Apa itu Pedagogi?

Apa itu Pedagogi

HermanAnis.com – Teman-teman semua, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Apa itu Pedagogi?

Ada tiga isu terkait dengan penggunaan istilah pedagogi, yakni

  1. pedagogi merupakan sebuah proses yang bertujuan, dalam makna umum istilah pedagogik di gunakan untuk menjelaskan prinsip-prinsip dan praktik mengajar anak-anak,
  2. banyak pekerjaan “pedagogi sosial” yang telah di gunakan untuk menggambarkan prinsipprinsip mengajar anak-anak dan kaum muda, dan
  3. pengertian pedagogi telah di pahami dan dominan mewarnai proses pembelajaran dalam konteks sekolah. Secara tradisional istilah pedagogi adalah seni mengajar.

A. Pedagogi

Pengertian pedagogi Menurut Ahli

Pedagogi berasal dari bahasa Yunani paedagogeo, di mana terdiri dari pais genetif, paidos yang berarti anak dan agogo berarti memimpin, sehingga secara harfiah pedagogi, berarti memimpin anak. Dalam bahasa Yunani kuno, kata pedagogi bermakna seorang budak (pengawas rumah tangga) yang mengawasi pengajaran putra tuannya atau majikannya.

Ketika itu anak perempuan tidak di beri pengajaran khusus, pembantu rumah tangga ini mengantar, menunggu dan menemani pulang putra tuannya ke pada saat dan dari sekolah atau gymnasium.

Kata pedagogi juga di turunkan dari bahasa latin yang bermakna mengajari anak, sementara dalam bahasa Inggris istilah pedagogi (pedagogy) di gunakan untuk merujuk kepada teori pengajaran, di mana guru berusaha memahami bahan ajar, mengenal siswa dan menentukkan cara mengajarnya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan pedagogik sebagai ilmu pendidikan; ilmu pengajaran, pedagogik artinya bersifat pedagogi; bersifat mendidik, ortopedagogik artinya ilmu mendidik yang bertujuan menyembuhkan kelainan psikis, objek didiknya, terutama yang terbelakang mental.

Tim Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2006) telah merumuskan secara substantif kompetensi pedagogik yang mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang di milikinya.

Pedagogi di definisikan secara sederhana sebagai metode, dan praktik, pengajaran. Ini meliputi:

  1. Gaya mengajar;
  2. Mengajar teori;
  3. Umpan balik dan penilaian.

Ketika orang berbicara tentang pedagogi mengajar, mereka akan mengacu pada cara guru menyampaikan isi kurikulum ke kelas dan Ketika seorang guru merencanakan pelajaran, mereka akan mempertimbangkan berbagai cara untuk menyampaikan konten. Keputusan itu akan di buat berdasarkan preferensi pengajaran mereka sendiri, pengalaman mereka, dan konteks tempat mereka mengajar.

1. Apa yang dimaksud pedagogi?

Pedagogi adalah ilmu atau disiplin yang mempelajari tentang cara mengajar dan cara belajar. Kata “pedagogi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu paidagogos, yang berarti “orang yang membimbing anak-anak”. Pedagogi membahas berbagai aspek terkait proses belajar-mengajar, seperti kurikulum, metode mengajar, evaluasi, psikologi pendidikan, dan sebagainya.

Pedagogi bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar. Dalam pedagogi, terdapat beberapa teori dan pendekatan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran. Beberapa pendekatan dalam pedagogi meliputi pembelajaran aktif, pembelajaran kolaboratif, dan pembelajaran berbasis masalah.

Dalam konteks pendidikan formal, pedagogi seringkali digunakan untuk merancang dan mengembangkan kurikulum serta metode pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, pedagogi juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah atau hambatan dalam proses belajar-mengajar dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Apa fungsi pedagogi?

Fungsi pedagogi sangat penting dalam dunia pendidikan. Beberapa fungsi utama pedagogi antara lain:

  1. Merancang dan mengembangkan kurikulum: Pedagogi membantu merancang kurikulum yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. Kurikulum yang baik dan sesuai dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memberikan hasil belajar yang optimal.
  2. Memilih dan mengembangkan metode pembelajaran: Pedagogi membantu memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik. Metode pembelajaran yang tepat dapat memudahkan peserta didik dalam memahami dan mengingat materi pelajaran.
  3. Mengembangkan evaluasi pembelajaran: Pedagogi membantu mengembangkan sistem evaluasi yang tepat dan objektif untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Evaluasi yang baik dapat memberikan umpan balik yang berguna bagi peserta didik dan membantu guru dalam mengevaluasi efektivitas pembelajaran.
  4. Menyediakan bimbingan dan konseling: Pedagogi membantu menyediakan bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar. Bimbingan dan konseling dapat membantu peserta didik untuk memahami diri sendiri dan mengatasi masalah yang dihadapi dalam belajar.
  5. Meningkatkan efektivitas pembelajaran: Pedagogi bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan cara merancang dan mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran yang tepat serta mengembangkan evaluasi yang objektif. Hal ini dapat membantu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
  6. Meningkatkan kualitas pendidikan: Dengan meningkatkan efektivitas pembelajaran, pedagogi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Hal ini dapat berdampak positif pada masa depan peserta didik dan masyarakat secara luas.

3. Apa itu pedagogik dan contohnya?

Pedagogik adalah cabang ilmu yang mempelajari cara mengajar dan cara belajar dalam konteks pendidikan. Pedagogik mencakup teori dan praktik pembelajaran, serta teknik dan strategi yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar.

Contoh dari penerapan pedagogik dalam pendidikan dapat berupa:

  1. Memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan pembelajaran. Misalnya, menggunakan metode pembelajaran kooperatif atau problem-based learning.
  2. Membangun lingkungan pembelajaran yang kondusif dan mendukung kegiatan belajar. Misalnya, menciptakan suasana kelas yang ramah dan nyaman, serta menyediakan bahan dan sumber daya pembelajaran yang memadai.
  3. Menerapkan evaluasi pembelajaran yang objektif dan terukur untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Misalnya, menggunakan tes atau tugas proyek untuk mengevaluasi pemahaman dan keterampilan peserta didik.
  4. Menyediakan bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar. Misalnya, memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pemahaman materi pelajaran atau mengatasi masalah pribadi.
  5. Mengembangkan program pendidikan yang menyesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Misalnya, menyediakan program pendidikan inklusif untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus.
  6. Mendorong peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran dan membangun kemandirian dalam belajar. Misalnya, memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan eksperimen atau diskusi kelompok.
  7. Mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar-mengajar. Misalnya, menggunakan media pembelajaran interaktif atau platform e-learning.

Penerapan pedagogik dalam pendidikan sangat penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar-mengajar, serta meningkatkan hasil belajar peserta didik.

B. Kompetensi Pedagogi

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang guru dalam mengajar dan memfasilitasi proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Nah, kompetensi pedagogik meliputi beberapa aspek, antara lain:

  1. Merencanakan pembelajaran: Kemampuan untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan peserta didik, serta mampu menentukan tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat.
  2. Melaksanakan pembelajaran: Kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode dan teknik yang sesuai, mampu mengelola kelas, membangun interaksi yang positif dengan peserta didik, dan memfasilitasi diskusi dan aktivitas belajar lainnya.
  3. Evaluasi pembelajaran: Kemampuan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik secara objektif dan terukur, serta mampu memberikan umpan balik yang konstruktif dan membangun untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
  4. Pengembangan kurikulum: Kemampuan untuk mengembangkan kurikulum dan memilih bahan ajar yang relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta mampu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
  5. Pengembangan profesional: Kemampuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pribadi dalam bidang pendidikan, misalnya melalui pelatihan, pengembangan diri, dan penelitian.
  6. Kolaborasi dan komunikasi: Kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan kerja, peserta didik, orangtua, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, serta mampu berkomunikasi secara efektif dan empatik.

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru perlu memiliki kompetensi pedagogik yang baik agar dapat mengajar dengan efektif dan efisien, serta dapat membantu peserta didik mencapai hasil belajar yang optimal.

C. Pedagogi menurut Ahli

Selain pedagogi diartikan secara umum, para ahli juga ternyata memiliki pendapat mengenai arti pedagogik. Berikut ini merupakan pendapat para ahli mengenai pedagogik.

Apa itu Pedagogi?

Baca Juga: Pengertian Heutagogi menurut Ahli

1. Menurut J. Hoogveld

J. Hoogveld mendefinisikan pedagogik sebagai ilmu yang mempelajari masalah pembimbing anak untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga kelak setelah dewasa dapat menye tugas hidupnya.

2. Pengertian Pedagogi Menurut Ana Maria Gonzalez

Menurut Ana, pedagogi merupakan sebuah proses yang menyoroti hubungan antara pendidikan, pengajaran serta pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian peserta didik atau siswa, dengan tujuan untuk mempersiapkan mereka dalam menjalankan kehidupan.

Selain itu, juga mempertimbangkan antara hubungan pengajar dengan sisawa dan pendidikan sebagai target sekolah, akan tetapi pedagogik tidak melampaui batasan-batasan institusi pendidikan.

Beliau juga berpendapat keluarga dan masyarakat tidak masuk dalam pertimbangan pendidikan generasi sekarang maupun di masa yang akan datang.

3. Menurut Gladys Valdivia

Valdivia mendefinisikan pedagogik sangat memiliki kaitan erat dengan tujuan sosial yang dikembangkan serta memiliki hubungan satu dengan yang lainnya.

Bagian dialetik yang terdapat dalam pengajaran dan pendidikan, serta sifat umum dari pendidikan itu sendiri, yang artinya menunjukan bahwa pedagogik berada di dalam dan luar proses pendidikan.

4. Pengertian Pedagogi Menurut Sarworno

Menurut Suwarno pedagogi adalah pendidikan yang menekankan pada praktik pendidikan, dalam hal ini berkaitan erat dengan kegiatan mendidik serta membimbing anak.

Sedangkan pengertian pedagogi menurut sarwono adalah suatu teori yang secara teliti, objektif dan kritis mengembangkan konsep hakekat manusia, hakekat anak, hakekat anak, serta hakekat proses tujuan pendidikan itu sendiri.

5. Menurut Addine

Pengertian pedagogik menurut addine pedagogis memiliki karakter kesatuan ilmiah dari proses pedagogis. Karakter tersebut salah satunya menyoroti bahwa pedagogis harus bersifat terstruktur berdasarkan temuan di bidang sains kontemporer.

Sedangkan hubungan sekolah dan kehidupan didasarkan pada dua aspek penting yaitu sebuah pekerjaan untuk mendidik seorang manusia.

D. Pendekatan Pegagogi

Pendekatan pedagogis yang berbeda dapat di pecah menjadi empat kategori: behaviorisme, konstruktivisme, konstruktivisme sosial, dan liberationist.

1. Behaviorisme

Pedagogi behavioris menggunakan teori behaviorisme untuk menginformasikan pendekatannya. Pendekatan pedagogis behavioris akan mengatakan pembelajaran berpusat pada guru. Ini akan
menganjurkan penggunaan instruksi langsung, dan pelajaran berbasis kuliah.

2. Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah teori bahwa orang belajar melalui pengalaman dan refleksi. Pedagogi Konstruktivis menempatkan anak di pusat pembelajaran, dan kadang-kadang di sebut ‘pedagogi tak terlihat. Pendekatan konstruktivis akan menggabungkan pekerjaan proyek, pembelajaran berbasis inkuiri.

3. Konstruktivisme sosial

Pedagogi konstruktivisme sosial dapat di anggap sebagai perpaduan dua prioritas: di pandu guru, dan berpusat pada siswa. Guru akan menggunakan elemen kerja kelompok, tetapi akan menggunakan ukuran kelompok yang lebih kecil, dan membatasi pilihan dalam topik. Guru mungkin juga menggunakan model guru, pertanyaan, dan campuran instruksi individu, pasangan dan seluruh kelas.

4. Liberasionisme

Pendekatan liberasionis adalah pendekatan di mana suara siswa di tempatkan di tengah, dan demokrasi di masukkan ke dalam kelas. Nilai di tempatkan pada memiliki guru sebagai pembelajar, dan kelas menemukan mata pelajaran bersama-sama.

Sementara di lihat dari pedagogi modern, di lihat dari hubungan dialektis yang bermanfaat antara pedagogi sebagai ilmu dan pedagogi sebagai seni. Beberapa definisi yang terkait pengertian pedagogi sebagai ilmu dan seni menurut Sudarwan Danim (2010: 54-55) antara lain:

  1. Pengajaran (teaching) yaitu teknik dan metode kerja guru dalam mentranformasikan konten pengetahuan, merangsang mengawasi dan menfasilitasi pengembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, pengertian ini menempatkan guru pada posisi sentral.
  2. Belajar (learning) yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan
  3. Hubungan mengajar dengan belajar dengan segala factor lain yang ikut mendorong minat pedagogi. Hubungan ini bisa bermakna siswa di bimbing guru atau kegiatan belajar yang berpusat pada siswa, namun tetap di bawah bimbingan guru.
  4. Hubungan mengajar dan belajar berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala tahapan usia, sebagaimana di kembangkan di lembaga pendidikan formal dan nonformal. Sekolah merupakan salah satu bagian dari total spektum pengaruh pendidikan.

Dengan demikian pedagogi yang efektif mencoba menggabungkan alternative strategi pembelajaran yang mendukung keterlibatan intelektual, memiliki keterhubungan dengan dunia yang lebih luas, lingkungan kelas yang koduksif dan pengakuan atas perbedaan penerapan pada semua pelajaran.

E. Kompetensi Pedagogi

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pada penjelasan Pasal 28, ayat (3), butir a, sudah secara jelas mendeskripsikan bahwa Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang di milikinya.

Untuk itu, kompetensi pedagogik ini di bagi menjadi sepuluh kompetensi inti atau sub kompetensi yang seharusnya di kuasai guru, yaitu:

  • Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
  • Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik;
  • Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu;
  • Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik;
  • Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran;
  • Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki;
  • Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik;
  • Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar;
  • Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran;
  • Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

Baca Juga : Pengertian Andragogi Menurut Ahli

Sumber:

  • Achmad Habibullah. 2012. KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU. EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI )
  • Kurniasih. (2017). Kompetensi Pedagogik. Bandung: Percikan Ilmu
  • Diana Widhi Rachmawati. 2021. TEORI DAN KONSEP PEDAGOGIK: KONSEP DASAR PEDAGOGIK. Penerbit Insania.
  • Situmorang, J.B dan Winarno. (2008). Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang.
  • Wahyudi, Imam. (2012). Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Prestasi.
  • Tim Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2006)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close
Index