HermanAnis.com – Anderson dan Krathwoll melalui taksonomi yang direvisi (taksonomi Bloom) memiliki rangkaian proses-proses yang menunjukkan kompleksitas kognitif dengan menambahkan dimensi pengetahuan.
Baca juga: KKO Taksonomi Bloom Revisi
A. Dimensi Pengetahuan Pertama: Pengetahuan faktual
Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui para peserta didik jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin atau untuk memecahkan masalah apapun di dalamnya.
Elemen-elemen biasanya merupakan simbol-simbol yang berkaitan dengan beberapa referensi konkret, atau “benang-benang simbol” yang menyampaikan informasi penting. Sebagian terbesar, pengetahuan faktual muncul pada level abstraksi yang relatif rendah.
Baca Juga: Taksonomi Marzano dalam Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Baca Juga: 6 Bentuk Pemahaman oleh McTighe dan Wiggins dalam Capaian Pembelajaran
Dua bagian jenis pengetahuan faktual adalah,
- Pengetahuan terminologi meliputi nama-nama dan simbol-simbol verbal dan non-verbal tertentu (contohnya kata-kata, angka-angka, tanda-tanda, dan gambar-gambar).
- Pengetahuan yang detail dan elemen-elemen yang spesifik mengacu pada pengetahuan peristiwa-peristiwa, tempat-tempat, orang-orang, tanggal, sumber informasi, dan semacamnya.
B. Dimensi Pengetahuan Kedua: Pengetahuan konseptual
Pengetahuan konseptual meliputi skema-skema, model-model mental, atau teori-teori eksplisit dan implisit dalam model -model psikologi kognitif yang berbeda.
Selanjutnya, Pengetahuan konseptual meliputi tiga jenis:
- Pengetahuan klasifikasi dan kategori meliputi kategori, kelas, pembagian, dan penyusunan spesifik yang digunakan dalam pokok bahasan yang berbeda.
- Prinsip dan generalisasi cenderung mendominasi suatu disiplin ilmu akademis dan di gunakan untuk mempelajari fenomena atau memecahkan masalah-masalah dalam disiplin ilmu.
- Pengetahuan teori, model, dan struktur meliputi pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi bersama dengan hubungan-hubungan di antara mereka yang menyajikan pandangan sistemis, jelas, dan bulat mengenai suatu fenomena, masalah, atau pokok bahasan yang kompleks.
Baca Juga: Teknik Dasar dan Gaya pada Lompat Jauh
C. Dimensi Pengetahuan Ketiga: Pengetahuan prosedural
Pengetahuan prosedural berkaitan dengan “pengetahuan mengenai bagaimana” melakukan sesuatu. Hal ini dapat berkisar dari melengkapi latihan-latihan yang cukup rutin hingga memecahkan masalah-masalah baru.
Olehnya itu, Pengetahuan prosedural sering mengambil bentuk dari suatu rangkaian langkah-langkah yang akan di ikuti. Hal ini meliputi pengetahuan keahlian-keahlian, algoritma-algoritma, tehnik-tehnik, dan metode-metode secara kolektif di sebut sebagai prosedur-prosedur
1. Pengetahuan keahlian dan algoritma spesifik suatu subjek
Pengetahuan prosedural dapat di ungkapkan sebagai suatu rangkaian langkah-langkah, yang secara kolektif di kenal sebagai prosedur.
Sehingga, kadangkala langkah-langkah tersebut di ikuti perintah yang pasti; di waktu yang lain keputusan-keputusan harus di buat mengenai langkah mana yang di lakukan selanjutmya.
Dengan cara yang sama, kadang- kadang hasil akhirnya pasti; dalam kasus lain hasilnya tidak pasti. Meskipun proses tersebut bisa pasti atau lebih terbuka, hasil akhir tersebut secara umum di anggap pasti dalam bagian jenis pengetahuan.
2. Pengetahuan tehnik dan metode spesifik suatu subjek
Pengetahuan tehnik dan metode spesifik suatu subjek meliputi pengetahuan yang secara luas merupakan hasil dari konsesus, persetujuan, atau norma-norma disipliner daripada pengetahuan yang lebih langsung merupakan suatu hasil observasi, eksperimen, atau penemuan.
Untuk itu, bagian jenis pengetahuan ini secara umum menggambarkan bagaimana para ahli dalam bidang atau disiplin ilmu tersebut berpikir dan menyelesaikan masalah-masalah daripada hasil-hasil dari pemikiran atau pemecahan masalah tersebut.
3. Pengetahuan kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur-prosedur yang tepat
Sebelum terlibat dalam suau penyelidikan, para peserta didik dapat di harapkan mengetahui metode-metode dan tehnik-tehnik yang telah di gunakan dalam penyelidikan-penyelidikan yang sama.
Olehnya itu, pada suatu tingkatan nanti dalam penyelidikan tersebut, mereka dapat di harapkan untuk menunjukkan hubungan-hubungan antara metode-meode dan teknik-teknik yang mereka benar-benar lakukan dan metode-metode yang di lakukan oleh peserta didik lain.
D. Dimensi Pengetahuan Keempat: Pengetahuan metakognitif
Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai kesadaran secara umum sama halnya dengan kewaspadaan dan pengetahuan tentang kesadaran pribadi seseorang.
Penekanan kepada peserta didik untuk lebih sadar dan bertanggung jawab untuk pengetahuan dan pemikiran mereka sendiri.
Sehingga, perkembangan para peserta didik akan menjadi lebih sadar dengan pemikiran mereka sendiri sama halnya dengan lebih banyak mereka mengetahui kesadaran secara umum, dan ketika mereka bertindak dalam kewaspadaan ini, mereka akan cenderung belajar lebih baik.
1. Pengetahuan strategi
Selanjutnya adalah Pengetahuan strategis, pengetahuan ini merupakan pengetahuan mengenai strategi-strategi umum untuk pembelajaran, berpikir, dan pemecahan masalah.
2. Pengetahuan mengenai tugas kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan kondisional
Para peserta didik mengembangkan pengetahuan mengenai strategi-trategi pembelajaran dan berpikir, pengetahuan ini mencerminkan baik strategi-strategi umum apa yang di gunakan dan bagaimana menggunakan mereka.
3. Pengetahuan diri
Kewaspadaan diri mengenai kaluasan dan kelebaran dari dasar pengetahuan dirinya merupakan aspek penting pengetahuan diri.
Para peserta didik perlu memperhatikan terhadap jenis strategi yang berbeda. Kesadaran seseorang cenderung terlalu bergantung pada strategi tertentu, dimana terdapat strategi-strategi yang lain yang lebih tepat untuk tugas tersebut, dapat mendorong ke arah suatu perubahan dalam penggunaan strategi.
Untuk melihat kombinasi dari dimensi pengetahuan dan proses berpikir dapat menggunakan matriks seperti yang terlihat di bawah ini.
Tingkat kemampuan berpikir dari sebuah pembelajaran dengan membuat matriks sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang di inginkan.
Pada matriks hubungan antara dimensi pengetahuan dan dimensi proses berpikir, untuk dimensi proses berpikir C1 s.d. C3 dengan seluruh dimensi pengetahuan dan C1 s.d. C6 dengan dimensi pengetahuan faktual, masuk kategori keterampilan berpikir tingkat rendah, sedangkan untuk C4 s.d. C6 untuk dimensi pengetahuan konseptual, prosedural, dan metakognitif merupakan katagori Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
Sumber Rujukan:
- Yoki Ariyana, dkk. 2018. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- 2 sumber: Iowa State University. Centre for Excellence
Demikian,
semoga ada manfaat
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.