HermanAnis.com. Teman-teman pernah mendengar cerita tentang harta qarun? Nah tulisan kali ini akan membahas itu dengan judul kisah Qarun.
Kalau ada yang bercerita tentang harta Qarun maka yang di maksudkan adalah harta yang terpendam di dalam tanah, di gua-gua atau di dasar laut. Mungkin di namakan harta Qarun, karena harta itu terbenam di dalam tanah.
Seperti yang terjadi pada Qarun dan hartanya yang di benamkan Allah, sebagaimana yang di kisahkan di dalam ayat Al-Qur’an di atas.
Yang artinya:
“Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).”
Kalian ingin tahu bagaimana kisahnya? Yuk kita baca bersama-sama…?
Kisah Qarun
Dahulu, di zaman Nabi Musa alaihis salam, hiduplah seseorang yang bernama Qarun. Kepadanya, Allah anugerahkan harta kekayaan yang melimpah. Kunci-kunci harta kekayaannya sangat berat di pikul oleh beberapa orang laki-laki yang kuat.
Ada yang mengisahkan bahwa kunci-kunci harta kekayaan Qarun terbuat dari kulit yang di bawa oleh 60 ekor keledai. Allah SWT berkisah tentang Qarun di dalam Al-Qur’an:
Yang artinya:
“Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa , maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat di pikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.”
Anugrah yang dimiliki oleh Qarun
Setelah Qarun di anugerahi harta yang melimpah. Dia tidak bersyukur kepada Allah. Dia malah menjadi sombong dan berbuat aniaya. Dan tidak mendermakan hartanya kepada orang yang membutuhkan.
Maka orang-orang shalih dari kaumnya memberikakan nasihat kepada Qarun, sebagaimana yang Allah kisahkan dalam Al-Qur’an:
“Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang terlalu membanggakan diri.”
(QS Al-Qashash [28] :76)
Kemudian, mereka mengingatkan Qarun agar tidak sombong terhadap harta yang di milikinya, karena Allah membenci orang-orang yang sombong dan tidak bersyukur atas nikmat yang Dia anugerahkan kepada mereka.
Lalu mereka berkata pula:
“Dan carilah pada apa yang telah di anugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.”
(QS Al-Qashash [28] :77)
Nasihat Kepada Qarun
Mereka menasihatkan Qarun untuk berbuat ketaatan dengan nikmat harta yang Allah berikan, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan amal-amal shalih yang akan mendatangkan pahala baik di dunia maupun akhirat.
“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
(QS Al-Qashash [28] :77)
Kemudian, Qarun di nasihatkan untuk berbuat baik kepada mahluk Allah lainnya, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadanya, dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Lalu Qarun dengan congkaknya berkata seperti yang Allah kisahkan:
“Sesungguhnya aku hanya di beri harta itu, karena ilmu yang ada padaku”
(QS Al-Qashash [28] :78)
Baca Juga :15 Prinsip Dasar Kepemimpinan menurut Aristoteles
Perilaku Qarun yang Sombong
Qarun tidak memperdulikan nasihat kaumnya. Dia menganggap bahwa dia berhak mendapat anugerah dari Allah berupa harta kekayaan, karena ilmu yang di milikinya, karena kepandaiannya. Padahal Allah membantah perkataan Qarun itu.
Allah berfirman:
“Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat dari padanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu di tanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka”
(QS Al-Qashash [28] 78)
Ya, Allah telah membinasakan orang-orang terdahulu yang lebih banyak hartanya daripada Qarun. Tetapi Qarun tidak mengambil pelajaran dari kisah orang-orang terdahulu yang Allah binasakan karena kesombongannya, malah berbuat kesombongan dan aniaya sseperti mereka.
Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dengan kemegahannya. Allah SWT telah berfirman dan mengabarkan bahwa, pada suatu hari Qarun keluar menemui kaumnya dengan seluruh kemegahannya, dengan perhiasan yang mempesona dan keindahan yang sangat menakjubkan berupa kendaraan dan pakaian, serta para pembantunya.
Lalu orang-orang yang menginginkan harta dan kesenangan dunia seperti Qarun berkata:
“Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah di berikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar”.
(QS Al-Qashash [28] : 79)
Ketika orang-orang yang berilmu mendengarkan perkataan mereka, dia berkata kepada mereka:
“Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak di peroleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar”.
(QS Al-Qashash [28] : 80)
Akhir Kisah Qarun
Teman-teman, tahukah kalian bagaimana akhir kehidupan si Qarun yang sombong itu?
Setelah mengisahkan tetang kesombongan dan keangkuhan Qarun di hadapan kaumnya, lalu Allah mengabarkan di dalam Al-Qur’an bagaimana Dia membinasakan Qarun beserta hartanya:
“Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya)”
(QS Al-Qashash [28] :81)
Hal itu seperti yang di kabarkan oleh Nabi kita Muhammad SAW. Beliau berkata:
“Ketika terdapat seorang laki-laki yang menjulurkan pakaiannya, tiba-tiba di longsorkan dan dia di benamkan ke dalam bumi hingga hari kiamat.”
(HR Bukhari)
Tidak ada yang dapat menolong Qarun. Semuan harta kekayaan, para pembantu dan pelayan yang banyak yang di milikinya, tidak satu pun yang dapat menolongnya dari Allah. Semuanya tidak dapat menolak kemurkaan, siksa dan penghinaan dari Allah. Dan bahkan Qarun pun tidak dapat menolong dirinya sendiri.
Sikap Masyarakat Melihat Siksaan Kepada Qarun
Melihat azab Allah yang di timpakan kepada Qarun, maka orang-orang dari kaumnya yang dulunya menginginkan kedudukan seperti Qarun pun berkata:
“Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya. kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (ni’mat Allah)”.
(QS Al-Qashash [28] : 82)
Mereka baru sadar, bahwa sesungguhnya anugerah kekayaan yang Allah berikan kepada Qarun, bukan berarti bahwa Allah ridha terhadapnya. Mereka pun menyesal, karena jika saja Allah tidak melimpahkan karunia kepada mereka, niscaya mereka juga akan di benamkan ke dalam tanah karena berangan-angan menjadi seperti Qarun.
Sehingga Mereka akhirnya sadar, bahwa orang-orang yang mengingkari nikmatnikmat Allah pasti tidak akan beruntung, sebagaimana nasib Qarun.
Hikmah dari Kisah Qarun
Nah, teman-teman semua,
Allah mengabarkan kisah ini di dalam Al-Qur’an agar kita mengambil pelajaran dari Qarun. Kita harus selalu mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan dan tidak boleh sombong karenanya. Jika kita di berikan kelebihan harta kekayaan, kita tidak boleh pamer dan membanggakannya kepada teman-teman kita
Bahkan, seorang Muslim yang baik, akan menolong saudara-saudaranya yang kurang beruntung seperti dirinya, dengan bersedekah kepada orang-orang miskin. Jika kita di beri kepandaian, maka kita pun tidak boleh berbangga dan memandang remeh teman yang lain.
Akan tetapi menggunakan kepandaian itu untuk hal-hal yang bermanfaat, dan membantu teman-teman yang kesulitan dalam memahami pelajaran. Dan jika Allah memberikan karunia berupa harta dan kepandaian kepada orang-orang yang lain lebih baik dari kita, kita tidak boleh iri hati.
Itu tidak berarti Allah lebih sayang pada mereka. Oleh karena Allah hanya mencintai dan akan memberikan pahala bagi orang-orang yang taat kepada-Nya, kepada orang-orang yang beramal shalih dan orang-orang yang sabar.
Olehnya itu, lihatlah Qarun, Allah memberikan kepadanya harta yang melimpah. Apakah karena Allah lebih sayang padanya? Tidak!
Bahkan ia di timpa siksaan Allah. Karena itu kita harus berhati-hati
- jangan sombong…!
- hentikam prilaku pamer…!
- jangan dengki terhadap kelebihan orang lain…!
Teman-teman tidak ingin seperti Qarun bukan…?
Baca Juga: Kisah Layla Majnun, Cerita Cinta Ketuhanan oleh Nizami Ganjavi
Sumber:
- Ummu Abdillah al-Buthoniyyah. 2008. Kisah Si Sombong Qorun.
Demikian kisah qarun singkat,
semoga adamanfaat
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.