Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran, Pedekatan, Strategi, Teknik dan Taktik dalam Pembelajaran 

Dalam dunia pendidikan, sering kali kita mendengar istilah pendekatan, model, strategi, metode, teknik, dan taktik. Secara umum, Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran, Pedekatan, Strategi, Teknik dan Taktik dalam Pembelajaran dapat dibedakan berdasarkan ilustrasi berikut.

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran, Pedekatan, Strategi, Teknik dan Taktik dalam Pembelajaran
Gambar 1. Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran, Pedekatan, Strategi, Teknik dan Taktik dalam Pembelajaran

Berikut penjelasan lengkapnya..

A. Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran, Pedekatan, Strategi, Teknik dan Taktik dalam Pembelajaran

Enam istilah pendekatan, model, strategi, metode, teknik, dan taktik ini sebenarnya saling berkaitan, tetapi memiliki tingkatan yang berbeda dari sisi cakupan, operasional, hingga detail pelaksanaannya. Untuk memahami perbedaannya, berikut pembahasannya satu persatu.

1. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Ini merupakan sudut pandang atau filosofi dasar yang menjadi landasan dalam proses pembelajaran. Ia merujuk pada teori atau konsep yang menjadi dasar bagi pengajaran secara keseluruhan.

Selain itu, pendekatan pembelajaran tidak kaku atau harus menggunakan pendekatan tertentu, namun, sifatnya harus lugas dan terencana. Memilih pendekatan perlu di sesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang di tuangkan dalam perencanaan pembelajaran.

Jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran

Pendekatan merupakan yang paling umum dan mencakup seluruh proses pembelajaran. Jenisnya bisa berbasis teori, misalnya:

Selain itu, pendekatan lain yang relevan di kelas modern, seperti pendekatan saintifik, pendekatan kontekstual, pendekatan inkuiri, pendekatan STEM, pendekatan keterampilan Proses Sains, pendekatan Pembelajaran Mendalam (deep learning).

👉 Untuk memahami lebih mendalam bagaimana penerapan pendekatan-pendekatan ini dalam pembelajaran, Anda dapat membacanya dalam artikel-artikel berikut ini!

  1. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
  2. Pendekatan Pembelajaran Mendalam
  3. Pendekatan Pembelajaran STEM
  4. Pendekatan Keterampilan Proses Sains

Khusus untuk Pembelajaran Mendalam (deep learning) berikut beberapa artikel yang dapat Anda jadikan referensi:

2. Model Pembelajaran

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasi pengalaman belajar. Se;ain itu, model pembelajaran merupakan implementasi praktis dari pendekatan. Biasanya model memiliki struktur yang jelas, tujuan, dan tahapan pelaksanaan. Contohnya:

  1. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL)
  2. Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PjBL)
  3. Model pembelajaran berbasis penemuan (Discovery Learning)
  4. Model pembelajaran berbasis penyelidikan (Inquiry Learning)
  5. Model pembelajaran langsung (Direct Instruction)
  6. Model pembelajaran kooperatif: Jigsaw, STAD, Think Pair Share.
  7. Model pembelajaran terbalik (Flipped Learning)

Model-model pembelajaran itersebut didasarkan pada teori pembelajaran dan memperhitungkan karakteristik siswa serta tujuan pembelajaran yang di inginkan.

👉 Baca selengkapnya: Kumpulan Teori-teori Belajar Menurut Ahli

Berikut penjelasan berapa contoh model pembelajaran yang sering di gunakan:

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL)

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang menekankan pemecahan masalah nyata sebagai titik awal pembelajaran. Karakteristik utamanya meliputi:

  • Berpusat pada siswa.
  • Masalah sebagai pemicu pembelajaran.
  • Penekanan pada keterampilan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah.
  • Guru berperan sebagai fasilitator.

Landasan Teori Belajar Pendukung –

  • Konstruktivisme (Jean Piaget, Lev Vygotsky): siswa membangun pengetahuannya melalui pengalaman.
  • Belajar Bermakna (David Ausubel): siswa mengaitkan masalah dengan konsep yang sudah dimiliki.

Kesesuaian Siswa dan Materi

  • Cocok untuk siswa menengah hingga perguruan tinggi.
  • Tepat digunakan untuk mata pelajaran sains, sosial, dan kejuruan yang berorientasi pada aplikasi.

Langkah-Langkah atau Sintaks PBL

Guru memberikan siswa sebuah masalah yang harus di pecahkan, kemudian siswa mencari solusi melalui diskusi dan eksperimen. Metode ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dan keterampilan kolaborasi.

  1. Orientasi pada masalah.
  2. Pengorganisasian siswa untuk belajar.
  3. Membimbing penyelidikan individu/kelompok.
  4. Mengembangkan dan menyajikan hasil.
  5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.

📖 Untuk memahami model pembelajaran ini, berikut beberapa artikel yang sangat cocok untuk Anda Baca:

  1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
  2. Karakteristik PBL
  3. Sintaks PBL
  4. Karakteristik Masalah yang digunakan Model PBL
  5. Kelebihan dan Kelemahan PBL
  6. Metode Pemecahan Masalah

2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PjBL)

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran untuk menghasilkan produk nyata. Karakteristik PjBL adalah berorientasi pada produk, memberikan pengalaman belajar autentik, dan menekankan kolaborasi, kreativitas, dan manajemen waktu.

Menurut Brown dan Campione terdapat dua komponen dalam pembelajaran berbasis proyek, yaitu pertama, ada masalah menantang yang mendorong siswa mengorganisasikan dan melaksanakan suatu kegiatan, yang secara keseluruhan mengarahkan siswa kepada suatu proyek yang bermakna dan harus di selesaikan sendiri sebagai tim. Kedua, karya akhir yang berupa suatu produk atau suatu penyelesaian tugas berkelanutan yang bermakna bagi pengembangan pengetahuan dan keterampilan mereka.

Adapun karakteristik pembelajaran berbasis proyek, yaitu:

  1. Project are realistic, not school-like.
  2. Projects are central, not peripheral to the curriculum.
  3. Project are focused on questions or problems that “drive” student to encounter (and struggle with) the central concepts and principles of a discipline.
  4. Project involve students in a constructive investigation.
  5. Project are student-driven to some significant degree.

Landasan Teori Belajar Pendukung

  • Experiential Learning (John Dewey, David Kolb): belajar melalui pengalaman langsung.
  • Konstruktivisme Sosial (Vygotsky): pengetahuan dibangun bersama melalui interaksi sosial.

Kesesuaian Siswa dan Materi

  • Cocok untuk semua jenjang, terutama SMP–PT.
  • Efektif untuk pelajaran yang memerlukan kreativitas dan keterampilan praktis (IPA, seni, teknologi).

Langkah-Langkah (Sintaks) PjBL

Dalam The George Lucas Educational Foundation (2005), buku Pedoman Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (2014), langkah-langkah PjBL diberikan pada gambar berikut!

Langkah langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Gambar 2. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek

6 Langkah-langkah project based learning sebagai berikut.

  1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
  2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
  3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
  4. Memonitor Siswa dan Kemajuan Proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)
  5. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
  6. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

📖 Untuk memahami model pembelajaran ini, berikut beberapa artikel yang sangat cocok untuk Anda Baca:

3. Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Discovery Learning merupakan adalah salah satu model pembelajaran yang di sarankan di gunakan dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013. Discovery Learning adalah model pembelajaran di mana siswa menemukan sendiri konsep atau prinsip melalui eksplorasi. Karakteristiknya:

  • Siswa aktif mencari dan menemukan.
  • Guru sebagai fasilitator.
  • Penekanan pada proses, bukan hanya hasil.

Landasan Teori Belajar Pendukung

  • Jerome Bruner (Discovery Learning): belajar lebih bermakna bila siswa menemukan pengetahuan sendiri.
  • Konstruktivisme: siswa membangun pemahaman melalui interaksi.

Kesesuaian Siswa dan Materi

  • Cocok untuk siswa yang sudah memiliki dasar kognitif yang cukup.
  • Efektif dalam pelajaran sains dan matematika.

Langkah-Langkah Discovery Learning

  1. Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan).
  2. Problem statement (identifikasi masalah).
  3. Data collection (pengumpulan data).
  4. Data processing (pengolahan data).
  5. Verification (pembuktian).
  6. Generalization (penarikan kesimpulan).

📖 Untuk memahami model pembelajaran ini, berikut beberapa artikel yang sangat cocok untuk Anda Baca:

4. Model Pembelajaran Berbasis Penyelidikan (Inquiry Learning)

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Menurut Piaget bahwa model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang di temukannya dengan yang di temukan siswa lain.

Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang di pertanyakan. Inquiry Learning merupakan pembelajaran yang menekankan pada proses pencarian dan penyelidikan ilmiah untuk menemukan jawaban. Karakteristiknya:

  • Siswa mengajukan pertanyaan, menyelidiki, dan menemukan jawaban.
  • Guru sebagai fasilitator penelitian.
  • Mendorong sikap ilmiah.

Teori Belajar Pendukung

  • John Dewey: menekankan pembelajaran melalui penyelidikan.
  • Konstruktivisme: siswa aktif membangun pengetahuan.

Kesesuaian Siswa dan Materi

  • Cocok untuk siswa SMP ke atas.
  • Tepat untuk pelajaran IPA dan IPS berbasis eksperimen/penelitian.

Langkah-Langkah (Sintaks) Inquiry Learning

  1. Orientasi.
  2. Merumuskan masalah.
  3. Mengajukan hipotesis.
  4. Mengumpulkan data.
  5. Menguji hipotesis.
  6. Merumuskan kesimpulan.

Level Model Pembelajaran Inquiry

Wenning memperkenalkan Model Tingkat Penyelidikan Level of Inquiry (LoI) untuk pembelajaran sains. Menurut Wenning level of inquiry:

  1. discovery learning,
  2. interactive demonstrations,
  3. inquiry lessons,
  4. inquiry labs,
  5. Real-world aplications, dan
  6. Hypothetical inquiry.
Level of Inkuiri dalam proses implementasi pembelajaran
Gambar 3. Level of Inkuiri dalam proses implementasi pembelajaran

📖 Untuk memahami model pembelajaran ini, berikut beberapa artikel yang sangat cocok untuk Anda Baca:

5. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Kreator Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) adalah Siegfried Engelmann dan Dr. Wesley Becker pada tahun 1960-an. Model Pembelajaran Langsung dalam proses pembelajaran dapat di pandang sebagai metode maupun model pembelajaran. Model ini dirancang sebagai upaya menjelaskan lebih mendalam suatu konsep tertentu berdasarkan bukti-bukti nyata yang dapat disajikan. Direct Instruction adalah pembelajaran yang berpusat pada guru dengan penyampaian materi secara sistematis. Adapun karakteristiknya adalah:

  • Guru mendominasi proses pembelajaran.
  • Menekankan pada penguasaan keterampilan dasar.
  • Siswa mengikuti instruksi guru secara terstruktur.

Teori Belajar Pendukung

Kesesuaian Siswa dan Materi

  • Cocok untuk siswa pemula atau yang membutuhkan instruksi jelas.
  • Setiap siswa dapat di ajar
  • Semua anak dapat meningkat kemampuan akademisnya
  • Semua guru dapat berhasil jika di bekali pelatihan dan materi yang memadai
  • Siswa yang berprestasi rendah dan yang berkebutuhan khusus dapat di ajar dengan kecepatan yang lebih cepat daripada yang biasanya terjadi jika mereka ingin mengejar ketinggalan dengan teman-teman mereka yang berkinerja lebih tinggi; dan
  • Semua perincian proses pembelajaran dapat dikontrol untuk meminimalkan kemungkinan siswa salah menafsirkan informasi yang di ajarkan dan untuk memaksimalkan efek penguatan dari pengajaran.
  • Tepat untuk pelajaran keterampilan dasar (bahasa, matematika dasar).

Langkah-Langkah Direct Instruction

  1. Membuka Pembelajaran (Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa)
  2. Memperkenalkan Konsep (Mempresentasikan dan Mendemontrasikan Pengetahuan atau Keterampilan)
  3. Memandu Praktek (Membimbing Pelatihan)
  4. Mengeratkan Bagian (Mencek Pemahaman dan Umpan Balik)
  5. Mengerjakan secara Mandiri (Memberi Kesempatan Pelatihan Lanjutan dan Penerapan)

📖 Untuk memahami model pembelajaran ini, berikut beberapa artikel yang sangat cocok untuk Anda Baca:

6. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Model kooperatif menekankan kerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran ini menekankan pada sistem belajar berkelompok dan bekerjasama dalam kelompok kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif untuk merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.

Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif. Berikut beberapa karakteristik pembelajaran kooperatif:

  1. Pembelajaran secara tim.
  2. Didasarkan pada manajemen kooperatif
  3. Kemauan untuk bekerja sama
  4. Keterampilan bekerja sama.

Teori Belajar Pendukung

  • Konstruktivisme Sosial (Lev Vygotsky): pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial.
  • Humanisme (Carl Rogers): belajar efektif bila ada kerja sama dan penghargaan.

Kesesuaian Siswa dan Materi

  • Cocok untuk semua jenjang.
  • Efektif untuk pelajaran yang menekankan diskusi, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial.

Langkah-Langkah (Sintaks) Pembelajaran Kooperatif (umum)

  1. Menyampaikan tujuan dan materi.
  2. Membentuk kelompok.
  3. Diskusi/kerja kelompok.
  4. Presentasi hasil.
  5. Evaluasi.

Teknik- Teknik Cooperative Learning

Teknik-teknik yang di gunakan dalam pembelajaran kooperatif di antaranya:

  1. Jigsaw: siswa bertanggung jawab atas bagian materi, kemudian mengajarkannya ke kelompok asal.
  2. STAD (Student Teams Achievement Division): kelompok belajar heterogen dengan evaluasi berbasis kinerja kelompok.
  3. Think Pair Share (TPS): siswa berpikir sendiri, berpasangan berdiskusi, lalu berbagi dengan kelas.

📖 Untuk memahami model pembelajaran ini, berikut beberapa artikel yang sangat cocok untuk Anda Baca:

7. Model Pembelajaran Terbalik (Flipped Learning)

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Flipped Learning adalah model pembelajaran di mana materi dipelajari siswa di luar kelas melalui video atau bacaan, sementara waktu kelas digunakan untuk diskusi, praktik, atau pemecahan masalah. Menurut NFT, Flipped Learning adalah pendekatan pedagogis di mana instruksi langsung bergerak dari ruang belajar kelompok ke ruang belajar individu, dan ruang kelompok yang dihasilkan diubah menjadi lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif di mana pendidik membimbing siswa saat mereka menerapkan konsep dan terlibat secara kreatif dalam pembelajaran konten materi pelajaran.

Dalam NFT, terdapat empat pilar pokok dalam Flipped Learning. Keempatnya pilar pokok Flipped Learning itu adalah,

  1. Flexible Environment,
  2. Learning Culture
  3. Intentional Content, dan
  4. Professional Educator.

Karakteristiknya:

  • Pembelajaran mandiri di luar kelas.
  • Interaksi aktif di dalam kelas.
  • Guru sebagai fasilitator diskusi.

Teori Belajar Pendukung

  • Blended Learning (Garrison & Vaughan): menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka.
  • Konstruktivisme: siswa membangun pengetahuan melalui eksplorasi.

Kesesuaian Siswa dan Materi

  • Cocok untuk siswa yang memiliki akses teknologi.
  • Efektif untuk mata pelajaran yang membutuhkan latihan intensif (matematika, sains, bahasa).

Langkah-Langkah Flipped Learning

  1. Guru menyiapkan materi (video, bacaan).
  2. Siswa belajar mandiri di rumah.
  3. Di kelas, siswa berdiskusi, memecahkan masalah, atau mengerjakan tugas.
  4. Guru memberikan bimbingan dan umpan balik.

📖 Untuk memahami model pembelajaran ini, berikut beberapa artikel yang sangat cocok untuk Anda Baca:

Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik unik, landasan teori, dan kesesuaian penerapan dengan siswa dan materi. Seorang guru harus memilih model yang paling sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kondisi siswa agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Olehnya itu, maka dalam pemilihan model pembelajaran hal-hal yang perlu di perhatikan antara lain:

  • Sifat dan materi yang di ajarkan
  • Tujuan yang ingin di capai
  • Tingkat kemampuan peserta didik.

3. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah rencana tindakan yang dirancang guru untuk mencapai tujuan tertentu dalam pembelajaran. Selain itu, strategi pembelajaran dapat di artikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Selain itu, strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus di kerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat di capai secara efektif dan efisien.

Istilah strategi sering d igunakan dalam banyak konteks dengan makna yang selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa di artikan sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran.

Adapun yang di maksud dengan strategi dalam pendidikan yaitu pengetahuan atau seni mendayagunakan semua faktor atau kekuatan untuk mengamankan sasaran kependidikan yang hendak di capai melalui perencanaan dan pengarahan dalam operasionaliasi sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan yang ada, termasuk pula perhitungan tentang hambatan-hambatannya berupa fisik maupun yang bersifat non fisik (seperti mental dan moral baik dari subjek, objek maupun lingkungan sekitar).

Jadi, strategi pendidikan dapat di artikan sebagai kebijaksanaan dan metode umum pelaksanaan proses pendidikan. Pemakaian suatu strategi pembelajaran dalam kelas harus memperhatikan berbagai pertimbangan antara lain:

  1. Tujuan yang akan di capai
  2. Bahan atau materi pembelajaran
  3. Siswa serta kesiapan guru

Contoh-contoh Strategi dalam Pembelajaran

Strategi pembelajaran di rancang untuk memotivasi siswa, membantu siswa memahami dan mengingat informasi, serta membantu siswa mengembangkan keterampilan yang di perlukan. Berikut adalah beberapa contoh strategi pembelajaran yang sering di gunakan:

  1. Strategi Ekspositori → guru menyampaikan informasi secara langsung.
  2. Strategi Inkuiri → siswa dilatih menemukan konsep sendiri.
  3. Strategi Kooperatif → siswa bekerja dalam kelompok.
  4. Blended Learning → kombinasi tatap muka dan online.

Strategi Ekspositori

Strategi ekspositori adalah strategi pembelajaran di mana guru menyampaikan informasi secara langsung kepada siswa. Model ini sering digunakan ketika guru ingin memberikan materi yang sifatnya faktual atau konseptual.

Ciri-ciri strategi ekspositori:
  • Guru sebagai pusat informasi (teacher centered).
  • Materi disampaikan secara runtut.
  • Siswa mendengarkan, mencatat, lalu mengerjakan soal.

Contoh penerapan: Guru menjelaskan konsep hukum Newton di kelas dengan bantuan slide presentasi, kemudian siswa mengerjakan soal latihan.

Strategi Inkuiri

Strategi inkuiri menekankan pada proses pencarian dan penemuan pengetahuan oleh siswa. Dalam strategi ini, guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep melalui pertanyaan, percobaan, atau diskusi.

Langkah strategi inkuiri:
  1. Guru memberikan permasalahan atau fenomena.
  2. Siswa mengajukan pertanyaan.
  3. Siswa mengumpulkan data dan informasi.
  4. Siswa menarik kesimpulan.

Contoh penerapan: Pada pelajaran IPA, siswa diminta mengamati perubahan wujud benda (es mencair) lalu menyimpulkan sendiri konsep kalor.

Strategi Kooperatif

Strategi pembelajaran kooperatif mengajak siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk memecahkan masalah, memahami materi, atau mengerjakan proyek. Diharapkan melalui strategi ini, keterampilan sosial, komunikasi, dan tanggung jawab bersama peserta didik dapat ditumbuhkan.

Bentuk strategi kooperatif yang populer:
  • Jigsaw → siswa saling mengajar antaranggota kelompok.
  • STAD (Student Teams Achievement Division) → siswa bekerja dalam tim dan mendapatkan penilaian kelompok.
  • Think Pair Share (TPS) → siswa berpikir sendiri, berdiskusi dengan teman, lalu berbagi hasilnya ke kelas.

Contoh penerapan: Pada mata pelajaran sejarah, guru membagi siswa ke dalam kelompok untuk membahas tokoh-tokoh nasional, kemudian tiap kelompok mempresentasikan hasilnya.

Blended Learning

Blended learning adalah strategi pembelajaran yang menggabungkan metode tatap muka dengan pembelajaran daring (online). Dengan model ini, siswa dapat belajar lebih fleksibel, baik di kelas maupun secara mandiri menggunakan platform digital.

Kelebihan blended learning:
  • Menggabungkan interaksi langsung dengan teknologi digital.
  • Memberi kesempatan siswa belajar sesuai kecepatan masing-masing.
  • Meningkatkan keterampilan digital siswa.

Contoh penerapan: Guru memberikan materi melalui Google Classroom, lalu melakukan diskusi tatap muka untuk menguatkan pemahaman.

Selain itu berikut beberapa strategi lain yang dapat digunakan

  1. Role Playing: Guru meminta siswa untuk memainkan peran dalam situasi yang terkait dengan materi yang di pelajari. Metode ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, keterampilan komunikasi, dan keterampilan berpikir kritis.
  2. Group Individual Learning

Setiap strategi pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, dan di pilih berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. Seorang guru harus memilih strategi yang paling sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kondisi siswa agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

Baca Juga:

4. Metode Pembelajaran

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk melaksanakan strategi. Nah, metode pembelajaran adalah suatu ilmu pengetahuan yang membahas tentang bagaimana cara-cara atau teknik yang perlu di tempuh atau di pergunakan dalam upaya menyampaikan materi atau bahan ajar kepada obyeknya yaitu peserta didik. Jadi, yang di maksud dengan metode pembelajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan bagaimana cara atau teknik menyajikan bahan pelajaran terhadap siswa agar tercapai tujuan yang telah di tetapkan secara efektif dan efesien.

Metode pembelajaran di definisikan sebagai cara yang di gunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat teknis, yaitu tidak berisi tahapan-tahapan tertentu, melainkan implementatif. Dengan kata lain, metode dapat sama, lebih mengarah pada kegiatan pembelajaran apa yang secara spesifik di lakukan dalam prosesnya.

Adapun dalam pemilihan metode ini faktor-faktor yang perlu di perhatikan antara lain:

a) Faktor tujuan dan bahan pelajaran
b) Peserta didik
c) Lingkungan
d) Alat dan sumber belajar
e) Faktor kesiapan guru

📌 Contoh metode pembelajaran:

  • Metode Ceramah
  • Metode Diskusi
  • Metode Demonstrasi
  • Metode Eksperimen
  • Metode Tanya Jawab
  • Metode Role Play (bermain peran)
  • Metode Pemecahan Masalah

Berikut adalah beberapa contoh metode pembelajaran yang sering digunakan:

a. Metode Ceramah:

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Guru memberikan penjelasan secara lisan kepada siswa. Metode ini di gunakan untuk menyampaikan informasi dasar tentang suatu topik atau untuk memberikan konteks/pandangan baru tentang suatu topik.

📖 Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah

b. Metode Diskusi:

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara tentang materi yang di ajarkan, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat mereka. Ini dapat berlangsung dalam kelompok kecil atau seluruh kelas.

c. Metode Demonstrasi:

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Guru menunjukkan cara melakukan tugas atau prosedur tertentu, kemudian siswa mengikuti dan melakukan tugas tersebut sendiri. Metode untuk membantu siswa memahami proses atau tugas yang rumit atau teknis.

📖 Baca selengkapnya:

d. Metode Simulasi:

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Guru membuat situasi atau lingkungan yang menyerupai situasi nyata, sehingga siswa dapat belajar bagaimana merespons situasi tersebut dengan cara yang tepat. Simulasi di gunakan dalam berbagai macam konteks, termasuk simulasi bisnis, simulasi lingkungan, dan simulasi medis.

e. Metode Eksperimen:

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba sendiri melakukan percobaan atau pengamatan dalam ilmu pengetahuan atau matematika. Siswa belajar dari hasil eksperimen dan mengambil kesimpulan yang di dukung oleh bukti.

f. Metode Proyek:

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Guru memberikan tugas proyek, kemudian siswa merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek tersebut. Metode ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kolaborasi, keterampilan kreatif, dan keterampilan analitis.

g. Metode Presentasi:

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat presentasi tentang topik yang telah di pelajari, kemudian menyampaikannya kepada kelas. Metode ini membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi dan mempersiapkan mereka untuk situasi yang memerlukan presentasi di masa depan.

h. Game Edukatif:

Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran – Guru menggunakan game sebagai alat untuk mengajarkan materi atau konsep yang di ajarkan. Game edukatif ini dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar dan membantu meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran.

Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, dan di pilih berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. Seorang guru harus memilih metode yang paling sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kondisi siswa agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

5. Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran adalah cara khusus atau prosedur teknis untuk menerapkan metode. Teknik-teknik pembelajaran dapat di gunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Berikut adalah beberapa contoh teknik pembelajaran:

  1. Ceramah: Guru memberikan penjelasan verbal tentang konsep atau materi yang diajarkan kepada siswa. Teknik ini sering di gunakan dalam pengajaran di kelas dan biasanya diterapkan pada materi teoretis.
  2. Demonstrasi: Guru menunjukkan cara melakukan suatu tindakan atau prosedur terkait dengan konsep atau materi yang di ajarkan. Teknik ini dapat di gunakan dalam pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan atau praktik.
  3. Diskusi: Guru memfasilitasi diskusi antara siswa untuk membahas konsep atau materi yang di ajarkan. Teknik ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan sosial.
  4. Tanya-jawab: Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk memastikan pemahaman mereka tentang konsep atau materi yang di ajarkan. Teknik ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mengajukan argumen.
  5. Latihan soal: Guru memberikan latihan soal atau masalah kepada siswa untuk menguji pemahaman mereka tentang konsep atau materi yang diajarkan. Teknik ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
  6. Penggunaan media: Guru menggunakan media seperti video, gambar, dan presentasi untuk membantu siswa memahami konsep atau materi yang di ajarkan. Teknik ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan visual dan auditori.
  7. Proyek: Guru memberikan proyek kepada siswa untuk menerapkan konsep atau materi yang telah diajarkan dalam situasi kehidupan nyata. Teknik ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kreativitas dan kerja sama tim.
  8. Simulasi: Guru memberikan simulasi untuk memberikan pengalaman langsung dalam situasi yang berkaitan dengan konsep atau materi yang di ajarkan. Teknik ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan praktik dan pengambilan keputusan.

Setiap teknik pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada situasi pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus mengenal berbagai teknik pembelajaran dan memilih teknik yang paling sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Baca Juga : Pembelajaran Berdiferensiasi

6. Taktik Pembelajaran

Taktik pembelajaran adalah langkah spontan dan fleksibel yang digunakan guru sesuai dengan situasi kelas. Ini juga dapat digunakan untuk membantu siswa belajar lebih efektif dan meningkatkan keterampilan mereka dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan.

📌 Contoh taktik pembelajaran:

  • Memberikan ice breaking saat kelas mulai jenuh.
  • Menggunakan humor untuk menarik perhatian siswa.
  • Mengubah pertanyaan agar lebih mudah dipahami siswa.
  • Mengatur ulang posisi duduk agar diskusi lebih efektif.

Berikut adalah beberapa contoh taktik pembelajaran:

  1. Pemberian umpan balik
    Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang prestasi mereka dalam mempelajari suatu konsep atau materi. Umpan balik ini dapat berupa komentar, nilai, atau saran untuk meningkatkan kinerja mereka.
  2. Mengajukan pertanyaan
    Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk memastikan pemahaman mereka tentang konsep atau materi yang di ajarkan. Hal ini juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah.
  3. Pemberian tugas terstruktur
    Guru memberikan tugas yang terstruktur dan terorganisir dengan baik untuk membantu siswa memahami konsep atau materi yang di ajarkan. Tugas ini juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kerja mandiri dan kolaboratif.
  4. Penggunaan multimedia
    Guru menggunakan multimedia seperti video, audio, dan presentasi untuk membantu siswa memahami konsep atau materi yang di ajarkan. Hal ini juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan visual dan auditori.
  5. Diskusi kelompok
    Guru memfasilitasi diskusi kelompok untuk membantu siswa berbagi ide dan pengalaman tentang konsep atau materi yang di ajarkan. Diskusi kelompok juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama tim.
  6. Pemodelan/pemberian contoh
    |Guru memodelkan konsep atau materi yang di ajarkan untuk membantu siswa memahaminya secara visual. Hal ini juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan pengamatan dan peniruan.

Taktik pembelajaran dapat beragam dan harus di sesuaikan dengan konteks, tujuan, dan kebutuhan pembelajaran siswa. Oleh karena itu, seorang guru harus mengenal berbagai taktik pembelajaran dan memilih yang paling sesuai untuk menghasilkan hasil pembelajaran yang optimal.

B. Tabel Perbedaan Metode dan Model Pembelajaran, Pedekatan, Strategi, Teknik dan Taktik

KonsepDefinisiCakupanContoh
PendekatanPendekatan adalah filosofi atau pandangan yang mendasari proses pembelajaran. Ini merujuk pada teori atau konsep yang menjadi dasar bagi pengajaran secara keseluruhan.Pendekatan adalah yang paling umum dan mencakup seluruh proses pembelajaran. Ini bisa berbasis pada teori tertentu seperti pendekatan behaviorisme, konstruktivisme, atau humanisme.
Contoh lain pendekatan: pendekatan saintifik, pendekatan kontekstual, pendekatan inkuiri, dan pendekatan STEM.
Pendekatan konstruktivis mendorong pembelajaran aktif di mana peserta didik membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan.
ModelModel adalah kerangka atau pola umum yang menggambarkan bagaimana sebuah pendekatan diterapkan dalam proses pembelajaran. Model lebih operasional daripada pendekatan.Model adalah implementasi praktis dari pendekatan. Model ini biasanya memiliki struktur yang jelas, tujuan, dan tahapan pelaksanaan.
Contoh model: Jigsaw, Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), Discovery Learning, Direct Instruction, Inquiry Based Learning.
Dalam pendekatan konstruktivis, model pembelajaran kooperatif seperti Jigsaw dapat digunakan untuk menerapkan konsep interaksi dan kerja sama dalam kelas.
StrategiStrategi adalah rencana tindakan yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi lebih spesifik dibandingkan model, tetapi masih dalam level perencanaan.Strategi pembelajaran membantu dalam menentukan cara paling efektif untuk menyampaikan materi pelajaran berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
Contoh strategi: strategi ekspositori, strategi heuristik, strategi inkuiri, strategi kooperatif, strategi blended learning, strategi flipped classroom.
Jika menggunakan model Jigsaw, strategi yang bisa digunakan adalah membagi siswa ke dalam kelompok, memberikan tugas yang spesifik, dan memantau diskusi.
MetodeMetode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menerapkan strategi dalam proses pembelajaran. Metode lebih teknis dan konkret, melibatkan langkah-langkah tertentu yang dilakukan selama pengajaran.Metode adalah implementasi langsung dalam kelas yang diterapkan untuk menjalankan strategi dan model.
Contoh metode: ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimen, simulasi, praktik langsung, tanya jawab, role play.
Dalam model Jigsaw, metode pengajaran bisa berupa diskusi kelompok, tanya jawab, atau presentasi. Metode ini melibatkan teknik pengelolaan waktu, pemilihan materi, dan interaksi antar siswa.
TeknikTeknik adalah langkah atau cara spesifik dalam melaksanakan suatu metode pembelajaran. Teknik adalah yang paling terperinci dan berhubungan dengan aktivitas-aktivitas kecil dalam proses pembelajaran.Teknik berada di level yang paling spesifik, merupakan implementasi langsung dari metode yang telah dipilih.
Contoh teknik: brainstorming, snowball throwing, gallery walk, mind mapping, storytelling, buzz group, card sort.
Dalam metode diskusi kelompok, teknik yang bisa digunakan adalah teknik brainstorming untuk merangsang ide-ide peserta didik atau teknik mind mapping untuk membantu mereka memetakan gagasan.
TaktikTaktik adalah tindakan yang dilakukan secara spontan atau situasional oleh pengajar selama proses pembelajaran untuk menghadapi kondisi tertentu yang tidak direncanakan.Taktik lebih fleksibel dan tidak direncanakan sebelumnya seperti halnya strategi atau metode, namun masih digunakan untuk mendukung tujuan pembelajaran.
Contoh taktik: memberikan humor singkat, melakukan ice-breaking, mengubah posisi duduk siswa, memberi reward spontan, atau memodifikasi pertanyaan sesuai kondisi kelas.
Jika siswa tampak kebingungan atau tidak tertarik, guru mungkin menggunakan taktik ice-breaking untuk menarik kembali perhatian siswa.

C. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan perbedaan metode dan model pembelajaran, pedekatan, strategi, teknik dan taktik dalam pembelajaran yang telah diuraikan di atas. Berikut beberapa kesimpulan yang dapat membedakannya:

  1. Pendekatan Pembelajaran
    Pendekatan adalah suatu cara untuk memandang dan mendefinisikan pembelajaran. Beberapa pendekatan pembelajaran meliputi pendekatan scientific (ilmiah), pendekatan student-centre, pendekatan konstruktivis, behavioristik, kognitif, dan humanistik.
  2. Model Pembelajaran
    Model adalah sebuah rencana atau blueprint untuk menyajikan informasi dan memfasilitasi proses belajar siswa. Model-model pembelajaran meliputi model pembelajaran berbasis masalah (PBL), pembelajaran proyek (PJBL), pembelajaran penemuan (discovery), pembelajaran inquiry, pembelajaran langsung, pembelajaran terbalik (flipped) dan lainnya.
  3. Metode Pembelajaran
    Metode adalah suatu cara atau teknik dalam menyajikan bahan pelajaran agar dapat di pahami siswa. Beberapa contoh metode pembelajaran meliputi ceramah, diskusi, simulasi/demonstrasi, proyek, dan praktikum.
  4. Strategi Pembelajaran
    Strategi adalah suatu rencana atau tindakan yang di lakukan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran meliputi pembelajaran kolaboratif, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan pemodelan.
  5. Teknik Pembelajaran
    Teknik adalah suatu tindakan atau langkah-langkah konkret yang di lakukan guru untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Beberapa contoh teknik pembelajaran meliputi latihan soal, penggunaan audio visual, dan penggunaan bahan ajar terkini.
  6. Taktik Pembelajaran
    Taktik adalah suatu tindakan atau langkah konkret yang di lakukan oleh guru dalam memfasilitasi pembelajaran dan membantu siswa memahami konsep yang di ajarkan. Beberapa contoh taktik pembelajaran meliputi memberikan umpan balik, memotivasi siswa, dan menyajikan bahan pelajaran secara terstruktur.

Dalam keseluruhan, model, metode, strategi, pendekatan, teknik, dan taktik adalah istilah yang terkait satu sama lain dan di gunakan oleh guru untuk membantu siswa memahami dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Perbedaan di antara mereka adalah dalam cara yang spesifik mereka di gunakan oleh guru untuk memfasilitasi pembelajaran siswa.

Demikian, semoga bermanfaat.

Sumber:


Eksplorasi konten lain dari Herman Anis

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

close

Eksplorasi konten lain dari Herman Anis

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca