Basic Meter : Alat Ukur Kuat Arus dan Tegangan Listrik DC

Basic meter

HermanAnis.com – Teman-teman semua, pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang alat ukur listrik yakni Basic meter. Biasanya, dalam kegiatan praktikum listrik, alat ukur basic meter ini banyak digunakan untuk mengukur kuat arus listrik DC dan Tegangan listrik DC pada rangkaian seri atau paralel. Apa itu basicmeter, apa saja komponen-komponennya, bagaimana fungsi dan cara penggunaannya? berikut penjelasannya!

Baca Juga: Hukum Kirchoff

A. Komponen basic meter

Bagian-bagian basic meter terdiri dari batas ukur, terminal positif skala, terminal negatif, skala dan kompenen lain selengkapnya dapat Anda lihat dalam gambar 1.

Gambar 1. Komponen basic meter

Basicmeter adalah alat ukur listrik yang bisa Anda pakai untuk mengukur kuat arus listrik dan tegangan listrik. atau alat ukur yang dapat berfungsi sebagai Voltmeter dan Amperemeter. Alat ukur ini di lengkapi dengan tutup geser (knop pemilih) untuk mengubah fungsi sebagai Ammeter atau Voltmeter seperti pada gambar 1 di atas.

Perhatikan gambar di bawah ini.

Jika basic meter Anda posisikan seperti pada gambar a, pada posisi A, basicmeter berfungsi sebagai Ammeter. Batas ukur dari Ammeter seperti pada gambar ada empat yakni, 100 µA, 100 mA, 1A, dan 5A. JPada posisi V alat ukur ini berfungsi sebagai Voltmeter. Batas ukur Voltmeter seperti pada gambar juga ada empat yakni, 100mV, 1V, 10V dan 50 V. Untuk membantu Anda membaca hasil ukur, pada basicmeter terdapat skala ganda dengan skala bawah dari -10 sampai 100 dan skala atas mulai dari -5 sampai 50.

Baca Juga: Cara Menentukan Lampu yang Menyala Paling Terang pada Rangkaian Listrik

B. Gambar basic meter

Secara umum, gambar basic meter di berikan dalam gambar 2a dan 2b. Basicmeter ini hanya dapat Anda gunakan mengukur kuat arus listrik DC dan Tegangan Listrik DC. Anda tidak boleh menggunakan basicmeter ini untuk mengukur pada rangkaian arus bolak-balik, itu akan merusak alat ukur ini.

Gambar 2a. Basic meter sebagai Ammeter
Gambar 2a. Basicmeter sebagai Ammeter
Gambar 2b. Basic meter sebagai Voltmeter
Gambar 2b. Basicmeter sebagai Voltmeter

C. Fungsi basicmeter

Jika tutup geser kita atur sehingga menampilkan huruf “A” maka basic meter tersebut berfungsi sebagai Ammeter DC. Ammeter sendiri berfungsi untuk mengukur besar kuat arus listrik yang melalui rangkaian. Sementara jika tutup geser kita atur sehingga menampilkan huruf “V” maka basicmeter tersebut berfungsi sebagai Voltmeter DC, Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik pada suatu komponen. Basicmeter dapat Anda gunakan untuk mengukur kuat arus listrik DC dan tegangan listrik DC dalam suatu rangkaian listrik.

Baca Juga: Gambar Rangkaian Listrik Seri

D. Cara menggunakan basic meter

Untuk menggunakan basicmeter cukup mudah. Jika kita akan menggunakan basicmeter untuk mengukur kuat arus listrik maka tutup geser harus menampilkan huruf “A”. Begitu juga kalau akan Anda gunakan untuk mengukur tegangan listrik maka tutup geser harus Anda atur agar menampilkan huruf “V”.

1. Cara menggunakan basic meter untuk mengukur kuat arus listrik (Ammeter)

Jika kita akan menggunakan basic meter ini untuk mengukur kuat arus listrik (Ammeter) terlebih dahulu atur tutup geser sehingga menunjukkan huruf “A”. Setelah itu,

  1. Ambil dua kabel penghubungn hitam (-) dan merah (+). Pasang kabel hitam pada konektor negatif pada basicmeter dan kabel merah pada salah satu batas ukur. Gunakan batas ukur terbesar terlebih dahulu.
  2. Pasang atau hubungkan kedua kabel tersebut pada rangkaian. Pastikan kabel merah (+) dan kabel hitam (-) Anda hubungkan secara seri dengan rangkaian (sesuaikan dengan polaritas sumber tegangan DCnya). Jika pemasangan Anda terbalik, maka jarum pada basicmeter akan menyimpang kearah kiri. Jika itu terjadi, Anda cukup membalik/menukar tukar posisi kabelnya.
  3. Pindahkan atau atur posisi kabel merah pada untuk menentukan batas ukur yang sesuai. Gunakan batas ukur yang menghasilkan penyimpangan jarum paling besar. Catat batas ukur yang Anda gunakan!
  4. Catat jumlah skala yang di tunjukkan oleh jarum. Lakukan analisis untuk menentukan hasil pengukurannya.

2. Cara menggunakan basic meter untuk mengukur tegangan listrik (Voltmeter)

Jika kita akan menggunakan basic meter ini untuk mengukur tegangan listrik (Voltmeter) terlebih dahulu atur tutup geser sehingga menunjukkan huruf “V”. Cara penggunanan basicmeter untuk pengukuran tegangan tidak jauh berbeda dengan pengukuran kuat arus listrik. Ikuti langkah berikut:

  1. Ambil dua kabel penghubungn hitam (-) dan merah (+). Pasang kabel hitam pada konektor negatif pada basicmeter dan kabel merah pada salah satu batas ukur. Gunakan batas ukur terbesar terlebih dahulu.
  2. Pasang atau hubungkan kedua kabel tersebut pada rangkaian. Pastikan kabel merah (+) dan kabel hitam (-) Anda hubungkan secara paralel dengan rangkaian (perhatikan polaritas sumber tegangan DCnya harus sesuai). Jika pemasangan terbalik, jarum pada basicmeter akan menyimpang kearah kiri. Kalau itu terjadi, balik/tukar posisi kabelnya.
  3. Pindahkan atau atur posisi kabel merah pada untuk menentukan batas ukur yang sesuai. Gunakan batas ukur yang menghasilkan penyimpangan jarum paling besar. Catat batas ukur yang Anda gunakan!
  4. Catat jumlah skala yang ditunjukkan oleh jarum. Lakukan analisis untuk menentukan hasil pengukuran tegangannya.

D. Cara membaca basic meter

Dalam menentukan hasil pengukuran kuat arus listrik dan tegangan listrik menggunakan basic meter diperlukan data-data hasil ukur seperti, batas ukur (BU) yang digunakan dan penunjukan skala/jarum (PS), dan jumlah total skala (TS) alat ukur.

Jika data-data tersebut telah diketahui maka gunakan persamaan berikut untuk menghitung hasil pengukurannya.

Untuk memahaminya, perhatikan contoh berikut ini!

Contoh 1 – Hasil pengukuran kuat arus listrik (Ammeter)

Pada suatu rangkaian pengukuran kuat arus listrik menggunakan basicmeter diberikan dalam gambar di bawah ini.

Hasil pengukuran kuat arus listrik (Ammeter) menggunakan Basic meter

Jika batas ukur yang digunakan adalah 100mA, maka tentukan berapakah hasil pengukurannya?

Penyelesaian:

Dari soal kita peroleh informasi:

Batas Ukur (BU) = 100 mA
Total Skala (TS) = 50 Skala
Penunjukan Skala (PS) = 16 Skala

Dengan menggunakan persamaan,

dan kita peroleh:

Baca Juga: Ketidakpastian Pengukuran: Ketidakpastian Mutlak dan Relatif

Contoh 2 – Hasil pengukuran dengan tegangan listrik (Voltmeter)

Pada suatu rangkaian pengukuran tegangan listrik menggunakan basic meter diberikan dalam gambar di bawah ini.

Hasil pengukuran tegangan listrik (Voltmeter) menggunakan Basic meter

Jika batas ukur yang digunakan adalah 10 V, maka tentukan berapakah hasil pengukurannya?

Penyelesaian:

Dari soal kita peroleh informasi:

Batas Ukur (BU) = 10 V
Total Skala (TS) = 50 Skala
Penunjukan Skala (PS) = 38 Skala

Dengan menggunakan persamaan,

dan kita peroleh:

Demikian semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close