HermanAnis.com – Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan merupakan salah satu Keterampilan Dasar Mengajar yang harus di miliki oleh setiap pendidik. Dalam tulisan ini, akan di jelaskan secara rinci mengenai pentingnya keterampilan mengajar pada kelompok kecil dan perorangan sebagai bagian integral dari keberhasilan seorang pendidik. Kita akan mengeksplorasi strategi konkrit untuk mengembangkan keterampilan ini, menyoroti peran teknologi dalam memperkuat interaksi personal, dan memberikan contoh penerapan efektif dalam konteks kelas. Melalui pemahaman mendalam terhadap keterampilan ini, di harapkan setiap guru dapat melibatkan setiap peserta didiknya secara maksimal, membuka pintu menuju potensi individual, dan menciptakan fondasi pembelajaran yang berkelanjutan.
Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, keterampilan mengajar bukan lagi sekadar kemampuan mentransfer informasi kepada peserta didik, namun juga melibatkan keahlian dalam mengelola pembelajaran pada tingkat personal. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan menjadi semakin krusial, mengingat kebutuhan akan pendekatan yang lebih individualistik dalam proses pembelajaran.
Keterampilan mengajar pada skala kecil ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemahaman mendalam terhadap kebutuhan setiap peserta didik, kemampuan memotivasi dan mendukung perkembangan pribadi mereka, hingga kemahiran dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Guru yang mampu menguasai keterampilan ini dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih personal, relevan, dan terfokus, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi peserta didik.
Baca Juga: Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut
Baca Juga: Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
A. Apa itu Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan?
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang di lakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara individu. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.
Secara fisik, proses pembelajaran dalam kelompok kecil berjumlah terbatas, yaitu berkisar 3-8 orang, sedangkan pembelajaran perseorangan untuk satu individu. Pembelajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa, ini dapat meningkatkan kualitas hubungan yang sehingga antara guru dan peserta didik, siswa dengan siswa lainnya dapat lebih akrab.
Pada dasarnya, setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya. Untuk melayani perbedaan ini, diperlukan variasi pengorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil, dan perorangan. Sehingga ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok peserta didik dan pada peserta didik secara individu.
Untuk sukses dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, di perlukan syarat-syarat sebagai berikut:
- Terdapat hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
- Peserta didik belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
- Peserta didik mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
- Siswa di libatkan dalam perencanaan belajar.
- Guru dapat memainkan berbagai peran
Baca Juga: Keterampilan Mengelola Kelas
B. Peran Guru dalam mengajar kelompok kecil dan perseorangan
Peran guru dalam mengajar kelompok kecil dan individu adalah untuk:
1. Organisator kegiatan belajar mengajar.
Dalam pengorganisasian ini yang paling utama adalah mengatur peserta didik dan memberikan tanggung jawab kepadanya untuk melaksanakan tugas yang di berikan oleh Pendidik entah itu cara peserta didik melakukan kegiatan, mengatur lingkunganbelajar, ataupun mengoptimalkan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
2. Sumber informasi bagi peserta didik.
Pendidik adalah salah satu sumber informasi bagi peserta didik baik informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas maupun informasi lainnya yang di perlukan oleh peserta didik
3. Pendorong bagi peserta didik untuk belajar.
Pendidik memberikan dorongan berupa motivasi agar peserta didik mau belajar. Pendidik harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perseorangan
4. Mendiagnosa kesulitan belajar peserta didik dan memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Pendidik mempunyai peranan mendiagnosa dalam proses pembelajaran di antaranya mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar ataupun kesulitan yang di hadapi
5. Penyedia materi dan pemberi kesempatan belajar bagi peserta didik.
Pendidik juga harus menyediakan meteri pelajaran yang akan di ajarkan/di pelajari oleh peserta didik dalam pengajaran kelompok kecil maupun perseorangan
6. Memastikan bahwa semua peserta didik mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Ini berarti Pendidik ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau mencari kesepakatan bersama sebagaimana peserta didik lainnya melakukannya
Baca Juga: Teknik Dasar dan Gaya pada Lompat Jauh
C. Pola-pola dalam Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Berikut ini kami berikan 4 macam Pola-pola dalam Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.
Pola 1. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar
- Pola ini kegiatan belajar mengajar di kelas di mulai dengan pertemuan klasikal (kelas besar) untuk memberikan infomasi umum yang di perlukan peserta didik untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Informasi yang di berikan kepada peserta didik antara lain:
- Pokok bahasan yang akan di pelajari
- Tugas-tugas yang akan di kerjakan
- Langkah-langkah mengyelesaikan tugas
- Informasi lain yang diperlukan
- Setelah itu, peserta didik di beri kesempatan untuk memilih kegiatan dengan bekerja dalam kelompok kecil atau bekerja perorangan.
- Setelah peserta didik mengyelesaikan tugas-tugas yang di berikan dalam kelompok kecil atau perorangan, kegiatan belajar mengajar berikutnya adalah mengikuti pertemuan klasikal kembali untuk melaporkan tugas-tugas yang mereka kerjakan.
Pola 2. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar
- Pada pola ini, pertama, peserta didik mengikuti penjelasan secara klasikal mengenai pokok-pokok bahasan yang akan di pelajari, tugas-tugas yang akan di kerjakan, serta langkah-langkah melaksanakan tugas tersebut.
- Kedua, peserta didik di minta untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas-tugas yang di berikan oleh guru.
- Kemudian, peserta didik di minta melaporkan hasil-hasil yang di peroleh dari pengetahuan dalam kelompok kecil dalam kelas (laporan secara klasikal).
Pola 3. Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar
- Pertemuan di awali dangan penjelasan umum mengenai materi pelajaran yang akan di pelajari, serta tugas-tugas yang akan di kerjakan peserta didik.
- Setelah mengikuti penjelasan umum, peserta didik langsung mengerjakan tugas-tugas yang di berikan guru secara perorangan,
- kemudian peserta didik di minta bergabung dalam kelompok kecil untuk membahas hasil yang telah di peroleh dari bekerja secara perorangan untuk di diskusikan bersama dalam kelompok kecil.
- Setelah itu, peserta didik di minta untuk melaporkan hasil yang di peroleh dalam kegiatan kelompok kecil kepada seluruh peserta didik dalam kelas.
Baca juga: Contoh Soal Limit Tak Hingga: Penjelasan, Pembahasan, dan Rumus Praktis
Pola 4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar
- Proses belajar mengajar di mulai dengan pemberian penjelasan umum kepada siswa mengenai materi yang akan di pelajari, serta tugas-tugas yang akan di kerjakan oleh peserta didik.
- Setelah itu, peserta didik di minta bekerja secara perorangan untuk melaksanakan tugas yang di berikan oleh guru.
- Kemudian peserta didikdi minta melaporkannya di kelas (secara klasikal).
Baca Juga: Keterampilan Memberi Penguatan dalam Pembelajaran
D. Prinsip-prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan prinsip sebagai berikut:
- Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
- Tidak semua topik dapat di pelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan perorangan.
- Pengorganisasian peserta didik, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama yang di perhatikan guru.
- Kegiatan pengajaran harus di akhiri dengan kulminasi.
- Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.
Baca Juga: Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran
Dapatkan file pdfnya: Klik di Sini!
Sumber:
- Djoulie, Adie. 2010. Ketrampilan mengajar kelompok kecil.
Demikian semoga bermanfaat.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.