HermanAnis.com – Teman-teman semua, dalam kesempatan ini kita akan membahas satu topik terkait penulisan artikel literature review yakni Cara Menulis Systematic Literature Review (SLR). Cara Menulis Systematic Literature Review dalam tulisan ini berisi informasi terkait, pengertian, struktur, dan langkah-langkah dalam Systematic Literature Review (SLR).
A. Apa itu Systematic Literature Review (SLR)?
Systematic Literature Review (SLR) atau Tinjauan Literatur Sistematik adalah jenis review literatur yang sistematis dan metodologis yang melibatkan pencarian, evaluasi, dan sintesis literatur yang relevan tentang topik tertentu. Tujuan dari SLR adalah untuk mengumpulkan dan mengevaluasi semua bukti yang tersedia tentang topik tertentu dan untuk merangkum temuan utama dari literatur tersebut.
Dalam menulis SLR Anda perlu melibatkan proses yang sistematis dan transparan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi literatur. Hal ini memungkinkan penulis untuk meminimalkan bias dalam memilih studi yang akan di sertakan dalam review, sehingga dapat memperoleh kesimpulan yang lebih akurat dan dapat di percaya.
SLR biasanya melibatkan beberapa tahapan, seperti menentukan pertanyaan penelitian, mengidentifikasi kriteria inklusi dan eksklusi, mencari literatur yang relevan, mengevaluasi kualitas studi, mengekstrak dan menganalisis data, dan merangkum temuan utama. Setelah tahapan-tahapan tersebut selesai, penulis dapat menghasilkan review yang sistematis, komprehensif, dan dapat di percaya tentang topik yang di pilih.
SLR biasanya di gunakan dalam penelitian ilmiah, terutama di bidang kesehatan dan ilmu sosial, untuk merangkum bukti-bukti yang tersedia tentang efektivitas intervensi atau program, atau untuk mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan dalam suatu bidang. Dengan demikian, SLR menjadi salah satu metode yang penting dalam penelitian ilmiah untuk membantu membuat keputusan yang lebih informasi dan berbasis bukti.
Baca juga: Jenis-jenis Artikel Literature Review
B. Sistematika dalam Menulis Systematic Literature Review
Sistematika dalam munulis Systematic Literature Review (SLR) meliputi beberapa tahapan yang harus di ikuti secara sistematis dan metodologis. Berikut adalah sistematika yang umumnya di ikuti dalam SLR:
- Merumuskan pertanyaan penelitian
Langkah pertama dalam SLR adalah merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas dan spesifik yang akan menjadi fokus dari review literatur tersebut. - Menentukan kriteria inklusi dan eksklusi
Tahap selanjutnya adalah menentukan kriteria inklusi dan eksklusi untuk memilih studi yang relevan untuk di masukkan dalam review literatur. Kriteria ini biasanya meliputi jenis studi, bahasa, tahun publikasi, dan topik penelitian. - Mencari literatur yang relevan
Langkah selanjutnya adalah melakukan pencarian literatur yang relevan menggunakan database, jurnal, dan sumber lain yang sesuai dengan pertanyaan penelitian. - Menilai kualitas studi
Setelah literatur di temukan, tahap selanjutnya adalah mengevaluasi kualitas studi yang akan di masukkan dalam review literatur. Penilaian kualitas studi biasanya melibatkan penggunaan alat penilaian risiko bias atau alat penilaian kualitas studi. - Mengekstrak dan menganalisis data
Setelah studi yang relevan telah di pilih dan di evaluasi, tahap selanjutnya adalah mengekstrak dan menganalisis data dari setiap studi yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang diambil biasanya meliputi karakteristik studi, metode penelitian, populasi sampel, hasil penelitian, dan temuan lain yang relevan. - Merangkum dan menyajikan hasil
Tahap terakhir dari SLR adalah merangkum dan menyajikan hasil secara sistematis dan menyeluruh dengan memperhatikan temuan-temuan yang paling konsisten dan signifikan dari literatur yang telah di teliti.
Dengan mengikuti sistematika ini, penulis SLR dapat memastikan bahwa review literatur yang di hasilkan berkualitas tinggi dan dapat di percaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan atau sebagai sumbangan bagi penelitian yang lebih lanjut.
C. Struktur Systematic Literature Review
Struktur dari Systematic Literature Review (SLR) terdiri dari beberapa bagian yang umumnya di ikuti dalam penulisan SLR, berikut adalah struktur yang umum di ikuti:
1. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, penulis memperkenalkan topik penelitian dan memberikan latar belakang mengenai masalah yang akan di kaji dalam SLR. Penulis juga menjelaskan tujuan dan pertanyaan penelitian yang akan di jawab melalui SLR.
2. Metode
Pada bagian metode, penulis menjelaskan metode yang di gunakan dalam SLR, seperti kriteria inklusi dan eksklusi, pencarian literatur, evaluasi kualitas studi, dan metode analisis data.
3. Hasil
Pada bagian hasil, penulis memaparkan hasil dari evaluasi dan sintesis literatur yang relevan. Penulis juga dapat membagi temuan utama ke dalam sub-topik yang relevan dan memberikan deskripsi singkat untuk setiap sub-topik tersebut.
4. Diskusi
Pada bagian diskusi, penulis menafsirkan hasil SLR dan membahas implikasi dari temuan tersebut dalam konteks praktik klinis atau penelitian lanjutan. Penulis juga dapat membahas kekuatan dan kelemahan dari SLR yang telah di lakukan.
5. Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan, penulis menyajikan kesimpulan umum yang di hasilkan dari SLR dan menunjukkan implikasi praktis atau penelitian yang lebih lanjut yang dapat di lakukan.
6. Referensi
Bagian referensi memuat daftar lengkap dari sumber-sumber yang di kutip dalam SLR.
7. Lampiran
Bagian lampiran dapat berisi informasi tambahan seperti tabel atau diagram yang tidak di masukkan dalam bagian hasil atau diskusi.
Penulisan SLR harus mengikuti struktur ini secara sistematis dan jelas untuk memastikan bahwa SLR yang di hasilkan berkualitas tinggi dan dapat di percaya.
D. Langkah-langkah dalam menulis Systematic Literature Review (SLR)
Berikut adalah langkah-langkah dalam menulis sebuah Systematic Literature Review (SLR):
1. Menentukan topik dan pertanyaan penelitian
Langkah pertama adalah menentukan topik penelitian dan pertanyaan penelitian yang ingin di jawab dalam SLR. Pertanyaan penelitian yang baik harus jelas dan spesifik sehingga dapat membantu memandu proses pencarian literatur dan analisis data.
2. Membuat protokol SLR
Protokol SLR adalah dokumen yang merinci desain dan metodologi yang akan di gunakan dalam SLR. Dokumen ini harus mencakup tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, kriteria inklusi dan eksklusi, strategi pencarian literatur, metode seleksi artikel, pengumpulan dan analisis data, serta evaluasi kualitas artikel yang akan di pilih.
3. Pencarian literatur
Setelah protokol SLR di buat, langkah selanjutnya adalah melakukan pencarian literatur di berbagai basis data, seperti PubMed, Scopus, Web of Science, Embase, dan Cochrane. Pencarian harus di lakukan secara sistematis dengan menggunakan kata kunci dan filter yang sesuai dengan pertanyaan penelitian.
4. Seleksi artikel
Setelah melakukan pencarian literatur, artikel yang telah ditemukan akan di saring dan di pilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah di tentukan sebelumnya. Seleksi artikel dapat di lakukan berdasarkan judul dan abstrak terlebih dahulu, kemudian di lanjutkan dengan full-text review. Lakukan kritisi SLR dengan mengikuti standard Prisma Flow Diagram.
5. Ekstraksi data
Setelah artikel terpilih, data yang relevan akan di ekstraksi dari artikel tersebut, seperti jenis studi, populasi penelitian, variabel yang di ukur, metode yang di gunakan, dan hasil penelitian. Data tersebut kemudian dapat di gunakan untuk analisis lebih lanjut.
6. Analisis data
Analisis data dalam SLR dapat di lakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti meta-analisis, metode kualitatif, atau metode deskriptif. Hal ini bertujuan untuk mengintegrasikan hasil penelitian dari berbagai artikel yang telah di pilih sehingga dapat memberikan kesimpulan yang lebih luas dan umum.
7. Penulisan laporan SLR
Langkah berikutnya adalah menulis laporan SLR yang mencakup semua hasil dan temuan dari SLR. Laporan harus mencakup pendahuluan, metode, hasil, dan kesimpulan. Laporan juga harus di susun dengan menggunakan standar pelaporan, seperti PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses), untuk memastikan kualitas dan transparansi laporan SLR.
8. Evaluasi kualitas SLR
Setelah laporan SLR selesai di tulis, langkah terakhir adalah melakukan evaluasi kualitas SLR yang telah di buat. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa SLR telah dil akukan dengan baik dan memenuhi standar kualitas yang diterima dalam bidang penelitian yang bersangkutan.
Evaluasi kualitas SLR dapat dilakukan dengan menggunakan alat evaluasi kualitas seperti AMSTAR (Assessing the Methodological Quality of Systematic Reviews) dan ROBIS (Risk of Bias in Systematic Reviews).
9. Penyebaran hasil SLR
Setelah SLR telah di evaluasi dan di ketahui memenuhi standar kualitas yang tinggi, hasil penelitian dapat di sebarkan kepada para pembaca dan peneliti lainnya melalui publikasi di jurnal ilmiah, presentasi dalam konferensi, atau penerbitan buku.
Melakukan sebuah Systematic Literature Review memerlukan waktu, usaha, dan keterampilan yang baik dalam melakukan pencarian literatur, seleksi artikel, ekstraksi data, analisis data, dan penulisan laporan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengikuti panduan standar dalam membuat SLR, serta melakukan evaluasi kualitas SLR dengan cermat.
E. PRISMA Flow Diagram dalam Menulis Systematic Literature Review (SLR)
PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses) adalah panduan yang di gunakan untuk melaporkan SLR dengan jelas, terperinci, dan transparan. Panduan ini membantu penulis SLR untuk mengikuti prosedur yang sistematis dan konsisten dalam melakukan dan melaporkan SLR, sehingga memungkinkan pembaca untuk mengikuti dan mereplikasi metodologi dan temuan SLR dengan mudah.
PRISMA Flow Diagram terdiri dari empat tahap utama dalam proses seleksi artikel dalam SLR. Empat tahapan tersebut adalah identification, screening, eligibility, dan included sebagaimana terlihat dalam gambar di bawah ini!
Penjelasan empat tahap dalam PRISMA Flow Diagram tersebut:
1. Identification
Tahap pertama dalam PRISMA Flow Diagram adalah Identification. Pada tahap ini, para peneliti melakukan pencarian artikel yang relevan dengan topik penelitian di berbagai sumber informasi seperti basis data jurnal ilmiah, buku, dan repositori digital. Jumlah artikel yang di temukan di tampilkan di kotak 1.
2. Screening
Tahap kedua adalah Screening. Pada tahap ini, para peneliti melakukan seleksi awal berdasarkan judul dan abstrak artikel untuk mengevaluasi relevansi artikel dengan topik penelitian. Artikel yang di anggap tidak relevan akan di keluarkan dan jumlah artikel yang tersisa di tampilkan di kotak 2.
3. Eligibility
Tahap ketiga adalah Eligibility. Pada tahap ini, para peneliti melakukan seleksi lanjutan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah di tentukan sebelumnya. Artikel yang memenuhi kriteria inklusi akan di masukkan dan jumlah artikel yang di masukkan ditampilkan di kotak 3, sementara artikel yang tidak memenuhi kriteria eksklusi akan di eksklusi dan jumlah artikel yang di eksklusi di tampilkan di kotak 5.
4. Included
Tahap keempat dan terakhir adalah Included. Pada tahap ini, para peneliti mengevaluasi secara menyeluruh artikel yang telah terpilih untuk dimasukkan dalam analisis SLR. Artikel yang dipilih untuk dimasukkan ke dalam analisis SLR ditampilkan di kotak 4, sementara artikel yang tidak memenuhi kriteria inklusi setelah pemeriksaan secara menyeluruh akan dieksklusi dan ditampilkan di kotak 5.
PRISMA Flow Diagram memastikan bahwa seleksi artikel dalam SLR dilakukan secara sistematis dan akurat, sehingga hasil analisis SLR dapat dipercaya dan relevan secara metodologis. Diagram ini juga memudahkan pembaca untuk mengikuti dan mereplikasi metodologi dan temuan dari SLR dengan mudah dan transparan.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.