HermanAnis.com – Pada abad 21 sekarang ini, dalam era Revolusi Industri 4.0, era society 5.0 Guru di hadapkan pada sejumlah tantangan. Tantangan ini harus di hadapi secara profesional, karena guru merupakan suatu profesi sesuai amanat Undang-undang Guru dan Dosen. Berikut ini kita akan membahas kompetensi apa yang harus dimiliki oleh Guru Abad 21.
Baca Juga: Marketplace Guru: Kebijakan baru penerimaan Guru oleh Menteri Nadiem Makarim?
7 Kompetensi Guru Abad 21
Dari sejumlah literatur, setidaknya ada 7 kemampuan, kompetensi, dan ketermpilan yang harus dimiliki oleh seorang Guru untuk menjadi seorang Guru Profesional. Ketujuh Kompetensi Guru Abad 21 tersebut, adalah:
- Kemampuan berkomunikasi (Communication)
- Mampu bekerja sama (Collaboration)
- Berpikir Kritis, berpikir kreatif dan innovative
- Problem solving
- Kemampuan memahami karakteristik peserta didik
- Memiliki pola pikir yang imajinatif
- Terampil dalam penguasaan teknologi informasi
Baca Juga: Karakteristik Guru Abad 21
Kemampuan berkomunikasi (Communication)
Kompetensi Guru Abad 21 yang pertama adalah Kemampuan berkomunikasi (Communication). Setiap tenaga pendidik tentunya harus memiliki keterampilan yang kuat untuk membentuk pribadi yang professional, terutama ketika dia mengajar, maka materi yang di sampaikan harus jelas dan mudah di pahami peserta didik.
Dengan demikian, seseorang Guru atau Dosen yang professional adalah ia yang harus mempunyai skill berkomunikasi yang baik. Menurut Jailani (2014), tenaga pendidik profesional Guru atau Dosen itu memiliki kepribadian yang utuh, salah satunya yaitu mampu berkomunikasi.
Komunikasi yang baik akan membantu proses pembelajaran dan pendidikan. Banyak kasus terjadi di beberapa sekolah dan perguruan tinggi di mana guru yang memiliki pengetahuan yang luas, tetapi tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Akibatnya, pembelajaran tidak dapat tersampaikan dengan efektif, sehingga peserta didik tidak bisa memahami apa yang di jelaskannya.
Kompetensi Guru Abad 21 ke-2 :Mampu bekerja sama (Collaboration)
Di abad 21 yang membawa dampak perubahan yang cukup besar bagi dunia pendidikan, kolaborasi adalah satu skill yang saat ini di butuhkan oleh seorang tenaga pendidik. Abad 21 menuntut para Guru atau Dosen untuk welcome terhadap model pembelajaran interaktif dengan berbagai informasi dan teknologi.
Seorang tenaga pendidik di tuntut untuk bermitra atau berkolaborasi dengan Guru atau Dosen sejawatnya untuk memberdayakan kemampuan diri menyongsong perubahan tersebut. Menurut Zubaidah (2016), bahwa Sekolah (termasuk di dalamnya guru) seyogyanya dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan (guru) lainnya di berbagai belahan dunia untuk saling berbagi informasi dan pengalaman tentang praktik dan metode pembelajaran yang telah di kembangkannya, dan bersedia melakukan perubahan metode pembelajarannya agar menjadi lebih baik.
Olehnya itu, profil Guru atau Dosen yang mempunyai kemampuan kolaborasi menjadi suatu keniscayaan. Dengan demikian, seorang Guru atau Dosen di tuntut untuk lebih peka terhadap perubahan iklim yang ada di lingkungan sekitarnya dan bisa bekerja sama dengan semua pihak yang dapat membantunya untuk meningkatkan kompetensinya.
Kompetensi Guru Abad 21 ke-3 : Berpikir Kritis, berpikir kreatif dan innovative
Keterampilan berpikir kritis adalah keterampilan fundamental pada abad 21 yang harus dimiliki oleh seorang tenaga pendidik. Kemampuan berpikir kritis meniscayakan sebuah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mensintesis informasi, dan membuat suatu keputusan yang logis, berdasarkan informasi yang di dapat dan di olah sesuai kemampuannya.
Keterampilan berpikir kreatif dan inovatif adalah kemampuan menciptakan hal-hal baru di bidang ilmu yang di kuasai, kretifitas dan inovasi meniscayakan kemampuan berpikir divergen. Tenaga pendidik profesional harus memilki kemampuan berpikir di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang baru, memperoleh kesempatan-kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru, mengajukan pertanyaan yang kritis bahkan di luar dari kelaziman, serta mencoba mengajukan dugaan jawabannya.
Pada abad 21 ini, seorang tenaga pendidik di tuntut untuk memiliki kemampuan inovatif untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah serta peluang pembelajaran (Darmadi, 2015). Guru atau Dosen perlu menguasai dan mahir dalam membuat inovasi dalam pengajaran dan pembelajaran, agar murid tidak mudah bosan.
Selain itu berpikir kritis merupakan elemen yang berperan sebagai dasar pembentukan pribadi guru yang kritis dalam berpikir. Ketika guru memiliki skill atau keterampilan di atas, Maka akan membentuk generasi yang cerdas melalui pendidik yang professional.
Problem solving
Kompetensi Guru Abad 21 ke-4 adalah kemampuan Problem Solving. Di dalam dunia pendidikan tentunya akan muncul berbagai problematika, baik itu dari peserta didik atau tenaga pendidik itu sendiri. Suatu masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan akan bisa terselesaikan jika seorang tenaga pendidik memiliki keterampilan problem solving sehingga semua masalah yang mucul akan menemukan jalan keluarnya.
Tenaga pendidik professional yaitu seseorang yang dapat menciptakan solusi atas berbagai keadaan yang selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu yang memiliki sifat dinamis. Dalam hal ini tentunya mereka tidak bisa menghindari berbagai isu yang ada di dunia pendidikan, dimana mereka harus membekalinya dengan kamampuan keterlatihan memecahkan suatu masalah.
Peserta didik akan banyak menghadapi berbagai permasalahan di sekolah, tentunya mereka tidak bisa menyelesaikannya sendiri justru mereka membutuhkan orang lain untuk memecahkan permasalahannya. Sehingga di sini tenaga pendidik berperan sebagai salah satu harapan peserta didik untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahannya (Prayitno & Karneli, 2021).
Kompetensi Guru Abad 21 ke-5 : Kemampuan memahami karakteristik peserta didik
Peserta didik mempunyai beragam karakter dalam dirinya. Tentunya hal ini menciptakan suatu problem ketika mereka menginjak keadaan dimana mereka harus belajar hal yang baru sehingga guru di sini sangat memiliki peran besar untuk bisa memahami segala karakter didiknya terutama di dalam kelas.
Salah satu keterampilan yang harus di miliki oleh seorang tenaga pendidik adalah ia mampu memahami karakter peserta didiknya. Keterampilan di abad 21 ini yang paling penting adalah bagaimana Dosen atau Guru, memahami karakter mahasiswa/muridnya supaya pembelajaran yang terlaksana di dalam kelas menciptakan suasana keadaan yang baik.
Antara Guru atau Dosen perlu ada kedekatan secara emosional. Melalui kedekatan antar keduanya dalam proses belajar, Guru atau Dosen akan memahami karakter-karakter satu dengan yang lainnya.
Memiliki pola pikir yang imajinatif
Kompetensi Guru Abad 21 ke-6 adalah Memiliki pola pikir yang imajinatif. Pemikiran yang imajinatif (konseptual) dan praktis dalam usaha memberikan penjelasan kepada peserta didik merupakan keterampilan yang harus di miliki oleh guru yang professional. Setiap tenaga pendidik tentunya mesti mempunyai keterampilan yang kuat untuk membentuk pribadi yang professional, salah satunya tenaga pendidik harus mampu menyampaikan materi dengan pola pikir yang sudah terkonsep dengan baik dan matang.
Guru atau Dosen yang profesional yaitu pendidik yang memiliki pemahaman dengan baik melalui gaya bahasa penyampaian yang lugas dan santun hingga penjelasannya mudah di pahami oleh mahasiswa atau siswanya, dan mampu mengubah tingkah laku peserta didiknya menjadi lebih baik.
Kompetensi Guru Abad 21 ke-7 :Terampil dalam penguasaan teknologi informasi
Karakteristik Guru Abad 21 berikutnya adalah dapat menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Mereka di tuntut untuk mampu mengoperasionalisasikan berbagai media pembelajaran demi peningkatan mutu dan capaian belajar siswa. Guru atau Dosen harus memahami segala perkembangan teknologi.
Ketika seorang guru yang tidak paham dan kurang pandai dalam mengelola berbagai teknologi yang ada,
maka guru abad 21 akan di berikan label oleh sebagian sebagai orang yang tidak mengerti apapun tentang IPTEK oleh rekan-rekan tenaga pendidik yang sudah lebih dulu berkembang.
Dosen atau Guru abad 21 adalah mereka yang pandai terhadap teknologi tetapi tidak beralih sepenuhnya pada dunia modern, maksudnya, masih menggabungkan dengan cara tradisional. Menurut saya, baik cara modern ataupun tradisional pasti memiliki dampak positif dan negatifnya sehingga guru di sini bisa menggunakan cara modern dan tradisional sebagai sarana pembelajaran yang kreatif dan mampu mensukseskan pembelajaran. Melalui memilih dan menggunakan teknologi, kecakapan guru dalam menganalisis teknologi apa yang sesuai dengan kemampuan murid-muridnya, dan lain-lain.
Sumber:
- Darmadi, H. (2015). Tugas, Peran, Kompetensi, Dan Tanggung Jawab Menjadi Guru Profesional. Jurnal Edukasi, 13(2), 161–174
- Jailani, S. S. (2014). Guru Profesional dan Tantangan Dunia Pendidikan. Jurnal Al-Ta’lim, 21(1), 1–9.
- Prayitno, A. K. S., & Karneli, Y. (2021). Pelayanan Profesional Guru Bimbingan Konseling Dalam Meminimalisir Kesalahpahaman Tentang Bimbingan Konseling Di Sekolah. Journal of Education and Teaching Learning (JETL), 3(1), 36–49.
- Ratnawati & Septi Gumiandari. 2021. PROFIL GURU PROFESIONAL ABAD 21 DALAM PERSPEKTIF MAHASISWA IAIN SYEKH NURJATI CIREBON. AL-TARBIYAH, Vol. 31 No. 1, June 2021, 27-39.
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.