Langkah langkah Pembelajaran Proyek menurut Ahli

Langkah langkah Pembelajaran Proyek

HermanAnis.com – Teman-teman semua, bahasan kita kali ini masih berkaitan dengan pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL), yaitu Langkah langkah Pembelajaran Proyek.

Dalam tulisan kali ini kita akan membahas tentang langkah langkah pembelajaran proyek menurut ahli dalam dalam bidang pendidikan. Berikut beberap ahli yang akan kita bahas pandangannya terkait langkah-langkah pembelajaran proyek

  • Chard, S. C. (2008). Engaging Children’s Minds: The Project Approach (3rd ed.). Teachers College Press.
  • Katz, L. G., & Chard, S. C. (2000). Engaging Children’s Minds: The Project Approach (2nd ed.). Ablex Publishing.
  • Jonassen, D. H. (2000). Toward a design theory of problem solving. Educational Technology Research and Development, 48(4), 63-85.
  • Gardner, H. (1999). The Disciplined Mind: Beyond Facts and Standardized Tests, the K-12 Education that Every Child Deserves. Penguin Books.
  • Jacobs, H. H. (1989). Interdisciplinary Curriculum: Design and Implementation. Association for Supervision and Curriculum Development.
  • Kilpatrick, W. H. (1918). The Project Method: The Use of the Purposeful Act in the Educative Process. Teachers College, Columbia University.

Baca Juga:

Setiap ahli memiliki pandangan dan pendekatan unik terhadap langkah-langkah pembelajaran proyek. Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca Juga: STEM-PjBL, Integrasi STEM dengan Pembelajaran Berbasis Proyek

A. Langkah langkah pembelajaran proyek dalam Chard, S. C. (2008)

Sylvia Chard, dalam bukunya “Engaging Children’s Minds: The Project Approach” (Edisi ke-3, Teachers College Press, 2008), menguraikan langkah-langkah pembelajaran proyek yang dapat di terapkan dalam konteks pendidikan anak-anak. Berikut adalah ringkasan langkah-langkah tersebut:

  1. Langkah 1: Menemukan Pertanyaan Tantangan atau Minat Anak-Anak
    • Mengidentifikasi topik atau masalah yang menarik minat anak-anak.
    • Mendorong pertanyaan-pertanyaan dan eksplorasi yang lebih dalam.
  2. Langkah 2: Penelitian dan Eksplorasi Awal
    • Mengumpulkan informasi dan data awal terkait topik atau masalah yang di pilih.
    • Mendorong pengamatan, wawasan, dan pertanyaan lebih lanjut.
  3. Langkah 3: Perencanaan dan Perancangan Proyek
    • Merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan di lakukan dalam proyek.
    • Menentukan sumber daya yang di perlukan dan alur kerja proyek.
  4. Langkah 4: Pelaksanaan Proyek dan Investigasi Mendalam
    • Melibatkan anak-anak dalam aktivitas praktis yang terkait dengan topik proyek.
    • Mengumpulkan data, melakukan eksperimen, atau menciptakan karya yang terkait dengan topik.
  5. Langkah 5: Representasi Pengetahuan
    • Mendorong anak-anak untuk merefleksikan pengetahuan dan pengalaman mereka melalui berbagai cara, seperti gambar, tulisan, atau presentasi.
  6. Langkah 6: Refleksi dan Penilaian
    • Membantu anak-anak untuk merenungkan apa yang telah mereka pelajari dan di lakukan selama proyek.
    • Menilai perkembangan mereka dan merayakan pencapaian.
  7. Langkah 7: Pembagian Pengetahuan dan Pengalaman
    • Mendorong anak-anak untuk berbagi hasil proyek dengan teman-teman, orang tua, atau komunitas.
  8. Langkah 8: Melanjutkan Penelitian dan Eksplorasi Lanjutan
    • Merangsang minat lanjutan terhadap topik atau masalah yang di teliti dalam proyek.
    • Mengajak anak-anak untuk terus belajar di luar proyek.
  9. Langkah 9: Memperkaya Lingkungan Belajar
    • Menghubungkan pembelajaran proyek dengan lingkungan sekitar anak-anak.
    • Menyediakan sumber daya dan pengalaman yang mendukung pembelajaran lanjutan.
  10. Langkah 10: Menghargai Kreativitas dan Kerja Sama
    • Mendorong kolaborasi dan pemecahan masalah kreatif dalam kerangka proyek.
    • Mengakui upaya dan kontribusi anak-anak dalam mencapai tujuan proyek.

Langkah-langkah ini menekankan pada eksplorasi, investigasi, kolaborasi, dan refleksi aktif dalam konteks pembelajaran proyek.

Baca Juga: Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek di PAUD

B. Langkah langkah pembelajaran proyek dalam Kilpatrick, W. H. (1918)

Dalam bukunya “The Project Method: The Use of the Purposeful Act in the Educative Process. Teachers College, Columbia University” yang di tulis oleh William Heard Kilpatrick dan di terbitkan pada tahun 1918, Kilpatrick memperkenalkan konsep “metode proyek” yang menjadi landasan bagi pendekatan pembelajaran proyek.

Meskipun buku ini di tulis pada awal abad ke-20, prinsip-prinsip yang diuraikan oleh Kilpatrick masih relevan dalam konteks pembelajaran proyek saat ini. Berikut adalah ringkasan langkah-langkah pembelajaran proyek menurut Kilpatrick:

  1. Langkah 1: Menentukan Rencana Umum
    • Memilih topik atau masalah yang memiliki relevansi dengan tujuan pembelajaran.
    • Mengidentifikasi hasil yang di harapkan dari proyek.
  2. Langkah 2: Menyusun Rencana Kerja
    • Merancang langkah-langkah konkret yang harus diambil dalam proyek.
    • Mengidentifikasi aktivitas, sumber daya, dan tahapan yang di perlukan.
  3. Langkah 3: Pelaksanaan Proyek
    • Melaksanakan tugas-tugas yang telah di rencanakan.
    • Menggunakan sumber daya yang relevan untuk mendukung pembelajaran.
  4. Langkah 4: Penelitian dan Investigasi
    • Mendorong eksplorasi dan penelitian mendalam terkait dengan topik atau masalah proyek.
    • Mengumpulkan informasi, data, atau bukti untuk mendukung pemahaman.
  5. Langkah 5: Penerapan Konsep
    • Menerapkan konsep atau pengetahuan yang di peroleh dalam situasi praktis.
    • Mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
  6. Langkah 6: Kolaborasi dan Diskusi
    • Mendorong kolaborasi antara siswa dalam mengerjakan proyek.
    • Memfasilitasi diskusi dan pertukaran ide antara peserta.
  7. Langkah 7: Pameran atau Presentasi Hasil
    • Memamerkan atau mempresentasikan hasil proyek kepada audiens yang lebih luas.
    • Berbagi pengetahuan dan pencapaian dengan orang lain.
  8. Langkah 8: Evaluasi dan Refleksi
    • Mengevaluasi hasil proyek dan proses pembelajaran.
    • Merenungkan tentang apa yang telah di pelajari dan cara untuk meningkatkan ke depannya.

Meskipun langkah-langkah ini mungkin lebih umum atau generik, konsep dasar yang di perkenalkan oleh Kilpatrick dalam “metode proyek” telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan pendekatan pembelajaran proyek yang lebih modern.

C. Langkah langkah Pembelajaran Proyek menurut Heidi Hayes Jacobs

Heidi Hayes Jacobs dalam bukunya “Interdisciplinary Curriculum: Design and Implementation” (1989), menganjurkan pendekatan pendidikan antardisiplin (interdisipliner) dengan fokus pada pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu.

Meskipun buku ini tidak secara khusus membahas langkah-langkah pembelajaran proyek, pendekatan interdisipliner ini dapat di hubungkan dengan konsep pembelajaran proyek. Berikut adalah ringkasan langkah-langkah yang terkait dengan pendekatan interdisipliner dan potensi kaitannya dengan pembelajaran proyek:

  1. Langkah 1: Identifikasi Tema Tantangan
    • Menentukan tema atau topik yang kompleks dan relevan.
    • Memilih tema yang memiliki potensi untuk di integrasikan dari berbagai disiplin ilmu.
  2. Langkah 2: Pemetaan Konsep dan Standar
    • Mengidentifikasi konsep-konsep kunci dari berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan tema.
    • Menghubungkan konsep-konsep ini dengan standar pembelajaran yang relevan.
  3. Langkah 3: Rencana Perencanaan Interdisipliner
    • Mengembangkan rencana interdisipliner yang mencakup tujuan pembelajaran, kegiatan, dan penilaian.
    • Menentukan peran berbagai disiplin ilmu dalam proyek atau unit interdisipliner.
  4. Langkah 4: Pengembangan Proyek atau Unit Interdisipliner
    • Membangun proyek atau unit interdisipliner yang mencakup kegiatan dari berbagai disiplin ilmu.
    • Merancang tugas atau tantangan yang memerlukan pemahaman lintas disiplin.
  5. Langkah 5: Pelaksanaan dan Kolaborasi
    • Melaksanakan proyek atau unit interdisipliner dengan mendorong kolaborasi antara siswa.
    • Memfasilitasi pembelajaran lintas disiplin dan integrasi konsep.
  6. Langkah 6: Evaluasi dan Refleksi
    • Menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan integrasi konsep.
    • Merenungkan tentang efektivitas pendekatan interdisipliner dan identifikasi perbaikan.
  7. Langkah 7: Pengembangan Keterampilan Lintas Disiplin
    • Mendorong pengembangan keterampilan berpikir lintas disiplin, seperti berpikir kritis dan membuat hubungan.
  8. Langkah 8: Keterhubungan dengan Dunia Nyata
    • Mengaitkan pembelajaran dengan aplikasi dunia nyata yang melintasi disiplin ilmu.
    • Menunjukkan relevansi dan manfaat dari pendekatan interdisipliner.

Meskipun buku ini lebih berfokus pada pendekatan interdisipliner secara umum, prinsip-prinsip dan langkah-langkahnya dapat di terapkan dalam pengembangan pembelajaran proyek yang menggabungkan berbagai aspek atau disiplin ilmu dalam sebuah proyek atau tantangan pembelajaran

D. Langkah-langkah pembelajaran proyek dalam Katz, L. G., & Chard, S. C

Dalam buku “Engaging Children’s Minds: The Project Approach” yang di tulis oleh Lilian G. Katz dan Sylvia C. Chard (Edisi ke-2, Ablex Publishing, 2000), dijelaskan langkah-langkah yang terkait dengan pendekatan pembelajaran proyek dalam konteks pendidikan anak-anak.

Berikut adalah ringkasan langkah-langkah pembelajaran proyek menurut buku tersebut:

  1. Langkah 1: Menemukan Pertanyaan Tantangan atau Minat Anak-Anak
    • Mengidentifikasi minat dan pertanyaan anak-anak terkait topik atau masalah.
    • Mendorong pengamatan dan eksplorasi lebih lanjut.
  2. Langkah 2: Rencanakan dan Perancangan Awal
    • Merencanakan kegiatan awal untuk mengembangkan pemahaman tentang topik.
    • Merancang lingkungan pembelajaran yang mendukung eksplorasi.
  3. Langkah 3: Penyelidikan Mendalam dan Perencanaan Lanjutan
    • Melibatkan anak-anak dalam penyelidikan mendalam tentang topik.
    • Merencanakan kegiatan-kegiatan lebih lanjut berdasarkan temuan awal.
  4. Langkah 4: Kolaborasi dan Eksplorasi Kelompok
    • Menggalakkan kerjasama dan kolaborasi antara anak-anak dalam kelompok.
    • Mendorong diskusi dan berbagi pengetahuan.
  5. Langkah 5: Menyusun Rencana dan Melakukan Aksi
    • Merencanakan tindakan atau eksperimen berdasarkan temuan penyelidikan.
    • Melakukan aksi atau percobaan yang terkait dengan topik.
  6. Langkah 6: Presentasi dan Komunikasi Hasil
    • Mempresentasikan temuan dan hasil penyelidikan kepada audiens yang lebih luas.
    • Mengkomunikasikan proses dan hasil kepada teman-teman dan orang tua.
  7. Langkah 7: Evaluasi dan Refleksi Bersama
    • Bersama-sama mengevaluasi proses pembelajaran dan hasil yang telah di capai.
    • Merenungkan tentang apa yang telah di pelajari dan bagaimana meningkatkan di masa depan.
  8. Langkah 8: Memperkaya Lingkungan Pembelajaran
    • Menyediakan sumber daya dan pengalaman yang mendukung eksplorasi anak-anak.
    • Mengintegrasikan aspek-aspek dari lingkungan ke dalam pembelajaran.

Buku ini memberikan panduan langkah-demi-langkah tentang cara mengembangkan dan mengimplementasikan pembelajaran proyek dalam konteks pendidikan anak-anak

Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek

E. Langkah-Langkah PjBL Menurut Lucas?

PjBL atau Project-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proyek nyata atau simulasi yang mengharuskan mereka bekerja sama dalam pemecahan masalah atau pencapaian tujuan tertentu.

Howard J. Lucas adalah seorang ahli pendidikan yang telah mengembangkan langkah-langkah khusus untuk PjBL. Meskipun informasi terperinci tentang langkah-langkah Lucas mungkin tidak tersedia di pangkalan data saya, berikut adalah pendekatan umum yang sering di adopsi dalam PjBL menurut prinsip-prinsipnya:

  1. Perencanaan Awal: Menentukan Tujuan dan Parameter
    • Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
    • Menetapkan parameter proyek, seperti batasan waktu dan sumber daya yang tersedia.
  2. Pemilihan Proyek: Memilih Tantangan yang Signifikan
    • Memilih proyek atau tantangan yang memiliki relevansi nyata dengan materi pelajaran.
    • Memastikan bahwa proyek menantang dan mendorong berpikir kritis.
  3. Perencanaan dan Desain Proyek: Membuat Rencana Kerja
    • Merancang rencana kerja yang mencakup langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan proyek.
    • Menetapkan bagaimana siswa akan berkolaborasi, mengumpulkan data, dan mengembangkan solusi.
  4. Implementasi Proyek: Kolaborasi dan Pelaksanaan
    • Melibatkan siswa dalam pelaksanaan proyek, termasuk kolaborasi tim, pengumpulan data, dan eksperimen.
    • Memfasilitasi bimbingan dan dukungan saat diperlukan.
  5. Evaluasi dan Refleksi: Menilai Hasil dan Pembelajaran
    • Menilai hasil proyek dan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran.
    • Merenungkan tentang apa yang telah dipelajari, tantangan yang dihadapi, dan pelajaran yang dapat diambil.
  6. Presentasi dan Pameran: Berbagi Hasil dengan Audiens
    • Memungkinkan siswa mempresentasikan hasil proyek kepada teman sekelas, guru, atau audiens yang lebih luas.
    • Mengkomunikasikan proses dan hasil proyek dengan jelas.
  7. Penerapan Pengetahuan: Mengaitkan dengan Konteks Lain
    • Menghubungkan pembelajaran dari proyek dengan konsep-konsep lain dalam mata pelajaran atau kehidupan sehari-hari.
    • Menunjukkan relevansi pengetahuan yang di peroleh dalam berbagai konteks.
  8. Refleksi Akhir: Merenungkan Pembelajaran dan Pengalaman
    • Melibatkan siswa dalam refleksi akhir tentang apa yang telah di pelajari, bagaimana cara belajar, dan bagaimana dapat ditingkatkan di masa depan.

Pendekatan Lucas dalam PjBL mungkin memiliki variasi dan penekanan khusus tergantung pada konteks pembelajaran dan tujuan spesifiknya.

F. Langkah langkah pembelajaran proyek dalam Jonassen, D. H. (2000)

Dalam artikel “Toward a design theory of problem solving” yang ditulis oleh David H. Jonassen dan diterbitkan di Educational Technology Research and Development (Volume 48, Issue 4) pada tahun 2000, Jonassen mengemukakan langkah-langkah yang terkait dengan teori desain pemecahan masalah.

Meskipun artikel tersebut tidak secara khusus membahas langkah-langkah pembelajaran proyek, konsep-konsep yang di ajukan oleh Jonassen dapat di aplikasikan dalam pembelajaran proyek. Berikut adalah inti dari beberapa langkah yang di ajukan dalam teori desain pemecahan masalah oleh Jonassen:

  1. Langkah 1: Identifikasi Masalah atau Tantangan
    • Menentukan masalah atau tantangan yang memerlukan pemecahan.
    • Mengidentifikasi isu-isu yang terkait dan mengumpulkan informasi awal.
  2. Langkah 2: Analisis Masalah
    • Menganalisis masalah secara mendalam, mengidentifikasi elemen-elemen kunci, dan merumuskan pertanyaan terkait.
    • Menguraikan konteks masalah dan hubungannya dengan situasi yang lebih luas.
  3. Langkah 3: Pembuatan Model Pemecahan Masalah
    • Membangun model atau rencana pemecahan masalah.
    • Merancang strategi dan tahapan yang akan di ambil untuk mengatasi masalah.
  4. Langkah 4: Pengumpulan dan Interpretasi Data
    • Mengumpulkan data yang relevan untuk memahami masalah secara lebih baik.
    • Menginterpretasi data untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang masalah.
  5. Langkah 5: Merancang Solusi
    • Menghasilkan solusi atau rencana berdasarkan analisis dan interpretasi yang telah di lakukan.
    • Mengembangkan desain atau sketsa solusi yang mungkin.
  6. Langkah 6: Implementasi Solusi
    • Melaksanakan solusi yang telah di rancang, baik dalam bentuk tindakan nyata atau simulasi.
    • Mengumpulkan data tentang hasil implementasi.
  7. Langkah 7: Evaluasi dan Refleksi
    • Menilai keberhasilan solusi dalam mengatasi masalah yang di identifikasi.
    • Merenungkan tentang proses pemecahan masalah dan mengidentifikasi pelajaran yang dapat di ambil.
  8. Langkah 8: Penggunaan Kembali Pengetahuan
    • Menggunakan pengetahuan yang di peroleh dari proses pemecahan masalah ini untuk mengatasi masalah serupa di masa depan.

Artikel ini lebih berfokus pada bagaimana individu atau kelompok dapat memecahkan masalah dengan pendekatan desain.

Demikian semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close