Pewarisan Sifat pada Hewan

Pewarisan sifat pada hewan

HermanAnis.Com – Teman-teman semua, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu topik dalam pelajaran Biologi yakni pewarisan sifat pada mahluk hidup, yakni Pewarisan Sifat pada Hewan. Pewarisan sifat pada hewan mengikuti prinsip-prinsip dasar pewarisan sifat, seperti yang terjadi pada manusia dan makhluk hidup lainnya.

A. Apakah pewarisan sifat terjadi pada hewan?

Ya, pewarisan sifat terjadi pada hewan. Pewarisan sifat adalah proses di mana sifat atau karakteristik tertentu di turunkan dari induk kepada keturunannya. Di hewan, proses pewarisan sifat terjadi melalui materi genetik, yaitu DNA. Ketika sel reproduksi dari induk menggabungkan materi genetik mereka, keturunan akan mewarisi sebagian dari genetik tersebut, yang akan mempengaruhi sifat-sifat fisik dan perilaku mereka.

Beberapa contoh sifat yang dapat di wariskan pada hewan termasuk warna bulu, ukuran tubuh, bentuk tubuh, jenis rambut, dan banyak lagi. Pewarisan sifat pada hewan juga dapat mempengaruhi sifat-sifat yang lebih kompleks seperti kemampuan beradaptasi dan tingkah laku sosial.

B. Pewarisan Sifat pada Hewan

Pewarisan sifat pada hewan mengikuti prinsip-prinsip dasar pewarisan sifat, seperti yang terjadi pada manusia dan makhluk hidup lainnya. Setiap spesies hewan memiliki kromosom dan gen yang khas untuk spesiesnya. Setiap individu hewan memiliki dua salinan gen untuk setiap sifat yang di wariskan, satu salinan dari setiap orang tua.

Pewarisan Sifat pada Hewan 2
Sumber: guru berbagi

Ciri-ciri tertentu yang di turunkan secara genetik dari orang tua ke anak dapat mengontrol berbagai sifat pada hewan, seperti warna bulu, panjang tubuh, bentuk tubuh, dan sifat-sifat lainnya. Beberapa sifat pada hewan mungkin di pengaruhi oleh lebih dari satu gen, sedangkan sifat lain mungkin terkait dengan gen tunggal. Pewarisan sifat pada hewan juga dapat di pengaruhi oleh faktor lingkungan seperti pola makan, lingkungan hidup, dan kesehatan.

Beberapa hewan mungkin mengalami mutasi genetik yang dapat memengaruhi pewarisan sifat pada keturunan. Mutasi dapat terjadi secara alami atau di hasilkan oleh faktor-faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia atau radiasi. Mutasi dapat menghasilkan sifat-sifat baru yang di wariskan ke keturunan, meskipun kadang-kadang dapat menghasilkan kelainan genetik atau kematian.

Pewarisan sifat pada hewan juga dapat terjadi melalui teknik rekayasa genetika. Dalam teknik ini, gen spesifik dapat di masukkan atau di hilangkan dari genom hewan melalui manipulasi genetik. Teknik ini telah di gunakan untuk memproduksi hewan dengan sifat-sifat yang di inginkan, seperti sapi yang menghasilkan susu yang lebih banyak atau ikan yang tahan terhadap suhu tinggi. Namun, aplikasi rekayasa genetika pada hewan masih menjadi topik kontroversial dan menimbulkan banyak perdebatan tentang etika dan keamanannya.

C. Bagaimana cara pewarisan sifat pada hewan?

Pewarisan Sifat pada Hewan 2
Sumber: guru berbagi

Pewarisan sifat pada hewan terjadi melalui materi genetik yang diwariskan dari induk kepada keturunannya. Materi genetik ini terletak di dalam DNA (asam deoksiribonukleat) dan terkandung dalam kromosom yang ada di dalam inti sel.

Proses pewarisan sifat pada hewan dapat di jelaskan sebagai berikut:

  1. Pewarisan sifat di mulai dari gamet, yaitu sel reproduksi jantan dan betina yang mengandung setengah jumlah kromosom dari sel somatik (sel tubuh) hewan.
  2. Ketika gamet jantan dan betina bergabung dalam proses pembuahan, kromosom dari kedua induk bergabung untuk membentuk satu set lengkap kromosom pada embrio.
  3. Kromosom tersebut mengandung informasi genetik dalam bentuk DNA, yang mengatur pengembangan sel dan menentukan sifat-sifat fisik dan perilaku hewan.
  4. Setiap gen pada DNA mengandung instruksi untuk membuat protein tertentu, yang kemudian mempengaruhi karakteristik hewan seperti warna bulu, ukuran tubuh, dan lain-lain.
  5. Beberapa sifat yang di wariskan oleh hewan dapat di tentukan oleh satu gen tunggal, seperti warna bulu pada kucing, sementara yang lainnya bisa di pengaruhi oleh banyak faktor genetik.
  6. Selama perkembangan embrio dan selanjutnya, genetik dan lingkungan dapat mempengaruhi bagaimana sifat-sifat hewan muncul, termasuk faktor-faktor seperti diet, lingkungan, dan pengalaman hidup.

Dalam keseluruhan, pewarisan sifat pada hewan melibatkan interaksi antara materi genetik dan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan dan penampilan hewan.

D. Hukum pewarisan sifat pada hewan

Hukum pewarisan sifat pada hewan mengikuti hukum-hukum genetika yang telah di temukan melalui penelitian pada manusia dan hewan. Hukum-hukum genetika yang paling penting dalam pewarisan sifat pada hewan adalah sebagai berikut:

  1. Hukum Mendel:
    Hukum Mendel menyatakan bahwa setiap individu memiliki dua alel untuk setiap sifat yang diwarisi, dan bahwa alel-alel ini dipisahkan selama pembentukan gamet, sehingga setiap gamet hanya mengandung satu alel. Selain itu, alel-alel ini dapat diwariskan secara acak, sehingga kemungkinan fenotip keturunan dapat dihitung dengan menggunakan aturan probabilitas.
  2. Dominan dan Resesif:
    Hukum ini menyatakan bahwa alel dominan akan menonjolkan sifat yang diwariskan pada individu yang heterozigot (mempunyai dua alel yang berbeda), sedangkan alel resesif tidak menonjolkan sifat tersebut kecuali individu homozigot (mempunyai dua alel yang sama).
  3. Locus dan Allele:
    Gen terletak pada posisi tertentu pada kromosom yang disebut lokus, sedangkan varian gen disebut alel. Pewarisan sifat terjadi melalui alel-alel yang diwarisi dari kedua orang tua.
  4. Linked Genes:
    Beberapa gen memiliki kecenderungan untuk di turunkan bersama-sama, karena lokus-lokusnya terletak dekat di dalam kromosom. Sifat-sifat yang di wariskan bersamaan seperti halnya pada sifat warna bulu pada kucing.

Dalam pemuliaan hewan, pemahaman tentang hukum pewarisan sifat sangat penting untuk menentukan strategi pemuliaan yang tepat. Dengan memilih individu-individu yang memiliki alel-alel yang di inginkan dan melakukan persilangan yang tepat, sifat-sifat yang di inginkan dapat di wariskan secara lebih dominan kepada keturunan.

E. Contoh pewarisan sifat pada hewan beserta penjelasanya

Ada banyak contoh pewarisan sifat pada hewan. Beberapa contoh sifat yang dapat di wariskan dari induk kepada keturunannya melalui materi genetik, yaitu sebagai berikut:

1. Warna bulu

Warna bulu pada hewan seperti kucing, anjing, kelinci, dan burung dapat di warisi dari induk kepada keturunannya. Contohnya, jika seekor kucing hitam di kawinkan dengan kucing putih, keturunan mereka bisa memiliki bulu hitam, putih, atau campuran dari kedua warna tersebut.

2. Ukuran tubuh

Ukuran tubuh pada hewan seperti anjing, kuda, sapi, dan babi juga dapat di warisi. Jika induk besar di kawinkan dengan induk besar, maka keturunannya kemungkinan besar akan memiliki ukuran tubuh yang sama atau lebih besar.

3. Kemampuan adaptasi

Hewan dapat mewarisi kemampuan adaptasi yang memungkinkan mereka bertahan hidup di lingkungan yang berbeda. Misalnya, burung pelikan dapat mewarisi kemampuan untuk menangkap ikan dengan cara menyelam.

4. Kepribadian

Beberapa sifat kepribadian pada hewan, seperti keberanian, kecerdasan, dan ketaatan, juga dapat di wariskan. Contohnya, anjing Golden Retriever terkenal karena kepribadian yang ramah dan mudah di latih, dan ini dapat di warisi oleh keturunannya.

5. Kemampuan reproduksi

Beberapa sifat reproduksi pada hewan dapat di warisi, seperti kemampuan untuk menghasilkan banyak keturunan atau kemampuan untuk menghasilkan keturunan yang lebih tahan terhadap penyakit.

Dalam keseluruhan, banyak sifat fisik, perilaku, dan fisiologis pada hewan yang dapat di warisi dari induk kepada keturunannya melalui materi genetik.

F. Contoh pewarisan sifat pada pemuliaan hewan

Contoh pewarisan sifat pada pemuliaan hewan adalah sebagai berikut:

1. Sifat-sifat produksi pada ternak

Dalam pemuliaan ternak, sifat-sifat produksi seperti kecepatan pertumbuhan, kualitas daging, dan produksi susu dapat di wariskan dari induk ke keturunannya. Pemuliaan selektif dapat di gunakan untuk memilih individu-individu yang memiliki sifat-sifat produksi yang di inginkan, sehingga sifat-sifat tersebut dapat di wariskan secara lebih dominan kepada keturunan.

2. Sifat-sifat keindahan pada hewan peliharaan

Dalam pemuliaan hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan burung, sifat-sifat keindahan seperti warna bulu, bentuk tubuh, dan tekstur bulu dapat di wariskan. Pemuliaan selektif dan persilangan dapat di gunakan untuk memilih individu dengan sifat-sifat keindahan yang di inginkan, sehingga sifat-sifat tersebut dapat di wariskan kepada keturunan.

3. Ketahanan hama dan penyakit pada tanaman dan hewan

Dalam pemuliaan tanaman dan hewan, sifat-sifat ketahanan terhadap hama dan penyakit dapat di wariskan. Teknik rekayasa genetika dapat di gunakan untuk memperkenalkan gen ketahanan pada tanaman atau hewan, sehingga sifat ketahanan tersebut dapat di wariskan kepada keturunan.

4. Performa olahraga pada kuda dan anjing

Dalam pemuliaan kuda dan anjing untuk keperluan olahraga seperti pacuan kuda atau balap anjing, sifat-sifat seperti kecepatan, daya tahan, dan kekuatan dapat di wariskan. Pemuliaan selektif dan persilangan dapat di gunakan untuk memilih individu dengan sifat-sifat yang di inginkan, sehingga sifat-sifat tersebut dapat diwariskan kepada keturunan.

Dalam keseluruhan, pewarisan sifat sangat penting dalam pemuliaan hewan untuk memperbaiki sifat-sifat yang di inginkan dan meningkatkan kualitas produksi atau kinerja hewan. Teknik-teknik pemuliaan dapat di gunakan untuk memilih individu-individu dengan sifat-sifat yang di inginkan, sehingga sifat-sifat tersebut dapat di wariskan secara lebih dominan kepada keturunan.

Baca Juga: Pewarisan Sifat pada Tumbuhan

G. Apa saja teknik pemuliaan hewan?

Pemuliaan hewan adalah proses pemilihan dan reproduksi hewan dengan sifat-sifat yang di inginkan untuk menghasilkan keturunan yang memiliki sifat-sifat yang di harapkan. Tujuan dari pemuliaan hewan adalah untuk meningkatkan produktivitas, ketahanan, kesehatan, dan sifat-sifat lainnya yang di inginkan pada hewan.

Beberapa teknik pemuliaan hewan yang umum di gunakan antara lain:

  1. Pemuliaan selektif:
    Pemilihan hewan berdasarkan sifat-sifat yang di inginkan dan reproduksi hewan yang memiliki sifat-sifat tersebut untuk menghasilkan keturunan yang memiliki sifat-sifat yang di harapkan.
  2. Persilangan:
    Pembiakan dua jenis hewan yang berbeda untuk menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat gabungan dari kedua jenis hewan tersebut.
  3. Teknik reproduksi buatan:
    Teknik reproduksi yang di lakukan di luar tubuh hewan, seperti inseminasi buatan, fertilisasi in vitro (IVF), dan kloning.
  4. Teknik manipulasi genetik:
    Penggunaan teknologi untuk mengubah genetika hewan, seperti penggunaan sel induk, penggunaan gen terkait sifat tertentu, dan penggunaan teknologi CRISPR-Cas9.

Pemuliaan hewan dapat di lakukan pada hewan ternak seperti sapi, domba, kambing, ayam, babi, dan ikan, serta pada hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan kelinci. Tujuan dari pemuliaan hewan dapat bervariasi tergantung pada jenis hewan dan tujuan pemuliaannya.

H. Faktor pembawa sifat yang diwariskan dari induk pada keturunannya pada hewan

Faktor pembawa sifat yang di wariskan dari induk pada keturunannya pada hewan adalah DNA. DNA (asam deoksiribonukleat) adalah materi genetik yang mengandung informasi yang di perlukan untuk menghasilkan dan mengatur sifat-sifat organisme. DNA terdapat di dalam kromosom dan di turunkan dari induk ke keturunannya melalui sel telur dan sperma pada saat reproduksi.

Setiap organisme memiliki dua salinan DNA, satu yang di peroleh dari induk betina dan satu lagi dari induk jantan. Selama reproduksi, sel telur dan sperma yang mengandung DNA di pertukarkan, sehingga keturunan memiliki kombinasi genetik unik yang merupakan hasil dari gabungan genetik dari kedua induk.

Selain DNA, faktor lain yang dapat mempengaruhi pewarisan sifat pada hewan adalah lingkungan. Lingkungan dapat mempengaruhi ekspresi gen dan memodifikasi sifat-sifat organisme. Namun, peran lingkungan dalam pewarisan sifat tidak sama besarnya dengan peran DNA dalam menentukan sifat-sifat organisme pada hewan.

I. Bagaimana pewarisan sifat dalam pemuliaan hewan?

Pewarisan sifat memainkan peran penting dalam pemuliaan hewan, di mana sifat-sifat yang di inginkan di tekankan dalam proses pemuliaan dan di wariskan kepada keturunannya. Beberapa teknik pemuliaan hewan yang melibatkan pewarisan sifat, yaitu:

1. Pemuliaan selektif

Pemuliaan selektif adalah teknik pemuliaan hewan di mana individu yang memiliki sifat yang di inginkan di pilih untuk di kawinkan, sementara individu yang tidak memiliki sifat tersebut di hindari. Dalam proses ini, sifat-sifat yang di inginkan akan di wariskan kepada keturunan secara lebih dominan, karena hanya individu yang memiliki sifat tersebut yang di pilih untuk di kawinkan.

2. Persilangan

Persilangan adalah teknik pemuliaan hewan di mana dua individu yang berbeda jenis atau ras di kawinkan untuk menghasilkan keturunan dengan sifat yang di inginkan. Dalam proses ini, keturunan dapat mewarisi sifat dari kedua induknya, yang dapat meningkatkan variasi genetik dan memberikan kemungkinan hasil yang lebih baik.

3. Teknik rekayasa genetika

Teknik rekayasa genetika melibatkan manipulasi DNA untuk memperkenalkan sifat-sifat yang di inginkan ke dalam materi genetik hewan. Selain itu, teknik ini juga dapat di gunakan untuk mempercepat proses pemuliaan atau untuk mengubah sifat-sifat yang diinginkan pada hewan.

Dalam pemuliaan hewan, pengetahuan tentang pewarisan sifat sangat penting untuk mencapai tujuan pemuliaan yang di inginkan. Dengan memilih individu dengan sifat-sifat yang di inginkan dan melakukan persilangan atau manipulasi genetik yang tepat, sifat-sifat yang di inginkan dapat di wariskan secara lebih dominan kepada keturunan.

J. Contoh Kelainan genetik akibat pewarisan sifat pada hewan

Kelainan genetik pada hewan dapat terjadi ketika terjadi perubahan pada gen yang mempengaruhi fungsi normal organisme. Beberapa contoh kelainan genetik akibat pewarisan sifat pada hewan adalah sebagai berikut:

1. Hemofilia pada anjing

Hemofilia adalah kelainan genetik yang menyebabkan masalah pembekuan darah. Anjing yang menderita hemofilia kurang mampu menghasilkan protein pembekuan darah yang di perlukan untuk menghentikan pendarahan. Kelainan ini di sebabkan oleh mutasi pada gen yang mengontrol produksi protein pembekuan darah.

2. Distrofi otot pada kuda

Distrofi otot adalah kelainan genetik yang menyebabkan otot-otot melemah dan mengecil seiring bertambahnya usia. Kelainan ini di sebabkan oleh mutasi pada gen yang menghasilkan protein dystrophin. Kuda yang menderita distrofi otot mengalami kesulitan bergerak dan akhirnya kehilangan kemampuan untuk berdiri atau berjalan.

3. Polidaktili pada kucing

Polidaktili adalah kelainan genetik yang menyebabkan kucing memiliki jumlah jari kaki yang lebih banyak dari biasanya. Kucing yang menderita polidaktili memiliki lebih dari lima jari kaki pada salah satu atau kedua kaki depan atau belakang. Kelainan ini di sebabkan oleh mutasi pada gen yang mengontrol pertumbuhan dan perkembangan jari kaki.

4. Talasemia pada babi

Talasemia adalah kelainan genetik yang menyebabkan produksi sel darah merah tidak normal, sehingga menyebabkan anemia. Babi yang menderita talasemia mengalami kesulitan bernapas, lelah, dan mudah terserang infeksi. Kelainan ini di sebabkan oleh mutasi pada gen yang mengontrol produksi protein hemoglobin dalam sel darah merah.

Kelainan genetik pada hewan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan dapat mempengaruhi kualitas hidup hewan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemuliaan selektif dan pengujian genetik untuk memastikan bahwa hewan yang di hasilkan sehat dan tidak menderita kelainan genetik.

Baca Juga: Pewarisan Sifat pada Manusia

Demikian semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close