HermanAnis.com – Bismillah, setelah libur beberapa bulan, alhamdulillah, akhirnya bisa nambah konten lagi yakni, “etika komunikasi”. Pada era digital saat ini, etika komunikasi tentu sangat dibutuhkan dalam berinteraksi di dunia maya. Media sosial dan platform komunikasi digital lainnya telah mengubah cara kita berkomunikasi. Hal ini menuntut kita untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan. Kita harus menjaga etika komunikasi yang baik, baik dalam kehidupan nyata maupun dalam dunia maya. Mari kita mulai pembahasannya!
A. Kenapa Komunikasi Butuh Etika?
Kita mulai dengan filosuf Aristoteles yang mengatakan bahwa komunikasi yang baik perlu etika. Terdapat tiga elemen penting dalam komunikasi:
- etos,
- logos, dan
- patos.
Ketiga elemen ini membentuk landasan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain dan menyampaikan pesan kita secara efektif.
Etos ini berkaitan dengan kepercayaan. Orang harus percaya dengan moralitas kita. Kalau orang tidak percaya, sebaik apapun ide kita, tidak akan di ikuti. Jadi, bangunlah etos yang kuat. Untuk membangun etos yang kuat, kita harus konsisten dalam tindakan kita, menunjukkan integritas, dan selalu berusaha untuk menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Kepercayaan tidak bisa dibangun dalam semalam; itu adalah proses jangka panjang yang memerlukan dedikasi dan ketulusan.
Logos berhubungan dengan logika. Apa yang kita katakan harus masuk akal dan bisa di tangkap oleh orang lain. Dalam menyampaikan pesan, kita harus memastikan bahwa argumen kita di dukung oleh data dan fakta yang akurat. Selain itu, kita harus bisa menyusun argumen kita dengan cara yang sistematis dan mudah dipahami. Dengan begitu, pendengar kita dapat mengikuti alur pemikiran kita dan menerima pesan yang kita sampaikan dengan lebih baik.
Patos adalah emosi. Komunikasi yang sukses adalah ketika kita bisa menyentuh emosi orang lain. Memahami dan mengelola emosi dalam komunikasi adalah kunci untuk mencapai hubungan yang lebih dalam dan lebih berarti. Kita harus peka terhadap perasaan orang lain dan berusaha untuk memahami perspektif mereka. Dengan empati, kita dapat menyampaikan pesan kita dengan cara yang lebih menyentuh dan meyakinkan.
B. Etika Komunikasi dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an mengajarkan kita tentang pentingnya berbicara dengan baik. Ada banyak ayat yang menegaskan bahwa kita harus berbicara dengan kata-kata yang baik kepada orang lain. Misalnya, dalam surah Al-Baqarah dan surah Ali Imran, kita di ingatkan untuk tidak berkata ataupun berbuat kasar kepada orang lain. Komunikasi yang baik adalah cerminan dari akhlak yang baik, dan ini adalah salah satu ajaran inti dalam Islam.
Al-Qur’an menyuruh kita mengembangkan gaya komunikasi seperti: “Lan Sadida” (kata-kata yang lurus), “Lan Balighho“ (kata-kata yang membekas), dan “Lan Karima” (kata-kata yang mulia). Intinya, bicara yang baik dan tidak menyakiti orang lain. Lan Sadida mengajarkan kita untuk berbicara dengan jujur dan apa adanya, tanpa menambah atau mengurangi kebenaran, Lan Balighho mengingatkan kita untuk menyampaikan pesan dengan cara yang efektif dan mengesankan, sehingga orang lain dapat benar-benar memahami dan mengingat apa yang kita katakan, dan Lan Karima menunjukkan pentingnya berbicara dengan penuh rasa hormat dan menjaga martabat orang lain.
C. Praktik Etis dalam Komunikasi Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada situasi dimana kita harus memilih kata-kata dengan bijak. Misalnya, ketika ada perbedaan pendapat, lebih baik kita berdiskusi dengan kepala dingin daripada berdebat dengan kasar. Mengelola perbedaan pendapat dengan cara yang konstruktif adalah tanda kedewasaan dan kebijaksanaan. Kita harus berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain dan mencari titik temu yang bisa di terima oleh semua pihak.
Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa meninggalkan perdebatan adalah tindakan yang lebih baik, meskipun kita tahu bahwa kita benar. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kedamaian dan harmoni dalam komunikasi. Dalam banyak kasus, memperpanjang perdebatan hanya akan menimbulkan kebencian dan memperburuk situasi. Sebaliknya, mengutamakan kedamaian dan pengertian akan membantu kita membangun hubungan yang lebih baik dan lebih harmonis dengan orang lain.
Baca juga: Keterampilan Komunikasi
D. Isu-isu dalam Etika Komunikasi
Ada beberapa isu yang sering muncul dalam etika komunikasi, seperti kebebasan berekspresi dan toleransi. Kebebasan berekspresi adalah hak dasar, tapi harus diimbangi dengan tanggung jawab. Kita harus menghargai hak orang lain untuk berbicara, meskipun kita tidak setuju dengan isi pembicaraannya. Ini berarti kita juga harus siap menerima kritik dan pandangan yang berbeda dengan pikiran terbuka.
Einstein mengatakan bahwa untuk menciptakan kebebasan berekspresi yang sejati, harus ada semangat toleransi di seluruh masyarakat. Ini penting agar kita bisa hidup berdampingan dengan damai. Toleransi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi juga tentang merayakan keberagaman sebagai kekayaan yang membuat masyarakat kita lebih dinamis dan berkembang.
E. Pentingnya Sikap Jujur dan Terbuka
Kejujuran adalah kunci dalam komunikasi. Hampir semua masalah sosial muncul karena ketidakjujuran. Jadi, selalu berusaha untuk jujur dan terbuka dalam setiap percakapan. Kejujuran menciptakan kepercayaan, dan kepercayaan adalah fondasi dari hubungan yang sehat dan sukses. Dalam komunikasi, kita harus berani mengatakan kebenaran, meskipun itu sulit, dan selalu berusaha untuk bersikap transparan.
Jangan lupa untuk menghargai dan menghormati orang lain, karena ini adalah bagian dari menjadi manusia yang baik. Menghargai orang lain berarti mengakui nilai dan martabat mereka sebagai individu yang unik. Ini juga berarti mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan respon yang penuh pertimbangan.
Baca juga: 4 Kemampuan Komunikasi
Kesimpulan
Etika komunikasi adalah tentang berbicara dengan cara yang benar, jujur, dan menghormati orang lain. Dengan mengikuti prinsip-prinsip etis, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan lebih harmonis dengan orang lain. Ingatlah bahwa komunikasi yang baik bukan hanya tentang apa yang kita katakan, tetapi juga bagaimana kita mengatakannya. Cara kita menyampaikan pesan dapat mempengaruhi seberapa baik pesan tersebut diterima dan dipahami.
Selain itu, dalam era digital saat ini, etika komunikasi juga mencakup bagaimana kita berinteraksi di dunia maya. Media sosial dan platform komunikasi digital lainnya telah mengubah cara kita berkomunikasi, dan ini menuntut kita untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan. Kita harus tetap menjaga etika komunikasi yang baik, baik dalam kehidupan nyata maupun dalam dunia maya.
Menjaga etika komunikasi adalah upaya berkelanjutan yang memerlukan kesadaran dan komitmen dari kita semua. Dengan mengutamakan etika dalam komunikasi, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif, saling menghormati, dan produktif bagi semua orang. Semoga kita semua dapat menjadi komunikator yang lebih baik dan lebih bijaksana dalam setiap interaksi kita.
Sumber rujukan: Resume dari berbagai sumber di internet
Eksplorasi konten lain dari Herman Anis
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.