikulum merdeka yang kami rangkum, analisis dan simpulkan,
- Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) menggantikan istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
- Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) menggantikan Silabus
- Capaian Pembelajaran (CP) menggantikan Kompetensi Inti (KI)
- Modul Ajar menggantikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Tujuan Pembelajaran menggantikan Kompetensi Dasar (KD)
- Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) menggantikan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
- Indiktor Ketercapaian Tujuan Pembalajaran (IKTP) menggantikan Indiktaor Pencapaian Kompetensi (IPK)
- Sumatif menggantikan Penilaian Harian (PH)
- Sumatif Tengah Semester (STS) menggantikan Penilaian Tengah Semester (PTS)
- Sumatif Akhir Semester (SAS) menggantikan Penilaian Akhir Semester (PAS)
- Indikator Asesmen menggantikan indikator soal
- Formatif menggantikan Penilaian Teman Sejawat
Selain itu, ada juga istilah istilah yang baru yang di gunakan, di antaranya adalah,
- Profil Pelajar Pancasila
- Teaching at the Right Level (TaRL)
Nah, berikut penjelasan selengkapnya tentang istilah-istilah tersebut.
Baca Juga: Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Capaian Pembelajaran (CP) – Istilah Baru dalam Kurikulum Merdeka
Capaian pembelajaran (CP) merupakan pengganti dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam kurikulum 2013. Dalam penulisan, format capaian pembelajaran atau di singkat CP tidak ada lagi ada pemisahan antara aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam KI dan KD tetapi penggabungan dan pengintegrasian dalam satu paragraf yang utuh.
Capaian pembelajaran setiap fase, merupakan deskripsi yangmencakup pengetahuan keterampilan serta kompetensi umum. Yang selanjutnya di turunkan menjadi capaian pembelajaran sesuai atau menurut elemen yang di petakan berdasarkan perkembangan siswa.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) – Istilah Baru dalam Kurikulum Merdeka
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan kelanjutan dari Capaian Pembelajaran (CP). ATP memiliki fungsi yang sama dengan silabus pada kurikulum 2013, yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran. Setelah menganalisis capaian pembelajaran, selanjutnya guru harus membuat alur tujuan pembelajaran.
Alur Tujuan Pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis, menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Selain itu, alur tujuan pembelajaran sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai capaian pembelajaran di akhir fase tersebut.
Terdapat beberapa aspek-aspek dalam operasional komponen ATP. Secara operasional komponen alur tujuan pembelajaran dapat memuat tiga aspek yaitu, kompetensi, konten, dan variasi.
Secara umum, ada 2 langkah dalam penyusunan perangkat ajar untuk suatu mata pelajaran:
Konsep Alur Tujuan Pembalajaran
Konsep Alur Tujuan Pembelajaran dan kaitannya dengan Capaian Pembelajaran dapat di lihat dalam info grafis di bawah ini.
Modul Ajar
Modul Ajar ini merupakan pengganti dari RPP dalam Kurikulum 2013. Yang membedakannya adalah, Modul Ajar ini di lengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek, apakah tujuan pembelajaran di capai siswa.
Sehingga dapat dikatakan bahwa modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap di bandingkan RPP. Terdapat dua macam modul ajar dalam kurikulum 2022 atau kurikulum Merdeka, yaitu,
- modul ajar umum, untuk proses pembelajaran yang di wajibkan untuk semua guru mapel, dan
- modul ajar khusus, yaitu, proyek profil pelajar Pancasila, yang di khususkan untuk mengembangkan proyek profil pelajar Pancasila. Di mana ini hanya di buat oleh guru yang mendapat tugas tambahan sebagai koordinator proyek tersebut.
Modul ajar ini selayaknya seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tetapi di lengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran di capai siswa.
Selain itu, ada empat istilah baru dalam Modul Ajar Umum dalam Kurikulum Merdeka, antara lain:
- Pemahaman permakna artinya informasi tentang manfaat yang akan di peroleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.
- Pertanyaan pemantik yang di buat oleh guru sebagai motivasi rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis.
- Refleksi peserta didik dan guru di lakukan untuk melihat Kembali proses pembelajaran yang telah di lakukan secara lebih terinci.
- Glosarium merupakan kumpulan istilah dalam suatu bidang secara alfabetik yang di lengkapi dengan definisi dan artinya. Glosarium ini di perlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih dalam.
Profil Pelajar Pancasila
Jika dalam kurikulum 2013 kita mengenal istilah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), dalam Kurikulum Merdeka kita akan mengenal istilah Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan menunjukkan karakter dan kompetensi yang di harapkan menguatkan nilai-nilai Pancasila bagi peserat didik dan pemangku kepentingan.
Dalam Profil Pelajar Pancasila terdapat enam dimensi yang di harapkan dimiliki oleh peserta didik, keenamnya adalah,
- beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Hai dan berakhlaq Mulia,
- Berkebhinekaan Global
- Mandiri
- Bergotong-royong
- Bernalar kritis dan
- Kreatif
Teaching at the Right Level (TaRL) – Istilah Baru dalam Kurikulum Merdeka
Teaching at Right Level (TaRL) adalah sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. TaRL tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang menjadikan TaRL berbeda dengan pendekatan lainnya.
Olehnya itu, TaRL dapat menjadi jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi di dalam kelas.
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan atau KOSP. KOSP ini adalah nama lain dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KOSP memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, KOSP harus dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Penyusunan dokumen KOSP hendaknya di mulai dengan memahami secara utuh, kerangka dasar kurikulum yang di tetapkan oleh pemerintah, antara lain, Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar Pancasila, SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen serta Capaian Pembelajaran.
Bagi yang sudah memiliki dokumen KOSP dapat langsung melakukan peninjauan dan revisi.
Baca Juga : Keunggulan Kurikulum Merdeka
Demikianlah informasi tentang istilah-istilah dalam kurikulum Merdeka, mudah-mudahan ada manfaat.
terima kasih.
Sumber: Bahan Paparan Kemdikbud
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.