HermanAnis.com – Teman-teman semua, pada kesempatan ini kita akan membahas satu topik dalam evaluasi pendidikan yakni supervisi pendidikan, di mana kita akan vokus membahas pengertian supervisi dengan judul “supervisi adalah”.
A. Pengertian Supervisi
Supervisi pendidikan harus di artikan sebagai “pelayanan yang di sediakan oleh pemimpin untuk membantu guru-guru atau personal yang semakin cakap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidkan khususnya agar mampu meningkatkan efektivitas proses mengajar belajar di sekolah”. Dengan perkembangan dan kemajuan kemampuannya, guru di harapkan akan menjalankan kepemimpinan yang lebh baik dalam kegiatannya membimbing proses belajar murid-muridnya.
Kegiatan supervisi dahulu banyak di lakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Supervision masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang di lakukan oleh atasan –orang yang berposisi di atas, pimpinan– terhadap hal-hal yang ada di bawahnya. Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi di sebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
- Controlling : memeriksa apakah semuanya di jalankan sebagaimana mestinya
- Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah di tetapkan/di gariskan
- Judging : mengadili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
- Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
- Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik
Baca juga: Supervisi Manajerial dan Permasalahannya
Pengertian Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu (semantik) yaitu :
1. Secara morfologis,
Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti di atas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang ada di bawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervision bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsure pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang di supervision dapat di ketahui kekurangannya (bukan semata – mata kesalahannya) untuk dapat di beritahu bagian yang perlu di perbaiki
Baca Juga: Supervisi Akademik
2. Secara semantik,
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan kearah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belaja pada khususnya.
3. Secara Etimologi,
Supervisi berasal dari Bahasa Inggris “supervision” yang terdiri dari dua perkataan “super” dan “vision”. Super berarti atas atau lebih, sedangkan vision berarti melihat atau meninjau. Oleh karena itu secara etimologis supervision adalah kegiatan melihat atau meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang di lakukan oleh pihak atasan (orang yang memiliki kelebihan) terhadap perwujudan kegiatan dan hasil kerja bawahan. Orang yang melaksanakan pekerjaan supervision di sebut supervisor. Supervisi sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru dalam bidanga instruksional, belajar, dan kurikulum dalam usahanya untuk mencapai tujuan sekolah.
Pengertian etimologis di atas membawa konsekuensi di samakannya pengertian supervision dengan pengawasan dalam pengertian lama, berupa inspeksi/ pengawasan sebagai kegiatan kontrol yang otoriter. Pengawasan atau inspeksi berarti kegiatan menyelidiki kesalahan para bawahan (guru) dalam melaksanakan instruksi atau perintah serta peraturan-peraturan dari atasannya.
Baca Juga:
Supervisi Akademik – Definisi, Tujuan dan Prinsip, Permasalahan dan Alternatif Solusinya
B. Pengertian Supervisi menurut Pendapat Para Ahli
Berikut ini kami berikan beberapa pengertian supervision menurut para ahli,
1. Boardman – Supervisi adalah
Menurut Boardman, supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern. Boardman melihat supervision sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern.
2. Good Carter
Menurut Good Carter, supervision adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran. God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar,
3. Harold P. Adams dan Frank G. Dickey
Menurut Harold P. Adams dan Frank G. Dickey, supervisi adalah pelayanan/layanan khusus di bidang pengajaran dan perbaikannya mengenai proses belajar-mengajar termasuk segala faktor dalam situasi itu. Supervision merupakan pelayanan khususnya menyangkut perbaikan proses belajar mengajar.
4. Jones
Supervisi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari administrasi di kemukakan oleh Jones sebagai berikut. Supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan seluruh proses administrasi pendidikan yang di tujukan terutama untuk mengembangkan efektivitas performan (personalia sekolah) yang berhubungan dengan tugas-tugas utama dalam usaha-usaha pendidikan. Jones memandang supervision sebagai sub sistem dan sistem admimstrasi sekolah.
5. Kimball Wiles (1967)
Menurut Kimball Wiles,
“Supervision is assistance in the development of a better teaching learning situation”.
Kimball Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yang memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih baik. Supervision sebagai bantuan dalam pengembangan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.
6. Mc. Nerney
Menurut Mc. Nerney, supervisi adalah prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.
7. N.A. Ametembun – Supervisi adalah
Menurut N.A. Ametembun, supervisi pendidikan adalah pembinaan kearah yang lebih perbaik yang di maksudkan berupa bimbingan atau tuntutan kearah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya, dan penigkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
8. Neagley
Neagley mengemukakan bahwa setiap layanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan instruksional, belajar, dan kurikulum di katakan supervisi. Rumusan ini lebih operasional dari pada rumusan pertama di atas. Supervision di sini di artikan bantuan, pengarahan, dan bimbingan kepada guru-guru dalam bidang-bidang instruksional, belajar dan kurikulum. Mereka bekerja untuk memngkatkan ketiga bidang itu dalam usaha mencapai tujuan sekolah.
9. Ross L (1980) – Supervisi adalah
Menururt Ross L, supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran dan kurikulum. Ross L memandang supervision sebagai pelayanan kapada guru – guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan.
10. Sergiovanni
Sergiovanni mengemukakan pernyataan yang berhubungan dengan supervisi sebagai berikut: (1) Supervisi lebih bersifat proses dari pada peranan, (2) supervision merupakan suatu proses yang di gunakan oleh personalia sekolah yang bertanggung jawab terhadap aspek-aspek tujuan sekolah dan yang bergantung secara langsung kepada para personalia yang lain, untuk menolong mereka menyelesaikan tujuan sekolah itu.
11. Thomas H. Briggs dan Josep Justman – Supervisi adalah
Menurut Thomas H. Briggs dan Josep Justman, supervisi adalah usaha yang sistematis dan terus menerus untuk mendorong dan mengarahkan pertumbahan diri guru yang berkembang, secara lebih efektif dalam membantu tercapainya tujuan pendidikan dengan murid-murid di bawah tanggung jawabnya.
12. Wilem Mantja (2007)
Menurut Wilem Mantja supervisi adalah kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang di lakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervision, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Willem Mantja memandang supervision sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan.
13. Depdiknas – Supervisi adalah
Depdiknas, Supervisi merupakan pembinaan yang di berikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
14. Mulyasa
Menurut mulyasa, supervisi adalah kegiatan supervisor yang di laksanakan oleh kepala sekolah, selain itu dalam sistem organisasi modern di perlukan supervisor independent selain kepala sekolah, untuk meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
15. Oteng Sutisna
Oteng Sutisna mengemukakan bahwa di dalam supervisi terdapat pendapat-pendapat baru yang mengemukakan bahwa supervision terdapat ide-ide pokok, serti, menggalakkan profesional guru, mengembangkan masalah-masalah belajar-mengajar dengan efektif, pendekatan-pendekatan baru tentang supervisi ini menekankan pada peranan supervision selaku bantuan, pelayanan atau pembinaan pada guru dan personil pendidikan lain dengan maksud untuk memperbaiki kemampuan guru dan kualitas pendidikan
16. Purwanto
Menurut Purwanto, supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang di rencanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
17. Sahertian
Menurut Sahertian, supervision adalah bantuan yang di berikan kepada seluruh staf untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
C. Kesimpulan
Dari pernyataan di atas dapat dikaji bahwa supervisi itu bukan peranan tetapi merupakan suatu proses. Proses tersebut terjadi di sekolah yang di gunakan oleh personalia tertentu untuk menolong para personalia yang lain dalam usaha mencari tujuan pendidikan.
Sebab itu di katakan supervisi merupakan perilaku bekerja melalui orang-orang untuk mengejar tujuan-tujuan sekolah. Ini berarti supervision merupakan aspek organisasi manusiawi di sekolah tersebut yang di bedakan dengan administrasi sebagai aspek organisasi yang non manusiawi.
Supervisi merupakan suatu proses untuk mewujudkan kondisi-kondisi tersebut di atas, sehingga proses belajar mengajar menjadi berkembang yang membuat prestasi belajar siswa semakin meningkat.
Dan pendapat para ahli tersebut di atas dapat di tarik tiga unsur yang secara eksplisit maupun implisit ada pada rumusan rumusan pengertian supervision itu. Ketiga unsur itu adalah:
- Unsur proses pengarahan, bantuan, atau pertolongan dan pihak atasan atau pihak yang lebih memahami.
- Unsur guru-guru dan personalia sekolah lainnya yang ber hubungan langsung dengan belajar para siswa sebagai pihak yang di beri pertolongan.
- Unsur proses belajar mengajar atau situasi belajar mengajar sebagai objek yang di perbaiki.
Baca Juga:
Apa Saja Permasalahan Pelaksanaan supervision Pendidikan di Sekolah?
Sumber:
- Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-dasar supervision. Jakarta: Rineka Cipta.
- Dadang Suhardan, Supervisi Profesional (layanan dalam Meningkatkan Mutu Pengajaran di Era Otonomi Daerah), Bandung: Alfabeta, 2010.
- Jerry H.makwimbang, Supervision dan Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alvabeta, 2011.
- Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, Jakarta: Sarana Press,1986.
- Standar Supervisi dan Evaluasi Pendidikan, Depertemen Agama RI, Jakarta: 2003.
- Syaiful Sagala, Supervision Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.
- Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Menajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008.
- Sagala, Syaiful. 2010. Supervision Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alphabeta.
- Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.