Teori Belajar Humanistik Menurut Ahli

Teori Belajar Kognitif menurut Ahli

HermanAnis.com – Teman-teman semua, dalam kesempatan kali ini kita masih membahas tentang teori-teori belajar, dimana kita akan fokus membahas tentang Teori Belajar Humanistik menurut Ahli. Tulisan Teori Belajar Humanistik menurut Ahli ini akan menguraikan bagaimana teori belajarn yang dikemukan oleh Arthur Combs, Maslow, Carl Rogers, dan lainnya.

Teori Belajar Humanistik Berbeda dengan teori belajar konstruktivistikkognitif, teori Belajar humanistik dan behavioristik merupakan dua teori besar dalam duania pendidikan. Kedua teori ini menjadi landasan berpikir filsafat para ahli pendidikan. Dalam tulisan kali ini kiata akan membahasa secara khusus teori belajar humanistik.

A. Teori Belajar Humanistik

Teori Belajar Humanistik merupakan teori yang menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap diri manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya.

Olehnya itu, maka setiap diri manusia adalah bebas dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri. Lebih lanjut, bahwa kebutuhan manusia adalah bertingkat-tingkat, terdiri dari tingkatan kebutuhan keamanan, pengakuan dan aktualisasi diri.

1. Belajar humanistik

Belajar humanistik adalah belajar tentang pendekatan psikologi yang berfokus pada pengembangan potensi manusia dan hubungannya dengan lingkungan sosial. Pendekatan ini menempatkan manusia sebagai subjek utama dalam proses belajar dan memandang manusia sebagai makhluk yang aktif, kreatif, dan selalu berkembang.

Pada dasarnya, belajar humanistik menekankan pada keunikan individu dan peran penting pengalaman pribadi dalam membentuk kepribadian seseorang. Beberapa teori yang terkait dengan pendekatan humanistik adalah self-actualization theory, theory of motivation, dan theory of personality.

Dalam belajar humanistik, metode yang digunakan lebih bersifat kualitatif, misalnya wawancara dan observasi. Hal ini dilakukan untuk memahami secara lebih dalam dan detail tentang pengalaman individu, dan menghargai perbedaan individual dalam pandangan hidup dan pengalaman mereka.

Secara umum, belajar humanistik dapat membantu individu untuk memahami diri sendiri, mengembangkan potensi diri, meningkatkan kualitas hidup, serta memperbaiki hubungan dengan orang lain.

2. Apa pengertian teori belajar humanistik menurut para ahli?

Teori belajar humanistik adalah suatu pendekatan belajar yang menekankan pada pentingnya faktor psikologis dan emosional individu dalam proses belajar. Pendekatan ini menganggap individu sebagai subjek aktif dalam proses belajar mereka sendiri dan menekankan pada pengalaman langsung, refleksi, dan kesadaran diri dalam memahami dunia di sekitar mereka. Para ahli memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai teori belajar humanistik, di antaranya:

Teori belajar humanistik menekankan pada pentingnya lingkungan belajar yang mendukung, terbuka, dan penuh kasih sayang, serta pengalaman langsung, refleksi, dan kesadaran diri dalam memahami dunia di sekitar mereka. Hal ini dapat membantu individu mencapai aktualisasi diri dan potensi penuh mereka melalui proses belajar yang bermakna dan berarti.

B. Apa ciri utama humanistik?

Ada beberapa ciri utama dari pendekatan humanistik, antara lain:

  1. Menekankan pada pengalaman individu: Pendekatan humanistik menekankan pada pengalaman individu sebagai sumber penting untuk memahami psikologi manusia. Hal ini berbeda dengan pendekatan lain seperti behaviorisme, yang lebih menekankan pada perilaku yang dapat diamati dan diukur.
  2. Menekankan pada kesatuan manusia: Pendekatan humanistik melihat manusia sebagai satu kesatuan yang kompleks, dengan aspek fisik, emosional, sosial, dan spiritual yang saling terkait. Dalam pandangan humanistik, manusia tidak dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian yang terpisah.
  3. Fokus pada potensi manusia: Pendekatan humanistik percaya bahwa manusia memiliki potensi untuk mencapai kebahagiaan, kesejahteraan, dan kreativitas yang maksimal. Dalam pandangan humanistik, masalah dan kesulitan yang dihadapi oleh individu seringkali disebabkan oleh halangan internal atau eksternal yang menghalangi mereka untuk mencapai potensi penuh mereka.
  4. Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain: Konsep penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan individu.
  5. Pendekatan holistik: Ini berarti mempertimbangkan berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk aspek fisik, emosional, sosial, dan spiritual, dalam memahami psikologi manusia.
  6. Fokus pada pengembangan diri: Dalam pandangan humanistik, manusia memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang secara positif, dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif sangat penting untuk mencapai potensi penuh mereka.
  7. Kebebasan dan otonomi: Pendekatan humanistik mendorong kebebasan dan otonomi individu, di mana individu memiliki kontrol atas hidup dan tindakan mereka sendiri. Dalam pandangan humanistik, individu yang merasa memiliki kontrol atas hidup mereka sendiri akan lebih bahagia dan sehat secara psikologis.
  8. Hubungan terapeutik yang positif: Terapis humanistik membangun hubungan yang empatik, menghargai, dan saling percaya dengan klien mereka.
  9. Penggunaan teknik non-direktif: Sebaliknya, terapis membantu klien untuk menemukan solusi mereka sendiri dengan menggunakan refleksi dan pengalaman mereka sendiri. Teknik ini menempatkan klien dalam posisi yang lebih aktif dan berdaya dalam proses terapi.

C. Siapa saja tokoh dalam teori belajar humanistik?

Berikut adalah beberapa tokoh penting dalam teori humanistik:

1. Abraham Maslow

Dia adalah seorang psikolog Amerika Serikat yang terkenal dengan hierarki kebutuhan Maslow. Teori Maslow berfokus pada motivasi manusia dan pentingnya memenuhi kebutuhan dasar manusia sebelum mencapai potensi penuh mereka.

Teori Belajar Humanistik menurut Ahli yang kedua adalah Maslow. Pendapat Maslow di dasarkan atas asumsi bahwa di dalam individu ada dua hal;

  1. suatu usaha yang positif untuk berkembang
  2. kekuatan untuk melawan/menolak perkembangan itu.

Maslow mengungkapkan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan yang bersifat herarkis.

2. Arthur Combs

Teori Belajar Humanistik menurut Ahli yang pertama adalah Arthur Combs. Arthur Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya di susun dan di sajikan sebagai mestinya.

Padahal, arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu, dengan kata lain individulah yang memberikan arti kepada materi pelajaran itu. Sehingga, yang penting ialah bagaimana membawa siswa untuk memperoleh arti pada pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan hubungannya dengan kehidupannya.

Combs memberi lukisan perspsi diri dan dunia seseorang seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat satu. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi diri, dan lingkaran besar (2) adalah persepsi dunia.

Makin jauh persepsi-persepsi itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya pada perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit dengan hubungannya dengan diri makin mudah hal itu terlupan.

3. Carl Rogers

Dia adalah seorang psikolog klinis Amerika Serikat yang terkenal dengan terapi klien sentris. Pendekatannya menekankan pada hubungan terapeutik antara klien dan terapis, serta pentingnya menyediakan lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Teori Belajar Humanistik menurut Ahli yang ketiga adalah Roger. Roger membedakan dua tipe belajar yaitu: kognitif (kebermaknaan), experiental (penaglaman atau signifikan) yaitu guru menghubungkan pengetahauan akademik ke dalam pengatahuan terpakai.

Experiental Learning menunjuk apda pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Guru harus memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran yaitu; 1) siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna baginya; 2) pengorganisasian bahan pengajaran; 3) belajar yang bermakna dalam masyarakat.

Prinsip-prinsip belajar humanistik memandang bahwa manusia mempunyai cara belajar alami, belajar signifikan terjadi apabila materi pelajaran di rasakan murid mempuyai relevansi dengan dengan keseharian mereka, belajar selalu menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya, tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah di rasakan bila ancaman itu kecil.

Beberapa prinsip dasarnya adalah: 1) belajar yang bermakna di peroleh jika siswa melakukannya, 2) belajar lancar jika siswa di libatkan dalam proses belajar, 3) belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang lebih mendalam, dan 4) kepercayaan diri pada siswa dapat di tumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri.

4. Rollo May

Dia adalah seorang psikolog Amerika Serikat yang terkenal dengan kontribusinya terhadap psikologi eksistensial-humanistik. Pendekatannya menekankan pada pentingnya mencari makna dalam hidup dan mengejar tujuan yang berarti.

5. Viktor Frankl

Dia adalah seorang psikiater Austria yang terkenal dengan kontribusinya terhadap psikologi eksistensial-humanistik. Frankl mengembangkan pendekatan logoterapi yang menekankan pada pentingnya mencari makna dalam hidup sebagai cara untuk mengatasi kesulitan dan tantangan.

6. Erich Fromm

Dia adalah seorang psikolog dan filsuf Jerman yang terkenal dengan kontribusinya terhadap teori psikologi humanistik. Pendekatannya menekankan pada pentingnya memiliki hubungan yang sehat dengan diri sendiri dan orang lain untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup.

Ketiga tokoh di atas berkontribusi pada pengembangan teori humanistik dan membantu memperluas pemahaman kita tentang bagaimana individu mencapai potensi penuh mereka dan memenuhi kebutuhan psikologis mereka.

Selanjutnya, bagaimana penerapan teori belajar ini dalam pembelajaran? berikut ini penjelasannya.

D. Penerapan Teori Belajar Humanistik  

Teori Belajar Humanistik menurut Ahli

Penerapan teori belajar humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit dalam proses belajar yang mewarnai metode-metode yang di terapkan. Sehingga, peran guru hanya sebagai fasilitator bagi siwa dengan memberi motivasi, kesadaran bagi siswa, membimbing dan memfasilitasi siswa.

Siswa berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses pembelajarannya. Kemudian, tujuan pembelajaran lebih di utamakan pada prosesnya bukan pada hasilnya.

Proses pembelajaran pada umumnya yaitu adalah merumuskan tujuan belajar yang jelas, mengusahaan adanya partisipasi siswa, mendorong inisiatif siswa untuk kritis, mengemukakan pendapat, guru berusaha menerima dan memberi kesempatan pada siswa serta adanya evaluasi pembelajaran. Olehnya itu, teori belajar humanistik lebih menekankan pada proses dari pada hasil pembelajaran sehigga siswa harus aktif.

Guru berpendapat bahwa pendidikan adalah warisan kebudayaan, pertanggungjawaban sosial, dan bahan pengajaran yang khusus. Sehingga, masalah tersebut tidak dapat di serahkan pada siswa tetapi perlu adanya suatu rencana pelajaran yang telah di siapkan oleh guru.

Teori Belajar Humanistik menurut Ahli

1. Penerapan teori humanistik dalam pembelajaran

Penerapan teori humanistik dalam pembelajaran mengedepankan kebutuhan siswa sebagai individu yang unik dengan potensi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa cara penerapan teori humanistik dalam pembelajaran:

  1. Menekankan pada pembelajaran yang relevan dan berarti: Guru dapat merancang pembelajaran yang relevan dengan kepentingan dan pengalaman siswa, sehingga siswa merasa bahwa pembelajaran tersebut berarti bagi mereka.
  2. Memfasilitasi pengalaman belajar yang positif: Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan memperhatikan kebutuhan emosional siswa, sehingga siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.
  3. Memberikan dukungan dan pengakuan: Guru dapat memberikan dukungan dan pengakuan pada kemajuan belajar siswa, sehingga siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar lebih baik.
  4. Mengedepankan kebebasan siswa dalam belajar: Guru dapat memberikan kebebasan pada siswa untuk mengeksplorasi dan menentukan cara mereka belajar yang terbaik.
  5. Menggunakan metode-metode pembelajaran yang aktif dan partisipatif: Guru dapat menggunakan metode-metode pembelajaran seperti diskusi, kerja kelompok, atau simulasi, sehingga siswa dapat aktif terlibat dalam pembelajaran.
  6. Menggunakan asesmen yang berorientasi pada pengembangan: Asesmen yang berorientasi pada pengembangan dapat membantu siswa untuk memahami potensi dan kemampuan mereka, sehingga mereka dapat terus meningkatkan diri dan mencapai potensi penuh mereka.

Dalam penerapan teori humanistik dalam pembelajaran, penting bagi guru untuk memperhatikan dan merespon kebutuhan dan keunikan siswa sebagai individu. Dengan demikian, pembelajaran dapat menjadi lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa, sehingga mereka dapat lebih termotivasi untuk belajar dan mencapai potensi penuh mereka.

2. Contoh teori humanistik dalam kehidupan sehari-hari

Berikut adalah contoh penerapan teori humanistik dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Menjalin hubungan interpersonal yang positif: Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencoba untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja.
  2. Memperhatikan kebutuhan diri sendiri: Teori humanistik juga menekankan pada pentingnya memperhatikan kebutuhan diri sendiri, seperti kebutuhan akan kasih sayang, pengakuan, atau prestasi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencoba untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan melakukan aktivitas yang kita sukai, mengambil waktu untuk diri sendiri, atau mengembangkan keterampilan yang kita minati.
  3. Mencari makna dan tujuan dalam hidup: Teori humanistik juga menekankan pada pentingnya mencari makna dan tujuan dalam hidup, sehingga kita dapat merasa hidup memiliki arti dan tujuan yang jelas. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencari makna dan tujuan dalam pekerjaan, kegiatan sosial, atau hobi yang kita lakukan.
  4. Mempertimbangkan perspektif orang lain: Teori humanistik juga mengajarkan pentingnya mempertimbangkan perspektif orang lain, sehingga kita dapat lebih memahami dan menghargai orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencoba untuk melihat dari perspektif orang lain dalam interaksi sosial, seperti dalam diskusi atau perdebatan.
  5. Menghargai perbedaan: Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memperluas lingkaran sosial dan mencari tahu tentang budaya atau pandangan yang berbeda dari kita sendiri.
  6. Menjalin hubungan yang autentik: Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencoba untuk menjadi diri sendiri dan mengekspresikan diri dengan jujur dan tulus dalam interaksi sosial.
  7. Menjadi individu yang mandiri: Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengambil tanggung jawab atas keputusan kita, mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah, atau mengambil inisiatif untuk mencapai tujuan kita sendiri.
  8. Meningkatkan kualitas hidup: Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencoba untuk mengembangkan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup kita, memperbaiki kesehatan fisik dan mental, atau mengejar kebahagiaan dalam hubungan interpersonal dan pencapaian pribadi.

E. Kekurangan dan kelebihan teori belajar humanistik

Kekurangan teori belajar humanistik yaitu peserta didik kurang mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri mereka. Sedangkan, kelebihannya teori belajar humanistik ini adalah dalam aktivitas pembelajaran, siswa dituntut untuk berusaha agar mampu mencapai aktualisasi diri sebaik-baiknya.

1. Kelebihan teori belajar humanistik

Kelebihan teori belajar humanistik adalah:

  1. Memperhatikan individu sebagai kesatuan yang kompleks: Pendekatan humanistik memandang individu sebagai kesatuan yang kompleks, melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki aspek fisik, emosional, sosial, dan spiritual yang saling terkait. Hal ini dapat membantu individu memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik, dan memandang kehidupan mereka secara holistik.
  2. Menekankan pada pengalaman dan persepsi individu: Teori belajar humanistik menekankan pada pengalaman dan persepsi individu sebagai sumber penting untuk memahami psikologi manusia. Dalam pandangan humanistik, individu tidak hanya dipandang sebagai penerima informasi dan stimuli dari lingkungan, tetapi juga sebagai aktor yang aktif dalam membangun pengalaman dan persepsi mereka sendiri.
  3. Fokus pada pengembangan diri yang positif: Teori belajar humanistik menekankan pada pengembangan diri yang positif dan mencapai potensi penuh manusia. Hal ini dapat membantu individu mengembangkan kepercayaan diri, mengatasi masalah, dan meraih kebahagiaan.
  4. Penerimaan dan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain: Pendekatan humanistik mendorong penerimaan dan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain, yang dapat membantu individu merasa lebih terhubung dan diterima dalam lingkungan sosial mereka.

Namun, ada juga beberapa kelemahan teori belajar humanistik.

2. Kelemahan teori belajar humanistik

Berikut beberapa kekurangan atau kelemahannya, antara lain:

  1. Kurangnya bukti empiris: Teori belajar humanistik kurang didukung oleh bukti empiris yang kuat, dan lebih banyak didasarkan pada pengalaman dan intuisi individu. Hal ini membuat beberapa pihak meragukan validitas teori ini.
  2. Terlalu idealis: Teori belajar humanistik terkadang dianggap terlalu idealis, karena fokusnya pada pengembangan diri yang positif dan mencapai potensi penuh manusia. Beberapa orang merasa bahwa tujuan ini tidak realistis, terutama dalam menghadapi tantangan dan masalah yang seringkali tidak dapat dihindari dalam kehidupan.
  3. Kurangnya perhatian pada faktor eksternal: Teori belajar humanistik kurang memperhatikan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan individu, seperti lingkungan fisik dan sosial, dan kurang menekankan pada peran lingkungan dalam membentuk kepribadian seseorang.
  4. Tidak mengatasi masalah psikologis yang serius: Teori belajar humanistik cenderung tidak fokus pada masalah psikologis yang serius, seperti gangguan psikologis atau kecanduan. Hal ini karena pendekatan humanistik lebih berfokus pada pengembangan diri yang positif daripada mengatasi masalah yang sudah ada.

F. Kesimpulan

Secara keseluruhan, teori humanistik adalah pandangan tentang manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk mencapai potensi maksimal mereka dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikologis mereka. Teori ini menekankan pentingnya pengalaman subjektif individu, kemampuan untuk memilih dan mengontrol tindakan mereka, dan hubungan yang positif dengan orang lain.

Penerapan teori humanistik dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu kita memperbaiki kualitas hidup kita, meningkatkan kesejahteraan psikologis dan fisik, dan mencapai tujuan-tujuan pribadi kita dengan lebih baik.

Sumber Rujukan

  • Sugihartono, dkk.2006. Psikologi Pendidikan.Yoyakarta: FIP UNY.
  • Dakir. 1993. Dasar-dasar psikologi Yogyakarta: Pustaka pelajar.
  • Sukmadinata, Nana Syaodi. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Rosdakarya. Bandung.
  • Sugiharto dkk. 2006. Psikologi Pendidikan. FIP UNY. Suyantinah. 2000. Psikologi Pendidikan. FIP UNY.

Terima kasih telah membaca artikel ini,
semoga bermanfaat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close
Index