Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

HermanAnis.com – Teman-teman semua, pembahasan kita kali ini adalah faktor yang mempengaruhi konsep diri. Pembahasan akan fokus pada pandangan pakar seperti Calhoun & Acocella, Hardy & Heyes, Joan Rais, Burns, Inge Hutagalung, Fitts dan Thalib tentang faktor faktor yang mempengaruhi konsep diri.

Konsep Diri terbentuk dalam waktu yang relatif lama dan pembentukan ini tidak bisa di artikan bahwa reaksi yang tidak biasa dari seseorang dapat mengubah konsep diri.

Ketika individu lahir, individu tidak memiliki pengetahuan tentang dirinya, tidak memiliki penilaian terhadap diri sendiri. Namun seiring dengan berjalannya waktu individu mulai bisa membedakan antara dirinya, orang lain dan benda benda di sekitarnya.

Kemudian pada akhirnya individu mulai mengetahui siapa  dirinya, apa yang di inginkan serta dapat melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri.

Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

A. Faktor yang mempengaruhi Konsep Diri menurut Calhoun & Acocella

Faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut Calhoun & Acocella yaitu:

1. Orang tua

Orang tua kita adalah kontak sosial yang paling awal dan paling kuat. Apa yang di komunikasikan oleh orang tua pada anak lebih menancap dari pada informasi lain yang di terima sepanjang hidupnya.

Pengaruh yang sangat besar pada diri individu adalah orang tua di mana orang tua yang paling awal melakukan kontak. Orang tua kita mengajarkan bagaimana menilai diri sendiri dan orang tua yang lebih banyak membentuk kerangka dasar untuk konsep diri.

2. Teman sebaya

Kelompok teman sebaya akan mempengaruhi konsep diri pada anak di mana masalah penerimaan atau penolakan dalam kelompok teman sebaya berpengaruh terhadap diri anak.

Penerimaan anak dari kelompok teman sebaya sangat di butuhkan setelah mendapat cinta dari orang lain dalam mempengaruhi konsep diri. Jika penerimaan ini tidak datang, di bentak atau di jauhi maka konsep diri akan terganggu.

Di samping masalah penerimaan atau penolakan, peran yang di ukur anak dalam kelompok teman sebayanya sangat mempunyai pengaruh yang dalam pada pandangannya tentang dirinya sendiri.

3. Masyarakat

Di masyarakat di dalamya terdapat sebuah harapan, dan harapan  tersebut akan masuk dalam diri individu akan berusaha untuk  melaksanakan harapan tersebut.

Individu tidak terlalu mementingkan kelahiran mereka, tetapi masyarakat menganggap penting fakta-fakta yang ada pada seorang anak, seperti siapa bapaknya, ras dan lain-lain. Akhirnya penilaian ini sampai kepada anak dan masuk ke dalam konsep diri.

Masyarakat memberikan harapan-harapan kepada anak dan melaksanakan harapan tersebut. Jadi orang tua, teman sebaya dan masyarakat memberitahu kita bagaimana mengidentifikasi diri kita sendiri sehingga hal ini berpengaruh terhadap konsep diri yang di miliki seorang individu.

Selain di masyarakat sosial, masyarakat dilingkungan belajar juga memiki pengaruh yang besar terhadap konsep diri anak. Pengalaman dengan lingkungan dan orang sekitar akan memberikan  masukan mengenai akibat suatu perilaku. Akibat ini bisa menjadi berbentuk sesuatu yang positif maupun negatif.

B. 4 Faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut Hardy & Heyes

Faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut Hardy & Heyes menyatakan bahwa terdapat empat faktor yang sangat berkaitan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep diri, yaitu:

1. Reaksi dari orang lain

Membuktikan bahwa dengan mengamati pencerminan perilaku diri sendiri terhadap respon yang di berikan oleh orang lain maka individu dapat mempelajari dirinya sendiri.

Orang-orang yang memiliki arti pada diri individu (significant other) sangat berpengaruh dalam pembentukan konsep diri.

2. Perbandingan dengan orang lain

Konsep diri setiap individu sangat bergantung kepada bagaimana cara individu tersebut membandingkan dirinya dengan orang lain. Kita biasanya lebih suka membandingkan diri kita sendiri dengan orang-orang yang hampir serupa dengan kita.

Dengan demikian bagian-bagian dari konsep diri dapat berubah cukup cepat di dalam suasana sosial.

3. Peranan seseorang

Setiap orang memaikan peran yang berbeda-beda. Dalam setiap peran tersebut seseorang di harapkan melakukan perbuatan dengan cara-cara tertentu. Pengalaman dan harapan-harapan yang berhubungan dengan peran yang berbeda akan berpengaruh pada konsep diri seseorang.

4. Identifikasi terhadap orang lain

Seringkali seorang anak mengagumi orang-orang dewasa, dan mencoba menjadi pengikut dan meniru beberapa nilai, keyakinan dan perbuatan. Proses identifikasi ini menyebabkan individu merasakan bahwa mereka telah memiliki beberapa sifat dari orang-orang yang di kagumi.

Dengan demikian, dapat di tarik kesimpulan bahwa individu tidak lahir dari konsep diri. Konsep diri terbentuk seiring dengan perkembangan konsep diri adalah interaksi individu dengan orang lain, yaitu orang tua, teman sebaya dan masyarakat yang memberikan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung (melalui media teknologi).

C. 4 Faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut Joan Rais

Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Joan Rais menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri ke dalam empat hal, yakni:

1. Jenis kelamin

Keluarga, lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat yang lebih luas akan berkembang bermacam-macam tuntutan peran yang berbeda berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Menjelang masa bebas, begitu banyak tekanan-tekanan sosial yang di alami seseorang dan berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan konsep dirinya.

Seseorang harus mempu memegang peranan penting dalam menentukan bagaimana seharusnya seorang wanita atau pria bertindak atau berperasaan.

2. Harapan-harapan

Harapan-harapan orang lain terhadap diri seseorang sangat penting bagi konsep dirinya. Karena orang lain mencetak kita, dan setidaknya kitapun mengasumsikan apa yang orang lain asumsikan menganai kita.

Berdasarkan asumsi-asumsi itu, kita mulai memainkan peran-peran tertentu yang di harapkan orang lain.

3. Suku bangsa

Masyarakat umumnya terdapat suatu kelompok suku bangsa tertentu yang dapat di katakan tergolong sebagai kaum minoritas. Biasanya kelompok semacam ini mempunyai konsep diri yang cenderung lebih agresif

4. Nama dan pakaian

Nama-nama tertentu yang akhirnya menjadi bahan tertawaan dari teman-teman, akan membawa seseorang kepada pembentukan konsep diri yang lebih negatif. Oleh karena nama-nama julukan yang bernada negatif dapat menyebabkan seseorang benar-benar beranggapan bahwa dirinya memang demikian.

Sebaliknya nama-nama panggilan yang bernada positif dapat mengubah seseorang ke arah yang lebih positif. Demikian halnya dengan cara berpakaian, seseorang dapat menilai atau mempunyai gambaran mengenai dirinya sendiri.

D. 5 Faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut Burns

Sementara menurut Burns Konsep diri di pengaruhi oleh faktor-faktor  sebagai berikut :

  1. Citra diri, tentang kesadaran dan citra tubuh, yang mulanya terjadi melalui persepsi indrawi
  2. Kemampuan bahasa, bahasa timbul untuk membantu proses interaksi dengan orang lain yang ada di sekitar individu, dan untuk memudahkan umpan baik yang di lakukan oleh orang-orang terdekat
  3. Umpan balik dari lingkungan, khususnya orang-orang terdekat bila individu mempunyai citra diri yang mendekati ideal masyarakat akan mempunyai rasa harga diri yang akan tampak melalui penilaian-penilaian yang terefleksikan
  4. Identitas dengan peran jenis yang sesuai dengan steriotep masyarakat. Berdasarkan peggolongan seks dan peranan seks yang seseuai dengan pengalaman masing-masing individu melebel maskulin atau feminin kepada di rinya
  5. Pola asuh, perlakuan dan komunikasi orang tua. Hal ini berpengaruh terhadap harga diri individu karena ada ketergantungan secara fisik, emosional, dan sosial kepada orang tua individu (terutama pada masa kanak-kanak).

E. Faktor yang berpengaruh terhadap konsep diri menurut Inge Hutagalung

Menurut Inge Hutagalung faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah:

1. Orang lain

Seseorang mengenal tentang di rinya dengan mengenal orang lain terlebih dahulu. Konsep diri seseorang individu terbentuk dari bagaimana penilaian orang lain mengenai di rinya.

Orang yang paling berpengaruh pada diri seseorang adalah orang- orang yang di sebut significant others, yaitu orang-orang yang sangat penting bagi diri seseorang.

Ketika kecil, significant others adalah orang tua dan saudara. Dari merekalah seseorang membentuk konsep di rinya. Dalam perkembangannya significant others meliputi semua orang yang memengaruhi perilaku, pikiran dan perasaan seseorang.

Ketika individu telah dewasa, maka yang bersangkutan akan mencoba untuk menghimpun penilaian semua orang yang pernah berhubungan dengannya.

Konsep ini di sebut dengan generalized others, yaitu pandangan seseorang mengenai di rinya berdasarkan keseluruhan pandangan orang lain terhadap di-rinya.

2. Kelompok acuan (reference group)

Dalam kehidupannya, setiap orang sebagai anggota masyarakat menjadi anggota berbagai kelompok. Setiap kelompok memiliki norma- norma sendiri.

Di antara kelompok tersebut, ada yang di sebut kelompok acuan, yang membuat individu mengarahkan perilakunya sesuai dengan norma dan nilai yang di anut kelompok tertentu. Kelompok inilah yang memengaruhi konsep diri seseorang.

F. Faktor yang berpengaruh terhadap konsep diri menurut Fitts dan Thalib

Sementara itu, menurut Fitts konsep diri seseorang di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

  1. Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal, yang memunculkan perasaan positif dan perasaan berharga.
  2. Kompetensi dalam area yang di hargai oleh individu dan orang lain.
  3. Aktualisasi diri, atau implementasi dan realisasi dari potensi pribadi yang sebenarmya.

Sedangkan, Syamsul Bachri Thalib menyebutkan faktor yang mempengaruhi konsep diri mencakup keadaan fisik dan penilaian orang lain mengenai fisik individu; faktor keluarga termasuk pengasuhan orang tua, pengalaman perilaku kekerasan, sikap saudara, dan status sosial ekonomi; dan faktor lingkungan sekolah.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa konsep diri seseorang di pengaruhi oleh orang lain, kelompok rujukan, pengalaman, kompetensi, aktualisasi diri, status sosial ekonomi, dan lingkungan sekolah.

Dengan Self Concept atau konsep diri yang baik, maka dalam konteks pendidikan di harapkan dapat memperkuat karakter peserta didik yang merupakan program utama Kemdikbud.

G. Sumber Rujukan

  • Baron, R. A., & Byrne, D. 1997. Social Psychology, 8thed. Boston:Allyn&Bacon.
  • Berk, L.E. 1996. Infants, Children and Adolesence. USA: Allyn & Bacon
  • Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
  • Elizabeth B. Hurlock, 1978. Perkembangan Anak Jilid 2. Terjemahan oleh Meitasari Tjandrasa, Erlangga, Jakarta.
  • Hendriati Agustiani. 2009. Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja), PT Refika Aditama, Bandung.
  • Inge Hutagalung,. 2007. Pengembangan Kepribadian Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Positif, PT Indeks, Jakarta.
  • Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta.
  • Syamsul Bachri Thalib. 2013. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif., Kencana, Jakarta.
  • Wasty soemanto. 2012. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Baca Juga:

Demikian
Terima kasih telah membaca artikel ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close
Index