HermanAnis.com. Ukuran lapangan pencak silat dalam pertandingan profesional adalah 10 x 10 meter, di mana pada bagian lapangan, terdapat dua buah lingkaran yang memiliki diameter ukuran masing masing 8 meter.
A. Apa itu Pencak Silat?
Pencak silat adalah seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia dan umumnya di kenal sebagai seni bela diri dari Asia Tenggara. Olahraga ini memadukan gerakan-gerakan bela diri, jurus, tendangan, pukulan, lemparan, kuncian, dan gerakan akrobatik yang dinamis, dan kadang-kadang juga mempergunakan senjata tradisional.
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia, selain itu pencak silat juga merupakan olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Selain itu pada olahraga pencak silat terdapat pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat, yang mana pada setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.
Pencak silat tidak hanya di pandang sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai bagian dari budaya dan tradisi Indonesia yang kaya. Seni bela diri ini memiliki banyak variasi teknik dan aliran yang berbeda-beda, tergantung pada daerah atau suku yang mempraktikkannya.
Pencak silat umumnya di ajarkan secara turun temurun dalam keluarga atau di lembaga-lembaga pendidikan formal dan nonformal. Selain itu, pencak silat juga di pertandingkan dalam berbagai turnamen atau kejuaraan baik tingkat nasional maupun internasional.
Pencak silat juga mengajarkan nilai-nilai seperti disiplin, pengendalian diri, penghormatan pada orang tua dan guru, serta nilai-nilai kejujuran dan kerjasama dalam berbagai situasi. Karena itu, pencak silat tidak hanya membantu seseorang dalam mempelajari teknik-teknik bela diri, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian yang kuat dan baik.
Untuk tingkat nasional olahraga pencak silat dapat menjadi salah satu alat pemersatu Nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa. Bahkan, sekarang ini olahraga pencak silat sudah di pertandingkan di skala internasional.
B. Lapangan Pencak Silat Beserta Ukurannya
Lapangan pencak silat atau gelanggang dalam merupakan sarana dan prasarana pokok yang harus ada dengan standar tertentu dalam sebuah laga.
Kemudian, ukuran lapangan pencak silat dalam pertandingan profesional adalah 10 x 10 meter, di mana pada bagian tengah lapangan, terdapat dua buah lingkaran yang memilki diameter ukuran masing masing 8 meter.
Lebih lanjut, sebelum pertandingan berlangsung, pesilat juga harus jeli dalam memeprhatikan permukaan gelanggang dan pastikan tidak licin, karena berbahaya untuk keselamatan para atlet pencak silat.
1. Apakah nama lapangan pencak silat?
Lapangan tempat di lakukan latihan atau pertandingan pencak silat dapat memiliki berbagai nama, tergantung pada tradisi dan budaya masing-masing daerah atau perguruan. Beberapa nama lapangan pencak silat yang umum di gunakan di Indonesia antara lain:
- Langgar
- Pendopo
- Padepokan
- Dojo
- Gendang salih
- Sanggar
- Panti
- Perguruan
Namun, nama lapangan pencak silat tidak terbatas pada daftar ini, dan masing-masing perguruan atau daerah dapat memiliki nama lapangan yang berbeda-beda.
2. Bagaimana bentuk lapangan pencak silat?
Bentuk lapangan pencak silat dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan kebiasaan di setiap daerah atau perguruan pencak silat. Secara umum, lapangan pencak silat memiliki bentuk persegi atau persegi panjang. Lapangan dapat berupa ruang terbuka seperti lapangan atau halaman, atau ruangan tertutup seperti gedung atau dojo.
Namun, berdasarkan standar yang di tetapkan oleh Persatuan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), ukuran lapangan yang ideal adalah 14 x 14 meter seperti pada gambar 1 di atas.
Di dalam lapangan, biasanya terdapat beberapa elemen penting yang menjadi acuan dalam berlatih atau bertanding pencak silat. Beberapa elemen penting tersebut antara lain:
- Pagar
- Gendang
- Bendera
- Tempat duduk
- Lintasan
- Area Tanding
- Area Wasit
- Garis Lingkar
- Garis Tengah
- Sudut Lapangan
3. Berapa ukuran lapangan pertandingan pencak silat?
Ukuran lapangan pertandingan pencak silat tidak di tentukan secara resmi oleh organisasi pencak silat internasional seperti IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) atau PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa). Oleh karena itu, ukuran lapangan pencak silat dapat bervariasi tergantung pada daerah atau negara di mana pencak silat tersebut di lakukan.
Namun, secara umum, lapangan pencak silat memiliki ukuran yang cukup fleksibel dan dapat di sesuaikan dengan kondisi tempat atau arena pertandingan. Lapangan pencak silat dapat berupa ruang terbuka seperti lapangan atau halaman, atau ruangan tertutup seperti gedung atau dojo. Ukuran lapangan bisa berkisar antara 10 x 10 meter hingga 20 x 20 meter tergantung pada tradisi dan kebutuhan.
Namun, dalam pertandingan resmi di Indonesia, ukuran lapangan yang umum di gunakan adalah 14 x 14 meter. Sedangkan, dalam pertandingan internasional yang di atur oleh PERSILAT, ukuran lapangan di atur minimal 10 x 10 meter dan maksimal 12 x 12 meter.
C. Elemen penting lapangan pencak silat
Ada beberapa elemen penting pada lapangan pencak silat yang perlu di perhatikan, antara lain:
1. Lapangan
- Bentuk:
Lapangan pencak silat memiliki bentuk segi empat dengan empat sudut yang tegas dan lurus. - Ukuran lapangan:
Lapangan pencak silat harus memiliki ukuran yang sesuai dengan standar yang di tetapkan. Ukuran lapangan yang ideal adalah 14 x 14 meter. - Pagar:
Pagar merupakan pembatas lapangan yang biasanya terbuat dari bambu atau kayu. Pagar dapat berfungsi sebagai perlindungan bagi penonton dan juga sebagai penanda batas lapangan. - Lintasan:
Lintasan atau jalur yang di gunakan oleh pesilat saat memulai dan mengakhiri gerakan dalam pertandingan. Lintasan juga berfungsi sebagai penanda posisi pesilat dan sebagai patokan bagi wasit untuk menilai gerakan pesilat. - Area Tanding:
Area tanding merupakan area tempat pesilat bertanding dan bermain. Area ini berbentuk segiempat yang memiliki ukuran sekitar 10 x 10 meter. - Area Wasit:
Area wasit berada di luar area tanding dan di gunakan untuk wasit dan juri dalam mengawasi pertandingan. Area wasit biasanya memiliki ukuran sekitar 2 x 2 meter. - Garis Lingkar:
Garis lingkar adalah garis batas yang berada di sekitar lapangan dan menandai batas area tanding. - Garis Tengah:
Garis tengah membagi lapangan menjadi dua bagian yang sama besar. Garis tengah juga di gunakan untuk menandai posisi pesilat sebelum memulai pertandingan. - Sudut Lapangan:
Lapangan memiliki empat sudut yang tegas dan lurus, dan setiap sudut lapangan diberi nomor 1, 2, 3, dan 4 untuk memudahkan pengaturan dan pelaporan skor. - Penanda:
Pada lapangan pencak silat, terdapat penanda yang berfungsi sebagai patokan untuk pesilat. Penanda ini biasanya berupa tanda-tanda pada lapangan seperti lingkaran, persegi, dan segitiga yang di gunakan untuk menunjukkan posisi pesilat. - Kondisi lapangan:
Kondisi lapangan juga perlu di perhatikan, lapangan harus selalu dalam kondisi yang bersih dan rata agar pesilat tidak terjatuh atau tergelincir saat bertanding.
2. Peralatan pendukung
- Gendang:
Gendang di gunakan sebagai pengiring musik dan juga sebagai penanda awal dan akhir pertandingan. Di beberapa daerah, gendang juga dapat di gunakan sebagai alat komunikasi antara pesilat dan wasit. - Bendera:
Bendera atau umbul-umbul dapat di gunakan sebagai hiasan lapangan dan juga sebagai penanda keberadaan perguruan atau daerah yang berpartisipasi dalam pertandingan. - Tempat duduk:
Tempat duduk untuk penonton dan juga untuk wasit atau juri biasanya di letakkan di sekitar lapangan. Di beberapa pertandingan resmi, tempat duduk untuk tamu kehormatan juga di sediakan di lokasi yang strategis. - Penerangan:
Penerangan pada lapangan pencak silat juga perlu di perhatikan. Lapangan harus memiliki penerangan yang cukup agar pesilat dan wasit dapat melihat dengan jelas selama pertandingan.
Semua elemen penting ini harus di pertimbangkan dan di perhatikan dengan baik agar pertandingan pencak silat dapat berlangsung dengan aman, fair, dan sesuai dengan aturan yang di tetapkan.
Selain itu, lapangan pencak silat juga di lengkapi dengan beberapa penanda, seperti lingkaran, persegi, atau segitiga, yang di gunakan untuk menunjukkan posisi pesilat saat bertanding.
Semua elemen ini harus di pertimbangkan dan di pahami dengan baik oleh pesilat dan wasit agar pertandingan dapat berlangsung dengan aman, fair, dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
D. Sarana dan Prasarana Pencak Silat
Sarana dan Prasarana atau perlengakapan atlet pencak silat dalam sebuah pertandingan atau laga yang berlangsung harus sesuai dengan standar Ikatan Pencak Silat Iindonesia (IPSI).
Pada saat melakukan pertandingan, pihak penyelenggara serta para pesilat harus faham betul dengan kebutuhan yang harus di persiapkan.
Adapun sarana prasarana pertandingan pencak silat yaitu:
1. Lapangan pencak silat/gelanggang
2. Matras
Ukuran matras pencak silat adalah 10 x 10 meter, memilki warna dasar hijau terang dengan garis putih setebal 5 cm. Dan pada lapangan berdiameter 8 meter, dengan lingkaran tengah berdiameter 3 meter.
Tebal matras pencak silat dalam pertandingan profesional adalah 5 cm.
Kegunaan matras adalah pemanfaatan sebagai alas dalam pertandingan yang berguna untukmenopang segala gerakan dan posisi atlet kerika dalam laga atau pertandingan pencak silat.
3. Peluit
Selain pluit alat yang sering pergunakan sebagai alat alternatif lainnya adalah bel atau gong
4. Lampu Babak
Lampu babak yang di pakai, memiliki warna-warna tertentu yang memilik makna tersendiri. Warna-warna lampu tersebut adalah
- Merah.
- Biru.
- Kuning
5. Timbangan
6. Seragam silat
Atlet pencak silat juga harus menegnakan sabuk sesuai dengan tingkatan yang di peroleh. Serata seragam yang terdiri atasa baju dan celana silat. Pada baju seragam pesilat memiliki badge IPSI di area dada bagian kiri.
7. Body protector/pelindung badan
Perlengkapan atlet pencak silat berikutnya adalah body protector yang di pakai sebagai perlindungan tubuh. Seperti perlindungan:
- tulang kering (kaki).
- kemaluan.
- pada bagian depan tubuh yang berbentuk seperti rompi pada bagian dada ke bawah
8. Stopwatch
Dalam sesi latihan stopwatch berguna dalam menghitung jumlah pertandingan dan pukulan seorang atlet dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
9. Bendera
Selanjutnya adalah bendera. Bendera yang di siapkan adalah bendera yang berukuran kecil berwarna kuning, biru dan merah serat yang memiliki tangkai kecil. Ukuran pada masing-masing bendera yaitu 30×30 cm. Bendera kuning akan di pergunakan oleh wasit.
10. Pecing
11. Pelindung tulang kering
Sebagai sarana latihan untuk pukulan dan tendangan
12. Kep Protector
dan yang terakhir adalah, Kep Protector. Alat ini di gunakan untuk pesilat putra melindungi bagian kemaluan.
Selain itu, ada beberapa alat lain yang dapat digunakan untuk membantu latihan dan pertandingan, seperti peralatan latihan seperti kaki ayam, bantal tinju, atau sarung tinju.
Pada umumnya, perlengkapan bertanding pencak silat harus memenuhi standar keamanan dan kenyamanan bagi pesilat. Pesilat juga disarankan untuk membawa persediaan air minum dan handuk saat bertanding untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
E. Peraturan pencak silat
Pencak silat adalah olahraga bela diri tradisional yang memiliki banyak variasi gerakan dan aturan, tergantung pada tradisi dan perguruan yang di praktikkan.
Namun, terdapat beberapa peraturan umum yang di terapkan dalam pertandingan pencak silat di tingkat nasional dan internasional. Berikut ini adalah beberapa peraturan pencak silat yang umum di terapkan:
- Kategori pertandingan:
Pertandingan pencak silat di bagi ke dalam beberapa kategori, seperti tanding tunggal putra, tanding tunggal putri, tanding ganda putra, dan tanding beregu. Setiap kategori memiliki aturan dan jumlah waktu yang berbeda-beda. - Kategori berat:
Setiap kategori pertandingan memiliki kategori berat yang ditentukan berdasarkan berat badan peserta. Hal ini di lakukan untuk memastikan persaingan yang seimbang antara peserta dengan berat badan yang relatif sama. - Durasi pertandingan:
Durasi pertandingan pada umumnya adalah 2-3 menit untuk setiap putaran pertandingan. Jumlah putaran dapat bervariasi, tergantung pada kategori pertandingan dan aturan yang berlaku. - Poin:
Peserta dapat memperoleh poin dengan melakukan gerakan-gerakan tertentu, seperti tendangan atau pukulan. Poin juga dapat di berikan jika peserta berhasil menjatuhkan lawan atau membuat lawan keluar dari lingkaran pertandingan. - Wasit:
Wasit bertanggung jawab untuk mengawasi pertandingan dan memberikan keputusan-keputusan selama pertandingan. Wasit juga bertugas untuk memastikan aturan-aturan di ikuti dengan benar oleh para peserta. - Perlengkapan:
Peserta harus menggunakan perlengkapan yang lengkap dan sesuai dengan aturan, seperti helm, sarung tangan, dan pelindung kaki. - Etika:
Etika dan sikap sportifitas juga sangat di junjung tinggi dalam pencak silat. Peserta harus menghormati lawan dan wasit, dan tidak boleh melakukan tindakan yang merugikan lawan atau bertentangan dengan aturan yang berlaku.
Peraturan pencak silat dapat bervariasi tergantung pada perguruan atau organisasi yang mengadakan pertandingan. Sebelum mengikuti pertandingan, pastikan untuk mempelajari aturan-aturan yang berlaku untuk memastikan persiapan yang optimal.
F. Teknik dasar pencak silat
Teknik dasar pencak silat terdiri dari berbagai macam gerakan dan teknik yang harus dipelajari dan di kuasai oleh seorang pesilat. Beberapa teknik dasar pencak silat yang umumnya dipelajari antara lain:
- Langkah:
Langkah adalah teknik dasar yang penting dalam pencak silat. Pesilat harus menguasai berbagai jenis langkah, seperti langkah maju, langkah mundur, dan langkah samping. Langkah ini digunakan untuk menyerang dan menghindari serangan lawan. - Pukulan:
Pukulan merupakan teknik dasar yang digunakan untuk menyerang lawan dengan menggunakan kekuatan tangan. Beberapa jenis pukulan yang umum dilakukan dalam pencak silat adalah pukulan jotos, pukulan siku, pukulan palu, dan pukulan jepit. - Tendangan:
Tendangan adalah teknik dasar yang dilakukan untuk menyerang lawan menggunakan kaki. Beberapa jenis tendangan yang sering dilakukan dalam pencak silat adalah tendangan depan, tendangan samping, dan tendangan belakang. - Lemparan:
Lemparan merupakan teknik dasar untuk mengalahkan lawan dengan cara melemparkan lawan ke tanah. Beberapa jenis lemparan yang umum dilakukan dalam pencak silat antara lain lemparan bahu, lemparan pinggang, dan lemparan panggul. - Serangan jarak dekat:
Serangan jarak dekat atau serangan close combat adalah teknik dasar yang dilakukan pada jarak dekat dengan menggunakan teknik-teknik seperti tekukan, jepitan, dan guling. - Pertahanan:
Pertahanan atau defense adalah teknik dasar untuk menghindari serangan lawan. Beberapa teknik pertahanan yang sering dipelajari dalam pencak silat antara lain blok, tangkisan, dan pembalikan serangan. - Seni banting:
Seni banting adalah teknik dasar yang dilakukan untuk menyerang lawan dengan cara melemparkan lawan ke tanah dengan menggunakan teknik seperti banting, tangkap leher, dan tangkap kaki. - Serangan gabungan:
Serangan gabungan atau serangan kombinasi adalah teknik dasar untuk menyerang lawan dengan menggunakan kombinasi teknik seperti pukulan, tendangan, dan lemparan.
Semua teknik dasar pencak silat harus di lakukan dengan benar dan teratur agar dapat di aplikasikan dalam pertandingan atau situasi nyata. Oleh karena itu, penting bagi pesilat untuk berlatih secara teratur dan terus menerus untuk menguasai teknik dasar ini.
G. Kuda-kuda dalam pencak silat
Kuda-kuda atau posisi kaki merupakan salah satu aspek penting dalam praktik pencak silat. Posisi kaki yang tepat dapat memungkinkan pesilat untuk mengekspresikan kekuatan, kecepatan, dan kelincahan dalam gerakan-gerakan bela diri. Berikut ini adalah beberapa kuda-kuda yang umum di gunakan dalam pencak silat:
- Kuda-kuda tegak:
Kuda-kuda tegak adalah posisi kaki yang membuat kaki dan badan membentuk sudut 90 derajat. Pada kuda-kuda ini, kaki di letakkan sejajar dengan bahu dan sejajar dengan garis pinggang. - Kuda-kuda lungkang:
Pada kuda-kuda lungkang, salah satu kaki di letakkan di depan dengan lutut sedikit di tekuk dan kaki yang lain di letakkan di belakang dengan kaki lurus. Kuda-kuda lungkang dapat di gunakan untuk menghindari serangan dan mempermudah gerakan pukulan dan tendangan. - Kuda-kuda berdiri:
Kuda-kuda berdiri di lakukan dengan meletakkan kedua kaki sejajar dan menghadap ke depan. Posisi kaki ini biasanya di gunakan untuk mengatur napas atau untuk bergerak lebih cepat saat menyerang atau menghindar. - Kuda-kuda jongkok:
Pada kuda-kuda jongkok, kedua kaki di tekuk dan posisinya seperti sedang duduk. Posisi kaki ini dapat membantu pesilat untuk menjaga keseimbangan dan memungkinkan gerakan-gerakan yang lebih cepat dan fleksibel. - Kuda-kuda samping:
Kuda-kuda samping di lakukan dengan meletakkan satu kaki ke samping dan satu kaki ke depan. Posisi ini biasanya di gunakan untuk menghindari serangan dari samping atau untuk memudahkan gerakan-gerakan tendangan samping.
Kuda-kuda dalam pencak silat dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan perguruan yang di praktikkan. Pemilihan kuda-kuda yang tepat dapat memungkinkan pesilat untuk melakukan gerakan-gerakan bela diri dengan lebih efektif dan efisien.
H. Pencak Silat Sebagai Olahraga Prestasi
Sekarang ini, Pencak Silat semakin terkenal di dunia. Hal ini terlihat dengan banyaknya perguruan silat yang berdiri di luar negeri, sehingga tidak heran jika olahraga ini akan sering kita temui jika kita berkunjung ke luar negeri. Berdasarkan jenisnya, pertandingan dalam Pencak Silat di bedakan menjadi dua kategori yaitu.
1. Kategori Tanding
Pada nomor tanding, olahraga pencak silat dibedakan berdasarkan berat badan. Sebelum pertandingan dimulai para atlet di haruskan mengecek berat badan pada petugas timbangan yang bersangkutan. Dengan didampingi oleh offical, atlet menuju meja penimbangan berat badan sebelum bertanding. Nomor tanding akan dipertandingkan dalam berbagai kelas.
Uraian kelas-kelas yang dertandingkan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
2. Kategori Seni
Seni ialah sebuah nomor pertandingan pada pencak silat yang tidak melakukan body contact. Merupakan sebuah pagelaran gerak dengan menggunakan power, speed, mimik wajah dan di batasi oleh waktu. Setiap penampilan seni memiliki waktu 3 menit. Adapun nomor seni dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Kategori Seni Tunggal
Seni tunggal ialah seni yang di lakukan oleh satu orang/perorangan. Baik putra maupun putri. Sejata yang di gunakan adalah golok dan toyak. Aksesoris yang di gunakan adalah berupa srembong dan ikat kepala.
b. Seni Ganda
Kategori seni ganda ialah seni yang di lakukan oleh dua orang yang melakukan sebuah gerakan pertarungan yang sudah di latih dan di susun secara sistematis.
Senjata wajib yang di gunakan adalah toyak dan golok selebihnya atlet di haruskan menambah satu lagi senjata yang di gunakan. Aksesoris yang di gunakan adalah srembong dan ikat kepal.
c. Seni Beregu
Seni beregu adalah seni yang di lakukan oleh tiga orang baik putra maupun putri. Ketiga atlet melakukan gerakan sebanyak 100 gerakan secara bersamaan.
Tidak adanya senjata apapun dalam seni beregu ini. Aksesoris yang di gunakan hanya mengenakkan sabuk berwarna putih yang di ikat rapi pada bagian perut.
Demikian uraian ukuran lapangan pencak silat dan sarana prasarana yang di butuhkan. Semoga ada manfaat
Selain lapangan pencak silat, dalam hemananis.com, teman teman juga dapat memperoleh informasi tentang lapangan olahraga beserta ukurannya seperti:
Demikian semoga bermanfaat.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.