Cara Belajar Efektif dan Efisien: Tips dan Strategi

Cara Belajar Efektif dan Efisien: Tips dan Strategi yang Terbukti

HermanAnis.com – Teman-teman semua, belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, sehingga sebagai proses yang berlangusng sepanjang hayat, kemampuan atau pemahaman tentang bagaimana cara belajar efektif dan efisien sangatlah penting. Cara belajar efektif dan efisien memungkinkan kita memahami, mengingat, dan menerapkan indformasi dengan lebih baik.

Artikel ini akan membahas cara belajar yang efektif dan efisien beserta referensi pendukungnya, namun sebelumnya kita bahas dulu apa itu belajar.

Baca Juga: Karakteristik Siswa Abad 21

A. Pengertian dan prinsip-prinsip dalam Belajar Efektif dan Efisien

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang di lakukan secara sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik, misalnya : dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain sebagainya.

Perubahan tersebut merupakan perubahan yang timbul karena adanya pengalaman dan latihan. Jadi belajar bukanlah suatu hasil, akan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan menuntut ilmu.

Proses belajar adalah mengalami, berbuat mereaksi dan melampaui (under going). Di sengaja, bahwa proses belajar timbul karena ada suatu niatan.

Landasan utama dalam mencapai keberhasilan belajar adalah kesiapan mental. Tanpa kesiapan mental, maka tidak akan dapat bertahan terhadap berbagai kesukaran (kesulitan) yang di hadapi selama belajar. Setiap peserta didik hendaknya mempunyai minat yang besar terhadap semua mata diklat yang diterima di sekolah. Suka atau tidak suka semua mata diklat harus di tempuh.

Sikap membenci mata diklat tidak ada manfaatnya, yang terbaik adalah mengambil sikap positif dengan berusaha menyukai semua mata diklat yang di ajarkan. Karena suka tidak suka mata diklat tersebut harus di tempuh pada jenjang pendidikan yang mereka ikuti.

Baca Juga: Mengelola Multietnis di Kelas: Strategi efektif menghadapi siswa yang belum lancar berbahasa Indonesia

B. Cara belajar efektif dan efisien

Berikut penjelasan lebih lanjut untuk setiap poin yang di sebutkan dalam artikel cara belajar efektif dan efisien beserta referensinya:

1. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Optimal

Cara Belajar Efektif dan Efisien

Lingkungan belajar yang optimal mencakup faktor-faktor seperti keheningan, minim gangguan, dan kenyamanan fisik. Penelitian oleh Abercrombie, S. et al. pada tahun 2000, yang berjudul “The Impact of the Learning Environment on Student Achievement”, menyoroti pentingnya lingkungan yang baik dalam meningkatkan pencapaian siswa. Studi ini menunjukkan bahwa siswa cenderung mencapai hasil yang lebih baik ketika mereka belajar dalam lingkungan yang nyaman dan bebas dari gangguan.

2. Menyusun Jadwal Belajar yang Teratur

Jadwal belajar yang teratur membantu menciptakan konsistensi dalam pembelajaran. Artikel berjudul “The Science of Developing a Regular Study Routine” oleh Zepeda, C. D. pada tahun 2015, membahas pentingnya jadwal belajar yang teratur berdasarkan penelitian ilmiah. Studi ini menunjukkan bahwa pengaturan jadwal belajar yang konsisten dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

3. Aktif dalam Proses Belajar

Aktif dalam belajar berarti tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Cara-cara aktif dalam belajar termasuk mencatat catatan, merumuskan pertanyaan, atau berdiskusi dengan rekan belajar. Konsep ini di ulas dalam artikel berjudul “Active Learning: Creating Excitement in the Classroom” oleh Bonwell, C. C. & Eison, J. A. pada tahun 1991. Artikel ini membahas berbagai strategi aktif dalam pembelajaran di kelas.

4. Memanfaatkan Teknologi dengan Bijak

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran adalah hal yang umum saat ini, tetapi penggunaan yang berlebihan atau tidak bijak dapat mengganggu proses belajar. Artikel berjudul “Digital Media Use in the Learning Process: Benefits and Challenges” oleh Snyder, J. L. & Bulik, C. M. pada tahun 2020 membahas manfaat dan tantangan penggunaan media digital dalam pembelajaran. Ini membantu pembaca memahami bagaimana teknologi dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran.

5. Praktek Aktif dan Ulangan

Praktek aktif dan pengulangan adalah kunci untuk menguatkan ingatan jangka panjang. Konsep ini di bahas dalam artikel berjudul “The Spacing Effect: A Case Study in the Failure to Apply the Results of Psychological Research” oleh Glenberg, A. M. pada tahun 2013. Artikel ini mengulas praktek terdistribusi dan efek pengulangan dalam pembelajaran, yang membantu memahami mengapa praktek aktif dan pengulangan penting dalam proses pembelajaran.

6. Berkolaborasi dengan Rekan Belajar

Kolaborasi dengan rekan belajar dapat meningkatkan pemahaman melalui diskusi dan berbagi ide. Artikel berjudul “The Benefits of Cooperative Learning for Students” oleh Johnson, D. W. et al. pada tahun 2014 membahas manfaat pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan pencapaian siswa. Studi ini menunjukkan bagaimana belajar bersama rekan dapat memperkaya pengalaman pembelajaran.

7. Evaluasi dan Umpan Balik

Evaluasi diri dan menerima umpan balik secara teratur membantu dalam memahami sejauh mana pemahaman telah di capai. Artikel berjudul “Formative Assessment and the Design of Instructional Systems” oleh Black, P. & Wiliam, D. pada tahun 1998 membahas peran asesmen formatif dalam perbaikan pembelajaran. Ini mengilustrasikan bagaimana mengukur kemajuan dan memperbaiki pemahaman adalah langkah penting dalam belajar secara efektif dan efisien.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, Anda dapat meningkatkan cara Anda belajar dan mencapai hasil yang lebih baik dalam proses pembelajaran Anda. Referensi-referensi ini juga dapat memberikan dasar ilmiah untuk pendekatan-pendekatan tersebut.

B. Penghambat dalam Cara Belajar Efektif dan Efisien

Setiap proses pasti ada hambatannya, termasuk dalam belajar. Hambatan muncul dari dalam diri maupun dari luar diri.

1. Hambatan belajar dari dalam diri

  • Kesehatan fisik yang kurang baik mengakibatkan tidak dapat berkonsentrasi (penglihatan kabur pendengaran yang kurang, gagap dll )
  • Intelegensi kurang/rendah (kemampuan belajar yang rendah). Kebiasaan buruk (malas, suka menunda –nunda )
  • Persepsi negatif (perasaan pesimis, rendah diri, tertekan, takut dan cemas).
  • Sikap yang negatif terhadap diri, lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
  • Kelelahan psikologis (kepenatan saraf) sebagai akibat ketegangan emosi (emosi yang tidak stabil)

2. Hambatan belajar dari luar diri

  1. Keadaan lingkungan yang kurang nyaman dan tenang, misal: gaduh, terlalu panas/dingin, kacau dan kurang tertib.
  2. Sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti: alat peraga, pustaka(buku acuan), kertas, alat tulis dll.
  3. Meja tulis yang kurang bersih dan penuh dengan barang-barang yang tidak di perlukan.
  4. Pengaruh teman yang kurang baik.
  5. Keluarga, guru atau orang lain yang kurang memberi dorongan.

3. Faktor pengambat dalam Cara Belajar Efektif dan Efisien

Berikut beberapa faktor penghambat dalam belajar beserta referensi yang mendukung:

a. Faktor Penghambat Belajar Efektif dan Efisien 1 – Persepsi negatif

Menurut Stine persepsi negatif adalah merupakan hambatan yang paling mempengaruhi kecepatan dan kemudahan dalam belajar. Persepsi negatif yang bisa menghambat suatu proses belajar di antaranya :

1) Saya bodoh

Pada saat pernyataan ini muncul, dalam diri akan muncul perasaan minder, malas /tidak bersemangat.

Solusi
Tanamkan dalam diri, bahwa di dunia ini tidak ada orang bodoh, yang ada adalah orang yang malas dan tidak mau berusaha.

2) Belajar Membosankan

Pada saat muncul pernyataan bahwa belajar membosankan maka di dalam diri kita akan muncul perasaan gelisahdan tidak suka à dampaknya susah dalam memfokuskan perhatian memahami apa yang di pelajari.

Solusi
Ubah pernyataan belajar membosankan menjadi “Belajar itu menyenangkan, melibatkan dan sangat menarik (selalu diulang sebelum belajar/latihan)”

3) Saya bukan pelajar yang baik

Keraguan dan perasaan negatif akan menghambat optimalisai potensi diri.

Solusi
Selalu tanamkan dalam pikiran kita ”Saya seorang pelajar yang hebat, selalu siap mempelajari dan melakukan banyak hal yang lebih baik”

4) Saya tidak dapat memahami subjek ini/tidak dapat belajar

Otak kita memiliki kemampuan untuk mempelajari semua hal. Kita tidak bisa memahami sesuatu karena sebelum mencoba belajar/mempelajari sesuatu saluran mental yang berfungsi untuk menerima informasi dalam proses belajar sudah kita sumbat/tutup dengan pernyataan tersebut.

Solusi
Sugesti diri kita dengan pernyataan: ”Saya mampu mempelajari/memahami semuanya, baik matematika, bahasa Inggris dan banyak lagi ilmu yang ada di dunia ini”

5) Saya tidak ingat dengan apa yang saya pelajari

Ketika pernyataan di atas di keluarkan terus menerus, maka akan terkirim perintah ”penghapusan” mental ke otak, di mana perintah tersebut akan menghapus bersih isi file-file mentalàmudah lupa dengan apa yang di pelajari.

Solusi
Hentikan otak kita dari kalimat-kalimat yang merusak diri, dan gantikan dengan percakapan diri yang memperkuat kesadaran tentang betapa kuat kemampuan belajar kita yang di wariskan sejak lahir. Dengan mengubah pernyataan di atas menjadi ”Saya sudah belajar mengingat banyak hal penting, nama, fakta, tanggal. Saya dapat dan akan mengingat semua yang saya pelajari”

b. Faktor Penghambat Belajar Efektif dan Efisien 2 – Kurangnya Motivasi

Kurangnya motivasi adalah salah satu penghambat utama dalam belajar. Tanpa motivasi yang kuat, seseorang mungkin sulit untuk menghasilkan usaha maksimal dalam belajar dan mungkin merasa malas atau tidak bersemangat.

Referensi:
Artikel berjudul “Motivation and Learning Strategies for College Success” oleh Paul R. Pintrich (2003) membahas peran motivasi dalam pembelajaran. Penelitian ini membantu memahami bagaimana motivasi memengaruhi keberhasilan belajar.

c. Faktor Penghambat Belajar Efektif dan Efisien 3 – Gangguan Lingkungan

Lingkungan yang tidak kondusif untuk belajar, seperti kebisingan, gangguan dari orang lain, atau kurangnya kenyamanan fisik, dapat mengganggu konsentrasi dan pemahaman.

Referensi:
Artikel “The Impact of Noise on Students’ Learning and Performance in College Campus” oleh Al-Saedi, K. et al. (2016) mengkaji dampak kebisingan terhadap pembelajaran siswa. Studi ini menggambarkan pengaruh lingkungan yang buruk pada kinerja belajar.

d. Faktor Penghambat Belajar Efektif dan Efisien 4 – Kurangnya Keterampilan Belajar

Seseorang mungkin tidak memiliki keterampilan belajar yang efektif, seperti manajemen waktu yang buruk atau kurangnya strategi belajar yang baik.

Referensi:
Buku “Effective Learning Strategies: Evidence-Based Directions for Teaching and Learning” oleh Mayer, R. E. (2010) membahas berbagai strategi belajar yang efektif berdasarkan penelitian ilmiah. Buku ini memberikan panduan tentang bagaimana mengembangkan keterampilan belajar yang lebih baik.

e. Faktor Penghambat Belajar Efektif dan Efisien 5 – Gangguan Teknologi

Meskipun teknologi dapat menjadi alat yang berguna dalam pembelajaran, penggunaan yang berlebihan atau masalah teknis dapat mengganggu belajar.

Referensi:
Artikel “The Impact of Technology on Education” oleh Ertmer, P. A. et al. (2012) membahas dampak teknologi terhadap pembelajaran. Studi ini mengidentifikasi bagaimana penggunaan teknologi yang kurang bijak dapat menghambat proses belajar.

f. Faktor Penghambat Belajar Efektif dan Efisien 6 – Ketidakpastian dan Keprihatinan

Ketidakpastian tentang hasil belajar atau kekhawatiran tentang kegagalan dapat mengganggu fokus dan motivasi dalam pembelajaran.

Referensi:
Artikel “The Role of Self-Efficacy in Achieving Goals” oleh Bandura, A. (1977) menggambarkan konsep self-efficacy dan bagaimana keyakinan dalam kemampuan sendiri dapat memengaruhi motivasi dan pencapaian tujuan.

g. Faktor Penghambat Belajar Efektif dan Efisien 7 – Gangguan Emosional atau Stres

Stres, kecemasan, atau masalah emosional lainnya dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan belajar dengan baik.

Referensi:
Buku “Emotion Regulation: Conceptual and Practical Issues” oleh Gross, J. J. (2014) membahas konsep regulasi emosi dan bagaimana mengelola emosi dapat membantu mengatasi stres dan gangguan emosional dalam konteks pembelajaran.

h. Faktor Penghambat Belajar Efektif dan Efisien 8 – Kurangnya Pemahaman tentang Metode Belajar yang Tepat

Banyak orang mungkin tidak tahu bagaimana cara belajar yang efektif. Mereka mungkin menggunakan metode yang tidak sesuai dengan gaya belajar mereka.

Referensi:
Artikel “Learning Styles: Concepts and Evidence” oleh Pashler, H. et al. (2008) membahas konsep gaya belajar dan penelitian tentang apakah gaya belajar memengaruhi efektivitas pembelajaran.

i. Faktor Penghambat Belajar Efektif dan Efisien 9 – Gangguan Kesehatan Fisik atau Mental

Masalah kesehatan fisik seperti kurang tidur, sakit, atau masalah kesehatan mental seperti depresi dapat menghambat kemampuan seseorang untuk belajar dengan baik.

Referensi:
Buku “Sleep, Learning, and Memory” oleh Walker, M. P. (2017) membahas peran tidur dalam pembelajaran dan bagaimana kurang tidur dapat memengaruhi kinerja kognitif. Ini menggarisbawahi pentingnya kesehatan fisik dalam belajar.

Dengan memahami hambatan-hambatan ini dan merujuk pada referensi-referensi yang relevan, seseorang dapat mengidentifikasi strategi yang tepat untuk mengatasi setiap hambatan dan meningkatkan efektivitas belajar mereka.

C. Teknik atau Cara Belajar Efektif dan Efisien

Belajar efektif dan efisien dapat tercapai apabila dalam belajar peserta didik menggunakan teknik belajar yang tepat. Kegagalan peserta didik dalam belajar lebih banyak di sebabkan karena mereka tidak mengetahui teknik belajar yang efektif dan efisisen.

Beberapa teknik-teknik belajar efektif dan efisien, antara lain:

  1. Membaca doa belajar
  2. Di lakukan secara rutin (sesuai dengan jadwal yang telah di buat) dan berkesinambungan.
  3. Membaca secara keseluruhan, baru kemudian mempelajari bagian-bagiannya.
  4. Membuat catatan penting (meringkas).
  5. Menarik kesimpulan dan di lakukan (latihan) dengan penuh perhatian.
  6. Pelaksanaan dengan waktu yang efektif, 4 X 2 lebih baik dari pada 2 X 4 (4 kali belajar @ selama 2 jam, lebih baik hasilnya dari 2 kali belajar @ selama 4 jam). Akan sangat baik di lakukan pada 1/3 malam terakhir setelah sholat tahajud.
  7. Mengulangi bahan pelajaran (sering di ulang-ulang).

Imam ghozali daalm mempelajari sesuatu pasti di ulang 25 x untuk pertama dan di ulang secara berkurang pada hari berikutnya)

  1. Konsentrasi dengan baik (konsentrasi dapat di latih bukan bawaan/bakat)
  2. Melatih kecepatan membaca sekurang-kurangnya 200 perkataan dalam satu menit. Caranya dengan membaca lompatan mata tanpa mengucapkannya dengan menggerakkan bibir ataupun dalam hati,karena pengucapan itu memperlambat kecepatan.
  3. Konsisten mengerjakan amalan wajib (bagi yang muslim) dan menjauhi maksiat. Tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu di tambah sholat tahajud dan dhuha (bagi yang muslim). Menjaga 5 maksiat (mata, telinga, mulut, tangan-kaki, dan kemaluan).

Baca Juga: Refleksi Pembelajaran: Menyelami Diri untuk Peningkatan Pembelajaran

Jika anda menggunakan tulisan ini sebagai referensi, berikut contoh penulisan daftar pustakanya:

Format APA (American Psychological Association): Nama web/situs, tgl artikel di buat, judul artikel, waktu di akses, alamat website (URL) secara lengkap.

  • Hermananis.com. (2023, 21 September). Cara Belajar Efektif dan Efisien: Tips dan Strategi. Diakses pada tgl bulan tahun, dari https://hermananis.com/cara-belajar-efektif-dan-efisien-tips-dan-strategi-yang-terbukti/

Demikian semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close