Hermananis.com – Teman-teman semua, dalam kesempatan ini kita akan membahas satu topik dalam pendidikan yakni, 4 pilar pendidikan menurut UNESCO dengan topik/judul “Learning to know adalah“ dimana ini adalah bagian dari proses pembelajaran yang memungkinkan pelajar/mahasiswa-nya untuk tidak sekedar memperoleh pengetahuan tapi juga menguasai teknik memperoleh pengetahuan
A. Apa itu Learning to know (Belajar Untuk Tahu)?
Dalam pilar ini, belajar di maknai sebagai upaya hanya sebatas untuk mengetahui. Maka termasuk dalam kategori belajar pada tingkat yang rendah, yakni belajar yang lebih menekankan pada ranah kognitif.
Learning to know adalah bagian dari proses pembelajaran yang memungkinkan pelajar/mahasiswa-nya untuk tidak sekedar memperoleh pengetahuan tapi juga menguasai teknik memperoleh pengetahuan tersebut yaitu mengenai,
- “apa” yang perlu di ketahui?
- “bagaimana” mendapatkan ilmu pengetahuan?
- “mengapa” ilmu pengetahuan perlu di ketahui?
- “untuk apa”? dan,
- “siapa” yang akan menggunakan ilmu pengetahuan tersebut?
Belajar untuk tahu diarahkan pada peserta didik agar mereka memiliki pengetahuan fleksibel, adaptable, value added dan siap memakai bukan siap pakai.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk mencari agar mengetahui informasi yang di butuhkan dan berguna bagi kehidupan baik dalam intelektual serta pengambilan keputusan saat menghadapi masalah. Hal tersebut dapat di peroleh dari membaca, mengakses internet, bertanya, mengikuti kuliah, berdiskusi, berorganisasi, dan lain-lain.
B. Peran guru dalam Learning to know
Guru berperan penting dalam merealisasikan learning to know bagi peserta didik. Nah, berikut 7 Peran guru tersebut:
1. Guru berperan sebagai sumber belajar
Peran ini berkaitan penting dengan penguasaan materi pembelajaran. Di katakan guru yang baik apabila ia dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik, sehingga benar-benar berperan sebagi sumber belajar bagi anak didiknya.
2. Guru sebagai Fasilitator
Guru berperan memberikan pelayanan memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
3. Guru sebagai pengelola
Guru berperan menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman.
4. Guru sebagai demonstrator
Guru berperan untuk menunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang di sampaikan.
5. Guru sebagai pembimbing
Siswa adalah individu yang unik. Keunikan itu bisa di lihat dari adanya setiap perbedaan. Perbedaan inilah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing.
6. Guru sebagai mediator
Guru selain di tuntut untuk memiliki pengetahuan tentang media pendidikan juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media dengan baik.
7. Guru sebagai evaluator – Peran guru dalam Learning to know
Yakni sebagai penilai hasil pembelajaran siswa. Dengan penilaian tersebut, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan/keefektifan metode mengajar.
Learning to know ini mengandung prinsip berikut:
- Diarahkan untuk mampu mengembangkan ilmu dan terobosan teknologi dan merespon sumber informasi baru
- Memanfaatkan berbagai sumber pembelajaran
- Network society
- Learning to learn dan life long education.
Baca Juga:
Kualitas Pendidikan Akibat Pandemi COVID-19: Laporan SDGs Tahun 2022
Demikian semoga bermanfaat.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.