HermanAnis.com. Bagaimana Gambar Lapangan Lempar Lembing beserta ukurannya yang sesuai standar internasional, informasinya ada dalam tulisan ini, untuk selengkapnya silahkan melanjutkan membaca.
Lapangan lempar lembing adalah area yang dirancang khusus untuk olahraga lempar lembing. Lapangan ini biasanya memiliki ciri-ciri berikut:
- Panjang dan Lebar: Lapangan lempar lembing memiliki ukuran standar yang telah ditentukan. Panjangnya sekitar 70 hingga 80 meter untuk lari awalan, sementara wilayah peluncuran lembing biasanya memiliki panjang tambahan sekitar 30 hingga 36,5 meter. Lebarnya sekitar 4 meter.
- Batas Lapangan: Lapangan ini dibatasi oleh garis-garis dan tanda-tanda yang menunjukkan area yang berbeda, seperti garis awalan, garis peluncuran, dan garis hasil lemparan.
- Area Peluncuran: Di satu ujung lapangan, Anda akan menemukan area peluncuran yang biasanya terdiri dari lingkaran peluncuran dengan jarak yang telah ditentukan untuk para atlet melempar lembing.
- Garis Awalan: Ini adalah garis di mana atlet memulai lari sebelum melempar lembing. Garis awalan ini terletak di depan lingkaran peluncuran.
- Area Hasil Lemparan: Di ujung lapangan yang berlawanan dengan area peluncuran, ada area di mana lembing jatuh setelah lemparan. Ini adalah area yang digunakan untuk mengukur jarak lemparan.
- Perangkat Pengukur: Lapangan lempar lembing biasanya dilengkapi dengan perangkat pengukur yang digunakan untuk mengukur jarak lemparan lembing.
A. Gambar Lapangan Lempar Lembing berserta ukurannya
Lempar lembing merupakan salah satu cabang dari olahraga atletik nomor lempar. Lembing yang di gunakan berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam di salah satu ujungnya. Olahraga lempar lembing merupakan olahraga melempar lembing dari tangan dengan sekuat tenaga untuk memperoleh jarak lemparan yang sejauh mungkin.
Peraturan tentang ukuran lapangan di tetapkan oleh IAAF. Gambar lapangan lempar lembing beserta ukurannya di berikan dalam gambar berikut.
Keterangan gambar Lapangan Lempar Lembing di atas adalah,
- Lintasan awal di batasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter.
- Panjang lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5 m.
- Lengkungan lemparan terbuat dari kayu atau logam dan berwarna putih selebar 7 cm.
- Bagian lengkung tersebut permukaannya rata dengan tanah dan berupa busur dari lingkaran yang berdiameter 8 meter.
- Garis 1,5 meter terletak melilit titik pusat gravitasi lembing.
- Adanya sudut lemparan berupa pertemuan dua garis dari pusat lengkung lemparan dan membentuk sudut 29 hingga 30 derajat dan memotong ujung lengkung lemparan serta memiliki tebal sebesar 5 cm.
- Lebar Awalan : 4 meter.
- Panjang awalan : 40 meter.
- BC merupakan busur, Jari-jari AB=AC yaitu 8 meter.
- Lebar garis lurus sisi kanan dan kiri adalah : 1,5 meter.
- Lebar Garis Lempar adalah : 7 meter.
- Sudut lemparan : 30 derajat.
Penjelasan lengkap tentang Gambar lapangan lempar lembing beserta ukurannya sebagai berikut,
1. Lintasan Awalan dalam Gambar Lapangan Lempar Lembing
Gambar Lapangan Lempar Lembing adalah lapangan yang luas atau khususnya untuk olahraga atletik, lapangan lempar lembing sendiri terdiri dari beberapa bagian yang penting.
Panjang jalur awalan 30-36,5 meter bila memungkinkan, panjang minimal 33,5 meter. Jalur awalan itu di batasi oleh dua garis paralel yang terpisah jauhnya 4 meter dan tebal untuk masing-masing garis adalah 5 cm.
Adapun fungsi dari lintasan lari ini adalah sebagai lintasan lari pada saat membawa lembing untuk dil emparkan semaksimal mungkin. Pada ujung lintasan lari ini di buat garis melengkung yang bertujuan sebagai batas akhir setelah melempar lembing. Apabila kaki melewati garis tersebut maka lemparan di anggap tidak sah atau diskualifikasi.
2. Area Lemparan dalam Gambar Lapangan Lempar Lembing
Area lemparan dalam Gambar Lapangan Lempar Lembing di atas di beri tanda dengan garis putih 5 cm. Garis ini bila di perpanjang akan memotong busur lemparan dan garis paralel yang membentuk jalur awalan lemparan (bagian dari satu lingkaran) dan bertemu di titik pusat busur.
Area lemparan atau biasa di sebut daerah lempar merupakan lapangan luas yang terbuat dari rumput dengan tanah yang tidak keras. Sehingga, lembing hasil lemparan tidak memantul sehingga tidak meninggalkan tanda yang akan menyulitkan para wasit atau pengukur dalam menentukan jarak lemparan.
Sektor lemparan adalah lapangan berbentuk kerucut yang menjadi tempat mendaratnya lembing yang di lempar oleh atlet. Ukuran panjang sektor lemparan adalah minimal 100 meter. Area lemparan di buat dengan ukuran yang telah di tentukan dan bentuk seperti kerucut.
Dalam menentukan area lemparan harus ditarik dari lintasan lari yaitu di tarik sekitar 4 meter dari batas akhir melempar lembing. Selain itu, ukurannya harus membentuk sudut 34° kemudian di tarik garis lurus dari titik yang telah di tentukan sebelumnya dan melalui sudut lintasan lari sehingga semakin di ujung akan semakin melebar.
3. Sudut lemparan dalam Gambar Lapangan Lempar Lembing
Dalam Gambar Lapangan Lempar Lembing di atas, lemparan di lakukan dari belakang garis busur (batas) lemparan dengan radius 8 meter. Busur lemparan di buat dari kayu atau metal selebar 7 cm di cat warna putih, dan di pasang datar dengan tanah. Garis panjang 0,75 meter dengan lebar 7 cm di buat sebagai perpanjangan busur tegak lurus dengan garis jalur awalan.
B. Ukuran Lembing
Selain Gambar Lapangan Lempar Lembing yang standar, di butuhkan juga peraturan mengenai detail ukuran dan seluk beluk tongkat yang di gunakan agar memiliki standar yang sama di semua negara. Spesifikasi tongkat yang sesuai peraturan tersebut terdiri atas 3 bagian utama yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing.
Gambar lembing wanita di berikan dalam gambar di bawah.
Sedangkan gambar lembing putra adalah,
Berikut adalah detail dari peraturan tersebut berdasarkan peraturan IAAF:
- Panjang lembing untuk putra berkisar antara 2,6 m – 2,7 m dengan berat 800 gram.
- Sementara panjang tongkat lembing untuk putri adalah 2,2 m – 2,3 m dengan berat 600 gram.
- Pegangan pada tongkat lembing memiliki lebar 150 mm dan memiliki letak di pusat gravitasi lembing atau sekitar di ukuran 0,9-1,06 m dari ujung lembing untuk lembing putra dan 0,8-0,92 m dari ujung lembing untuk lembing putri.
C. Karakteristik Lembing
Lembing merupakan alat yang di pergunakan dalam olahraga lempar lembing. Lembing biasanya terbuat dari bahan figberglas atau kayu yang di bentuk sedemikian rupa dengan ujung di beri pemberat berupa besi yang tajam.
Mengenai berat lembing terdapat beberapa versi. Menurut Fred Mc Mane (2000:53) menyatakan:
“ berat lembing tidak kurang dari 600 gram (putri) dan 700 gram (putra)”.
Menurut Engkos Kosasi (1985:99) menyatakan:
“berat lembing untuk putra 800 gram sedangkan untuk putri 600 gram”.
Sedangkan untuk panjang lembing para ahli berpendapat sama yaitu ukuran untuk putra adalah 260-270 cm sedangkan untuk putri adalah 220-230 cm.
Dalam prakteknya khsusnya dalam perlombaan, olahraga lempar lembing ini biasanya memerlukan tubuh yang besar dengan tenaga yang besar,
menurut Fred Mc Mane (2000:53):
“pelempar lembing umumnya berbadan besar dan kuat, tetapi kekuatan tidak seperti pada tolak peluru atau lempar cakram. Kecepatan, kecekatan, dan ketangkasan adalah yang terutama”.
Dalam melakukan olahraga lempar lembing ini seorang atlet di tuntut harus memiliki kecepatan, daya tahan, keseimbangan, kekuatan , dan daya ledak otot.
Hal ini penting karena secara teknis, komponen tersebut sangat di butuhkan olahraga ini, jika salah satunya tidak di penuhi maka akan berpengaruh pada jarak lemparan yang akan di capai.
Lembing sendiri memiliki 3 bagian penting, ketiganya yakni,
- Mata lembing, biasanya terbuat dari besi yang berbetuk runcing dan berada di bagian depan, yang berfungsi sebagai penembus peermukaan tanah sehingga lembing dapat berdiri.
- Badan lembing, terbuat dari fiberglas yang merupakan panjang keseluruhan lembing selain mata lembing.
- Lilitan pada lembing, merupakan lilitan dari tali yang berfungsi sebagai pegangan pada lembing.
Agar tidak terlalu runcing dan membahayakan, maka sudut keruncingan ujung lembing di batasi, yaitu maksimal 40°. Oleh karena, pada saat dil emparkan, kecepatan lembing dapat mencapai 113 km/jam.
D. Teknik Dasar Lempar Lembing
Selain olahraga lempar lembing, dalam website ini teman-teman juga dapat memperoleh informasi yang berkaitan tentang gambar dan ukuran beberapa olahraga lempar lembing ini sesuai standar internasional.
Setiap cabang olahraga pasti memiliki teknik dasar, teknik lanjutan, dan teknik dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Oleh karena dalam pendidikan di sekolah maka teknik yang di ajarkan adalah teknik dasar dari olahraga yang akan di ajarkan.
Dalam pembelajaran teknik dasar lempar lembing di sekolah maka yang di ajarkan adalah sebagai berikut:
1. Teknik memegang lembing (Grip)
Seperti yang telah di kemukakan bahwa lembing terdiri dari 3 bagian di antaranya terdapat tali pegangan lembing. Yaitu tali yang dililitkan di tengah-tengah lembing yang mempunyai lebar untuk putra adalah 150 sampai 160 mm dan untuk putri adalah 140 sampai dengan 150 mm.
Berdasarkan keadaan lembing atau sesuai dengan peraturan, bahwa lembing harus di pegang pada bagian pegangan yaitu pada tali yang melilit pada badan lembing. Dalam olahraga lempar lembing di kenal dengan beberapa pegangan yang lazim di pakai dalam turnamen, adapun pegangan tersebut adalah sebagai berikut:
Menurut Engkos Kosasi pegangan pada olahraga lempar lembing terdiri dari 3 pegangan yaitu:
- Pegangan model Finlandia
- Model Amerika
- Pegangan biasa
Kemudian menurut Tamsir Riyadi pegangan lembing terdiri dari 3 cara, yaitu: Cara Biasa (American Style), Cara Finlandia (Finlandia Style), dan Cara Menjepit (Tang Style).
Adapun pegangan yang di maksud adalah sebagai berikut :
- Pegangan model Finlandia (Finlandia Style)
Pada pegangan finlandia ini seorang atlet memegang lembing dengan jari telunjuk agak lurus mengikuti lembing sehingga jari tengah terlihat seperti memegang lembing.
Pegangan ini jari yang berperan penting untuk mendorong lembing adalah ibu jari dan jari tengah.
- Model Amerika (American Style)
Pegangan model amerika ini di lakukan dengan cara seluruh jari menggenggam lembing, dengan lembing agak serong kearah badan. Model amerika ini juga sering di gunakan oleh para atlet pada setiap turnamen.
- Pegangan Menjepit (Tang)
Pegangan ini ialah pegangan yang merupakan gabungan dari kedua pegangan sebelumnya. Model menjepit di lakukan dengan cara lembing di letakkan pada antara jari telunjuk dan jari tengah sehingga menyerupai jepitan pada tang.
2. Teknik Membawa Lembing
Gambar Lapangan Lempar Lembing – Dalam olahraga lembing di kenal beberapa cara membawa lembing sehingga dapat memudahkan atlet dalam melakukan lemparan.
Berikut ini teknik-teknik membawa lembing yang di pakai dalam olahraga lempar lembing:
- Membawa lembing di atas pundak
Cara membawa lembing di atas pundak adalah lembing di pegang di atas pundak berada di samping kepala dengan mata lembing serong keatas. Siku tangan kanan dilipat atau ditekuk mengarah ke depan.
Cara ini biasanya di lakukan olaeh atlet yang menggunakan gaya langkah jingkit (hip hop). - Membawa lembing di bawah
Yang di maksud dengan cara membawa lembing di bawah adalah lengan yang membawa lembing lurus kebawah.
Mata lembing menuju serong keatas, dan ekornya agak serong kebawah dan hampir mendekati tanah.
Cara ini banyak di pergunakan oleh atlet yang menggunakan langkah silang di belakang dan cara ini sekarang sudah tidak banyak lagi di pergunakan oleh para pelempar. - Membawe lembing di depan dada
Cara melakukan gaya ini adalah mata lembing serong kebawah. Dengan ekornya keatas melewati pundak sebelah kanan, membawa lembing dengan cara ini paling banyak di pergunakan oleh para juara lempar lembing.
Cara ini banyak di pergunakan oleh atlet yang menggunakan gaya langkah silang di depan atau terkenal dengan gaya finlandia.
4. Teknik Lari atau Langkah
Gambar Lapangan Lempar Lembing – Beberapa hal yang patut di perhatikan dalam tahap lari, pada cabang lempar lembing, antara lain :
- Dalam peraturan tidak di sebutkan berapa jauh jarak lari, tetapi dalam prakteknya para atlet lempar lembing umumnya hanya berlari dejauh 14- 17 langkah saja.
- Gerakan lari di percepat secara bertahap sambil menarik lembing dalam persiapan untuk melakukan lemparan.
- Fase penarikan lembing di mulai begitu kaki kanan menginjak tanda yang telah di persiapkan sebelumnya dan lari di teruskan sebanyak 3 langkah lagi.
Dalam teknik lari pada olahraga lempar lembing dapat dil akukan dengan dua cara, yaitu dengan cara gaya langkah silang dan gaya langkah jingkat.
Hal tersebut tergantung dari atlet yang melakukannya, mana yang mereka anggap enak dan pas bagi mereka.
a. Gaya langkah silang
Cara melakukan awalan dengan gaya langkah silang di depan, di maksudkan untuk mendapatkan posisi atau sikap badan yang baik dan benar pada saat akan melemparkan lembing. Care melakukannya adalah sebagai berikut: tentukan dahulu jarak untuk melakukan lari awalan dan melakukan langkah silang.
Misalnya untuk lari awalan kira-kira 13 langkah dan untuk langkah silang 5 langkah. Untuk itu di perlukan adanya tanda-tanda (check marks) yaitu tanda pertama untuk memulai lari awalan dan tanda kedua untuk langkah silang. Apabila tanda sudah di tentukan lakukan lari secepat mungkin sambil membawa lembing di atas bahu atau di depan dada.
Kemudian pada saat kaki kanan menginjak tanda kedua maka satu langkah sebelum langkah silang lembing di turunkan atau di bawa kebelakang dengan lengan lurus.Setelah lembing di lemparkan maka kaki yang satunya melangkah jauh kedepan untuk menghentikan badan.
b. Gaya langkah jingkit (hot step) – Gambar Lapangan Lempar Lembing
Gambar Lapangan Lempar Lembing – Cara melakukan gaya jingkit ini pada dasarnya sama dengan langkah silang hanya saja sekarang di lakukan dengan cara seperti pada gambar di bawah ini:
- Pada waktu kaki kanan menginjak atau sampai pada tanda yang kedua, kaki kanan langsung melakukan gerakan jingkat kedepan, pada saat kaki kanan mendarat maka lembing di turunkan dan di bawa kebelakang.
- Sambil melangkah kaki kiri jauh kedepan lurus badan di putar kekanan, lutut kaki kanan di bengkokan, kaki di putar keluar, dan lengan semakin di luruskan dan kencang kebelakang hingga badan miring kesamping kanan dan rendah, kaki yang terakhir mendarat adalah kaki kanan kemudian di susul oleh kaki kiri yang mendarat cukup jauh kekiri.
5. Teknik Melempar
Gambar Lapangan Lempar Lembing – Pada olahraga lempar lembing ini, melempar merupakan faktor penting yang tidak boleh di anggap sepele oleh atlet. Adapun teknik melempar lembing adalah gaya menyamping, yaitu apabila melempar dengan tangan kanan maka kaki kiri berada di depan dan kaki kanan berada di belakang.
Kemudian tangan yang memegang lembing di luruskan kebelakang, begitu juga kaki kanan di bengkokkan dengan posisi badan condong kebelakang sehingga tumpuan berada pada kaki kanan. Pada saat akan melempar lembing, lengan kedalam bersama dengan memutar panggul kaki belakang kedepan. Hingga lembing itu lepasnya dari tangan melalui atas kepala (hal ini bila di lakukan tanpa awalan).
E. Teknik Lanjutan Atau Sikap Badan Setelah Melempar
Gambar Lapangan Lempar Lembing – Untuk memperoleh lemparan yang jauh, selain dari kekuatan tenaga tangan juga di bantu dengan kekuatan seluruh tenaga badan yaitu dengan cara menolakan kaki kanan dan melonjakan seluruh badan keatas dan kedepan.
Gerakan inilah yang di namakan gerakan lanjutan. Setelah lembing lepas dari tangan, segera kaki kanan mendarat dan kaki kiri di angkat lurus kebelakang dengan lemas.
Tangan kiri kebelakang lemas dan tangan kanan dengan siku agak di bengkokkan berada di depan badan, untuk membantu menjaga keseimbangan. Badan di bungkukan kedepan dan pandangan mengikuti gerakan jalannya lembing sampai jatuh atau menyentuh tanah (lapangan). Sikap ini adalah sikap akhir setelah melempar.
F. Persyaratan Suatu Lemparan yang Sah
Gambar Lapangan Lempar Lembing – Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak di lempar secara membandul.
Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk di pakai. Lemparan itu tidak sah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya. Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.
Lemparan tidak sah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah di depan garis lempar dan garis-garis itu semua.
Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya di lepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang di lemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.
1. Faktor Mempengaruhi Lempar Lembing – Gambar Lapangan Lempar Lembing
Gambar Lapangan Lempar Lembing – Pelempar lembing adalah seseorang yang mempunyai daya ledak otot lengan bahu yang besar dan mempunyai kekuatan serta ketepatan langkah dalam melakukan awalan sebelum lembing di lepaskan (Adisasmita, 1986:7).
Oleh karena itu pelempar yang tidak mempunyai ketepatan dalam melangkah sama halnya tidak mempunyai harapan untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Unsur dasar dari suatu prestasi lempar lembing adalah ketepatan dalam melangkah pada saat awalan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kemampuan seseorang untuk melempar sejauh mungkin.
Di samping itu faktor utama yang harus di perhatikan adalah cara pegangan dan unsur fisik seperti kekuatan, kelentukan, kecepatan dan daya ledak otot.
Komponen-komponen ini tidak boleh di abaikan oleh pelempar, pelatih termasuk juga guru penjas dalam mengajar. Kemudian faktor lain yang mempengaruhi hasil lempar lembing adalah kesalahan dalam melakukan lemparan.
Ada beberapa kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lempar lembing, yaitu sebagai berikut:
- Kecepatan lari tidak di atur meningkat. Dari awal larinya cepat terus atau sebaliknya terlalu lambat,
- Sewaktu lari, lembing di diamkan saja,
- Setelah langkah silang, pelempar berhenti dahulu,
- Kaki kanan tidak di kencangkan,
- Lemparan tidak di ikuti siku kanan,
- Kaki kiri tidak di langkahkan pada saat akan melempar,
- Lepasnya lembing tidak melewati atas pundak kanan,
- Sudut lempar kurang atau terlalu besar,
- Tidak dapat memelihara keseimbangan
2. Gambar Lapangan Lempar Lembing – Hal-hal yang penting diperhatikan dalam Lempar Lembing
Hal yang di sarankan untuk di lakukan dalam Lempar Lembing di antaranya adalah,
- Memegang lembing sepanjang jalur lengan
- Melebarkan langkah terakhir dan membengkokkan secara perlahan-lahan tungkai kanan
- Berlari lurus selama melakukan awalan
- Bawalah berat badan melewati tungkai belakang
- Dapatkan sebuah pilihan antara tubuh bagian atas dan bagian bawah (bahu kiri dalam posisi tertutup)
- Luruskan lengan lempar dan telapak tangan lempar dalam posisi menghadap keatas
- Langkahkan tungkai kiri jauh ke depan dan cakarkan
- Busungkan badan dalam posisi lempar dan bawalah sikut keatas sewaktu melakukan lemparan.
Sedangkan, hal hal yang harus di hindari untuk di lakukan dalam olahraga ini adalah,
- Memegang lembing dengan kepalan tangan penuh (menggenggam)
- Meloncat ke atas pada langkah terakhir
- Melakukan dua kali atau lebih langkah silang
- Membawa ke dua bahu menghadap kedepan
- Pinggul di tekuk sehingga badan membungkuk ke depan
- Membengkokkan lengan lempar pada saat mulai melakukan lemparan
- Penempatan kaki depan di tanah terlalu jauh ke kiri
- Melempar berputar melalui samping kanan badan
G. Hakikat Lempar Lembing
Gambar Lapangan Lempar Lembing – Lempar Lembing Lempar lembing di ikut sertakan dalam ajang Olimpiade sejak tahun 1908 sebagai nomor perorangan umtuk putra dan putri. Sekarang nomor ini di masukkan dalam dasalomba dan saptalomba.
Lempar lembing adalah salah satu nomor yang di perlombakan dalam cabang atletik, dan termasuk dalam nomor lempar, Khomsin (2008 :99). Sedangkan Mark Guthrie (2003 : 177) mengatakan bahwa lempar lembing merupakan nomor yang sangat bergantung pada kemampuan alami si pelempar untuk melemparkan lembingnya.
Lempar lembing menurut Aip Syarifuddin (2008 : 156),
“lemper lembing adalah suatu bentuk gerakan melempar suatu alat yang berbentuk panjang dan bulat dengan berat tertentu yang terbuat dari kayu, bambu, atau metal (untuk perlombaan) yang di lakukan dengan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya, sesuai dengan peraturan yang berlaku”.
Dalam olahraga ini seorang atlet di tuntut harus memiliki tanaga dan badan yang besar. Karena olahraga lempar lembing lebih mengutamakan jauh lemparan untuk memenangkan turnamen tersebut.
Suatu lemparan di anggap baik apabila lemparan tersebut dengan mata jatuh atau menyentuh tanah terlebih dahulu. Atau, untuk lebih baiknya lagi apabila lembing tersebut menancap di tanah dengan posisi berdiri.
Sehingga dapat mempermudah para hakim atau wasit untuk mengukur jarak lemparan yang kita lakukan.
Jadi, lempar lembing salah satu cabang olahraga atletik secara teknik di lakukan dengan alami dalam melemparkan sebuah objek berbentuk lembing sejauh mungkin. Sebagai penutup kita bahas sedikit tentang sejarah olahraga ini.
H. Sejarah Lempar Lembing
Gambar Lapangan Lempar Lembing – Lembing merupakan salah satu alat berburu yang sederhana dan efisien sehingga alat ini di sinyalir sebagai salah satu alat pertama dalam berburu (selain dengan cara menangkap buruan tanpa alat, melempar dengan batu dan benda-benda sederhana lainnya).
Konon, olahraga lempar lembing ini bermula dari aktivitas lempar lembing pada zaman dahulu. Mula-mula orang hanya berlatih, namun kemudian mulai berlomba untuk menunjukkan kebolehannya hingga akhirnya aktivitas ini menjadi ajang perlombaan tersendiri yang telah di adakan sejak zaman dahulu.
Di era awal peradaban tinggi, yakni peradaban yunani kuno, lempar lembing telah di perlombakan dalam olimpiade kuno, yakni pada tahun 776 SM.
Namun belum di ketahui secara pasti mengenai peraturan dan segala hal tentang pertandingan lempar lembing pada waktu itu jika di bandingkan dengan lempar lembing pada saat ini.
Namun yang jelas, pertandingan lempar lembing atau lempar tombak pada masa lalu tak hanya mengejar poin sebagai pelempar dengan lemparan terjauh. Oleh karena, ada juga perlombaan lempar lembing dengan target tertentu sebagaimana pertandingan memanah.
Pada waktu itu, ideal lempar lembing adalah bisa melempar dengan jarak yang jauh sekaligus bisa mengenai sasaran.
Konon, Achiiles merupakan prajurit Sparta yang sekaligus merupakan pelempar lembing yang tak terkalahkan pada waktu itu. Oleh karena ia tak hanya di kenal kepiawaiannya dalam pertandi ngan namun juga dalam medan perang.
Lempar lembing mulai masuk dalam cabang atletik olimpiade modern pada tahun 1908 dan hanya di ikuti oleh atlet laki-laki saja.
I. Apa induk organisasi nasional dan internasional lempar lembing
Lembing adalah salah satu cabang olahraga yang sering dilakukan di tingkat nasional dan internasional. Organisasi yang mengatur lemping secara nasional dan internasional adalah:
- Federasi Atletik Internasional (IAAF) / World Athletics: Ini adalah organisasi internasional yang mengatur berbagai cabang olahraga atletik, termasuk lemping. Mereka mengatur aturan, standar, dan kompetisi lemping di tingkat internasional.
- Komite Olimpiade Internasional (IOC): Lembing adalah bagian dari Olimpiade, dan IOC mengawasi olahraga ini di tingkat Olimpiade.
Di tingkat nasional, organisasi yang mengatur lemping biasanya adalah federasi atletik nasional dari masing-masing negara. Misalnya, di Amerika Serikat, USA Track & Field (USATF) adalah organisasi nasional yang mengatur atletik, termasuk lemping.
Sementara Di Indonesia, olahraga lempar lembing dinaungi oleh organisasi yang disebut Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).
Selain lapangan lempar lembing, dalam hemananis.com, teman teman juga dapat memperoleh informasi tentang lapangan olahraga beserta ukurannya seperti:A
- Pencak Silat,
- Panahan,
- Tenis, dan
- Futsal.
Sumber:
- http://digilib.ikippgriptk.ac.id/
Demikian
semoga bermanfaat.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.