Hermananis.com – Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA? Objek pengamatan IPA adalah peristiwa atau fenomena, benda, atau bagian benda yang menjadi atau sasaran yang di amati menggunakan indra atau dengan alat ukur.
Sebelum kita membahas tentang apa saja yang menjadi objek pengamatan IPA, kita bahas dulu apa itu IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
IPA adalah ilmu yang mempelajari segala sesutu yang berada di sekitar kita baik yang hidup maupun yang mati. Di dalam menemukan konsep-konsep IPA, maka para ilmuwan melakukan kegiatan penyelidikan yang di sebut observasi (pengamatan).
Ilmu Pengetahuan Alam dapat di kelompokkan menjadi empat bagian yaitu .
- Fisika
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek mendasar alam, seperti materi, energi, cahaya, gerak panas dan berbagai gejala fisik alam lainnya. - Kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai materi dan perubahannya serta interaksi antar materi yang satu dengan materi yang lain. - Biologi
Biologi adalah cabang IPA yang mempelajari sistem kehidupan mulai dari ukuran yang kecil sampai dengan lingkungan yang sangat luas. - Ilmu Bumi dan Antariksa
Ilmu Bumi dan Antariksa merupakan cabang IPA yang mempelajari tentang asal mula bumi, perkebangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet dan berbagai benda langit lainnya.
Baca Juga : Alat yang Prinsip Kerjanya Berdasarkan Hukum Pascal
A. Objek Pengamatan IPA
Secara sederhana objek yang di pelajari dalam IPA adalah seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk di pelajari pola- pola keteraturannya.
Ketika Anda menatap matahari di siang hari atau mengamati bulan di malam hari, maka Anda sedang melakukan suatu pengamatan.
Terjadinya perubahan siang dan malam atau perubahan suhu udara merupakan peristiwa-peristiwa yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan kita sehari-hari.
Pengamatan atau observasi merupakan salah satu kemampuan yang di perlukan dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam. Sehingga, melalui pengamatan, Anda dapat mempelajari ciri-ciri objek secara benar, teliti dan tepat.
Objek pengamatan IPA dapat berupa benda berukuran sangat kecil (mikroskopis), misalnya bakteri, virus, dan atom atau benda yang berukuran sangat besar seperti lautan, bumi, dan tata surya. Olehnya itu Objek IPA bisa di bagi menjadi 2 macam, yaitu objek:
- biotik : objek yang terdiri dari mahkluk hidup, contoh : manusia, hewan, tumbuhan.
- abiotik : objek yang terdiri dari benda mati, contoh : tanah, cahaya, udara.
Selain itu, berdasarkan pengukurannya pengamatan atau obervasi dapat juga di bagi menjadi dua, yaitu pengamatan kualitatif dan pengamatan kuantitatif.
Pengamatan kualitatif adalah semua fenomena, keadaan, hal, yang di amati menggunakan alat indra seperti melihat, mendengar, membau, mengecap dan meraba. Sedangkan pengamatan kuantitatif adalah pengamatan dengan menggunakan alat ukur dan memiliki standar satuan yang telah di tetapkan sebelumya.
Sehingga yang menjadi Objek Pengamatan IPA adalah semaua hal/objek yang dapat di amati secara kualitatif dan kuatitatif.
Baca Juga: Macam macam Sendi
B. Bagaimana langkah langkah dalam mengamati dan mempelajari objek IPA?
Berikut adalah langkah-langkah dalam mengamati dan mempelajari objek IPA:
1. Identifikasi objek
Pastikan Anda mengidentifikasi objek yang ingin Anda pelajari dengan jelas dan pastikan Anda memahami apa yang ingin Anda ketahui tentang objek tersebut. Dalam konteks IPA, objek dapat berupa suara bahasa tertentu atau tanda-tanda fonetik tertentu.
2. Mengumpulkan informasi
Kumpulkan informasi tentang objek tersebut dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, situs web, atau ahli dalam bidang tersebut. Anda dapat mencari informasi tentang sistem IPA secara umum atau khusus tentang objek yang ingin Anda pelajari.
3. Amati objek
Amati objek IPA dengan cermat, baik secara visual atau dengan mendengarkan suara. Jika Anda mempelajari suara bahasa, dengarkan suara tersebut dengan hati-hati dan pelajari pengucapan, vokal, konsonan, dan intonasi. Jika Anda mempelajari tanda fonetik, perhatikan bagaimana tanda tersebut digunakan dalam transkripsi suara.
4. Praktekkan
Setelah Anda mempelajari tentang objek IPA, praktikkan sendiri dengan merekam suara dan memperhatikan tanda-tanda fonetik. Ulangi sampai Anda merasa nyaman dengan objek yang Anda pelajari.
5. Evaluasi
Setelah Anda merasa nyaman dengan objek yang Anda pelajari, evaluasi diri sendiri dengan merekam suara atau menggunakan tanda fonetik yang telah dipelajari. Perhatikan kesalahan dan perbaiki untuk meningkatkan keterampilan Anda.
C. Apa saja yang dapat menjadi objek pengamatan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)?
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mencakup berbagai bidang seperti fisika, kimia, biologi, geologi, dan astronomi. Setiap bidang ini memiliki objek pengamatan yang berbeda, tetapi secara umum, berikut adalah beberapa objek pengamatan yang umum dalam IPA:
Fisika
Dalam fisika, objek pengamatan meliputi gerak, kekuatan, energi, materi, dan fenomena alam seperti cahaya, suara, dan panas.
Kimia
Dalam kimia, objek pengamatan meliputi struktur dan sifat kimia dari zat dan senyawa, reaksi kimia, interaksi antara bahan kimia, dan perubahan yang terjadi pada tingkat molekuler.
Biologi
Dalam biologi, objek pengamatan meliputi organisme hidup, struktur sel, interaksi antara organisme, perilaku, lingkungan, evolusi, dan berbagai proses biologis seperti respirasi, fotosintesis, dan pembelahan sel.
Geologi
Dalam geologi, objek pengamatan meliputi bumi, batuan, struktur geologi, dan proses alam seperti pembentukan gunung, erosi, gempa bumi, dan aktivitas vulkanik.
Astronom
Dalam astronomi, objek pengamatan meliputi benda langit seperti planet, bintang, galaksi, dan fenomena alam di luar angkasa seperti lubang hitam, ledakan bintang, dan gelombang gravitasi.
Dalam masing-masing bidang tersebut, objek pengamatan dapat berupa konsep atau fenomena yang terukur secara langsung atau tidak langsung. Pengamatan tersebut kemudian dianalisis untuk menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek-aspek yang diamati.
D. Apa yang menjadi objek pengamatan Ilmu Pengetahuan Alam smp kelas 7?
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas 7 SMP, siswa akan mempelajari dasar-dasar konsep dan prinsip dalam bidang ilmu alam, termasuk fisika, kimia, dan biologi. Beberapa objek pengamatan dalam pembelajaran IPA pada kelas 7 SMP antara lain:
- Gerak: Siswa akan mempelajari tentang gerakan benda dan bagaimana gerakan tersebut dapat diukur dan dijelaskan menggunakan konsep kecepatan, percepatan, dan jarak.
- Energi: Siswa akan mempelajari tentang energi, jenis-jenisnya, dan bagaimana energi dapat dikonversi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, serta bagaimana energi dipertahankan dalam sistem tertutup.
- Zat dan Senyawa: Siswa akan mempelajari tentang sifat-sifat zat dan senyawa, struktur atom, dan bagaimana reaksi kimia terjadi.
- Lingkungan: Siswa akan mempelajari tentang lingkungan dan berbagai aspek yang terkait dengannya, seperti siklus air, perubahan iklim, polusi, dan konservasi.
- Sel: Siswa akan mempelajari tentang sel sebagai unit dasar kehidupan, struktur sel, dan fungsi organel dalam sel.
- Keanekaragaman Hayati: Siswa akan mempelajari tentang keanekaragaman hayati, jenis-jenis organisme, dan interaksi antara organisme dalam ekosistem.
Dalam pembelajaran IPA pada kelas 7 SMP, siswa akan melakukan pengamatan terhadap fenomena alam dan melakukan eksperimen sederhana untuk mengukur, menentukan, dan menjelaskan hasil observasi tersebut. Selain itu, siswa juga akan mempelajari tentang metode ilmiah dan cara-cara untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara ilmiah.
E. Contoh Objek Pengamatan IPA secara Kuantitatif
Objek pengamatan IPA secara kualitatif adalah semua fenomena, keadaan, hal, yang di amati menggunakan ukuran yang standar yaitu alat ukur.
Contohnya, tinggi badan, massa benda, suhu air panas, lama waktu untuk sampai kesekolah, dan sebagainya. Pengamatan kuantitatif adalah pengamatan dengan bantuan alat ukur misalnya menggunakan penggaris, termometer dan neraca.
Pengamatan kuantitatif adalah pengamatan dengan menggunakan alat ukur dan memiliki standar satuan yang telah di tetapkan sebelumya.
Satuan pengukuran baku SI (Sistem Internasional) di gunakan agar dapat menghasilkan nilai yang konsisten dalam pengukuran. Lebih lanjut kemudian data kuantitatif, adalah data yang yang di peroleh dari hasil pengukuran secara langsung berupa nilai atau angka.
Contoh Objek Pengamatan IPA secara Kuantitatif (kuantitas, atau dengan angka) adalah:
- Tinggi badan Andi adalah 135 cm.
- Waktu yang dibutuhkan Rina dari rumah kesekolah adalah 20 menit.
- Massa Toni adalah 50 kg.
- Suhu badan Budi yang sedang demam adalah 29 C.
- Kuat arus listrik dalam rangkaian itu sebesar 1 Ampere.
- Volume air di dalam botol adalah 600 ml
- Kelajuan mobil pak Anis pada saat di tanjakan itu adalah 10 km/jam
Berdasrkan 7 contoh tersebut, silahkan teman teman kembangkan sendiri. Dengan catatan penting bahwa, Contoh Objek Pengamatan IPA secara Kuantitatif adalah contoh fenomena IPA yang teramati dengan ukuran yang jelas menggunakan ukuran yang standar. Kata kuncinya adalah ada fenomena, ukuran yang standar.
Baca Juga: Organ Penyusun Sistem Pernapasan Manusia Beserta Fungsinya
F. Contoh Objek Pengamatan IPA secara Kualitatif
Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA? Pengamatan kualitatif adalah pengamatan yang di lakukan menggunakan indra seperti melihat, mendengar, membau, mengecap dan meraba.
Pengamatan kualitatif adalah pengamatan berdasarkan kualitas yaitu sesuatu yang tidak dapat di nyatakan dengan angka, dan pengamatan kuantitatif adalah yang memakai kuantitas yaitu angka.
Apa yang menjadi objek Pengamatan IPA? secara kualitatif adalah semua fenomena, keadaan, hal, yang di amati menggunakan alat indra seperti melihat, mendengar, membau, mengecap dan meraba.
Contohnya, rasa kecut atau manis jeruk, warna pelangi, suara indah penyanyi idola, halus lembut kulit adik bayi, dan sebagainya.
Hasil pengamatan kualitatif berupa data kualitatif, yaitu data yang tidak memiliki ukuran secara angka atau nilai.
Contoh Objek Pengamatan IPA secara Kualitatif (yang tak bisa di nyatakan dengan angka) di antaranya adalah:
1. Pelangi yang terjadi sebelum atau setelah hujan
Apabila cahaya matahari berwarna putih, mengapa pelangi berwarna-warni? Hal ini berkaitan dengan proses yang dispersi, yaitu fenomena terurainya suatu cahaya. Cahaya matahari tampak berwarna putih.
a. Bagaimana Warna Pelangi Dapat Terbentuk?
Lantas, bagaimana warna pelangi dapat terbentuk hingga sangat cantik? Warna pelangi di sebabkan oleh kombinasi pembiasan. Selain itu, terdapat pantulan cahaya matahari oleh tetesan air di atmosfer.
Sudut sinar cahaya yang sampai ke mata dari titik pertemuannya dengan tetesan air haruslah berada dalam kisaran tertentu dan jarak yang tepat. Dengan demikian, pelangi tampak berwarna-warni.
Adanya variasi warna itu di sebabkan pembiasan “cahaya putih” dari matahari ketika memasuki tetesan. Sinar matahari mengandung campuran dari semua warna spektrum yang terlihat, yang tampak putih dalam bentuk aslinya.
b. Jenis- jenis Pelangi
Dari berbagai literatur, setidaknya terdapat 8 jenis pelangi yakni,
- Pelangi Primer
- Secondary Bow
- Supernumerary Bows
- Lunar Rainbow
- Red Rainbows
- Sundogs
- Fogbows
- Waterfall Rainbows
2. Daun putri malu yang mengkatup ketika di sentuh – Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA?
Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA? Putri malu merupakan tanaman pantropical yang banyak di temui di kawasan Asia seperti Bangladesh, Thailand, India, Nepal, Indonesia, Malaysia, Filipina. Tumbuhan yang memiliki daun kecil dan batang berduri ini sangat peka terhadao rangsangan dan mengatupkan daunnya ketika di sentuh.
Hal itu di anggap sebagai sifat pemalu yang di miliki oleh tumbuhan sehingga tumbuhan liar ini di sebut sebagai putri malu. Kandungan mimosin tanin pada putri malu memiliki khasiat yang bagus untuk kesehatan tubuh. Jika kamu punya insomnia, mengonsumsi ramuan putri malu bisa di coba.
Manfaat daun putri malu
- Menyembuhkan insomnia. Kandungan mimosin tanin pada putri malu memiliki khasiat yang bagus untuk kesehatan tubuh. Jika kamu punya insomnia, mengonsumsi ramuan putri malu bisa dicoba. Banyak pikiran, tugas numpuk, deadline kerja semakin mencekik hingga bikin kamu insomnia? Ramuan obat herbal putri malu bisa memantumu menghilangkan insomnia. Kandungan melatonin pada putri malu cukup mampu memberikan efek sedatif atau penenang yang akan membuat tubuh merasa rileks serta memicu rasa kantuk secara alami. Cukup dengan merebus 50 gram tumbuhan putri malu dengan air secukupnya. Konsumsi air rebusan putri malu sebelum tidur dan rasakan efeknya.
- Meredakan batuk. Batuk, perkara sepele tapi cukup mengganggu aktivitas. Terlebih di musim pancaroba, sistem imun tubuh yang menurun serta tak terkontrolnya makanan bisa menjadi pemicu batuk dan flu. Cobalah rebus 10 hingga 15 gram putri malu ke dalam air secukupnya dan konsumsi secara teratur.
- Menyembuhkan luka penderita diabetes. Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang menemukan bahwa ekstrak kloroform akar tanaman putri malu bisa di gunakan untuk menyembuhkan luka penderita diabetes.
- Menghentikan pendarahan dan infeksi. Kandungan senyawa tanin dan antioksidan pada tumbuhan putri malu di percaya bisa menghentikan pendarahan dan menurunkan resiko infeksi. Serta membantu pembentukan kulit yang lebih sehat.
- Mengobati hepatitis. Rebusan tumbuhan putri malu ternyata juga bisa menjadi obat herbal untuk menyembuhkan penyakit hepatitis serta meminimalisir gejala peradangan pada organ hati akibat dari virus hepatitis. Hal itu karena tumbuhan putri malu mengandung mimosin, tanin, dan asam pipekolinat.
Baca Juga: Fenomena Planet Sejajar: Jam berapa & apa dampaknya bagi bumi?
3. Bebek yang berenang di sungai
Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA? Anak-anak bebek biasa berenang di belakang induknya dan berbaris rapi. Ke mana saja induk bebek pergi, anak-anak selalu mengikuti di belakangnya.
Para peneliti melaporkan penemuan baru mengapa anak-anak bebek selalu berenang di belakang induknya dalam Journal of Fluid Mechanics edisi 10 Desember. Ternyata anak-anak bebek berenang di belakang induknya untuk menghemat energi atau tenaga. Mereka memanfaatkan ombak yang dibelah induknya yang berenang di depan.
Penelitian sebelumnya mempelajari berapa banyak energi yang dibakar bebek saat berenang. Penelitian itu menunjukkan bahwa anak-anak bebek menghemat energi saat berenang di belakang ibunya. Zhiming Yuan, seorang ilmuwan angkatan laut yang bekerja di Universitas Strathclyde Glasgow, Skotlandia, membuat simulasi komputer dari gelombang yang dihasilkan unggas saat berenang.
Yuan dan rekan-rekannya menghitung bahwa anak-anak itik yang berenang tepat di belakang induknya akan lebih mudah berenang. Berbeda ketika dengan berenang sendiri energi yang diperlukan lebih besar untuk menghasilkan ombak. “Ini disebut hambatan gelombang, dan ini menahan gerakan anak bebek saat berenang. Tapi hambatan gelombang terbalik untuk bebek yang berada di sweet spot (di belakang induknya).
Mereka merasakan dorongan bukannya tarikan. Anak-anak bebek berbagi ombak dengan saudaranya yang lain di belakangnya. Jadi seluruh anak bebek seolah mendapat tumpangan gratis dari ombak yang diciptakan induknya.
Namun, jika terlambat berenang mengikuti induknya, maka akan jauh tertinggal karena ketinggalan tumpangan.
4. Pesawat yang sedang terbang di udara
Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA? Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri. Secara umum istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara.
Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara, istilah pesawat udara jauh lebih luas pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan helikopter. Pesawat terbang adalah sistem yang kompleks. Pada tahap desain dan dalam manual penerbangan dan pemeliharaan (digunakan oleh teknisi pilot dan pemeliharaan) itu terbagi menjadi sistem sederhana yang melaksanakan fungsinya masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa sistem dalam pesawat terbang:
- Electrical Sistem
- Hydraulics system
- Navigation system
- Flight control system
- Ice protection (antiicing and deicing) system
- Cooling system
5. Burung kenari yang sedang meloncat di antara dahan-dahan pohon
Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA? Burung kenari (Serinus canaria) pertama ditemukan Oleh Pelaut Prancis Jean de Berthan Cout di Kepulauan Canary pada abad ke-15.
Saat ini Negara Belanda merupakan negara pengekspor kenari Indonesia, semula mendatangkan kenari dari Inggris, Jerman dan Belgia kemudian kenari tersebut di kawinkan dengan kenari liar dan menghasilkan beberapa jenis lainnya.
Nama burung kenari tidak berhubungan dengan buah kenari, melainkan diambil dari nama pulau habitat aslinya, yaitu Kepulauan Canary.
Kepulauan itu sendiri mendapat namanya dari bahasa Latin canarias yang berarti (pulau) anjing, karena banyaknya anjing liar yang ada di sana pada zaman dahulu.
Nah demikian, penjelasan dan contoh-contoh Objek Pengamatan IPA. Sekarang kita akan sedikit bahas bagaimana ilmuan mengembangkan Sains atau ilmu pengetahuan alam. IPA berkembang melalui proses penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan. Penelitian yang dilakukan ilmuwan harus melalui langkah-langkah yang terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian tersebut dinamakan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan (dari pemecahan masalah dan mengetahui penyebabnya) secara sistematis sehingga dapat di peroleh simpulan yang dapat di percaya (valid).
G. 6 Langkah Metode Ilmiah sebagai dasar Pengembangan IPA atau sains
Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA? 6 langkah atau tahap dalam metode ilmiah adalah:
- Melakukan observasi awal
Obervasi di lakukan untuk mengamati keadaan awal objek penelitian, menganalisis sifat-sifat objek yang di teliti. - Merumuskan masalah
Merumuskan masalah adalah kegiatan menemukan dan menentukan permasalahan yang akan di angkat dalam penelitian. - Membuat atau merumuskan hipotesis (dugaan sementara)
Hipotesis adalah membuat rumusan awal (prediksi) terhadap hasil dari permasalahan yang di angkat. - Melakukan eksperimen/pengumpulan data
Eksperimen adalah melakukan percobaan untuk membuktikan hiptesis, dengan mengendalikan variabel-variabel penelitian. - Melakukan analisis data hasil pengamatan
Analisis hasil di kembangkan dari rumusan hipotesis yang telah di buat, untuk mengetahui apakah hipotesis yang di buat dapat menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau tidak. - Membuat kesimpulan
Setelah hasil di analisis dan di hubungkan dengan hipotesis, peneliti dapat menarik simpulan yang menjelaskan hubungan-hubungan tersebut dengan singkat dan jelas.
Selain itu, berdasarkan Modul 1 Objek IPA dan Pengamatannya yang di terbitkan oleh Direktorat Sekolah Menengah Pertama, terdapat enam langkah yang di lakukan dalam melakukan pengamatan IPA, yaitu
- Melakukan observasi awal,
- Mempertanyakan suatu masalah,
- Membuat jawaban sementara (hipotesis),
- Merancang dan melakukan percobaan,
- Menganalisis hasil,
- Menarik kesimpulan.
Keenam langkah ini seharusnya tidak asing lagi, karena langkah ini merupakan merupakan inti dalam pendekatan sains.
Pada tahap observasi awal dan mempertanyakan suatu masalah, teman-teman perlu untuk melibatkan sebanyak mungkin indra dan kemudian melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai dan standar.
Kemudian, berdasarkan hasil pengamatan/observasi, teman-teman akan membuat rumusan masalah, lalu membuat pernyataan sementara untuk menjawab rumusan masalah yang di ajukan. Pernyataan ini kita sebut sebagai hipotesis.
Proses untuk membuat hipotesis ini di sebut juga sebagai inferensi.
Langkah berikutnya, teman-teman dapat merancang atau melakukan percobaan. Jika hasilnya yang teman-teman temukan belum sempurna, lakukanlah perbaikan atau lakukan percobaan ulang. Kemudian setelah itu lakukan analisis hasil dan buatlah kesimpulan. Teman-teman dapat mengomunikasikan hasil pengamatan secara lisan ataupun tulisan.
Baca Juga: Siklus air dan Penjelasannya
H. Proses Penyelidikan IPA
Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA? Dalam Proses penyelidikan atau pengamatan IPA meliputi tiga tahap, yaitu pengamatan, membuat inferensi, dan mengkomunikasikan.
- Observasi atau Pengamatan
Pengamatan adalah proses mengumpulkan data dan informasi tentang benda yang sedang di selidiki. Pengamatan dapat di lakukan dengan bantuan indera manusia maupun alat. Misalnya mengamati perubahan warna larutan dapat di lakukan dengan indera penglihatan (mata), atau melakukan pengamatan terhadap bakteri menggunakan bantuan mikroskop. - Membuat Inferensi
Membuat inferensi artinya adalah merumuskan penjelasan berdasarkan data dan informasi yang telah di kumpulkan pada saat pengamatan. Penjelasan tersebut di gunakan untuk menemukan hubungan antar aspek yang di amati dan membuat hipotesis (dugaan sementara). - Mengkomunikasikan
Setelah semua penjelasan di rumuskan dengan baik, langkah berikutnya adalah mengkomunikasikan hasil penyelidikan baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Data-data pendukung yang dapat di komunikasikan, misalnya tabel, grafik, bagan atau gambar.
I. Proyek yang dapat dikerjakan mandiri di Rumah terkait Objek Pengamatan IPA
Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA? Sebagai latihan di rumah, cobalah Anda lakukan pengamatan terhadap kegiatan makhluk hidup pada siang hari dan malam hari. Coba amati pula gejala-gejala alam lain yang terkait dengan perubahan siang dan malam. Hal ini supaya apa yang kamu amati dapat lebih bermakna, cobalah kamu lakukan pengamatan setiap hari selama satu minggu.
Dengan melakukan pengamatan selama rentang waktu tertentu, kamu akan menemukan suatu keteraturan dari berbagai kejadian di alam ini. Menurutmu apa sajakah yang perlu di amati? Kemudian, cobalah kamu pikirkan alat apa saja yang dapat kamu gunakan untuk mengamati gejala-gejala alam terkait siang dan malam.
Apabila kamu atau sekolahmu memiliki termometer, kamu dapat mengamati suhu udara. Selanjutnya, dengan jam tangan yang kamu miliki, kamu dapat juga mencatat hal-hal yang berhubungan dengan waktu. Kemudian cobalah gunakan sebanyak mungkin alat untuk mengamati gejala alam yang ada.
J. Kegiatan Praktikum
Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA? Sebagai contoh, berikut ini akan di berikan salah satu contoh kegiatan untuk mengamati objek dalam IPA. Sebagaimana telah di jelaskan sebelumnya bahwa objek pengamatan IPA akan lebih baik jika melibatkan kegiatan penyelidikan atau observasi terhadap gejala alam.
Salah satu contoh berikut ini adalah pengamatan gejala alam, yakni pengamatan terhadap perubahan siang dan malam, mari mencoba melakukan kegiatan berikut ini:
Tujuan :
Mengamati gejala alam biotik dan abiotik pada waktu siang dan malam hari
Alat dan bahan :
Jam tangan, termometer, teropong binokuler, dan kaca pembesar.
Langkah-langkah kerja:
- Bangunlah pagi hari lebih awal. Amatilah pada pukul berapa matahari terbit.
- Kemudian, ukur pula suhu udara di sekitarmu.
- Lihatlah di sekitarmu, amati hewan apakah yang aktif pada pagi atau siang hari.
- Lihat pula keadaan tumbuhan pada pagi hari.
- Lakukan pula pengamatan pada malam hari.
- Ulangilah pengamatan-pengamatan tersebut.
Buatlah tabel hasil pengamatanmu, salah satu kompetensi yang penting Anda miliki adalah mengkomunikasikan data baik dalam bentuk tabel ataupun grafik.
Untuk itu, berlatihlah untuk membuat tabel hasil pengamatan! Kemudian berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan jawablah pertanyaan berikut.
K. Contoh Pertanyaan Penyelidikan
Apa yang menjadi Objek Pengamatan IPA? Berikut ini kita berikan beberapa 8 contoh pertanyaan penyelidikan yang dapat di gunakan sebagai dasar dalam melakukan penyelidikan.
- Bagaimanakah waktu terbitnya matahari, apakah waktu terbitnya matahari selalu sama ataukah berubah?
- Bagaimanakah waktu terbenamnya matahari, apakah waktu terbenamnya selalu sama atau berubah?
- Dapatkah kalian menemukan pola terbit dan tenggelamnya matahari?
- Adakah perbedaan suhu udara pada pagi, siang, sore, dan malam hari?
- Dapatkah kalian menemukan pola perubahan suhu harian?
- Binatang apa sajakah yang aktif pada siang hari?
- Binatang apa sajakah yang aktif pada malam hari?
- Adakah perbedaan keadaan tumbuhan pada pagi, siang, sore, dan malam hari?
Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan pengarah agar Anda sapat berpikir dan menemukan perbedaan antara siang dan malam.
Sehingga Anda dapat menggunakan hasil pengamatanmu yang lain untuk menemukan hal-hal baru berkaitan dengan siang dan malam. Misalnya, hubungan antara siang dan malam dengan kegiatan makhluk hidup faktor biotik.
Sungguh, siang dan malam yang seakan biasa saja dan telah kita lalui berkali-kali, ternyata memberikan banyak pelajaran yang belum kita ketahui.
Untuk itu, cobalah mulai sekarang untuk lebih teliti dan mencoba untuk mengamati hal-hal di sekitarmu. Sehingga, alam dan lingkungan di sekitarmu masih menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap.
Sumber: bse-kemdikbud
Demikian
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.