Contoh Soal Hukum Coulomb dan Pembahasannya: Elektrostatika

Contoh Soal Hukum Coulomb

HermanAnis.comContoh soal hukum Coulomb berikut ini disajikan untuk mengasah pemahaman Anda tentang prinsip dasar hukum Coulomb yang membahsa gaya listrik antara dua muatan. Artikel ini menawarkan berbagai tipe soal yang mencakup situasi praktis dan teoretis, dirancang untuk membantu Anda memahami bagaimana hukum Coulomb diterapkan dalam berbagai konteks. Setiap contoh soal dilengkapi dengan pembahasan dengan penjelasan rinci untuk memperjelas langkah-langkah penyelesaian serta konsep-konsep kunci yang terlibat dalam perhitungan gaya listrik.

Baca juga contoh soal terkait:

Sebelum kita membahas Contoh Soal Hukum Coulomb, terlebih dahulu kita bahas secara ringkas apa itu hukum coulomb. Mari kita mulai!

A. Hukum Coulomb

Charles Agustin de Coulomb (1736-1804) adalah orang yang menyelidiki tentang kuantitas gaya interaksi antara muatan-muatan listrik. Coulomb pada tahun 1784 melakukan penyelidikan tentang besarnya gaya interaksi antara dua muatan listrik.

Ia menggunakan neraca torsi (neraca puntir) untuk mengukur kuantitas/besar gaya interaksi antar muatan. 13 tahun kemudian Jenis Neraca torsi ini juga di gunakan oleh Cavendish untuk mengukur gaya gravitasi.

Contoh Soal Hukum Coulomb

Baca juga: Soal Gelombang Bunyi dan Pembahasannya

Mungkin ada yang bertanya apa sih bunyi dari hukum coulomb ini! Nah, berikut bunyi dari hukum coulomb.

“The force of attraction or repulsion between two point charges is directly proportional to the product of the charges and inversely proportional to the square of the distance between them”

Coulomb berdasarkan penyelidikannya mendapatkan bahwa gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara “muatan-muatan titik”, yaitu benda-benda bermuatan yang ukurannya kecil dibandingkan dengan jarak r antara keduanya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak tersebut.

Gaya tersebut juga tergantung pada jumlah muatan dari tiap-tiap benda. Jumlah muatan dapat di gambarkan dengan suatu pernyataan kelebihan jumlah elektron atau proton di dalam benda. Dalam praktek muatan suatu benda di nyatakan dalam satuan yang jauh lebih besar dari muatan satu elektron atau proton.

Seberapa banyakkah muatan satu Coulomb? Kita tahu bahwa satuan muatan listrik adalah coulomb. Sudah punyakah kita bayangan berapa banyakkah 1 coulomb tersebut? Muatan 1coulomb sebenarnya muatan yang sangat besar. Sebagai ilustrasi muatan 1 elektron hanya 1,602 x 10-19 C. Jadi, muatan 1 coulumb disumbang oleh 1/(1,602 x 10-19 C) = 6,24 x 1018 buah elektron. Massa atomik emas adalah 197.

Dengan demikian, emas 1 g mengandung 0,0051 mol atom yang setara dengan 0,0051 x NA = 0,0061 x (6,02 x 1023) = 3,67 x 1021 atom, dengan NA adalah bilangan Avogadro. Satu atom emas mengandung 79 elektron dan 79 proton. Jadi satu 1 gram emas mengandung 79 x (3,67 x 1021) x (1,602 x 10-19) = 4,6 x 104 C muatan negative dan 4,6 x 104 C muatan positif. Dengan cara perhitungan yang sama maka kita dapatkan 1 gram air mengandung 5,4 x 104 C muatan negatif dan 5,4 x 104 C muatan positif.

Petir adalah aliran muatan listrik yang sangat besar. Gambar dibawah ini adalah contoh foto saat terjadi petir. Petir yang banyak kita jumpai adalah petir jenis CG (cloud to ground), yaitu petir yang mengalir dari awan ke tanah. Besar arus listrik yang dihasilkan satu kilatan petir ini berkisar antara 30.000 ampere sampai 120.000 ampere. Namun, dalam satu kali kemunculan petir rata-rata terdapat 3 – 4 kilatan. Lama aliran arus pada tiap kilatan sekitar 200 mikrodetik. Dengan demikian, besar muatan yang dialirkan tiap kali kemunculan berkisar antara 25 – 100 C. Bayangkan, petir yang begitu besar dan sering menakutkan hanya memindahkan muatan kurang dari 100 C.

Contoh petir CG (cloud to ground). Besar muatan yang dialirkan tiap kilatan antara 25 – 100 Coulomb. (sumber: e.wikipedia.org)

Baca juga: Proses Terjadinya Petir

B. Rumus Hukum Coulomb

Bila jumlah muatan pada tiap-tiap benda bermuatan di nyatakan dengan q1 dan q2 dan jarak antara keduanya r maka pernyataan matematik dari gaya interaksi antara dua muatan tersebut di berikan dalam persamaan 1 di bawah ini,

Rumus besar gaya coulomb

Dalam SI,
F = gaya elektrostatik, N
q = muatan, C (Coulomb)
r = jarak, m
k = konstanta pembanding = 8.988 x 109 Nm2C–2 = 9 x 109 N m2 C–2

dalam hal ini,

Besar konstanta pembanding dalam Rumus besar gaya coulomb

dalam sistem MKS. Sehingga persamaan 1 di atas dapat di tuliskan dalam bentuk lain (persamaan 2) yakni,

Rumus besar gaya coulomb 2

Dimana,

Besar permitivitas ruang hampa

Epsilon nol (E0) adalah permitivitas ruang hampa dan r merupakan vektor satuan yang besarnya satu dan hanya berfungsi untuk menunjukkan arah. Dengan adanya faktor permitivitas ruang hampa E0 menunjukkan bahwa persamaan terkhir hanya dapat di gunakan untuk muatan-muatan yang berada dalam ruang hampa.

Jika ruangan di antara muatan tersebut tidak hampa maka total gaya yang bekerja pada masing-masing muatan berubah, sebab ada muatan-muatan yang diindusir dalam molekul-molekul dari medium.

Karena Gaya Coulomb atau gaya elektrostatik merupakan besaran vektor maka dalam analisis mencari besarnya kita perlu menggunakan prinsip superposisi.

Principle of Superposition
Total gaya elektrostatik yang bekerja pada suatu muatan merupakan jumlah vektor dari gaya-gaya yang di sebabkan oleh muatan-muatan lainnya.

Dalam bentuk vektor, persmaan gaya coulomb dapat di tuliskan dalam bentuk persamaan 3 berikut:

Rumus gaya coulomb

Baca juga:

B. Kumpulan Contoh Soal Hukum Coulomb

1. Contoh Soal Hukum Coulomb: Mengitung gaya coulomb

1. Dalam suatu ruang medium udara terdapat dua muatan titik, yaitu q1 =10 µC dan q2 = 15 µC. Jarak antara dua muatan tersebut 5 cm. Hitunglah gaya elektrostatis antara kedua muatan tersebut!

Penyelesaian:

Diketahui:
q1 = 10 µC = 10 x 10-6 C
q2 =15 µC = 15 x 10-6 C
r = 5 cm = 5 x 10-2 m
k = 9 x 109 N meter2/coulomb2

Di tanyakan: F = ….?

Karena dalam soal hanya ada dua muatan dan posisi muatan tidak di ketahui maka untuk menentukan gaya coulomb/gaya elektrostatis di gunakan persamaan 1:

Dan akan di peroleh,

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 1

Catatan:
Karena satuan-satuan sudah di konversi ke SI maka dalam perhitungannya satuan dari masing-masing besaran yang di ketahui tidak di tuliskan. Satuan d itulis setelah di peroleh hasil akhirnya. Sedangkan arah gaya sepanjang garis penghubung antara dua muatan. itu, tetapi secara pasti arahnya menuju atau meninggalkan muatan-muatannya belum dapat di tunjukkan.

2. Dua buah titik bermuatan masing-masing q1 = 10 C berada di A (3,0) dan q2 = – 5 C berada di B (0,4). Tentukan gaya coulomb pada muatan q2 yang di sebabkan muatan q1. Posisi koordinat di nyatakan dalam meter.

Penyelesaian:

Diketahui :
q1 = 10 C di A (3,0)
q2 = -5 C di B (0,4)
Ditanyakan : F di q2 = ….?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut di gunakan persamaan 3 dan di tentukan jarak antara kedua muatan berdasarkan koordinat masingmasing. Untuk mempermudah penyelesaian akan di bantu dengan gambar di bawah ini.

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 2a

Berdasarkan persamaan 3,

Dalam persoalan ini pertama kali akan di tentukan r, r2, dan rˆ. Berdasarkan gambar dapat di ketahui:

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 2d

Sehingga jarak antar keduanya dapat di tentukan, yaitu

Besarnya r adalah

Sedangkan vektor satuan arah gaya r dapat di tentukan sebagai berikut

Dengan memasukkan harga q1, q2, k, r, r2 dan rˆ ke dalam persamaan (1.3) maka di peroleh,

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 2b

Sedangkan besar gaya F adalah,

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 2c

3. Gaya listrik versus gaya gravitasi Sebuah partikel alpha mempunyai masa m=6,64 X 10-27 kg dan muatan q=+2e. Bandingkanlah gaya tolak listrik antara dua partikel alpha dengan gaya tarik gravitasi di antaranya.

Penyelesaian:

Diketahui :
m = 6,64 X 10-27 kg
q = +2e = 3,2 X 10-19 C

Di tanyakan: Fe /Fg = ….?

Dengan menggunakan persamaan gaya coulomb

dan gaya gravitasi

maka akan di peroleh,

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 3

Baca Juga: Contoh soal Hukum Snellius

4. Contoh Soal Nomor 4

Tiga muatan titik terletak pada sumbu x; q1 = 25 nC terletak pada titik asal, q2 = -10 nC berada pada x=2m, dan q0 = 20 nC berada pada x = 3,5 m. Carilah gaya total pada q0 akibat q1 dan q2!

Penyelesaian:

Untuk menyelesaikan soal ini kita gambarkan dulu posisi dan arah gaya yang bekerja pada muatan q0.

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 4

Besar gaya yang timbul pada muatan q0 akibat muatan q1,

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 4a

Besar gaya yang timbul pada muatan q0 akibat muatan q2,

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 4b

Dari gambar di atas terlihat bahwa kedua gaya (F10 dan F20) saling berlawanan sehingga resultan gayanya adalah, ‘

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 4c

Baca Juga: Contoh Soal Rangkaian Campuran

5. Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 5

Sebuah partikel bermuatan +5 μC di letakkan pada garis hubung dan di antara partikel-partikel bermuatan -9 μC dan -4 μC yang berjarak 0,5 m. Dimana partikel bermuatan +5 μC harus di letakkan agar partikel tersebut tidak merasakan gaya Coulomb yang di sebabkan oleh kedua partikel bermuatan negatif?

Penyelesaian:

Diketahui : q1= -9 μC = -9 × 10-6 C, q2 = -4 μC = -4 × 10-6 C, q3 = +5 μC = +5 × 10-6 C dan a = 0,5 m.
Di tanyakan: x =….?

Kita gambarkan dahulu posisi setiap muatan. Perhatikan gambar berikut!

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 5

Berdasarkan gambar di atas, Agar jumlah gaya di muatan q3 sama dengan nol, maka F31 harus sama besar dengan F32. Sehingga dapat di tuliskan,

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 5

Partikel bermuatan +5 μC di letakkan di antara garis hubung kedua muatan lainnya dan pada jarak 0,3 m dari muatan q1 = -9 μC atau pada jarak 0,2 m dari muatan q2 = -4 μC.

Baca juga: Contoh Soal Tekanan Hidrostatis dan Pembahasannya

6. Contoh Soal Nomor 6

Perhatikan gambar di bawah ini!

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 6

Tiga muatan membentuk sebuah segitiga sama sisi.
q1 = +3.7 µC
q2 = –3.7 µC
q3 = +4.8 µC

Tentukan besar dan arah gaya elektrostatik yang bekerja pada muatan q3 sebagai pengaruh dari kedua muatan yang lain!

Penyelesaian:

Langkah pertama untuk menyelesaikan soalan ini adalah, mengambarkan gaya-gaya yang bekerja pada muatan q3. Jika di gambarkan hasilnya seperti berikut:

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 6a

Kita cari terlebih dahulu besar gaya coloumb pada muatan q3 akibat muatan q1 yang kita sebut F3,1. Hasilnya adalah:

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 6b

Karena besar muatan q2 sama dengan q1 maka besar gaya coloumb pada muatan q3 akibat muatan q2 yang kita sebut F3,2 juga sebesar 178 N. Tapi perlu di catat bahwa F3,1 dan F3,2 besarnya sama namun arahnya berbeda.

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa F3,1 dan F3,2 membentuk sudut 600 olehnya itu besar gaya coulomb yang di alami oleh muatan q3 adalah:

F3 = F3,1 + F3,2 (ingat penjumlahannya secara vektor yah!)

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 6c

Baca Juga: Contoh Soal Medan Listrik

7. Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 7

Diketahui segitiga ABC sama sisi dengan panjang sisi 3 dm. Pada titik sudut A dan B masing-masing terdapat muatan +4 μC dan -1,5 μC, pada puncak C terdapat muatan +2×10-5 C. Hitunglah gaya elektrostatis total di puncak C!

Penyelesaian:

Diketahui : qA= 4 μC = 4 × 10-6 C, qB = -1,5 μC = -1,5 × 10-6 C, qC = 2 × 10-5 C, dan a = 3 dm = 3 × 10-1m.
Di tanyakan: FC = … ?

Kita gambarkan dulu gaya yang bekerja pada muatan di titik C.

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 7

Karna qA dan qC tolak menolak, maka

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 7a

sementara qB dan qC tarik menarik, maka

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 7b

(tanda negatif menyatakan resultan gaya pada qC berarah ke bawah atau mendekati qB).

Sehingga,

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 7c

8. Contoh Soal Nomor 8

Dua buah bola yang sangat kecil bermassa sama 8,55 gram, di pegang pada jarak 15 cm dari pusat ke pusat bola. Bola-bola di beri muatan dengan cara menambahkan elektron dengan jumlah yang sama ke keduanya. Jika gaya-gaya lain di abaikan, berapa banyak elektron yang harus di tambahkan ke masing-masing bola agar keduanya bergerak dengan percepatan 25g ketika di lepaskan? Ke arah mana mereka terakselerasi?

Penyelesaian:

Diketahui, a = 25g = 245 m/s2 dan muatan elektron –e = –1,6 x 10-19 C.

Dari informasi pada soal, maka kita dapat mencari terlebih dahulu besar gaya pada kedua muatan. Asumsikan kedua bola bermuatan sama, terakselerasi saling menjauhi. Dengan demikian maka gaya coulomb yang muncul adalah,

F = ma = (8,55 x 10-3 kg)(245 m/s2) = 2,09 N

Karena muatan bola sama, maka

Sehingga

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor 8

9. Contoh Soal Nomor 9

3. Muatan listrik +q1=10 C;+q2=20 C dan q3 terpisah seperti gambar di bawah ini. Tentukan besar dan jenis muatan q3 agar gaya coloumb yang bekerja di muatan q2 = nol!

Penyelesaian:

DPerhatikan gambar berikut ini!

Agar muatan q2 memperoleh gaya nol maka muatan q3 adalah muatan positif.

F32 = F12
k𝑞3𝑞2/0,25𝑎2 =k𝑞1𝑞2/𝑎2
𝑞3(20)/0,25 = (10) (20)/1
𝑞3 = + 2,5 C

C. Kesimpulan

Coulomb menyelidiki gaya tolak-menolak atau tarik-menarik antara dua muatan listrik yang berada dalam ruang homogen. Hasil penyelidikannya menyatakan bahwa gaya tolak-menolak atau tarik menarik antara dua muatan listrik berbanding lurus dengan hasil kali kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar kedua muatan tersebut. Hukum coulomb tersebut dapat di nyatakan dengan persamaan:

 Contoh Soal Hukum Coulomb Nomor

Penggunaan persamaan tersebut hanya antar dua muatan. Bila sebuah muatan melakukan interaksi listrik dengan beberapa muatan maka gaya coulomb yang di rasakan oleh muatan tersebut merupakan jumlah vektor dari gaya coulomb antar dua muatan satu dan gaya coulomb antar dua muatan yang lain. Jumlah vektor dari gaya coulomb tersebut dapat di nyatakan dengan

F = F1 + F2 + ….

Interaksi gravitasi yang terjadi antar dua muatan tidak mempengaruhi interaksi listrik, karena Fc>>>Fg. Oleh karena itu, pada saat interaksi listrik terjadi maka interaksi gravitasi tidak di perhitungkan.

  1. ukuran (besar, sedang, kecil);
  2. bentuk (pipih, bulat, lonjong, persegi empat, dan sebagainya);
  3. warna;
  4. densitas;
  5. sifat permukaan;
  6. daya lenting

Sumber Rujukan

  • Budiyanto, Joko. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
  • Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga

Demikian, semoga bermanfaat.


Eksplorasi konten lain dari Herman Anis

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close

Eksplorasi konten lain dari Herman Anis

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca