HermanAnis.com – Teman-teman semua, pembahasan kita kali ini masih tentang Kurikulum, namun fokus pembahasan dalam tulisan ini adalah Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar.
Apa sih keunggulannya kurikulum Merdeka ini? Pertanyaan ini mungkin muncul di benak teman-teman, khususnya yang bergerak, berprofesi, atau yang merasa tertarik dengan duania pendidikan. Dalam tulisan ini kami akan memberikan informasi, apa sih keunggulan kurikulum merdeka di bandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Baca juga: Kurikulum Merdeka Belajar
3 Keunggulan Kurikulum Merdeka
Keunggulan Kurikulum Merdeka di bandingkan dengan kurikulum sebelumnya setidaknya ada 3 yakni kurikulum ini lebih,
- sederhana dan mendalam
- merdeka
- relevan dan interaktif
Pertama adalah Lebih Sederhana dan Mendalam
Keunggulan kurikulum Merdeka yang pertama adalah kurikulum merdeka itu lebih sederhana dan lebih mendalam. Dalam kurikulum ini, materi pembelajaran akan fokus pada materi yang esensial.
Selain itu, kurikulum ini juga akan fokus pada pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Sehingga belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan.
Sementara itu, untuk standar pencapaian kompetensi akan di buat jauh lebih sederhana, dengan materi yang lebih sedikit. Sehingga, ini akan memberikan waktu bagi guru untuk mendalami setiap konsep yang akan di belajarkan ke paserta didiknya.
Kedalaman materi sangat penting, sehingga menjadi fokus kurikulum ini adalah pada kedalaman materi, bukan kelebaran atau keluasan materi.
Kembali ke standar pencapaian, bahasa yang di gunakan akan jauh lebih mudah di mengerti. Ini di dasari, atas keluhan guru-guru akan rumitnya dan banyaknya sistem penilaian yang harus di selesaikan oleh guru selama ini. Sistem penilaian ini di lakukan dengan melibatkan guru-guru untuk membantu mereformulasi apa itu standar pencapaian dalam kurikulum.
Input dari guru sangat penting, oleh karena gurulah yang menggunakan penilaian ini. Melalui kurikulum ini, sekolah-sekolah atau guru tidak perlu untuk buru-buru dalam menyelesaikan materi, tidak perlu memaksakan untuk pindah materi walaupun anaknya belum mengerti.
Sehingga di harapkan pembelajaran akan lebih menyenangkan, lebih menenangkan bagi para peserta didik. Olehnya itu, ini akan mengurangi peserta didik yang stres, praktek selama ini, terkadang perserta didik belum mengerti satu konsep, namun sudah di paksa pindah ke konsep berikutnya, dan ini dapat membuat stres.
Keunggulan yang kedua adalah Lebih Merdeka
Keunggulan kedua dari kurikulum merdeka adalah kurikulum ini lebih merdeka, ada kemerdekaan bagi sekolah, bagi guru, dan bagi peserta didik. Kurikulum ini memerikan otonomi atau kebebasan.
Ada tiga point penting dalam keunggulan kedua ini, yakni:
- Tidak ada program peminatan di SMA. Peserta didik dapat meimilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya.
- Guru mengjar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
- Sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
Salah satu contoh penerapannya, adalah pada dalam program SMA, tidak ada lagi yang namanya program peminatan. Peserta didik bisa memilih mata pelajaran sesuai minat bakat dan aspirasinya pada 2 tahun terakhir di tingkat SMA.
Melalui kurikulum ini, peserta didik, tidak terkotak-kotak kepada IPA-IPS, mereka di beri kebebasan untuk dapat memilih mata pelajaran sebagian IPA, atau sebagian dari IPS.
Model kurikulum seperti ini sudah di lakukan dalam program-program kurikulum internasional. Di negara-negara maju, sekolah memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk membuat pilihan sendiri, sehingga anak-anak kita dari kecil mereka sudah di biasakan untuk bisa memilih dan akuntabel.
Selain itu, dalam kurikulum merdeka ini guru ini diberikan hak untuk mundur apa maju di dalam kurikulum itu di dalam suatu fase sesuai dengan tahap pencapaian dan perkembangan murid-muridnya.
Ini merupakan perubahan yang luar biasa, dan ini menjawab tututan dan komplain banyak guru bahwa, terkadang walaupun anak-anaknya belum siap maju kedepan, di paksa untuk maju. Dan ini praktek yang tidak baik.
Sekolah di dalam kurikulum Merdeka ini di berikan kewenangan untuk mengembangkan kurikulum sendiri. Untuk itu, sekolah perlu untuk menyesuaikan dengan karakteristik sekolah, peserta didik dan lingkungan sekolah.
Baca Juga: Istilah Baru dalam Kurikulum Merdeka
Keunggulan yang ketiga adalah Lebih Relevan dan Interaktif
Dua model pembelajaran yang paling relevan dengan kondisi sekarang ini adalah pembelajaran proyek melalui pemecahan masalah. Oleh karena, pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta didik untuk aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan komptensi Profil Pelajar Pancasila.
Melalui kurikulum merdeka ini, peserta didik, murid-murid di harapkan aktif di dalam kelas melalui project-based yang banyak. Melalui Project, kita akan memberikan ruang bagi peserta didik untuk memaksimalkan potensinya, menunjukkan karyanya dalam menyelesaikan task yang di berikan dalam project.
Hal ini sangat releval dengan keterampilan hidup abad 21, seperti skill-skill yang akan dibutuhkan anak itu pada saat dia keluar. Dia harus bisa bekerja secara kelompok dia, harus bisa menghasilkan suatu hasil karya, dia harus bisa berkolaborasi dan memikirkan hal-hal secara kreatif. Selain itu, hal ini juga dapat memberikan peserta didik kesempatan untuk mengembangkan karakter mereka.
Harapannya melalui kurikulum ini, anak-anak jauh lebih interaktif. Dia memerlukan skill-skill masa depan untuk membantu dia dalam menyiapkan diri dalam bekerja, dan bermasyarakat. Anak-anak akan berhadapan dengan digital revolution dan lain-lain.
Mari kita biasakan anak-anak kita untuk bisa berkolaborasi dengan kreativitas dan berpikir kritis (critical thinking), dengan karakter yang baik. Melalui kurikulum ini, kita berharap karakter baik akan terbangun seperti pembiasaan dalam bekerjasama, bergotong royong bersama teman-temannya.
Peserta didik, atau anak didik perlu di arahkan untuk melakukan project-project berbasis lingkungan, Project-project climate change, project-project kebhinekaan untuk membangun rasa toleransi antara suku antara agama, project-project kesehatan untuk mengerti dampak kesehatan pada dirinya, literasi digital dan lain-lain. Semua project-project ini penting, dan relevan untuk menjadi ide proyek bagi guru.
Sumber
- Paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kemdikbud.
Terima kasih telah membaca artikel ini.
Semoga bermanfaat.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.