HermanAnis.com – KKO keterampilan merupakan bagian penting dari ranah psikomotor dalam Taksonomi Bloom revisi yang digunakan untuk merancang tujuan pembelajaran berbasis keterampilan. Artikel ini membahas secara lengkap level-level keterampilan dalam KKO serta contoh penerapannya dalam konteks pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran yang menekankan pengembangan aspek motorik peserta didik.
Baca Juga: Contoh Tujuan Pembelajaran
Benjamin Bloom (1956) mengkategorikan capaian pembelajaran menjadi tiga domain, yaitu dimensi pengetahuan yang terkait dengan penguasaan pengetahuan, dimensi sikap yang terkait dengan penguasaan sikap dan perilaku, serta dimensi keterampilan yang terkait dengan penguasaan keterampilan. Selanjutnya Bloom membuat taksonomi yang dikenal dengan nama Taksonomi Bloom.
Baca Juga : KKO Kognitif
A. Domain Psikomotor dalam Taksonomi Bloom
Keterampilan proses psikomotor merupakan keterampilan dalam melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota tubuh yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan pada gerak dasar, perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, ekspresif dan interperatif.
Terdapat 6 level proses psikomotorik, yakni:
- meniru P1,
- manipulasi P2,
- presisi P3,
- artikluasi P4, dan
- naturalisasi P5.
Baca Juga: Cara Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. KKO Keterampilan P1, Meniru
Imitasi atau meniru dapat di artikan sebagai tindakan seseorang dalam meniru atau mengikuti suatu fenomena, gerakan, cara kerja, dll. Olehnya itu, sesorang dalam proses psikomotor ini perlu,
- Menafsirkan rangsangan (stimulus).
- Kepekaan terhadap rangsangan
Beberapa KKO Keterampilan P1 yang lainnya adalah,
- Menyalin
- Mengikuti
- Mereplikasi
- Mengulangi
- Mematuhi
- Membedakan
- Mempersiapkan
- Menirukan
- Menunjukkan
- dll
Contoh indikator pembelajaran dan soal/tugas KKO keterampilan Meniru (P1)
Berikut ini adalah contoh indikator pembelajaran dan soal/tugas berdasarkan KKO keterampilan level Meniru (P1) dalam domain psikomotorik. Level ini adalah tingkat awal, di mana siswa mulai belajar keterampilan melalui observasi dan peniruan, serta mematuhi instruksi secara langsung.
KKO (P1) | Contoh Indikator Pembelajaran | Contoh Soal / Tugas |
---|---|---|
Menyalin | Siswa dapat menyalin cara penggunaan jangka sorong dari video pembelajaran. | Tonton video berikut dan salin langkah-langkah menggunakan jangka sorong untuk mengukur panjang benda. |
Mengikuti | Siswa dapat mengikuti instruksi guru dalam merakit rangkaian listrik sederhana. | Ikuti petunjuk guru dalam menyusun rangkaian seri dua lampu dan satu baterai. |
Mereplikasi | Siswa dapat mereplikasi eksperimen pengukuran massa jenis benda padat dengan prosedur yang benar. | Ulangi percobaan pengukuran massa jenis yang dicontohkan guru dan laporkan hasilnya. |
Mengulangi | Siswa dapat mengulangi pengukuran panjang benda menggunakan mistar hingga hasilnya konsisten. | Lakukan pengukuran panjang sebuah pensil sebanyak 3 kali, lalu bandingkan hasilnya. |
Mematuhi | Siswa dapat mematuhi prosedur keselamatan kerja di laboratorium saat praktikum. | Sebutkan dan patuhi tiga prosedur keselamatan kerja selama percobaan pemanasan air. |
Membedakan | Siswa dapat membedakan antara alat ukur massa dan alat ukur panjang dengan tepat. | Amati alat-alat berikut dan bedakan mana yang digunakan untuk mengukur massa dan panjang. |
Mempersiapkan | Siswa dapat mempersiapkan alat dan bahan sebelum melakukan praktikum pemuaian. | Sebutkan dan siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk eksperimen pemuaian logam. |
Menirukan | Siswa dapat menirukan langkah-langkah penggunaan multimeter dari contoh guru. | Tirukan cara penggunaan multimeter untuk mengukur hambatan resistor sebagaimana dicontohkan. |
Menunjukkan | Siswa dapat menunjukkan cara membaca skala pada alat ukur analog. | Tunjukkan cara membaca skala pada termometer alkohol dengan benar. |
💡 Catatan:
- Level P1 (Meniru) cocok untuk siswa pemula atau saat mengenalkan keterampilan baru.
- Tujuan utamanya adalah peniruan, pengamatan, dan kepatuhan terhadap instruksi langsung.
Baca Juga: Format Rencana Evaluasi PPG 2022
2. KKO Proses Psikomotorik P2, Manipulasi
Manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini, peserta didik dipandu melalui instruksi untuk melakukanketerampilan tertentu.
Olehnya itu, maka sesorang dalam proses psikomotor ini perlu menyiapkan diri secara fisik.
Beberapa KKO Keterampilan P2 yang lainnya adalah,
- Membuat kembali
- Membangun
- Melakukan,
- Melaksanakan,
- Menerapkan
- Mengawali
- Bereaksi
- Mempersiapkan
- Memprakarsai
- Menanggapi
- Mempertunjukkan
- Menggunakan
- Menerapkan
- dll.
Contoh indikator pembelajaran dan soal/tugas KKO keterampilan Manipulasi (P2)
Berikut adalah contoh indikator pembelajaran atau soal berdasarkan KKO keterampilan level Manipulasi (P2), yang menunjukkan bahwa siswa mulai mengembangkan keterampilan dengan mengikuti contoh, tetapi sudah ada usaha eksploratif dan penyesuaian dalam pelaksanaan keterampilan:
KKO (Manipulasi P2) | Contoh Indikator Pembelajaran | Contoh Soal / Tugas |
---|---|---|
Membuat kembali | Siswa dapat membuat kembali model pesawat sederhana dari bahan bekas seperti yang telah dicontohkan. | Buat ulang model pesawat sederhana seperti yang ditunjukkan dalam video pembelajaran menggunakan bahan yang tersedia. |
Membangun | Siswa dapat membangun rangkaian listrik paralel berdasarkan gambar rancangan. | Bangun rangkaian paralel dari dua lampu sesuai gambar berikut menggunakan kabel, baterai, dan sakelar. |
Melakukan | Siswa dapat melakukan pengukuran suhu menggunakan termometer alkohol dengan benar. | Lakukan pengukuran suhu larutan sebelum dan sesudah pemanasan menggunakan termometer alkohol, lalu catat hasilnya. |
Melaksanakan | Siswa dapat melaksanakan prosedur eksperimen hukum Archimedes sesuai urutan langkah yang benar. | Laksanakan eksperimen pengukuran massa jenis benda menggunakan gelas ukur dan dinamometer sesuai prosedur yang diberikan. |
Menerapkan | Siswa dapat menerapkan langkah kerja prosedur pemisahan campuran dengan benar. | Terapkan metode filtrasi untuk memisahkan campuran pasir dan air menggunakan alat yang tersedia. |
Mengawali | Siswa dapat mengawali kegiatan praktikum dengan mempersiapkan alat dan membaca lembar kerja praktikum. | Awali kegiatan praktikum hari ini dengan menyiapkan alat sesuai daftar dan membaca langkah kerja pada LKPD. |
Bereaksi | Siswa dapat bereaksi cepat terhadap kesalahan dalam pengukuran dengan mengoreksi prosedur kerja. | Jika alat ukur menunjukkan hasil yang tidak sesuai, bagaimana reaksi Anda dan langkah perbaikannya? |
Mempersiapkan | Siswa dapat mempersiapkan semua alat dan bahan untuk percobaan gaya gesek sesuai petunjuk praktikum. | Persiapkan alat-alat seperti bidang miring, balok kayu, pemberat, dan dinamometer untuk percobaan gaya gesek. |
Memprakarsai | Siswa dapat memprakarsai diskusi kelompok untuk membahas langkah eksperimen yang belum dipahami. | Inisiasi diskusi kelompok untuk merancang ulang langkah eksperimen yang dianggap kurang efektif. |
Menanggapi | Siswa dapat menanggapi umpan balik dari guru saat melakukan pengukuran dengan memperbaiki tekniknya. | Setelah diberi masukan oleh guru tentang teknik pengukuran, bagaimana Anda menanggapinya dalam praktik berikutnya? |
Mempertunjukkan | Siswa dapat mempertunjukkan cara penggunaan alat ukur massa dengan benar di depan kelas. | Tunjukkan cara menggunakan neraca tiga lengan untuk mengukur massa benda padat di hadapan teman-temanmu. |
Menggunakan | Siswa dapat menggunakan amperemeter dan voltmeter secara tepat dalam rangkaian listrik. | Gunakan amperemeter dan voltmeter untuk mengukur arus dan tegangan dalam rangkaian seri. |
Menerapkan (ulang) | Siswa dapat menerapkan konsep tekanan zat cair dalam pembuatan alat peraga hukum Pascal. | Terapkan prinsip tekanan hidrostatis untuk membuat alat demonstrasi hukum Pascal menggunakan suntikan dan selang. |
3. KKO Keterampilan P3, Presisi
Presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir”
Untuk itu, maka sesorang dalam proses psikomotor ini perlu berkonsentrasi untuk menghasilkan ketepatan
Beberapa KKO Keterampilan P3 yang lainnya adalah,
- Menunjukkan
- Melengkapi
- Menunjukkan,
- Menyempurnakan
- Mengkalibrasi
- Mengendalikan
- Mempraktekkan
- Memainkan
- Mengerjakan
- Membuat
- Mencoba’
- Memposisikan
- dll
Contoh indikator pembelajaran dan soal/tugas KKO keterampilan Presisi (P3)
Berikut adalah contoh indikator pembelajaran atau soal berdasarkan level KKO keterampilan Presisi (P3), yang menekankan keterampilan psikomotorik yang dilakukan dengan akurasi dan efisiensi. Pada level ini, siswa sudah terampil dan dapat melakukan suatu tindakan tanpa banyak bantuan serta dengan hasil yang konsisten.
KKO (Presisi P3) | Contoh Indikator Pembelajaran | Contoh Soal / Tugas |
---|---|---|
Menunjukkan | Siswa dapat menunjukkan keterampilan menggunakan mikrometer sekrup secara akurat. | Tunjukkan cara mengukur diameter kawat halus menggunakan mikrometer sekrup, dan catat hasilnya dengan tepat. |
Melengkapi | Siswa dapat melengkapi rangkaian listrik yang belum selesai sesuai diagram yang diberikan. | Lengkapi rangkaian listrik paralel berikut agar dua lampu dapat menyala bersamaan dengan satu sakelar utama. |
Menyempurnakan | Siswa dapat menyempurnakan model alat peraga hukum Pascal agar lebih responsif terhadap tekanan. | Tingkatkan efektivitas alat hukum Pascal buatanmu agar tekanan lebih mudah ditransfer melalui cairan. |
Mengkalibrasi | Siswa dapat mengkalibrasi neraca lengan tiga agar menunjukkan nol sebelum digunakan. | Lakukan kalibrasi awal pada neraca tiga lengan sebelum digunakan untuk mengukur massa benda. |
Mengendalikan | Siswa dapat mengendalikan suhu air dalam eksperimen pemuaian dengan pemanas listrik. | Atur suhu air agar tidak melebihi 60°C selama proses pemuaian berlangsung. |
Mempraktekkan | Siswa dapat mempraktekkan prosedur pemisahan campuran dengan metode kromatografi. | Praktikkan pemisahan tinta menggunakan kertas kromatografi sesuai langkah-langkah dalam modul. |
Memainkan | Siswa dapat memainkan alat musik sederhana berbasis getaran untuk menjelaskan frekuensi. | Mainkan alat musik dawai (gitar mini) untuk menunjukkan hubungan antara panjang senar dan frekuensi bunyi. |
Mengerjakan | Siswa dapat mengerjakan soal praktik penggunaan jangka sorong dengan hasil akurat. | Kerjakan latihan pengukuran panjang dan diameter benda menggunakan jangka sorong, lalu laporkan hasilnya. |
Membuat | Siswa dapat membuat rangkaian detektor air otomatis menggunakan sensor air dan LED. | Rancang dan buat alat detektor air otomatis yang menyala saat terkena cairan. |
Mencoba | Siswa dapat mencoba metode baru untuk mengukur percepatan benda jatuh bebas. | Coba metode alternatif selain stopwatch untuk mengukur waktu jatuh bebas benda dari ketinggian tertentu. |
Memposisikan | Siswa dapat memposisikan sensor suhu pada tempat yang tepat dalam sistem pengukuran otomatis. | Tempatkan sensor suhu pada titik yang paling representatif dalam bejana agar hasil pengukuran akurat. |
Pada level Presisi, keterampilan sudah cukup otomatis dan dapat direproduksi dengan akurasi tinggi. Cocok diterapkan dalam konteks praktikum, teknologi pendidikan, dan pengujian laboratorium.
4. KKO Proses Psikomotorik P4, Artikluasi
Artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten. Olehnya itu, maka sesorang dalam proses psikomotor ini perlu,
- Merangkaikan berbagai ketrampilan.
- Bekerja berdasarkan pola.
Beberapa KKO Keterampilan P4 yang lainnya adalah,
- Membangun
- Mengatasi
- Menggabungkan
- Koordinat,
- Mengintegrasikan
- Beradaptasi
- Mengembangkan
- Merumuskan,
- Memodifikasi
- Memasang
- Membongkar
- Merangkaikan
- Menggabungkan
- Mempolakan
- Dll.
Contoh indikator pembelajaran dan soal/tugas KKO keterampilan Artikulasi (P4)
Berikut adalah contoh indikator pembelajaran dan soal berdasarkan KKO keterampilan Artikulasi (P4). Level ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu mengkoordinasikan, menyelaraskan, dan menyesuaikan berbagai keterampilan untuk menghasilkan tindakan kompleks dan efisien.
KKO (Artikulasi P4) | Contoh Indikator Pembelajaran | Contoh Soal / Tugas |
---|---|---|
Membangun | Siswa dapat membangun sistem rangkaian otomatisasi menggunakan sensor suhu dan mikrokontroler. | Bangun sistem monitoring suhu ruangan dengan sensor LM35 dan Arduino yang dapat mengaktifkan kipas otomatis. |
Mengatasi | Siswa dapat mengatasi masalah kesalahan pengukuran dengan melakukan penyesuaian teknik. | Identifikasi kesalahan dalam pengukuran panjang benda dan tunjukkan cara mengatasinya dengan teknik pengukuran ulang yang tepat. |
Menggabungkan | Siswa dapat menggabungkan konsep hukum Ohm dan rangkaian paralel dalam eksperimen tegangan listrik. | Gabungkan hukum Ohm dan teori rangkaian paralel dalam perhitungan dan percobaan pengukuran arus dan tegangan. |
Koordinat | Siswa dapat mengoordinasikan penggunaan alat ukur dalam eksperimen fisika dengan efisien. | Koordinasikan penggunaan stopwatch dan neraca dalam eksperimen hukum Newton secara bersamaan. |
Mengintegrasikan | Siswa dapat mengintegrasikan prinsip kerja alat optik dalam pembuatan alat bantu penglihatan sederhana. | Rancang alat bantu baca sederhana dengan mengintegrasikan prinsip kerja lup dan cermin cekung. |
Beradaptasi | Siswa dapat beradaptasi dengan kondisi alat yang terbatas dalam pelaksanaan praktikum. | Modifikasi langkah praktikum pemuaian jika pemanas air tidak tersedia dengan alat alternatif yang aman. |
Mengembangkan | Siswa dapat mengembangkan alat peraga sederhana untuk menjelaskan prinsip tekanan zat cair. | Kembangkan alat peraga tekanan hidrostatis yang dapat menunjukkan perbedaan tekanan pada kedalaman berbeda. |
Merumuskan | Siswa dapat merumuskan prosedur baru dalam melakukan percobaan dengan efisiensi waktu lebih baik. | Rumuskan ulang prosedur eksperimen hukum Hooke agar dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat namun akurat. |
Memodifikasi | Siswa dapat memodifikasi model mobil mainan agar dapat bergerak lebih cepat dengan memanfaatkan gaya pegas. | Modifikasi mobil mainan berbasis pegas agar mampu menempuh jarak lebih jauh dalam waktu lebih singkat. |
Memasang | Siswa dapat memasang rangkaian elektronika dengan komponen yang sesuai dan benar. | Pasang komponen resistor, LED, dan transistor dalam rangkaian sesuai diagram agar LED menyala saat diberi sinyal input. |
Membongkar | Siswa dapat membongkar peralatan listrik dengan prosedur aman untuk memahami komponen internalnya. | Bongkar alat pemanas listrik lama untuk mengidentifikasi fungsi masing-masing komponennya. |
Merangkaikan | Siswa dapat merangkaikan sistem relay otomatis untuk mengatur nyala lampu berdasarkan sensor cahaya. | Rangkaikan sistem otomatisasi lampu taman yang menyala saat gelap menggunakan sensor LDR dan relay. |
Menggabungkan (duplikat) | Siswa dapat menggabungkan dua sistem pengukuran menjadi satu sistem pengawasan otomatis. | Gabungkan sensor suhu dan kelembaban dalam satu rangkaian Arduino untuk memantau kondisi lingkungan. |
Mempolakan | Siswa dapat mempolakan langkah kerja dalam eksperimen agar lebih sistematis dan efisien. | Susun pola kerja eksperimen gerak jatuh bebas agar hasil pengukuran lebih konsisten dan mudah diulangi. |
KKO Artikulasi (P4) sering digunakan untuk menilai siswa tingkat lanjut, seperti calon guru, teknisi, atau peserta didik SMK/SMA dalam kegiatan praktikum kompleks atau proyek berbasis teknologi.
5. KKO Keterampilan P5, Naturalisasi
Naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
Olehnya itu, maka sesorang dalam proses psikomotor ini perlu
- Menghasilkan karya cipta.
- Melakukan sesuatu dengan ketepatan tinggi
Beberapa KKO Keterampilan P5 yang lainnya adalah,
- Mendesain
- Menentukan
- Mengelola
- Menciptakan
- Membangun
- Membuat
- Mencipta menghasilkan karya
- Mengoperasikan
- Melakukan
- Melaksananakan
- Mengerjakan
- Menggunakan
- Memainkan
- Mengatasi
- Menyelesaikan
- dll
Contoh indikator pembelajaran dan soal/tugas KKO keterampilan level Naturalisasi (P5)
Berikut ini adalah contoh indikator pembelajaran dan soal/tugas berdasarkan KKO keterampilan level Naturalisasi (P5). Pada level ini, siswa menunjukkan penguasaan tinggi, otomatisasi, dan kreativitas dalam melakukan keterampilan kompleks, seringkali menciptakan sesuatu yang baru atau menyempurnakan praktik yang ada.
KKO (P5) | Contoh Indikator Pembelajaran | Contoh Soal / Tugas |
---|---|---|
Mendesain | Siswa dapat mendesain alat peraga fisika berbasis daur ulang untuk menjelaskan hukum Newton. | Desainlah alat peraga berbasis barang bekas untuk menjelaskan hukum Newton ke-2 dalam pembelajaran IPA. |
Menentukan | Siswa dapat menentukan pendekatan eksperimen terbaik untuk menguji hukum Archimedes. | Tentukan metode terbaik untuk menguji gaya apung pada benda berbentuk tidak beraturan. |
Mengelola | Siswa dapat mengelola pelaksanaan proyek praktikum fisika kelompok dengan efisien. | Kelola kegiatan proyek kelompok tentang konversi energi mekanik ke energi listrik selama dua minggu. |
Menciptakan | Siswa dapat menciptakan alat praktikum sederhana untuk mengukur gaya gesek. | Ciptakan alat praktikum untuk mengukur gaya gesek dengan menggunakan bahan yang mudah ditemukan. |
Membangun | Siswa dapat membangun sistem otomatis pengatur suhu ruangan menggunakan sensor dan Arduino. | Bangun sistem otomatis yang mampu mengatur kipas dan pemanas berdasarkan suhu yang terdeteksi sensor. |
Membuat | Siswa dapat membuat laporan praktikum yang lengkap dan sistematis tanpa bimbingan guru. | Buat laporan lengkap dari eksperimen hukum Hooke tanpa template yang diberikan. |
Mencipta / menghasilkan karya | Siswa dapat menghasilkan prototipe alat ukur volume cairan nonstandar secara mandiri. | Ciptakan alat ukur volume sederhana dari botol bekas yang memiliki ketelitian cukup baik. |
Mengoperasikan | Siswa dapat mengoperasikan osiloskop untuk menganalisis sinyal tegangan AC. | Operasikan osiloskop untuk mengamati dan mencatat bentuk gelombang arus AC dari adaptor. |
Melakukan | Siswa dapat melakukan eksperimen gaya sentripetal secara mandiri dan benar. | Lakukan percobaan gaya sentripetal menggunakan ember berisi air dan amati hasilnya. |
Melaksanakan | Siswa dapat melaksanakan proyek pembuatan alat pemanas sederhana dengan energi alternatif. | Laksanakan proyek membuat pemanas air menggunakan panel surya mini. |
Mengerjakan | Siswa dapat mengerjakan proyek akhir berupa pembuatan rangkaian listrik rumah tangga miniatur. | Kerjakan proyek miniatur rumah dengan sistem penerangan yang bekerja menggunakan sakelar ganda. |
Menggunakan | Siswa dapat menggunakan teknologi digital untuk merekam dan menganalisis data eksperimen. | Gunakan aplikasi logger sensor suhu untuk mencatat perubahan suhu air dalam eksperimen pemanasan. |
Memainkan | Siswa dapat memainkan alat musik buatan sendiri dari bahan daur ulang untuk menjelaskan frekuensi bunyi. | Mainkan alat musik senar yang Anda buat dan jelaskan hubungan panjang senar dan tinggi nada. |
Mengatasi | Siswa dapat mengatasi kendala teknis dalam eksperimen dengan solusi mandiri. | Temukan dan atasi masalah yang menyebabkan alat pengukur suhu digital tidak menunjukkan hasil. |
Menyelesaikan | Siswa dapat menyelesaikan proyek tugas akhir tepat waktu dengan hasil optimal. | Selesaikan proyek alat pengukur volume otomatis berbasis sensor dalam 7 hari dengan laporan lengkap. |
🔍 Catatan:
- Naturalisasi adalah tingkat tertinggi dari domain psikomotorik, menunjukkan otomatisasi, inovasi, dan kreativitas dalam tindakan.
- Level ini sangat cocok untuk tugas akhir, proyek berbasis STEM, atau kegiatan lomba dan inovasi.
Melalui penerapan KKO keterampilan psikomotorik, pendidik dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif dan menyeluruh, yang akan meningkatkan kemampuan kognitif serta keterampilan praktis peserta didik. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya berkembang secara intelektual, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
KKO keterampilan psikomotorik memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk kompetensi peserta didik secara holistik. Berikut kami berikan tabel KKO keterampilan berdasarkan Taksonomi Bloom revisi Anderson dkk.

Pendidik perlu mengintegrasikan pendekatan ini dalam proses pembelajaran untuk memastikan bahwa peserta didik tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan dapat tercipta generasi yang terampil, mandiri, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Sumber Rujukan:
- Yoki Ariyana, dkk. 2018. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Demikian,
semoga ada manfaat
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.