HermanAnis.com – Teman-teman semua, dalam kesempatan ini kita akan membahas satu topik terkait dengan supervisi yakni Supervisi Pendidikan, dimana pembahasan akan fokus pada definisi, tujuan, prinsip, teknik, dan tantangan dalam supervisi pendidikan.
Catatan buat pembaca:
Pada setiap tulisan dalam www.hermananis.com, semua tulisan yang berawalan “di” sengaja dipisahkan dengan kata dasarnya satu spasi, hal ini sebagai penciri dari website ini.
A. Apa itu Supervisi Pendidikan?
Supervisi Pendidikan (SP) adalah kegiatan pengawasan dan bimbingan yang di lakukan oleh seorang supervisor atau pengawas pendidikan terhadap guru atau tenaga kependidikan lainnya. Tujuan dari SP adalah untuk memastikan bahwa proses pembelajaran dan pendidikan berjalan dengan baik dan efektif.
Dalam SP, seorang supervisor melakukan pengamatan dan penilaian terhadap kinerja guru atau tenaga kependidikan lainnya. Supervisor juga memberikan masukan dan rekomendasi kepada guru atau tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan.
Supervisi pendidikan dapat di lakukan secara formal maupun informal. Supervisi formal di lakukan secara terjadwal dan terstruktur, seperti kunjungan kelas, observasi, dan diskusi. Nah, supervisi informal di lakukan secara spontan dan tidak terstruktur, seperti obrolan atau pertemuan singkat dengan guru.
Dalam konteks pendidikan, SP sangat penting untuk memastikan bahwa pembelajaran dan pendidikan berjalan dengan baik dan efektif. Supervisi pendidikan juga membantu meningkatkan kualitas kinerja guru atau tenaga kependidikan lainnya, sehingga dapat berdampak positif pada prestasi belajar siswa.
Baca Juga: Apa Saja Permasalahan Pelaksanaan Supervisi Pendidikan di Sekolah?
B. Pengertian Supervisi Pendidikan menurut Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian supervisi pendidikan menurut ahli:
M. Qodari (2016) mendefinisikan supervisi pendidikan sebagai kegiatan pengawasan, bimbingan, evaluasi, dan pengembangan yang di lakukan oleh supervisor untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah.
Sardiman (2011) mendefinisikan supervisi pendidikan sebagai kegiatan pengawasan dan bimbingan terhadap guru atau tenaga kependidikan lainnya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Widodo (2012) mendefinisikan supervisi pendidikan sebagai kegiatan pengawasan, bimbingan, evaluasi, dan pengembangan yang di lakukan oleh supervisor untuk membantu guru atau tenaga kependidikan lainnya dalam mengembangkan kualitas diri dan kinerjanya dalam memberikan pembelajaran dan pendidikan yang berkualitas.
Ibrahim (2017) mendefinisikan supervisi pendidikan sebagai kegiatan pengawasan dan bimbingan yang di lakukan oleh supervisor untuk membantu guru atau tenaga kependidikan lainnya dalam memperbaiki kinerja mereka dalam memberikan pembelajaran dan pendidikan yang lebih baik.
Secara umum, supervisi pendidikan adalah kegiatan pengawasan, bimbingan, evaluasi, dan pengembangan yang di lakukan oleh supervisor untuk membantu guru atau tenaga kependidikan lainnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan di sekolah.
Baca juga: Supervisi Manajerial dan Permasalahannya
C. Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan supervisi pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan. Berikut adalah beberapa tujuan dari SP:
1. Meningkatkan kualitas kinerja guru atau tenaga kependidikan lainnya
Supervisor melakukan pengawasan dan bimbingan terhadap guru atau tenaga kependidikan lainnya untuk membantu meningkatkan kualitas kinerjanya dalam memberikan pembelajaran dan pendidikan.
2. Menjamin kepatuhan terhadap standar pendidikan
Supervisor memastikan bahwa semua guru dan tenaga kependidikan lainnya mematuhi standar pendidikan yang telah di tetapkan, baik itu standar nasional maupun lokal.
3. Meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pendidikan
Supervisi pendidikan membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pendidikan dengan memberikan masukan dan rekomendasi yang dapat membantu guru atau tenaga kependidikan lainnya dalam mengembangkan metode pengajaran yang lebih efektif.
3. Meningkatkan partisipasi siswa
SP dapat membantu meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran dan pendidikan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar.
4. Meningkatkan kepuasan siswa dan orang tua
Dengan meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan, supervisi pendidikan dapat membantu meningkatkan kepuasan siswa dan orang tua terhadap layanan pendidikan yang di berikan oleh sekolah.
5. Meningkatkan prestasi belajar siswa
SP membantu meningkatkan prestasi belajar siswa dengan memastikan bahwa proses pembelajaran dan pendidikan berjalan dengan baik dan efektif.
Dengan mencapai tujuan supervisi pendidikan, di harapkan bahwa kualitas pembelajaran dan pendidikan di sekolah dapat terus meningkat dan berdampak positif pada siswa serta kemajuan pendidikan di negara tersebut.
D. Teknik Supervisi Pendidikan
Ada beberapa teknik SP yang dapat di gunakan untuk membantu supervisor melakukan pengawasan dan bimbingan terhadap guru atau tenaga kependidikan lainnya. Berikut adalah beberapa teknik supervisi pendidikan yang umum digunakan:
1. Observasi
Supervisor melakukan pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran dan pendidikan di kelas. Observasi dapat di lakukan dengan menggunakan berbagai teknik, seperti observasi tertutup (dengan pengamatan yang terstruktur) atau observasi terbuka (dengan pengamatan yang tidak terstruktur).
2. Wawancara
Supervisor dapat melakukan wawancara dengan guru atau tenaga kependidikan lainnya untuk mendapatkan informasi tentang pandangan mereka terhadap pembelajaran dan pendidikan, serta untuk memberikan masukan dan saran.
3. Konseling
Supervisor dapat memberikan konseling kepada guru atau tenaga kependidikan lainnya untuk membantu mereka dalam mengatasi masalah dan tantangan yang muncul selama proses pembelajaran dan pendidikan.
4. Penilaian
Supervisor dapat melakukan penilaian terhadap kinerja guru atau tenaga kependidikan lainnya untuk mengevaluasi kemajuan mereka dan memberikan masukan dan saran yang di perlukan.
5. Pelatihan
Supervisor dapat memberikan pelatihan kepada guru atau tenaga kependidikan lainnya untuk membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang pendidikan.
6. Peer coaching
Supervisor dapat mengadakan program peer coaching, yaitu mengadakan kerjasama antara guru atau tenaga kependidikan lainnya dalam memberikan bimbingan dan dukungan satu sama lain.
Dalam praktiknya, supervisor dapat menggunakan teknik SP yang berbeda-beda untuk memastikan guru atau tenaga kependidikan lainnya dapat memberikan pembelajaran dan pendidikan yang berkualitas.
E. Tantangan Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan memiliki beberapa tantangan yang harus di hadapi, di antaranya:
1. Keterbatasan waktu dan sumber daya
Supervisor seringkali menghadapi keterbatasan waktu dan sumber daya dalam melakukan SP. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas supervisi dan pengawasan yang di lakukan.
2. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan
Supervisor juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melakukan SP dengan baik. Namun, tidak semua supervisor memiliki latar belakang pendidikan atau pelatihan yang memadai untuk melakukan tugas tersebut.
3. Kurangnya dukungan
Tidak semua guru atau tenaga kependidikan lainnya menerima supervisi dengan baik. Beberapa dari mereka mungkin merasa terintimidasi atau merasa tidak dihargai, sehingga tidak memberikan dukungan penuh pada proses supervisi.
4. Perbedaan pendekatan
Guru atau tenaga kependidikan lainnya mungkin memiliki pendekatan dan metode pengajaran yang berbeda-beda. Supervisor harus dapat memahami dan menghargai perbedaan ini, sambil tetap memastikan bahwa semua guru dan tenaga kependidikan lainnya mematuhi standar yang ditetapkan.
5. Perubahan kurikulum dan kebijakan
Perubahan kurikulum dan kebijakan yang sering terjadi di bidang pendidikan dapat mempengaruhi proses supervisi. Supervisor harus tetap mengikuti perubahan ini dan memastikan bahwa guru dan tenaga kependidikan lainnya memahami dan mengimplementasikan perubahan tersebut dengan baik.
Mengatasi tantangan SP memerlukan upaya dan kerja sama dari semua pihak yang terlibat. Hal ini termasuk upaya untuk:
- meningkatkan kualitas pendidikan,
- memperbaiki pengelolaan sumber daya,
- memberikan pelatihan dan dukungan, serta
- membangun hubungan yang baik antara supervisor, guru, dan tenaga kependidikan lainnya.
Baca Juga: Supervisi Akademik – Definisi, Tujuan dan Prinsip, Permasalahan dan Alternatif Solusinya
Demikian semoga bermanfaat.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.