Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut

Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut

HermanAnis.com – Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut merupakan salah satu Keterampilan Dasar Mengajar yang harus di miliki oleh setiap pendidik.

Salah satu kompetensi yang perlu dimilki adalah kompetensi pedagogik, yang di dalamnya meliputi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Keterampilan dasar mengajar merupakan bentuk perilaku atau keterampilan yang bersifat khusus dan juga mendasar yang harus dimiliki guru sebagai modal dasar untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajaran secara profesional. Keterampilan dasar mengajar merupakan kumpulan kemampuan yang harus dimiliki oleh guru. Setidaknya ada sembilan keterampilan dasar mengajar guru yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, diantaranya:

  1. keterampilan membuka pelajaran,
  2. keterampilan bertanya,
  3. keterampilan memberi penguatan,
  4. keterampilan mengadakan variasi,
  5. keterampilan menjelaskan,
  6. keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
  7. keterampilan mengelola kelas,
  8. keterampilan pembelajaran perseorangan, dan
  9. keterampilan menutup pembelajaran.

Baca Juga: Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Tugas guru sebagai tenaga profesional dituntut menguasai keterampilan dasar mengajar untuk membimbing anak memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar pendidikan. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran salah satunya adalah interaksi guru dan peserta didik dalam bentuk tanya-jawab. Seorang guru harus menguasai keterampilan bertanya untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, oleh karena hampir setiap tahap pembelajaran, guru di tuntut untuk mengajukan pertanyaan. Kualitas pertanyaan yang di ajukan Guru akan menentukan kualitas jawaban siswa.

Tulisan ini akan membahas secara mendalam mengenai keterampilan bertanya dasar maupun lanjut, sebagai fondasi utama dalam mengajar. Keterampilan bertanya dasar melibatkan kemampuan untuk merumuskan pertanyaan yang relevan dan memotivasi siswa untuk berpikir kritis. Sementara itu, keterampilan bertanya lanjut melibatkan keahlian dalam menyusun pertanyaan yang dapat mendorong pemikiran tingkat tinggi dan pemecahan masalah.

Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi strategi dan pendekatan praktis untuk mengembangkan keterampilan bertanya dasar dan lanjut. Dengan demikian, di harapkan para pembaca dapat meningkatkan kualitas pengajaran mereka dan menciptakan lingkungan belajar yang membangun, dinamis, serta merangsang perkembangan intelektual siswa.

Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjutan

Baca Juga: Keterampilan Mengelola Kelas

A. Pengertian keterampilan bertanya dalam pembelajaran

Mengajukan pertanyaan dengan baik adalah mengajar yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya guru tidak berhasil menggunakan teknik bertanya yang efektif. Keterampilan bertanya menjadi penting jika dihubungkan dengan dengan pendapat yang mengatakan “berpikir itu sendiri adalah bertanya”.

Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta proses dari seseorang yang ditanya. Respons yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.

Para ahli percaya, pertanyaan yang baik memiliki dampak yang positif terhadap siswa yang di antaranya adalah:

  1. Dapat meningkatkan partisipasi siswa secara penuh dalam proses pembelajaran.
  2. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sebab berpikir itu sendiri hakikatnya bertanya.
  3. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa, serta menuntun siswa untuk menentukan jawaban.
  4. Memusatkan siswa pada masalah yang di bahas

Bertanya dasar merupakan pertanyaan pertama dan pembuka yang di ajukan guru pada awal pembelajaran. Keterampilan bertanya dasar mencakup: pertanyaan yang jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan perhatian, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan, pemberian waktu berpikir, dan pemberian tuntunan. Pada saat mengajukan pertanyaan guru harus memperhatikan ketepatan dalam pemakaian bahasa supaya bisa diarahkan pada siswa dan pertanyaan harus disusun dengan kata-kata yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

Sebelum memberikan pertanyaan guru perlu memberikan acuan pertanyaan berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan pada anak. Pemindah giliran adakalanya satu pertanyaan dijawab lebih dari seorang anak, karena jawaban belum benar atau belum memadai, untuk itu guru perlu menggunakan teknik pemindahan giliran.

Keterampilan bertanya lanjutan merupakan kelanjutan dari keterampilan bertanya dasar. Biasanya pada sekolah, bertanya lanjutan sudah fokus terhadap pembelajaran atau tema yang di berikan pada hari tersebut.

Keterampilan bertanya lanjutan yang perlu dikuasai guru meliputi: pengubahan tuntunan tingkat kognitif, peraturan urutan pertanyaan, pertanyaan pelancar, dan peningkatan terjadinya interaksi. Semua itu mengutamakan usaha mengembangkan keterampilan berpikir, memperbesar partisipasi, dan mendorong siswa agar terbiasa melakukan inisiatif belajar.

B. Alasan Guru perlunya menguasai keterampilan bertanya dasar dan lanjut

Keterampilan bertanya, bagi seseorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Mengapa demikian? Sebab melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna.

Dapat anda rasakan, pembelajaran akan menjadi sangat membosankan, manakala selama berjam-jam guru menjelaskan materi pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan, baik sekedar pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir. Oleh karena itu dalam setiap proses pembelajaran, model pembelajaran apapun yang di gunakan bertanya merupakan kegiatan yang selalu merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

Pertanyaan yang baik akan mampu menggugah siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dampak positif bagi siswa yaitu dapat meningkatkan partisipasi di dalam kelas, meningkatkan daya berpikir, dan memecahkan suatu masalah. Sering di jumpai siswa kurang antusias dan merasa bosan ketika mengikuti pembelajaran.

Memberikan pertanyaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam aktivitas guru di dalam kelas. Berikut beberapa alasan mengapa keterampilan bertanya perlu di kuasai Guru adalah:

  1. Guru cenderung mendominasi ceramah dalam kelas, sehingga keterampilan bertanya dan memberi penjelasan penting.
  2. Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan, sehingga pemberian informasi dan pertanyaan pemancing menjadi penting dimiliki guru.
  3. Siswa harus di libatkan secara mental-intelektual secara maksimal melalui pertanyaan berkualitas dari guru
  4. Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa.

Pertanyaan yang baik dapat membuka ruang diskusi yang mendalam, merangsang rasa ingin tahu siswa, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan analitis. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang bagaimana merancang pertanyaan yang efektif, mengelola proses tanya jawab, dan menerapkan keterampilan bertanya secara kontekstual menjadi hal yang sangat penting bagi setiap pendidik.

Berikut beberapa tujuan aktivitas bertanya dalam pembelajaran:

  1. Mendorong anak berpikir untuk memecahkan suatu soal.
  2. Membangkitkan pengertian yang lama atau yang baru.
  3. Menyelidiki dan menilai penguasaan murid tentang bahan pelajaran, dulu sering bercorak pertanyaan ingatan, sebaiknya juga pertanyaan pikiran.
  4. Membangkitkan minat siswa untuk sesuatu, sehingga timbul keinginan untuk mempelajarinya.
  5. Mendorong menggunakan pengetahuan dalam situasi-situasi lain.

Baca Juga: Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran

C. Prinsip-prinsip dalam keterampilan bertanya

Prinsip-prinsip yang harus dipedomani dalam memberikan keterampilan bertanya adalah sebagai berikut:

1. Kehangatan dan antusias

Kita perlu menunjukkan kepada seluruh peserta didik bahwa kita menguasai persoalan yang di bahas dan pertannyaan yang kita ajukan memang sangat menarik, bukan asal-asalan bertanya. Hal ini dapat kita buktikan melalui sikap, baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban. Sikap dan gaya kita termasuk suara, eksperesi wajah, gerakan, dan posisi badan menampakkan ada atau tidaknya kehangan dan antusiasme kita.

2. Kebiasaan yang perlu di hindari

  1. Jangan mengulang-ulang pertanyaan apabila peserta didik tak mampu menjawabnya. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya perhatian dan partisipasi.
  2. Jangan mengulang-ulang jawaban peserta didik.
  3. Jangan menjawwab sendiri pertanyaan yang di ajukan sebelum peserta didik mermperoleh kesempatan untuk menjawabnya.
  4. Usahakan agar peserta didik tidak menjawab pertanyaan secara serempak, sebab kita tidak mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab dengan benar dan siapa yang salah.
  5. Menetukan siswa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu, pertanyaan di ajukan lebih terdahulu kepada seluruh siswa. Baru kemudian guru menunjuk salah seorang untuk menjawab.
  6. Pertanyaan ganda. Guru kadang mengajukan pertanyaan yang sifatnya ganda. Menghendaki beberapa jawaban atau kegiatan yang harus di lakukan oleh siswa

D. Komponen keterampilan bertanya dasar

1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat

Pertanyaan guru harus di ungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat di pahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.

2. Pemberian acuan

Sebelum memberikan pertanyaan, kadang-kadang guru perlu memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang di harapkan dengan siswa.

Contoh: “Kita ketahui bahwa pasar adalah tempat beremunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Coba kamu sebutkan faktor penyebab lain yang mengakibatkan orang untuk berbelanja ke pasar”.

3. Pemindahan giliran

Adakalanya satu pertanyaan perlu di jawab oleh lebih dari seorang siswa karena jawaban siswa benar atau belum memadai.

4. Penyebaran

Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam pelajaran, guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak.Ia hendaknya berusaha semua siswa mendapat giliran secara merata. Perbedaannya dengan pemindahan giliran adalah pemindahan giliran, beberapa siswa secara bergilir di minta menjawab pertanyaan yang sama, sedangkan pada penyebaran, beberapa pertnyaan yang berbeda, di sebarkan giliran menjawabnya kepada siswa yang berbeda pula.

5. Pemberian waktu berpikir

Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberi waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya.

6. Pemberian tuntunan

Bila siswa itu menjawab salah satu atau tidak dapat menjawab, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa agar ia dapat menemukan sendiri jawaban yang benar.

E. Komponen keterampilan bertanya lanjutan

Keterampilan bertanya lanjut di bentuk atas dasar penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Oleh sebab itu, komponen bertanya dasar masih di pakai dalam penerapan keterampilan bertanya lanjut.

Adapun komponen-komponennya adalah sebagai berikut:

1. Pengubahan tuntunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan

Pertanyaan yang di kemukakan guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda, dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi. Oleh karena itu, guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat kembali fakta-fakta ke berbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti pemahaman, penerapan, analisis sintesis, dan evaluasi. Guru dapat pula mengajukan pertanyaan pelacak (probing).

2. Pengaturan urutan pertanyaan

Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya rendah yang lebih tinggi dan kompleks guru hendaknya dapat mengatur pertanyaan yang di ajukan kepada siswa dari tingkat mengikat, kemudian pertanyaan pemahaman,penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Usahakan agar jangan memberikan pertanyaan yang tidak menentu atau yang bolak-balik, misalnya sudah sampai kepada pertanyaan analisis, kembali lagi kepada pertanyaan ingatan, dan kemudian melonjak kepada pertanyaan evaluasi. Hal ini akan mengakibatkan kebingungan kepada siswa dan partisipasi siswa dalam belajar menurun.

3. Penggunaan pertanyaan pelacak

Jika jawaban yang di berikan oleh siswa di nilai benar oleh guru, tetaoi masih dapat di tingkatkan menjadi lebih sempurna, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut.

4. Peningkatan terjadinya interaksi

Agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih bertanggung jawab atas kemajuan dan hasil diskusi, guru hendaknya mengurangi atau menghilangkan peranannya sebagai penanya sentral dengan cara mencegah pertanyaan di jawab oleh seorang siswa. Jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab, tetapi melotarkannya kembali kepada siswa lainnya.

Dapatkan file pdfnya: Klik di Sini!

Sumber:

  • https://repository.uin-suska.ac.id/2419/3/BAB%20II.pdf
  • Indriyani, S & Rohita. 2019. Penguasaan Keterampilan Bertanya Dasar di TK Baiturrahman. Jurnal AUDHI, Vol. 2, No. 1.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close