Sistem Pernafasan Manusia

Sistem Pernafasan Manusia

HermanAnis.com – Teman-teman semua dalam kesempatan kali ini kita akan membahas satu topik dalam pembelajaran Biologi yakni Sistem Pernafasan pada Manusia. Sistem Pernafasan pada Manusia dalam tulisan ini akan membahas tentang organ pernafasan, mekanisme sistem pernafasan, ganguan pernafasan dan upaya mengatasinya.

Peto konsep sistem pernafasan pada manusia di berikan dalam gambar di bawah ini.

Peta konsep Sistem Pernafasan pada Manusia
Gmabar 1. Peta konsep Sistem Pernafasan pada Manusia
Sumber: Munawir, 2020.

Bernapas merupakan suatu aktivitas yang selalu kita lakukan, entah di sadari maupun tidak. Kegiatan ini sudah biasa kita mulai, sejak masih berumur 0 tahun. Berbahaya jika sampai anda masih hidup, namun tidak bernapas. Mungkin yang di pertanyakan adalah ‘anda manusia atau bukan’? Perihal bernapas, bukan hanya manusia saja yang memerlukannya. Baik hewan maupun tumbuhan juga bernapas. Apakah anda percaya? Tentu saja harus. Karena hewan dan tumbuhan juga sama sama memerlukan oksigen untuk memenuhi kehidupannya. Hewan perlu bernapas untuk bisa bergerak, menghasilkan energi, dan lain sebagainya. sedangkan tumbuhan perlu bernapas untuk bisa melakukan proses fotosintesis, agar bisa tumbuh semakin besar dan semakin tinggi.

Pernafasan manusia bertujuan untuk memperoleh oksigen dari udara dan mengeluarkan gas sisa pembakaran dari dalam tubuh. Oksigen kita perlukan untuk membakar makanan yang kita peroleh dari hasil pencernaan yang di ubah menjadi energi untuk hidup. Karbondioksida merupakan hasil pembakaran zat makanan dalam tubuh. Karena merupakan zat sisa yang keberadaan dalam tubuh kita tidak di perlukan bahkan akan mengganggu, maka harus kita keluarkan saat kita bernafas. Pertukaran antara oksigen dan karbondioksida melalui pernafasan terjadi dalam paru-paru.

Sistem pernapasan manusia adalah karya keajaiban biologi yang memungkinkan tubuh kita untuk memperoleh oksigen yang sangat di perlukan dan mengeluarkan karbondioksida sebagai produk sampingan metabolisme. Meskipun proses ini seringkali di anggap sebagai sesuatu yang otomatis dan terjadi tanpa di sadari, sistem pernapasan memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan kimia dalam tubuh dan memastikan kelangsungan hidup.

Baca Juga: Sistem Ekskresi pada Manusia

A. Sistem pernafasan pada manusia – struktur dan fungsi organ

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang di gunakan untuk menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbondioksida dan uap air, Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan di peroleh dari udara di lingkungan sekitar, alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbondioksida dan uap air, tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energy, sistem pernapasan pada manusia mencakup saluran pernapasan , mekanisme pernapasan dan gangguan sistem pernafasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang di perlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru. Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: Rongga hidung – Pharing – Laryng – Trachea – Bronkus – Bronchiolus – Alveolus – Paru-paru(pulmo).

Sistem Pernapasan pada manusia terdiri atas:

  1. Hidung/Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
  2. Faring (Pangkal tenggorokan)
  3. Laring
  4. Trakea (Batang tenggorokan)
  5. Bronki/Bronchus (Cabang Tenggorokan)
  6. Alveolus
  7. Pulmo (Paru-paru)
  8. Pleura (selaput pembungkus paru-paru)

Baca Juga: Pewarisan Sifat pada Mahluk Hidup

1. Hidung/Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Rongga Hidung (Cavum Nasalis) berlapis selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan, di dalamnya terdapat beberapa struktur penyusun :

  • Kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
  • Kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
  • Rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
  • Konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk (sebagai heatter).
Struktur Hidung dalam Sistem Pernafasan pada Manusia
Gambar 2. Struktur Hidung
Sumber: Munawir, 2020.

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidungberlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dankelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap bendaasingyang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dantebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udarayangmasuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dualubang yang di sebut choanae.

Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yangberfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

Baca Juga: Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi pada Sistem Pernapasan Manusia 

2. Faring (pangkal tenggorokan)

Tekak/Faring (pangkal tenggorokan) terletak di belakang rongga hidung dan mulut. Tekak tersusun dari otot lurik dengan panjang kurang lebih 4 cm. Tekak ini merupakan persimpangan antara saluran pencernaan dengan saluran pernafasan.

Struktur Faring dalam Sistem Pernafasan pada Manusia
Gambar 3. Struktur Faring
Sumber: Munawir, 2020.

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan(orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknyapitasuara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suarabergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasankarena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.

Walaupun demikian, sarafkita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk danjugasebagi jalan makanan dan minuman yang di telan, faring juga menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk suara percakapan.

Baca Juga: Sistem Kelistrikan pada Sel Syaraf

3. Laring (pangkal tenggorokan)

Pada pangkal tenggorokan (laring) terdapat sebuah katup yang di sebut epiglotis. Epiglotis ini berfungsi mengatur jalannya makanan dan udara pernapasan sesuai dengan salurannya masing-masing. Di samping itu, pada pangkal tenggorokan terdapat pita suara yang merupakan organ penghasil suara pada manusia. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

Struktur Laring dalam Sistem Pernafasan pada Manusia
Gambar 4. Struktur Laring
Sumber: Munawir, 2020.

Laring merupakan suatu saluran yang di kelilingi oleh tulang rawan. Laring berada di antara orofaring dan trakea, di depan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring di sebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring di selaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipihyangcukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring.

Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara. Pangkal tenggorok di susun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat di tutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelanmakanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katumembuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bilaadaudara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara

4. Trakea (Batang tenggorokan)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, di kelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga terdapat epithel bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalamparu-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil di sebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang di sebut gelembung paru-paru (alveolus).

Struktur Trakea dalam Sistem Pernafasan pada Manusia
Gambar 5. Struktur Trakea
Sumber: Munawir, 2020.

5. Bronki/Bronchus (Cabang Tenggorokan)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan danbronkuskiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawanbronkusbentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannyamelingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dansebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi duabronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paruataualveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darahdalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkusadalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.

Bronki/bronchus merupakan saluran penghubung antara rongga hidung, rongga mulut dan paru-paru. Dinding batang tenggorokan (trakea) tersusun dari cincin-cincin tulang rawan yang di dalamnya terdapat rambut-rambut getar (silia) yang berfungsi menyaring udara pernafasan. Cabang Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronchus kanan dan bronchus kiri. Struktur lapisan mukosa bronchus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronchus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronchus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Struktur Bronki/Bronchus dalam Sistem Pernafasan pada Manusia
Gambar 6. Struktur Bronki/Bronchus
Sumber: Munawir, 2020.

6. Alveolus

Alveolus merupakan struktur berbentuk bola-bola mungil atau gelembung paruparu yang di liputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

Struktur Alveolus dalam Sistem Pernafasan pada Manusia
Gambar 7. Struktur Alveolus
Sumber: Munawir, 2020.

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerahnpermukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.

7. Pulmo (Paru-paru)

Paru-paru terletak di rongga dada tepat di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri dari dua bagian. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus, sehingga lebih besar dari paru-paru kiri yang terdiri dari dua lobus.

Struktur Paru-paru dalam Sistem Pernafasan pada Manusia
Gambar 8. Struktur Paru-paru
Sumber: Munawir, 2020.

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping di batasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Pada paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-parukiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru atau pleura. Di bagian dalam paru-paru terdapat gelembung halus yang merupakan perluasan permukaan paru-paru yang disebut alveolus, dan jumlahnya lebih kurang 300 juta buah. Luas permukaan alveolus diperkirakan mencapai 160 m2 atau 100 kali lebih luas dari pada luas permukaan tubuh. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).

Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolustidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagianujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalisbercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktusalveolaris.Pada dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembungyangdisebut alveolus.

8. Pleura (selaput pembungkus paru-paru)

Pleura merupakan selaput pembungkus paru, terdiri atas:

  1. Pleura Viscerale: melekat pd paru-paru , selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru di sebut pleura dalam
  2. Pleura Parietale: melapisi dinding dada
  3. Pleura Costalis: melapisi iga-iga , berupa selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk di sebut pleura luar
  4. Pleura Diafragmatika: melapisi diafragma
  5. Pleura Servicalis: terletak di leher
Gambar 9. Paru-paru dengan lapisan pleura
Gambar 9. Paru-paru dengan lapisan pleura
Sumber: Munawir, 2020.

Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru, Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

Pada manusia, organ pernapasan utamanya adalah paruparu (pulmo) dan di bantu oleh alat-alat pernapasan lain. Jalur udara pernapasan untuk menuju selsel tubuh adalah:

Rongga hidung –> Faring (rongga tekak) –> Laring –>Trakea (batang
tenggorok) –> Bronkus –> Alveolus –> sel-sel tubuh

Namun, mekanisme pernapasan pada manusia tidaklah sesederhana itu. Dalam sistem pernapasan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. Bagaimana mekanisme pertukaran O2 dan CO2 di dalam tubuh kita?

B. Mekanisme Sistem Pernafasan pada Manusia

Saat kita bernafas udara akan masuk ke rongga hidung, kemudian menuju laring, masuk dalam trakea kemudian bronkus dan akhirnya masuk paru-paru. Di dalam paru paru terdapat alveolus dengan dinding sangat tipis dan lembab. Hal ini di perlukan supaya pertukaran gas antara ruang alveolus dengan kapiler darah yang memenuhi alveolus dapat berlangsung dengan baik.

Kapiler darah dari alveoli yang kaya akan oksigen akan bergabung menuju vena paru-paru kemudian menuju jantung dan disebarkan ke seluruh tubuh. Saat darah yang kaya oksigen masuk ke dalam sel tubuh, terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida. Oleh aliran darah karbondioksida di bawa ke paru paru dan di keluarkan dengan cara di tukar dengan oksigen.

Udara dapat terpompa keluar dan masuk di dalam paru-paru karena adanya kerja otot-otot. Saat menarik udara ke dalam paru paru atau di sebut sebagai inpirasi, rongga dada membesar, tekanannya berkurang, maka udara luar masuk ke paru-paru. Saat menghembuskan udara atau ekspirasi, rongga dada mengecil, tekanan menjadi tinggi, maka udara dari paru-paru keluar. Membesar dan mengecilnya volume rongga dada dapat di kontrol sekehendak kita, yaitu dengan melibatkan otot-otot yang berada di antara tulang rusuk, otot dada, dan otot yang membentuk diafragma.

Pernafasan yang menggunakan kerja otot-otot rusuk, sehingga saat bernafas dada tampak turunnaik di sebut sebagai pernafasan dada. Apabila otot perut dan otot diafragma berkontraksi maka udara masuk ke dalam paru-paru. Sebaliknya, apabila otot perut dan otot diafragma relaksasi maka udara keluar dari paru-paru. Pernapasan inilah yang di kenal dengan pernafasan perut. Dalam keadaan tidur orang lebih sering menggunakan pernapasan perut.

Berdasarkan otot yang berperan aktif pada proses pernapasan, pernapasan pada manusia dapat di bedakan menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut.

1. Pernapasan dada dalam Sistem Pernafasan pada Manusia

Otot yang berperan aktif dalam pernapasan dada adalah otot antartulang rusuk (interkostal). Otot ini dapat di bedakan menjadi dua, yaitu otot antartulang rusuk luar (interkostal eksternal) yang berperan mengangkat tulang-tulang rusuk,dan otot antartulang rusuk dalam (interkostal internal) yang berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.

Gambar 10. Sistem pernafasan dada pada manusia
Gambar 10. Sistem pernafasan dada pada manusia
Sumber: Harlindah Syofyan. 2018.

Apabila otot antartulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat hingga volume rongga dada bertambah besar. Hal ini menyebabkan tekanan udara rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara rongga paru-paru, sehingga mendorong paru-paru mengembang dan mengubah tekanannya menjadi lebih kecil daripada tekanan udara bebas. Selanjutnya akan terjadi aliran udara dari luar ke dalam rongga paru-paru melalui rongga hidung, batang tenggorokan, bronkus, dan alveolus. Proses ini di sebut inspirasi.

Bila otot antartulang rusuk dalam berkontraksi, tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula sehingga mendesak dinding paru-paru. Akibatnya, rongga paru-paru mengecil dan menyebabkan tekanan udara di dalamnya meningkat. Hal ini menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong ke luar. Proses ini di sebut ekspirasi.

2. Pernapasan Perut dalam Sistem Pernafasan pada Manusia

Pada pernapasan perut, otot yang berperan aktif yaitu otot diafragma dan otot dinding rongga perut. Apabila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan mendatar. Hal ini menyebabkan volume rongga dada bertambah besar, sehingga tekanan udara di dalamnya mengecil. Penurunan tekanan udara akan di ikuti mengembangnya paru-paru. Hal ini menyebabkan terjadinya aliran udara ke dalam paru-paru (inspirasi).

Gambar 11. Sistem pernafasan perut pada manusia
Gambar 11. Sistem pernafasan perut pada manusia
Sumber: Harlindah Syofyan. 2018.

Apabila otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi, isi rongga perut akan terdesak ke arah diafragma, sehingga posisi diafragma akan cekung ke arah rongga dada. Hal ini menyebabkan volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat, sehingga menyebabkan isi rongga paru-paru terdorong ke luar dan terjadilah ekspirasi.

C. Ganguan sistem pernafasan pada manusia dan upaya mengatasinya

Gangguan pada pernafasan dapat di sebabkan oleh adanya gangguan atau kelainan pada organ penyusun sistem pernafasan. Gangguan tersebut dapat di sebabkan oleh faktor keturunan, kebiasaan merokok, penggunaan obat terlarang, oleh virus atau pun bakteri.

Pada beberapa orang memiliki faktor genetik berupa alergi yang dapat menimbulkan penyempitan pada bronkus. Akibat penyempitan akan membuat kekurangan oksigen dan merasa sesak nafas. Penyakit seperti ini lebih kita kenal sebagai asma. Kebiasaan merokok sangat bepotensi besar dalam merusak paru-paru. Radang pada bronkus ini akan membuat tubuh kita menghasilkan lendir sebagi reaksi perlawanan terhadap penyakit yang masuk.

Obat terlarang seperti sabu-sabu, kokain, heroin dan lain-lain sangat berpotensi dalam merusak seluruh organ dalam tubuh kita, selain ginjal, otak, dan hati. Organ yang paling cepat terpengaruh oleh penggunaan obat terlarang ini adalah paru-paru, terutama jika penggunaan obat di lakukan dengan cara menghisap melalui sistem pernafasan. Akibat penggunaan obat terlarang kanker pada paru-paru seperti terpicu dengan cepat untuk membesar dan menjadi ganas.

Virus yang dapat menimbulkan penyakit paru-paru kita kenal sebagai virus H5N1. Virus ini menunjukkan gejala sesak nafas dan demam yang tinggi. Penularan virus ini dapat di tularkan melalui burung, ayam, bebek dan unggas lainnya, sehingga di kenal sebagi virus flu burung Virus yang dapat menimbulkan penyakit paru-paru kita kenal sebaga virus H5N1. Penderita akan menunjukkan gejala sesak nafas dan demam yang tinggi. Virus ini di tularkan burung, ayam, bebek dan unggas lainnya sehingga di kenal sebagi virus flu burung.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem pernafasan. Penyakit akibat bakteri ini kita kenal sebagai TBC. Bakteri ini akan menimbulkan peradangan pada dinding alveolus, sehingga fungsi alveolus untuk memasukkan udara dalam tubuh terhambat. Jika keseluruhan dari paru-paru mengalami kerusakan pada alveolusnya akibat bakteri ini, maka akan menimbulkan kematian karena tidak ada oksigen yang bisa masuk dalam tubuh kita.

1. Ganguan Sistem Pernafasan pada Manusia

Gangguan pada sistem pernapasan biasanya disebabkan oleh kelainan dan penyakit yang menyerang alat-alat pernapasan. Beberapa jenis kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan sebagai berikut:

a. Asfiksi

Asfiksi, yaitu kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan atau gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan. Penyebabnya dapat terletak di paru-paru, di pembuluh darah, atau dalam jaringan tubuh. Misalnya: seseorang yang tenggelam, alveolusnya terisi air; orang yang menderita pneumonia, alveolusnya terisi cairan limfa; serta orang yang keracunan karbon monoksida dan asam sianida, Hb-nya tercemar oleh zat racun tersebut. Keracunan karbon monoksida dan asam sianida terjadi karena kedua zat ini memiliki afinitas terhadap hemoglobin lebih besar daripada oksigen.

b. Penyempitan atau penyumbatan saluran napas

Penyempitan atau penyumbatan saluran napas, dapat di sebabkan oleh pembengkakan kelenjar limfa, misalnya polip (di hidung) dan amandel (di tekak), yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesan wajah bodoh dan sering di sebut wajah adenoid. Selain itu, penyempitan ini dapat pula terjadi karena saluran pernapasannya yang menyempit akibat alergi, misalnya pada asma bronkiale.

c. Anthrakosis

Anthrakosis, yaitu kelainan pada alat pernapasan yang di sebabkan oleh masuknya debu tambang. Jika yang masuk debu silikat, di sebut silicosis.

c. Bronkitis

Bronkitis, terjadi karena peradangan bronkus.

d. Pleuritis

Pleuritis, yaitu peradangan selaput (pleura) karena pleura mengalami penambahan cairan intrapleura, akibatnya timbul rasa nyeri saat bernapas.

e. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru karena Mycobacterium tuberculosis, tandanya terbentuk bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.

Gambar 12.  Paruparu penderita Tuberkulosis (TBC)

Gambar 12. Paruparu penderita Tuberkulosis (TBC)
Sumber: Harlindah Syofyan. 2018.

f. Pneumonia atau logensteking

Pneumonia atau logensteking, yaitu penyakit radang paruparu yang di sebabkan Diplococcus pneumoniae.

g. Penyakit diphteri

Penyakit diphteri, misalnya diphteri tekak, tenggorokan, dan diphteri hidung. Selain itu, penyakit ini biasa menyerang saluran pernapasan anak bagian atas. Kuman penyebabnya Corynebacterium diphteriae. Kuman diphteri tersebut mengeluarkan racun dan bila racun ini beredar bersama darah, akan merusak selaput jantung.

h. Faringitis

Faringitis, yaitu infeksi pada faring oleh bakteri dan virus. Gejalanya adalah kerongkongan terasa nyeri saat menelan.

i. Tonsilitis

Tonsilitis, yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil. Gejalanya yaitu tenggorokan sakit, sulit menelan, suhu tubuh naik, demam, dan otot-otot terasa sakit.

j. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru, biasa di derita oleh perokok. Pada umumnya kanker paru-paru di sebabkan oleh adanya tumor ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiolus.

Gambar 13.  Paru-paru penderita kanker paru-paru
Gambar 13. Paru-paru penderita kanker paru-paru
Sumber: Harlindah Syofyan. 2018.

k. Asma

Asma, yaitu gangguan pada rongga saluran pernapasan yang di akibatkan oleh berkontraksinya otot polos pada trakea. Hal ini akan mengakibatkan penderita sukar bernapas.

Gambar 14.  Penderita Asma
Gambar 14. Penderita Asma
Sumber: Harlindah Syofyan. 2018.

l. Influenza

Influenza, di sebabkan oleh virus yang menimbulkan radang pada selaput mukosa di saluran pernapasan.

m. Emfisema

Emfisema, yaitu suatu penyakit yang terjadi karena ketidaknormalan (abnormalitas) susunan dan fungsi alveolus. Akibatnya, terjadi inefisiensi pengikatan O2 sehingga pernapasan menjadi sulit.

2. Upaya mengatasinya ganguan Sistem Pernafasan pada Manusia

Bila terjadi gangguan pada saluran pernapasan, perlu di berikan pertolongan segera. Pertolongan tersebut harus di sesuaikan dengan jenis penyebabnya seperti uraian berikut:

  • Pada penderita pernapasan yang di sebabkan infeksi, perlu diberikan antibiotika. Tujuannya adalah mematikan kuman penyebab infeksi.
  • Bila bagian paru-paru ada yang terluka, maka paru-paru tersebut harus diistirahatkan dengan cara mengisi udara steril pada celah antarpleura.
  • Pada penderita gangguan pernapasan akibat tenggelam atau shock karena sengatan arus listrik, pusat pernapasannya sering terhenti sementara sehingga gerakan bernapas juga sering terhenti untuk sementara waktu.

Untuk mengatasinya, perlu diberikan pernapasan buatan. Dalam keadaan darurat, pernapasan buatan sering diberikan dengan bantuan mulut. Cara seperti ini disebut cara sylvester. Asap rokok ternyata dapat mengakibatkan gangguan pad saluran pernapasan. Hal ini disebabkan karena asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikelpartikel yang dibebaskan selama merokok sebanyak 5 × 109 ppm. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amonia, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama dan asap samping. Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas yang akan dihirup oleh orang lain. Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Bahan racun ini lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama. Misalnya pada saluran napas besar, sel mukosa membesar, dan kelenjar mukus bertambah banyak.

Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan dan penyempitan akibat penumpukan lendir. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru dengan gejala klinisnya. Misalnya, timbulnya Penyakit Obstruksi Paru Menahun (POPM) yaitu emfisema, bronkitis kronis, dan asma. Selain itu, jugadapat menimbulkan kanker paru-paru.

Kesimpulan

  1. Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang di gunakan untuk menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan di peroleh dari udara di lingkungan
    sekitar.
  2. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbondioksida dan uap air.
  3. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi.
  4. Jalannya Udara Pernapasan: Udara masuk melalui lubang hidung – farink – larink – trakea – percabangan trakea (bronchus) – percabangan bronchus (bronchioles) – udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung (alveolus).
  5. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika di banding dengan bronkus.

Sumber:

  • Munawir. 2020. Modul Pembelajaran SMA Biologi. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
  • Harlindah Syofyan. 2018. Sitem Pernafasan. Modul Biologi Dasar (PSD 113). Universitas Esa Unggul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close