Teori Belajar Skinner

Teori Belajar Skinner

HermanAnis.com – Teman-teman semua, pada kesempatan kali ini kita masih akan membahas tentang teori-teori belajar dengan fokus pembahasan adalah Teori Belajar Skinner. Teori Belajar Skinner menekankan pada dua prinsip utama yakni Proses Operant Conditioning dan Behavior Modification.

A. Biografi Skinner

Burrhus Frederic Skinner lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di Pennsylvania, AS. Ayahnya bernama William dan ibunya bernama Grace. Ayahnya bekerja sebagai pengacara dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Skinner adalah orang yang cukup aktif sejak kecil, ia senang beraktivitas di luar rumah. Selain itu Skinner sangat senang mengikuti berbagai kegiatan sekolah. Sebelum Skinner memasuki dunia psikologi, ia sangat menyukai dunia sastra. Bahkan, ia pernah bercita-cita berkarir sebagai penulis, sehingga ia melatih dirinya untuk menulis puisi dan cerpen.

Karena kecintaannya pada sastra, Skinner melanjutkan studinya di Hamilton College, New York, dengan spesialisasi Sastra Inggris. Selama kuliah, dia bergabung dengan Lambda Chi Alpha Fraternity. Pada tahun 1926, Skinner lulus dan menerima gelar B.A.

Setelah lulus dari Hamilton College, New York, Skinner melanjutkan studinya di Universitas Harvard, di mana dia bertemu dengan Fred Keller. Fred Keller percaya bahwa Skinner dapat menyelidiki behaviorisme, jadi Fred Keller membantu Skinner membuat prototipe skinner box.

Skinner yang meninggalkan dunia sastra kemudian meyakinkan dirinya untuk masuk ke dunia psikologi dan mengembangkan penelitian tentang behaviorisme terbaru. Pada tahun 1931, Skinner menerima gelar doktor dari Harvard University. Ia kemudian menjadi dosen di University of Minnesota di Minneapolis dan mengepalai departemen psikologi di Indiana University pada tahun 1946-1947. Pada tahun 1948 ia kembali ke Universitas Harvard dan diangkat sebagai profesor penuh. Skinner yang cukup sukses di bidangnya kemudian menikah dengan wanita bernama Yvonne Blue. Dia dan pacarnya menikah pada tahun 1936 dan memiliki dua anak perempuan.

Pada 18 Agustus 1990, Burrhus Frederic Skinner meninggal karena leukemia. Ia dimakamkan di Pemakaman Mount Auburn di Cambridge, Massachusetts. Atas kontribusinya pada dunia psikologi, sehingga hanya beberapa hari sebelum kematian Skinner, American Psychological Association memberinya Lifetime Achievement Award.

B. Prinsip utama dalam Teori Belajar Skinner

Prinsip-prinsip utama pandangan Teori Belajar Skinner setidaknya ada 3. Tiga prinsip tersebut adalah,

Teori Belajar Burrhus Frederic Skinner
  1. Descriptive behaviorism, pendekatan eksperimental yang sistematis pada perilaku yang spesifik untuk mendapatkan hubungan S-R. Pendekatannya induktif. Dalam hal ini pengaruh Watson jelas terlihat.
  2. Empty organism, menolak adanya proses internal pada individu.
  3. Menolak menggunakan metode statistical, mendasarkan pengetahuannya pada subyek tunggal atau subyek yang sedikit namun dengan manipulasi eksperimental yang terkontrol dan sistematis.

Sumbangan utama dalam Teori Belajar Skinner diantaranya adalah

  1. Salah seorang psikolog yang pandangannya paling berpengaruh dan banyak dirujuk oleh para psikolog lainnya
  2. Mengembangkan sejumlah prinsip-prinsip psikologis yang cukup terbukti aplikatif terhadap masalah-masalah perilaku yang nyata karena di dukung oleh hasil-hasil eksperimen yang jelas
  3. Memberikan ide kreatif dan baru bagi metode dalam belajar dan terapi yang konvensional
Teori Belajar Burrhus Frederic Skinner

Konsep-konsep utama Teori Belajar Skinner sebagai berikut:

1. Proses operant conditioning

  1. Discrimination: organisma dapat di ajarkan untuk berespon hanya pada suatu stimulus dan tidak pada stimulus lainnya. Caranya adalah secara konsisten memberi reinforcement hanya pada respon bagi stimulus yang di inginkan dan tidak pada respon terhadap stimulus
  2. Memilah perilaku menjadi respondent behavior dan operant behavior. Respondent terjadi pada kondisioning klasik, di mana reinforcement mendahului UCR/CR. Dalam kondisi sehari-hari yang lebih sering terjadi adalah operant behavior di mana reinforcement terjadi setelah response.
  3. Positive dan negative reinforcers [kehadirannya PR menguatkan perilaku yang muncul, sedangkan justru ketidakhadiran NR yang akan menguatkan perilaku].
  4. Extinction: hilangnya perilaku akibat dari di hilangkannya reinforcers
  5. Schedules of reinforcement, berbagai variasi dalam penjadwalan pemberian reinforcement dapat meningkatkan lainnya.
  6. Secondary reinforcement, adalah stimulus yang sudah melalui proses pemasangan/kondisioning dengan reinforcer asli sehingga akhirnya bisa mendapatkan efek reinforcement sendiri. Dalam kenyataan riil kehidupan manusia, hampir semua yang kita anggap sebagai reinforcement adalah secondary reinforcer.
  7. Aversive conditioning, proses kondisioning dengan melibatkan suasana tidak menyenangkan. Hal ini di lakukan dengan punishment. Reaksi organisme adalah escape atau avoidance.
Teori Belajar Burrhus Frederic Skinner

2. Behavior Modification  

Teori Belajar Skinner sering juga di sebut sebagai behavior therapy. Teori ini merupakan penerapan dari shaping (pembentukan TL bertahap), penggunaan positive reinforcement secara selektif, dan extinction. Pendekatan ini banyak di terapkan untuk mengatasi gangguan perilaku.  

C. Kritik terhadap Teori Belajar Skinner

berikut beberapa kritik terhadap teori belajar ini,

  1. Pendekatannya yg lebih bersifat deskriptif dan kurang analitis di anggap kurang valid sebagai sebuah teori 
  2. Validitas dari kesimpulan yang di ambilnya yang merupakan generalisasi berlebihan dari satu konteks perilaku kepada hampir seluruh perilaku umum
  3. Pandangan ‘empty organism’ mengundang kritik dari pendukung aspek biologis dan psikologi kognitif yang percaya pada kondisi internal mansuia, entah itu berupa proses biologis atau proses mental. 

D. Kesimpulan

Dari eksperimen yang di lakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, di antaranya :  

  • Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku di iringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
  • Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah di perkuat melalui proses conditioning itu tidak di iringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.
  • Operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa di dahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang di timbulkan oleh reinforcer.  
  • Reinforcer adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja di adakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning.

Baca juga:

Demikian, terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close