Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran

Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran

HermanAnis.com – Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran merupakan topik yang relevan dan penting dalam pendidikan modern. Dalam artikel ini, kami akan mempelajari pengertian, prosedur, keuntungan, dan tujuan metode demonstrasi sebagai metode pembelajaran yang efektif.

Metode demonstrasi telah lama digunakan oleh guru untuk membantu siswa memahami konsep-konsep yang kompleks dan meningkatkan keterampilan praktis. Guru dapat membuat materi pelajaran lebih hidup dan mudah dipahami oleh siswa dengan menunjukkan konsep, prosedur, atau teknik secara langsung.

Namun, para pendidik harus memahami sepenuhnya kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi, seperti halnya metode pembelajaran lainnya. Namun, seperti halnya pendekatan pembelajaran lainnya, metode demonstrasi juga memiliki yang perlu di pahami secara menyeluruh oleh para pendidik.

Memiliki pemahaman yang mendalam tentang metode demonstrasi akan memungkinkan pembaca untuk mendapatkan pemahaman yang berharga tentang bagaimana metode ini dapat diterapkan untuk praktik pembelajaran yang paling efektif dan bermanfaat bagi siswa..

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

A. Pengertian Metode Demonstrasi

“Metode” dalam bahasa Yunani berasal dari kata “hadas”, yang berarti “cara”, “jalan”, atau “gaya.” Sehingga, “metode” mengacu pada rute atau cara yang harus diambil untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, metode adalah cara kerja yang sistematis untuk mempermudah suatu kegiatan untuk mencapai tujuannya.
Oleh karena itu, metode adalah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan, dan untuk mencapainya, diperlukan pemahaman tentang tujuan itu sendiri. Sebelum seorang guru memutuskan dan memilih metode mengajar yang paling sesuai, tujuan harus dirumuskan dengan jelas.

Menurut Kamus Inggris-Indonesia, demonstrasi berarti kegiatan mempertunjukkan atau mempertontonkan sesuatu. Oleh karena itu, metode demonstrasi dalam pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan peragaan untuk menjelaskan konsep atau menunjukkan cara melakukan sesuatu kepada siswa.

Demonstrasi dalam kamus Inggris-Indonesia, adalah kegiatan mempertunjukkan atau mempertontonkan. Olehnya itu, maka metode demonstrasi dalam konteks pembelajaran merupakan suatu metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kapada anak didik.

Metode pengajaran ini digunakan dengan menampilkan objek, peristiwa, aturan, dan urutan tindakan dalam kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang terkait dengan pokok bahasan atau materi yang diajarkan. Oleh karena itu, guru atau murid dapat menggunakan teknik ini untuk menunjukkan kepada seluruh kelas bagaimana suatu proses atau item yang berkaitan dengan materi pelajaran bekerja.
Dari apa yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah jenis aktivitas pembelajaran di mana guru menunjukkan sesuatu secara langsung kepada muridnya, sehingga pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan menjadi lebih kuat dalam ingatan masing-masing murid.

Selain metode demonstrasi, berikut beberapa metode lain yang dapat digunakan,

  1. metode ceramah,
  2. metode tanya jawab,
  3. metode pemberian tugas,
  4. meode eksperimen,
  5. metode karyawisata dan
  6. metode bercerita.

B. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode pembelajaran

Penggunaan metode tertentu dalam pembelajaran perlu mempertimbangkan keadaan siswa, lingkungan belajar, ataupun konten materi yang diajarkan. Tidak semua materi dapat diajarkan dengan baik menggunakan satu metode. Bisa jadi, suatu metode cocok diterapkan untuk mengajarkan materi pembelajaran A, namun tidak cocok untuk materi B. Olehnya itu, seorang guru perlu mempertimbangkan beberapa dasar atau landasan dalam memilih metode yang sesuai. Berikut beberapa aspek yang perlu guru perhatikan,

  1. Karakteristik siswa, ini dapat terkait dengan kemampuan awal siswa, gaya belajar, motivasi dan minat belajar. Olehnya itu setiap akan memulai pembelajaran, Guru telah melakukan analisis karakteristik ini.
  2. Isi atau topik materi yang akan diajarkan. Ini terkait, kedalaman materi, keluasan materi, jumlah pertemuan yang dialokasikan. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan pengetahuan konten apa yang akan dibelajarkan level berpikirnya sampai dimana, bagaimana mengukurnya, apa alat ukurnya. Contohnya, apakah diperlukan praktikum, demonstrasi, ceramah, tanya jawab, atau kombinasi dari beberapa metode.
  3. Ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran. Contohnya, apakah semua alat/perangkat pembelajaran seperti alat praktikum, bahan praktikum sudah tersedia. Selain itu, perlu juga diperhatikan ketersediaan pendukung pembelajaran seperti, akses internet, media ICT (perangkat presentasi guru dan perangkat yang akan digunakan siswa).
  4. Dukungan lingkungan sekolah.

Baca juga: Perbedaan Model Metode Strategi Pendekatan Teknik dan Taktik dalam Pembelajaran 

C. Langkah-langkah dalam menerapkan Metode Demonstrasi

Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik atau efektif, ada beberapa langkah yang harus di pahami dan di gunakan oleh guru. Secara umum langkah-langkahnya terdiri dari perencanaan, uji coba, pelaksanaan, dan evaluasi.

Adapun langkah-langkah selengkapnya sebagai berikut:

  1. Merumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa yang di harapkan di capai oleh siswa sesudah demonstrasi itu di lakukan.
  2. Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar di pergunakan, dan apakah dia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yg di rumuskan.
  3. Alat-alat yang dipergunakan untuk demonstrasi itu bisa di dapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
  4. Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengna jelas.
  5. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan di laksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi di lakukan, sudah d icoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya..
  6. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajuka pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.

Menurut Moeslichatoen langkah-langkah metode demonstrasi adalah sebagai berikut :

  1. Menetapkan Tujuan Dan Tema yang di pilih dalam kegiatan demonstrasi
  2. Menetapkan Bentuk demonstrasi yang di pilih
  3. Menetapkan bahan dan alat yang di perlukan untuk kegiatan demonstrasi
  4. Menetapkan penilaian hasil kegiatan Demonstrasi.

Pada dasarnya, tidak ada metode yang benar-benar baik atau paling efektif karena bergantung pada bagaimana metode ditempatkan dan digunakan terhadap materi yang dibahas. Yang paling penting, guru harus mengetahui kelebihan dan kekurangan metode.

Metode demonstrasi ini tepat di gunakan apabila bertujuan untuk memberikan keterampilan tertentu, memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari verbalisme, membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

D. Manfaat dan Tujuan Metode Demonstrasi

1. Manfaat

Penggunaan metode demonstrasi dalam proses mengajar memiliki arti penting. Banyak keuntungan psikilogis-pedagogis yang dapat di raih dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain:

  1. Perhatian anak lebih di pusatkan
  2. Proses belajar anak lebih terarah pada meteri yang sedang di pelajari.
  3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.

Baca Juga: Pendekatan Pembelajaran IPA

2. Tujuan

Metode demonstrasi merupakan satu wahana untuk memberikan pengalaman belajar agar anak dapat menguasai kemampuan yang di harapkan dengan lebih baik. Tujuan metode demonstarsi adalah peniruan terhadap model yang dapat dilakukan.

Agar anak dapat meniru contoh perbuatan yang di demonstrasikan guru, ada beberapa hal penting yang harus di perhatiakn oleh guru, yaitu sebagai berikut:

  1. Sesuatu yang di tunjukan dan di lakukan guru harus dapat di amati secara jelas oleh anak. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan media berukuran besar dan kegiatan harus dapat di ulang secara perlahan-lahan.
  2. Penjelasan guru harus dapat di dengar dengan jelas. Intonasi suara guru hendaknya tepat dan menarik sehingga anak tidak bosan.
  3. Demonstrasi harus di ikuti dengan kegiatan anak untuk menirukan apa yang telah di tunjukkan dan di lakukan guru.

Baca juga:

Daftar Rujukan

  • Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.
  • J. J Hasibuan dan Mujiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Rosdakarya, 1993.


Eksplorasi konten lain dari Herman Anis

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close

Eksplorasi konten lain dari Herman Anis

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca