HermanAnis.com. Teman-teman semua, pembahasan kita kali ini masih terkait dengan lapangan olahraga, dimana kita akan membahas tentang Bagaimana Gambar Lapangan Tolak Peluru beserta Ukurannya yang sesuai standar internasional, informasinya ada dalam tulisan ini, untuk selengkapnya silahkan melanjutkan membaca.
Baca Juga: Lapangan Bola Voli beserta Ukurannya
A. Olahraga Tolak Peluru
Ada beberapa jenis olahraga yang termasuk dalam cabang olahraga atletik, salah satunya adalah tolak peluru yang menjadi topik tulisan kali ini.
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam atletik yang di lakukan dengan cara menolak atau mendorong peluru atau bola yang terbuat dari logam sejauh mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan menggunakan teknik tertentu.
Tidak seperti olahraga cabang lempar lainnya, yaitu lempar cakram, lempar lembing, dan lempar martil, tolak peluru dapat di lakukan di lapangan indoor maupun outdoor. Hal ini di sebabkan tolak peluru tidak membutuhkan area pendaratan yang luas, tidak lebih dari 25 meter.
Meski terlihat mudah di lakukan, tolak peluru tergolong olahraga berat yang tidak dapat di lakukan sembarangan. Ada dua faktor yang menentukan dalam olahraga tolak peluru, yaitu postur tubuh atlet dan penguasaan tekniknya.
Atlet dengan postur tubuh besar cenderung memiliki energi yang lebih besar pula sehingga cocok untuk olahraga ini. Baik laki-laki maupun perempuan, para atlet juara dunia rata-rata memiliki postur tubuh besar dan energi yang kuat untuk melakukan tolakan.
Meski demikian, ada juga atlet tolak peluru yang bertubuh sedang, bahkan kecil, tetapi mampu melakukan tolakan dengan cukup jauh. Hal ini di mungkinkan jika atlet tersebut mampu menguasai teknik-teknik dasar dengan baik dan memilih gaya tolak peluru yang paling tepat.
Baca juga: Gambar dan ukuran lapangan lompat jauh
B. Gambar Lapangan Tolak Peluru beserta Ukurannya
Lapangan Tolak Peluru beserta Ukurannya diberikan dalam gambar di bawah ini.
Baca juga: Gambar dan ukuran lapangan panahan
- Lingkaran tolak peluru harus di buat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok yang di lengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak di buat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
- Garis lebar 5 cm harus di buat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini di buat dari cat atau kayu.
- Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
- Balok penahan di buat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
- Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
C. Teknik Tolak Peluru – Gambar Lapangan Tolak Peluru
Pada dasarnya, hakikat tolak peluru adalah memegang, lalu menolakkan peluru agar terlempar jauh. Karena itu, untuk dapat melempar peluru sejauh mungkin, Anda harus memperhatikan beberapa teknik dasar tolak peluru yang benar saat berlatih.
Teknik dasar tolak peluru sangat penting di kuasai para atlet tidak hanya agar bisa menghasilkan lemparan yang jauh, tetapi juga untuk keselamatan atlet sendiri. Perlu di ingat bahwa kesalahan saat memegang dan melempar peluru besi yang berat dapat mengakibatkan cedera serius.
Ada tiga teknik dasar tolak peluru yang harus Anda kuasai sebelum melakukan olahraga yang satu ini, yaitu teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru di leher, dan teknik melakukan tolakan. Penjelasan masing-masing teknik tersebut dapat Anda simak di bawah ini.
Baca juga: Gambar dan ukuran lapangan tolak peluru
1. Teknik Memegang Peluru
Peluru besi yang di gunakan dalam olahraga tolak peluru memiliki bobot cukup berat, yaitu antara 3 kg hingga 7 kg lebih.
Karena itu, Anda harus menguasai cara memegang peluru dengan benar agar jari tidak terluka atau bahkan patah. Teknik memegang peluru yang aman dapat di lakukan dengan 3 cara berikut.
- Letakkan peluru di telapak tangan. Pegang peluru dengan erat menggunakaan jari-jari tangan dengan posisi jari-jari di kembangkan. Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk meletakkan peluru. Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dalam posisi menekuk, sementara ibu jari berada pada posisi biasa untuk menjaga keseimbangan peluru. Berikan tenaga lebih pada ibu jari agar bisa menahan peluru lebih kuat sehingga tidak jatuh.
- Rapatkan jari-jemari, termasuk kelingking, dan tempelkan pada bagian belakang peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang.
- Cara ketiga hampir sama dengan cara kedua, yaitu dengan merapatkan jari-jari, tetapi dengan posisi sedikit lebih renggang. Teknik ini cocok untuk Anda yang memiliki telapak tangan kecil.
2. Teknik Meletakkan Peluru di Leher
Sebelum meletakkan peluru di leher, Anda harus sudah memutuskan teknik memegang peluru yang paling di sukai, nyaman, dan bisa menghasilkan tenaga tolakan yang paling besar. Penggunaan tangan kanan sangat dianjurkan untuk memegang peluru, kecuali bagi Anda yang kidal.
Setelah peluru di pegang dengan teknik yang benar, tempelkan peluru pada leher samping kanan. Ibu jari menempel di atas tulang yang ada di bagian bahu atau tulang selangka. Posisikan siku lurus dan sejajar dengan bahu dan miringkan kepala ke arah peluru supaya kedudukan peluru lebih stabil dan mantap.
3. Teknik Menolak Peluru
Selain teknik memegang peluru dan meletakkannya di leher, teknik melempar atau menolak peluru juga perlu di perhatikan agar menghasilkan lemparan sejauh mungkin. Berikut penjelasannya.
a. Persiapan Tolak Peluru
Sikap tubuh yang terbaik ketika akan melempar peluru adalah berdiri dengan tegak dan rileks dengan posisi menghadap ke samping lapangan. Untuk memudahkan menolak, kaki di renggangkan selebar bahu dengan kaki kanan sedikit di tekuk dan berat badan menumpu di kaki kanan.
Tangan kanan yang memegang peluru di letakkan menempel di bahu, tepat di bawah rahang dengan siku membentuk sudut 900 dan tangan kiri di tekuk dengan siku menghadap arah tolakan
b. Gerakan Tubuh
Saat memegang peluru, kaki yang dekat dengan sektor lemparan di gerakkan dengan cara diayun sebagai persiapan untuk menolak peluru. Sementara itu, pinggang di putar ke sisi sektor lemparan sehingga pinggul membantu mendorong, tubuh condong ke depan, dan pandangan fokus ke arah lemparan.
c. Akhir Tolak Peluru
Sebelum menolak, posisi tubuh harus siap dengan kaki kanan yang akan di gerakkan ke depan sebagai tumpuan, menggantikan kaki kiri yang di gunakan untuk berisiap. Kaki kiri lurus ke belakang dan tidak tegang, lutut kanan sedikit di tekuk agar lebih kuat mendorong lemparan, dan pandangan tetap fokus.
Pada saat melakukan tolakan, putar badan ke arah sektor pendaratan. Kaki kanan menolak dan melonjak agar tenaga yang cukup besar untuk mendorong peluru seluruhnya berada di tangan kanan yang memegang peluru. Setelah itu, lontarkan peluru dengan sudut dolakan 40 derajat ke arah atas.
Setelah peluru di lontarkan, kaki mendarat kembali ke tanah dengan posisi sedikit menekuk. Sementara itu, posisi badan adalah ke arah depan dengan pandangan melihat ke posisi jatuhnya peluru.
D. Gaya dalam Tolak Peluru – Gambar Lapangan Tolak Peluru
Setidaknya terdapat empat gaya dalam tolak peluru.
- Gaya depan, sebelum melakukan awalan sikap pemula posisi badan menghadap kearah sasaran. Tetapi gaya tersebut tidak effisien, sekarang sudah jarang sekali di pakai gaya tersebut.
- Gaya’ samping, sikap pemula berdiri miring dengan menggunakan tangan kanan. Model ini masih umum digunakan, terutama untuk para atlite pemula termasuk untuk anak sekolah baik SMP, SMA dan sederajat.
- Gaya belakang, sikap permulaan badan harus membelakangi arah tolakkan. teknik ini yang hingga kini banyak digunakan para atlet senior dan profesional.
- Gaya putaran lempar cakram, gaya tersebut hampir sama seperti gaya belakang. Namun gerakan kaki tidak mirip gaya belakang, tetapi mirip pada gerakakkan kaki terhadap lempar cakram. Gaya tersebut agak sulit, hingga saat ini tidak begitu banyak penggunanya.
E. Peralatan Tolak Peluru
Dalam sebuah pertandingan tolak peluru, di perlukan beberapa peralatan yang wajib di sediakan penyelenggara, yaitu
- alat pengukur;
- bendera;
- peluit; dan
- Bola Peluru
Untuk peluru yang digunakan, terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut.
- Peluru dapat di buat dari besi, pasir, logam solid, stainless steel, material sintetis, atau polivinil.
- Ukuran peluru di sesuaikan dengan jenis lapangan yang di gunakan. Untuk pertandingan yang di adakan di lapangan indoor, ukuran peluru yang di gunakan sedikit lebih besar dari pertandingan
- Ketentuan untuk berat peluru adalah sebagai berikut.
- Untuk senior putra : 7,257 kg
- senior putri : 4 kg
- Untuk junior putra : 5 kg
- junior putri : 3 kg
F. Induk organisasi tolak peluru nasional dan internasional
Induk organisasi nasional dan internasional yang terkait dengan olahraga tolak peluru adalah sebagai berikut:
- International Association of Athletics Federations (IAAF)
- International Association of Athletics Federations atau disingkat IAAF merupakan suatu organisasi yang menaungi berbagai cabang olahraga atletik dunia.
- Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI)
- Tolak peluru merupakan bagian dari atletik jadi induk organisasi tolak peluru nasional adalah PASI ( persatuan atletik seluruh indonesia ).
Selain lapangan tolak peluru, dalam hemananis.com, teman teman juga dapat memperoleh informasi tentang lapangan olahraga beserta ukurannya seperti:
Sumber Rujukan:
- https://smpitnh.sch.id/
Demikian pembahasan tentang Gambar Lapangan Tolak Peluru beserta Ukurannya,
Semoga Bermanfaat
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.