HermanAnis.com – Teman-teman semua, dalam kesempatan ini kita akan membahas tentang Lup. Pembahasan akan fokus membahas Prinsip Kerja, Fungsi, Cara Pengamatan, dan Rumus Perbesaran.
A. Prinsip Kerja Lup
Nama lain lain dari lup adalah kaca pembesar atau suryakanta. Nah, kaca pembesar ini menggunakan lensa cembung atau lensa cembung atau lensa positif. Lup adalah salah satu alat optik yang di gunakan untuk melihat benda-benda yang kecil. Dengan kaca pembesar, benda yang kecil dapat terlihat jelas dan besar.
Prinsip kerja dari kaca pembesar adalah benda yang berada di depan kaca pembesar (s < f) akan membentuk bayangan maya, tegak, dan di perbesar. Hal ini karena, benda tersebut selalu berada (di letakkan) di ruang pertama, sehingga bayangannya akan terbentuk di ruang ke IV atau ruang maya. Dengan demikian, maka benda yang kecil dapat terlihat besar ketika dilihat dengan menggunakan kaca pembesar.
Baca Juga: Prinsip Kerja Kamera
B. Fungsi dan manfaat
Sebagimana di ketahui bahwa Lup adalah salah satu alat optik yang di gunakan untuk melihat benda-benda yang kecil. Olehnya itu, fungsi kaca pembesar adalah untuk melihat benda-benda yang kecil menjadi lebih jelas dan besar.
Lup atau kaca pembesar biasa di gunakan oleh tukang servis arloji, komputer dan lainnya. Penggunaan kaca pembesar ini semata-mata untuk melihat benda-benda yang kecil, di mana, benda tersebut sulit dapat terlihat jelas jika menggunakan mata.
C. Cara Pengamatan menggunakan Lup
Bagaimana cara mengamati benda yang kecil dengan menggunakan lup? Nah, bagi teman-teman yang akan menggunakan kaca pembesar, perlu memperhatikan bahwa’
Benda yang akan di lihat menggunakan lup harus di letakkan di depan lup dengan jarak yang lebih kecil dari pada jarak fokusnya atau S ≤ f (f = jarak fokus lup).
Sifat bayangan yang di bentuk oleh Lup adalah, maya, tega, dan di perbesar. Bayangan yang terlihat dengan kaca pembesar adalah bayangan benda, bukan benda tersebut tersebut.
Sebagai contoh, sebuah pensil ketika di lihat pada jarak 25 cm akan tampak dua kali lebih besar daripada ketika di lihat pada jarak 50 cm. Hal ini terjadi karena sudut pandang mata terhadap objek yang berada pada jarak 25 cm dua kali dari objek yang berjarak 50 cm.
Meskipun jarak terdekat benda yang dapat di lihat dengan jelas adalah 25 cm (untuk mata normal), dengan kaca pembesar, Anda dapat menempatkan benda lebih dekat dari 25 cm, bahkan harus lebih kecil daripada jarak fokus.
D. Rumus Lup
Berikut ini kami berikan persamaan atau rumus yang perlu anda pahami dalam menyelesaikan soal-soal tentang Lup.
1. Rumus Perbesaran Sudut
Perbandingan sudut pandangan mata ketika menggunakan lup dan sudut pandangan mata ketika tidak menggunakan di sebut perbesaran sudut.
Perhatikan gambar 1 di bawah ini!
Sudut pandangan mata ketika objek yang di lihat berada pada jarak Sn, yakni titik dekat mata, di perlihatkan pada Gambar1 (a), sedangkan sudut pandangan mata ketika menggunakan kaca pembesar di perlihatkan pada Gambar 1 (b).
Secara matematis perbesaran sudut di definisikan sebagai,
Dari Gambar 1, dapat di tuliskan
Untuk sudut-sudut yang sangat kecil berlaku,
Jika persamaan terakhir ini di masukkan ke Persamaan 1, maka perbesaran sudut dapat di tulis menjadi,
di mana:
Sn= titik dekat mata (25 cm untuk mata normal), dan
S = letak objek di depan lup.
Perlu di catat bahwa benda yang akan di lihat menggunakan kaca pembesar harus di letakkan di depan kaca pembesar pada jarak yang lebih kecil daripada jarak fokus atau S ≤ f (f = jarak fokus).
2. Rumus Perbesaran Sudut pada mata tak berakomodasi
Ketika objek di letakkan di titik fokus, S = f, bayangan yang di bentuk berada di tak terhingga, S’ = −∞ . Ketika bayangan atau objek berada di tak terhingga, mata dalam keadaan tanpa akomodasi. Jika S = f dimasukkan ke Persamaan 2, di peroleh perbesaran sudut untuk mata tanpa akomodasi, yaitu
Persamaan 3 menunjukkan bahwa semakin kecil jarak fokus, semakin besar perbesaran sudut tersebut.
3. Rumus Perbesaran Sudut pada mata berakomodasi
Apabila mata berakomodasi maksimum, mengamati bayangan dengan menggunakan kaca pembesar, maka bayangan tersebut akan berada di titik dekat mata atau S’ = –Sn (tanda negatif karena bayangannya maya). Berdasarkan persamaan,
maka akan di peroleh,
Berdasarkan hasil tersebut, maka persamaan 2 menjadi,
sehingga di peroleh perbesaran sudut ketika mata berakomodasi maksimum, yaitu
Baca Juga: Contoh Soal Lup (Kaca Pembesar)
Demikian semoga bermanfaat.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.