HermanAnis.com. Pada tulisan kali ini kita akan membahas Kriteria Pakar dalam Wawancara Eksplorasi Penyebab Masalah pada pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Ada beberapa Kriteria Pakar dalam Wawancara Eksplorasi Penyebab Masalah di antaranya adalah memiliki kepakaran dalam hal pendidikan pengajaran.
Baca Juga:
Catatan buat pembaca:
Pada setiap tulisan dalam www.hermananis.com, semua tulisan yang berawalan “di” sengaja dipisahkan dengan kata dasarnya satu spasi, hal ini sebagai penciri dari website ini.
Baca Juga:
A. Apa itu pakar atau ahli?
Ahli merupakan sinonim dari pakar, namun penggunaan kata ahli memiliki pengertian yang lebih luas di banding dengan pakar. Olehnya itu dalam kesempatan ini kita akan menggunakan frasa pakar.
Dalam Wikipedia, Pakar atau ahli ialah seseorang yang banyak di anggap sebagai sumber tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus tertentu.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membangun Relasi dengan Siswa
Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para pakar di mintai nasihat dalam bidang terkait mereka, namun mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi.
Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi, maupun pengalaman, seorang pakar di percaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.
Selain itu seorang pakar ialah seseorang yang di anggap sebagai sumber tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun andal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus tertentu. Seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang yang di tekuninya.
Pakar juga dapat di artikan seseorang yang menguasai bidangnya dengan sangat baik, sehingga dia dapat memberikan respon yang sangat cepat. Misalnya terkadang saat respon ini muncul, tanpa berpikir panjang dan mungkin sekali pikir muncul dari ketidaksadaran. Atau jika seseorang tersebut mendapatkan ‘rangsangan’ yang berkaitan dengan bidang yang di kuasainya“.
Berdasarkan definisi tersebut, berikut ini kami akan berikan beberapa Kriteria Pakar dalam Wawancara Eksplorasi Penyebab Masalah pada pelaksanaan PPG.
Baca Artikel Terkait:
B. Kriteria Pakar dalam Wawancara Eksplorasi Penyebab Masalah
Bahasan kali ini hanya akan fokus terhadap Kriteria Pakar dalam Wawancara Eksplorasi Penyebab Masalah pada pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Kriteria ini akan di gunakan untuk menentukan siapa yang akan di wawancarai dalam rangka ekplorasi penyebab masalah.
Dari berbagai macam rujukan, berikut 4 kriteria yang dapat di jadikan sebagai acuan dalam menentukan pakar yang cocok untuk wawancara.
- Memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dengan masalah yang di identifikasi. Misalnya, permasalahan terkait dengan bidang studi fisika, maka pakar yang akan di wawancarai adalah pakar dalam bidang pendidikan fisika. Tentusaja memiliki latar belakang pendidikan sarjana, magister atau doktor dalam bidang fisika atau yang serumpun.
- Menguasai pemahaman tentang aspek-aspek pembelajaran inovatif seperti:
- Kolaborasi peserta didik dan guru
- Pembelajaran Berorientasi HOTS.
- Pengintegrasian Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dalam Pembelajaran (TPACK).
- Berorientasi pada keterampilan belajar dan mengembangkan Keterampilan Abad 21 (4C).
- Pengembangkan kemampuan literasi dan numerasi.
- Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Bagaimana kita dapat mengetahui apakah yang akan di jadikan pakar menguasai hal ini, tentu teman-teman perlu untuk berkonsultasi dengan dosen pendamping atau guru pamongnya.
- Memiliki pengalaman secara praktis yang relevan. Untuk mengidentifikasi hal ini, teman-teman dapat menelusuri profil yang bersangkutan berdasarkan publikasi ilmiah yang telah di hasilkan, atau pelatihan-pelatihan yang telah diikuti, atau pengalaman sebagai narasumber dalam bidang yang relevan dengan masalah yang akan di ekplorasi penyebabnya.
- Berprofesi dalam bidang pendidikan yang relevan seperti, dosen, widyaiswara, dan lainnya. Hal ini, tentu wajib adanya.
Baca Juga:
Empat kriteria ini, kami simpulkan cukup sebagai acuan dalam menentukan siapa Pakar yang akan di wawancarai dalam Eksplorasi Penyebab Masalah.
Demikian semoga bermanfaat.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.