Apa itu ESD?

Apa itu ESD?

HermanAnis.com – Tulisan ini akan membahas tentang Education for Sustainable Development (ESD) dengan judul Apa itu ESD? ESD adalah pendekatan pendidikan yang di rancang untuk membantu individu memahami, menghargai, dan berpartisipasi dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: 4 Pilar Pendidikan menurut UNESCO

A. Apa itu ESD (Education for Sustainable Development)?

Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan ESD (Education for Sustainable Development) memberi siswa pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan kemampuan untuk mengatasi tantangan global. Seperti, perubahan iklim, punahnya berbagai macam keanekaragaman hayati, penggunaan sumber daya tidak berkelanjutan, dan berbagai bentuk kesenjangan.

ESD memberdayakan pelajar dari semua usia untuk membuat keputusan individu dan kolektif untuk mengubah masyarakat dan peduli terhadap bumi ini. ESD adalah proses pembelajaran seumur hidup dan merupakan bagian integral dari pendidikan yang berkualitas. Sehingga melalui ESD, dimensi kognitif, perilaku-sosio-emosional, konten dan hasil belajar, pengetahuan pedagogi dan kualitas lingkungan belajar dapat meningkat.

Tujuan ESD adalah mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam pendidikan sepanjang hidup, termasuk di tingkat formal (seperti di sekolah dan perguruan tinggi) maupun informal (melalui program pelatihan dan pendidikan masyarakat). ESD bertujuan untuk menciptakan individu yang sadar akan isu-isu lingkungan, sosial, dan ekonomi, serta memiliki keterampilan dan pengetahuan yang di perlukan untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Education for Sustainable Development (ESD) adalah bagian dari upaya UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk mempromosikan pendidikan yang mendukung pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.

Dalam Kerangka Tindakan Global tentang Pendidikan 2030, yang melibatkan UNESCO sebagai mitra kunci, ESD di akui sebagai komponen integral dari upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-4, yaitu “Pendidikan Berkualitas.” Ini mencerminkan komitmen global untuk memasukkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam pendidikan.

Baca Juga: Kualitas Pendidikan Akibat Pandemi COVID-19: Laporan SDGs Tahun 2022

B. Bagaimana UNESCO menangani tema ini?

UNESCO sebagai salah satu badan PBB menjadi leading agency untuk ESD. Lembaga ini bertanggung jawab atas implementasi ESD for 2030, kerangka kerja yang berlaku saat ini, yang meneruskan dan melanjutkan pekerjaan United Nations Decade of Education for Sustainable Development (2005-2014) dan the Global Action Programme (GAP) on ESD (2015-2019). 

UNESCO dalam ESD berfokus pada lima bidang utama:

  1. Advancing policy
  2. Transforming learning environments
  3. Building capacities of educators
  4. Empowering and mobilizing youth
  5. Accelerating local level action

UNESCO memberikan dukungan kepada setiap negara untuk mengembangkan dan memperluas kegiatan pendidikan yang berfokus pada isu-isu keberlanjutan seperti perubahan iklim, keanekaragaman hayati, pengurangan risiko bencana, air, lautan, urbanisasi berkelanjutan, dan gaya hidup berkelanjutan melalui ESD.

Untuk itu, UNESCO memberikan panduan dan standar, dan mengadvokasi ESD secara global.

C. Bagaimana UNESCO memobilisasi pendidikan untuk mengatasi perubahan iklim?

Apa itu ESD? Global temperature change relative to 1850-1900 (°C)
Gambar 1. Global temperature change relative to 1850-1900 (°C)
Sumber: https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000374802

Baca Juga: Hasil PISA Indonesia 2022

Climate change education menjadi fokus utama dalam ESD oleh karena ini dapat membantu masyarakat dalam memahami dan mengatasi dampak krisis iklim, memberdayakan mereka dengan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan sikap yang di perlukan untuk bertindak sebagai agen perubahan.

Pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk mengatasi perubahan iklim telah di akui dalam  the UN Framework Convention on Climate Change, the Paris Agreement dan the associated Action for Climate Empowerment agenda yang semuanya menyerukan kepada pemerintah untuk mendidik, memberdayakan dan melibatkan semua pemangku kepentingan dan kelompok besar dalam pembuatan kebijakan dan tindakan yang berkaitan dengan perubahan iklim.

Melalui program ESD-nya, UNESCO berupaya menjadikan pendidikan sebagai bagian yang lebih penting dan nyata dalam respons internasional terhadap perubahan iklim. Lembaga ini menghasilkan dan berbagi pengetahuan, memberikan panduan kebijakan dan dukungan teknis kepada setiap negara dalam melaksanakan proyek di lapangan.

UNESCO mendorong Negara-negara Anggota untuk mengembangkan dan melaksanakan inisiatif untuk mengarusutamakan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.

D. Greening Education Partnership (Kemitraan Pendidikan Ramah Lingkungan)

Pada tahun 2022 telah di luncurkan the Greening Education Partnership dalam The UN Secretary General’s Summit on Transforming Education untuk mengoordinasikan tindakan dan upaya di bidang pendidikan terkait dengan perubahan iklim.

Kemitraan ini di koordinasikan oleh Sekretariat UNESCO, yang mendorong gerakan global untuk menyiapkan setiap pelajar dalam menghadapi iklim. Kemitraan ini menangani empat bidang utama pendidikan transformatif yakni: penghijauan sekolah, kurikulum, pelatihan guru dan kapasitas sistem pendidikan, serta masyarakat.

E. Bagaimana kita bisa terlibat dalam ESD?

Setiap orang dapat mengambil tindakan dengan berbagai cara setiap hari untuk melindungi bumi ini. Untuk melengkapi ESD for 2030 roadmap, UNESCO telah mengembangkan ESD for 2030 toolbox untuk menyediakan serangkaian sumber daya yang di butuhkan dalam mendukung Negara-negara Anggota, pemangku kepentingan regional dan global untuk mengembangkan kegiatan di lima bidang tindakan prioritas.

UNESCO juga meluncurkan kampanye Trash Hack sebagai respons terhadap 2 miliar ton sampah yang di hasilkan dunia setiap tahunnya. Sampah yang mencemari lautan, memenuhi jalan-jalan, dan mengotori wilayah yang luas. Trash Hack adalah perubahan kecil yang dapat dil akukan setiap orang, setiap hari untuk mengurangi sampah dalam kehidupan mereka, komunitas mereka, dan dunia.

Sumber:

Demikian semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close