HermanAnis.com – Dalam tulisan ini, kita akan menguraikan 18 Nilai Karakter Bangsa Indonesia beserta contohnya. Pendidikan karakter penting di lakukan untuk kemajuan pendidikan moral di Indonesia.
18 Nilai Karakter Bangsa Indonesia beserta Contohnya
1. Nilai Karakter: Religius
Dalam keseharian kita, kata religius sudah tidak asing lagi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata religius memiliki arti bersifat religi; bersifat keagamaan; yang bersangkut-paut dengan religi.
Olehnya itu, maka sebagai negara yang religius, Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar negara dan simbol pemersatu bangsa yang sangat plural ini.
Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara serta mengilhami empat sila lainnya sebagai cita-cita bangsa dan negara Indonesia.
Untuk itu, umat beragama di harapkan dapat mengejawantahkan nilai-nilai religius di masing-masing agama sesuai nilai-nilai universal sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selain memiliki pengetahuan akan agama dan kepercayaan yang di yakininya, umat beragama di harapkan pula dapat menerapkan nilai-nilai agama dan kepercayaannya dalam kehidupan ini.
Untuk itu, maka nilai religius ini sendiri pada umumnya di bangun dari rumah, dari keluarga, terutama orangtua yang harus mengajarkan si Anak untuk mengenal agama dan hal-hal baik di dalamnya.
Misalnya, seorang Ibu jendaknya dapat membantu si Anak belajar menghargai perbedaan, tidak memaksakan kehendak, melindungi yang tertindas, dan mencintai lingkungan juga di rumah.
Contoh lainnya adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agamanya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Selain itu, contoh dalam perilaku sehari-hari adalah melaksanakan kewajiban beribadah shalat 5 waktu bagi muslim, dan ibadah lainnya bagi penganut agama lain, tidak menganggu pelaksanaan ibadah/ritual/perayaan pemeluk agama lain, saling menjaga kedamaian antar pemeluk agama, dll.
Baca Juga: Pembinaan Kegiatan Kepemudaan Untuk Membangun Karakter pada Era Digital 4.0
2. Nilai Karakter: Jujur
Perilaku yang di dasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Kualitas karakter jujur dalam diri seseorang dapat terlihat dari cara seseorang dalam bersikap terhadap sesuatu hal yang jika dia berkata jujur akan merugikan dirinya, dan jika dia berkata bohong, dia akan mendapat keuntungan.
Ketika dia memilih untuk berkata jujur maka, ybs menunjukkan karakter jujur untuk hal ini. Namun perlu di catat bahwa, karakter jujur dapat di sematkan pada seseorang jika secara konsisten dan dalam segala hal ybs dapat berkata sesuai adanya.
Contoh perilaku jujur yang paling mendasar adalah tidak berbohong, dalam konteks peserta didik, tidak melakukan perbuatan seperti menyontek/menjiplak pada saat ujian.
3. Nilai Karakter: Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Contoh perilaku toleransi adalah tidak memaksakan pendapat sendiri, dan menerima perbedaan sebagai suatu keniscayaan.
4. Nilai Karakter: Disiplin
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Contoh perilaku disiplin adalah datang dan pulang tepat waktu, menaati peraturan yang berlaku di semua tempat dll.
Ciri ciri orang disiplin:
- Selalu mentaati peraturan
- tepat waktu
- Selalu hidup terjadwal dengan teratur
- Selalu melaksanakan tugas dengan baik dengan membiasakan hidup disiplin
Perilaku disiplin di rumah:
- membantu orang tua
- berangkat sekolah tepat waktu
- belajar setiap hari
- Tidur dan bangun tepat waktu,
- Merapikan tempat tidur dan kamar,
- Makan dengan teratur,
- Merapikan mainan setelah bermain,
- Menjaga kebersihan rumah,
- Menjalankan ibadah tepat waktu,
- Mandi pagi dan sore hari,
- Menjaga keamanan di rumah,
- Penggunaan listrik dan peralatan elektronik
Disiplin yang di terapkan di sekolah:
- Masuk sekolah tepat waktu
- Berbaris dengan tertib
- Berseragam sesuai ketentuan sekolah
- Menaati tata tertib sekolah
- Mendengarkan pelajaran dengan tekun
- Beribadah tepat waktu
- tidak terlambat masuk sekolah
- bila keluar kelas minta izin
- melaksanakan tugas piket
- membuang sampah pada tembatnya
- tidak boleh berbuat gaduh di kelas
- duduk dengan rapi
- Berlaku sopan santun
Sikap disiplin di masyarakat:
- jangan membunyikan radio atau tv keras keras pada malam hari
- membuang sampah pada tempat nya
- berjalan di sebelah kiri
- mematuhi rambulalu lintas di jalan umum
- jangan bermain layang layang di jalan.
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Menjaga keamanan lingkungan
- Tidak mengganggu tetangga.
- Kesopanan dalam bertamu
- Hati-hati menggunakan barang milik orang lain
5. Nilai Karakter: Kerja Keras
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa kerja keras adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam hal apa pun. Sudah pasti kita memperoleh sesuatu itu bukanlah perkara yang gampang atau semudah membalik telapak tangan atau hanya dengan meminta langsung dapat, tapi sekali lagi harus dengan kerja keras.
Kerja keras sama saja dengan menghargai waktu dan lebih dekat pada hasil yang gemilang. Ingat bahwa setiap orang punya jatah gagal yang harus di habiskan untuk menjadi sukses, jadi orang yang berkerja keras akan lebih cepat menghabiskan jatah gagal itu sehingga lebih cepat menuju titik sukses. Selain kesuksesan, dengan kerja keras kita juga akan mendapatkan banyak pengalaman hidup yang berharga.
Rangkaian proses yang kita lalui selama kerja keras akan memberikan banyak hal yang tersimpan rapi dalam memori kita. Semua proses itu akan membuat kita lebih bijaksana, lebih bersyukur, dan lebih telaten.
Bila kita bisa berhasil menempa diri kita sehingga bisa lulus melewati serangkaian tantangan dan hambatan yang seakan menyuruh kita untuk berhenti di tengah jalan, maka kita akan memiliki mental yang teruji dan semakin kuat. Akhirnya itu akan menjadi modal besar untuk mendapatkan sukses yang lebih besar. Ini yang kemudian menjawab pertanyaan mengapa orang sukses tambah sukses, yah, karena kesuksesan pertama menjadi bekal kesuksesan berikutnya dan terus berantai seperti itu.
Kerja keras merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Nilai Karakter: Kreatif
Kreatif berkaitan dengan berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah di miliki. Arti dari kata ‘kreatif’ adalah menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain, atau menghubungkan hal-hal yang tadinya tidak berhubungan.
Sementara arti dari kata ‘inovatif’ adalah menciptakan sesuatu yang belum pernah ada menjadi ada atau menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda. Ada dua aspek penting pada kreatifitas yaitu proses dan manusia.
Proses yang berorentasi tujuan, yang di desain untuk mencapai solusi suatu permasalahan. Sedangkan manusia merupakan sumber daya yang menentukan solusi. Namun memang dalam berpikir kreatif tidaklah semudah yang di bayangkan.
Bagi anak-anak mungkin kreatifitas masih sangat luas karena pemikiran mereka masih di bebaskan. Tetapi semakin bertambah dewasanya seseorang, kreatifitas seakan-akan telah di kotak-kotakkan dan hal ini menjadi hambatan untuk seseorang berpikir kreatif.
Hambatan-hambatan tersebut hendaknya di minimalisir atau justru di hilangkan karena dalam berwirausaha, kreatifitas sangatlah di butuhkan dan jangan sampai hambatan menjadi permasalahan yang membuat ide kreatif kita tidak berkembang. Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan baru dan berbeda antara objek, proses, bahan, teknologi dan orang.
Untuk membantu kreatifitas, kita dapat melakukan cara pandang kita terhadap hubungan kita dengan lingkungan alam sekitar. Orang yang kreatif akan memiliki hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru.
Selain itu untuk dapat melakukan kreativitas agar dapat berimajinasi yang inovatif gunakanlah otak bagian kanan, sedangkan otak bagian kiri di gunakan untuk bekerja. Proses kreativitas yang inovatif meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi.
7. Nilai Karakter: Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Pengertian mandiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Mandiri sinonim dengan berdikari, yakni berdiri di atas kaki sendiri dan tidak menggantungkan dengan bantuan orang lain.
Ciri-ciri kemandirian menurut Gea (2002: 145) ada beberapa hal, yaitu percaya diri, mampu bekerja sendiri, menguasai keahlian dan keterampilan, menghargai waktu, dan bertanggung jawab.
Ciri-ciri kemandirian menurut Parker:
- Tanggung jawab berarti memiliki tugas untuk menyelesaikan sesuatu dan di minta hasil pertanggung jawaban atas hasil kerjanya.
- Independensi adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak tergantung kepada otoritas dan tidak membutuhkan arahan.
- Independensi juga mencakup ide adanya kemampuan mengurus diri sendiri dan menyelesaikan masalahnya sendiri.
- Otonomi dan kebebasan untuk menentukan keputusan sendiri, berarti mampu untuk mengendalikan atau mempengaruhi apa yang akan terjadi kepada dirinya sendiri.
- Keterampilan memecahkan masalah, dengan dukungan dan arahan yang menandai, individu akan terdorong untuk
- mencapai jalan keluar bagi persoalan-persoalan praktis relasional mereka sendiri.
Sedangkan Mahmud sendiri berpendapat bahwa ciri-ciri kemandirian adalah sebagai berikut:
- Kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan sendiri.
- Kemampuan-kemampuan menjalankan peranan baru yaitu perubahan-perubahan dalam peranan dan aktivitas sosial.
- Kemampuan memikul tanggung jawab.
- Memiliki rasa percaya pada diri sendiri.
- Memiliki kejelasan pribadi yaitu berupa kemampuan benar dan salah
Steinberg menyusun kemandirian dalam 3 aspek kemandirian, yaitu:
- Kemandirian Emosi (Emotional Autonomy), yaitu kemandirian yang merujuk pada pengertian yang di kembangkan anak mengenai individualisasi dan melepaskan diri atas ketergantungan mereka dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar dari orang tua mereka.
- Kemandirian perilaku (Behavior Autonomy), yaitu kemandirian dalam perilaku bebas untuk berbuat atau bertindak sendiri tanpa
9. Nilai Karakter: Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
10. Nilai Karakter: Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang di pelajarinya, di lihat, dan di dengar.
11. Nilai Karakter: Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Nilai Karakter: Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
13. Nilai Karakter: Menghargai Prestasi
Nilai Karakter Menghargai Prestasi merupakan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Bersahabat/Komunikatif
Nilai Karakter Bersahabat/Komunikatif merupakan Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Cinta Damai
Nilai Karakter Cinta Damai merupakan Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
16. Gemar Membaca
Nilai Karakter Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
17. Peduli Lingkungan
Nilai Karakter Peduli Lingkungan merupakan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
18. Kepedulian Sosial
Nilai Karakter peduli sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
19. Nilai Karakter: Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Demikian 18 Nilai Karakter Versi Kemendiknas dalam upaya membangun karakter bangsa melalui pendidikan di sekolah.
Baca Juga:
- Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Karakter
- Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah
- Bagaimana Penerapan Pendidikan Karakter di Sekolah dalam Kondisi Pandemi Covid 19?
- Cara Mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran
Sumber rujukan:
- Kementerian Pendidikan Nasional
- http://pkbmdaring.kemdikbud.go.id/
- https://bbs.binus.ac.id/business-creation/2018/04/kreatif-dan-inovatif-dalam-berwirausaha/
Demikian, semoga ada manfaat.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.