Cara Membangun Hubungan Saling Percaya dengan Peserta Didik

Cara Membangun Hubungan Saling Percaya dengan Peserta Didik

HermanAniss.com – Teman-teman semua, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas satu topik dalam pembelajaran yakni Disiplin dalam berpikir kritis. Berdasarkan pengalaman anda sebagai seorang guru, apakah anda mengalami masalah dengan membangun hubungan saling percaya dengan peserta didik? nah, dalam tulisan ini kita akan membahas bagaimana cara membangun hubungan saling percaya dengan peserta didik.

Baca Juga: Disiplin Berpikir Kritis

Namun, sebelum kita membahas hal tersebut, kita bahas dulu apa pentingnya membangun hubungan saling percaya dengan peserta didik dalam pembelajaran.

A. Apa pentingnya membangun hubungan saling percaya dengan peserta didik dalam pembelajaran

Membangun hubungan saling percaya dengan peserta didik memiliki dampak positif yang sangat signifikan dalam konteks pembelajaran. Hubungan yang kuat dan saling percaya antara guru dan peserta didik membentuk dasar yang kokoh untuk lingkungan pembelajaran yang produktif dan positif.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa ini sangat penting dalam pembelajaran:

  1. Meningkatkan Partisipasi:
    Peserta didik yang merasa percaya dan nyaman dengan guru cenderung lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Mereka lebih cenderung berbicara, berbagi ide, dan bertanya pertanyaan.
  2. Memfasilitasi Pembelajaran Aktif:
    Hubungan yang saling percaya mendorong peserta didik untuk lebih berani dalam mengemukakan pendapat dan berinteraksi dengan materi pelajaran. Ini mendorong pembelajaran yang lebih aktif dan mendalam.
  3. Meningkatkan Keterlibatan:
    Peserta didik yang merasa diperhatikan dan dihargai oleh guru cenderung lebih termotivasi dan terlibat dalam belajar. Mereka merasa bahwa upaya mereka diakui dan diberi nilai.
  4. Mengurangi Rasa Takut dan Kecemasan:
    Lingkungan yang didasarkan pada hubungan saling percaya dapat mengurangi rasa takut dan kecemasan peserta didik terhadap kegagalan atau penilaian negatif.
  5. Membangun Kemandirian:
    Dalam hubungan yang saling percaya, peserta didik merasa lebih nyaman untuk mengajukan pertanyaan dan mencari bantuan saat mereka membutuhkannya. Ini membantu mereka mengembangkan kemandirian dalam pembelajaran.
  6. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional:
    Hubungan yang baik dengan guru dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional peserta didik. Mereka merasa memiliki tempat aman untuk berbicara tentang perasaan mereka.
  7. Mengatasi Hambatan Pembelajaran:
    Dalam suasana saling percaya, peserta didik cenderung lebih terbuka tentang hambatan atau kesulitan yang mereka alami. Ini memungkinkan guru untuk memberikan bantuan yang sesuai.
  8. Mendorong Berpikir Kritis dan Kreatif:
    Peserta didik yang merasa percaya akan lebih cenderung untuk berani berbicara tentang ide-ide kritis atau kreatif mereka, yang dapat mendorong perkembangan berpikir kritis dan kreatif.
  9. Memfasilitasi Umpan Balik yang Membangun:
    Dalam hubungan yang saling percaya, peserta didik lebih menerima umpan balik karena mereka tahu itu berasal dari niat positif dan ingin membantu mereka berkembang.
  10. Pembelajaran yang Lebih Dalam dan Berarti:
    Peserta didik yang merasa memiliki hubungan yang kuat dengan guru lebih cenderung untuk melibatkan diri dalam pembelajaran yang lebih dalam dan berarti, daripada hanya berfokus pada mencapai hasil akademis semata.
  11. Membangun Koneksi Personal dan Profesional:
    Hubungan saling percaya dengan guru juga dapat membantu peserta didik merasa lebih terhubung dengan lingkungan sekolah secara keseluruhan.
  12. Menciptakan Lingkungan yang Positif:
    Hubungan yang saling percaya membantu menciptakan atmosfer positif di kelas, yang memengaruhi semangat belajar dan motivasi peserta didik.

Secara keseluruhan, membangun hubungan saling percaya bukan hanya tentang memfasilitasi proses pembelajaran yang lebih efektif, tetapi juga membantu peserta didik tumbuh sebagai individu yang lebih percaya diri, berpikir kritis, dan terlibat secara aktif dalam proses belajar mereka.

Baca Juga: Materi PAUD tema Diri Sendiri

B. Cara Guru dalam membangun hubungan saling percaya dengan peserta didik

Membangun hubungan saling percaya dengan peserta didik merupakan elemen penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan efektif.

Berikut adalah beberapa cara konkret untuk membangun hubungan saling percaya dengan peserta didik:

1. Dengarkan dengan Sungguh-Sungguh:

Ketika berbicara dengan peserta didik, berikan perhatian penuh dan dengarkan dengan sungguh-sungguh. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli dan menghargai pendapat mereka.

2. Tunjukkan Empati:

Cobalah untuk memahami perasaan dan pandangan peserta didik. Tunjukkan bahwa Anda memahami bagaimana mereka merasa dan peduli terhadap perasaan mereka.

3. Hormati dan Terima Keanekaragaman:

Hargai perbedaan dalam pandangan, budaya, dan latar belakang peserta didik. Menunjukkan penghargaan terhadap keberagaman dapat membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan saling menghormati.

4. Kenali Nama Mereka:

Usahakan untuk mengenal nama semua peserta didik Anda. Ini menunjukkan perhatian pribadi dan mengindikasikan bahwa Anda melihat mereka sebagai individu.

5. Buka Komunikasi:

Buat lingkungan kelas yang terbuka di mana peserta didik merasa nyaman berbicara tentang pikiran, perasaan, atau masalah mereka. Berikan waktu untuk diskusi dan pertanyaan.

6. Berikan Umpan Balik Positif:

Beri apresiasi dan umpan balik positif terhadap upaya dan prestasi peserta didik. Ini memberikan pengakuan atas usaha mereka.

7. Jadilah Teladan:

Tunjukkan integritas dan etika yang tinggi dalam tindakan dan kata-kata Anda. Peserta didik lebih cenderung memercayai seseorang yang konsisten dan dapat diandalkan.

8. Bantu Mereka Berkembang:

Sediakan dukungan dan bimbingan dalam perkembangan akademik dan pribadi peserta didik. Ini menunjukkan bahwa Anda ingin melihat mereka tumbuh dan berhasil.

9. Penuhi Janji Anda:

Jika Anda berjanji untuk melakukan sesuatu atau memberikan bantuan, pastikan Anda melakukannya. Ini menunjukkan bahwa Anda dapat diandalkan.

10. Libatkan Mereka dalam Pembelajaran:

Ajak peserta didik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Ini bisa melalui diskusi, proyek kolaboratif, atau kegiatan kelas lainnya.

11. Bekerja Sama dengan Orang Tua:

Kolaborasi dengan orang tua atau wali peserta didik juga dapat membantu membangun hubungan saling percaya. Melibatkan mereka dalam perkembangan dan pembelajaran anak dapat menciptakan rasa kerjasama.

12. Berikan Ruang untuk Kesan dan Masukan:

Ajak peserta didik memberikan masukan tentang pengajaran dan suasana kelas. Ini menunjukkan bahwa Anda menghargai kontribusi mereka.

13. Tunjukkan Ketulusan dan Keterbukaan:

Jika Anda membuat kesalahan, akui dan berbicara terbuka tentang hal tersebut. Ini menunjukkan bahwa Anda manusia dan menghormati peserta didik sebagai mitra dalam pembelajaran.

14. Berikan Dukungan Selama Keterlibatan:

Selalu siap untuk memberikan bantuan dan dukungan ketika peserta didik menghadapi kesulitan, baik akademik maupun pribadi.

15. Berkolaborasi dalam Membuat Aturan Kelas:

Libatkan peserta didik dalam membentuk aturan dan norma kelas. Ini memberi mereka rasa memiliki dan tanggung jawab dalam lingkungan pembelajaran.

Membangun hubungan saling percaya memerlukan waktu dan usaha yang berkelanjutan. Selalu ingat bahwa setiap peserta didik adalah individu yang unik, dan upaya yang Anda lakukan untuk mendengarkan, menghormati, dan mendukung mereka akan membantu menciptakan ikatan yang kuat dalam lingkungan pembelajaran.

Baca Juga: Cara Memunculkan Ide Kreatif pada Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran

C. Hambatan dan tantangan terkait cara membangun hubungan saling percaya dengan peserta didik

Membangun hubungan saling percaya dengan peserta didik adalah proses yang kompleks dan bisa menghadapi beberapa hambatan dan tantangan. Beberapa dari hambatan ini dapat muncul karena perbedaan individu, latar belakang, dan dinamika kelas.

Berikut adalah beberapa hambatan yang mungkin Anda hadapi dalam membangun hubungan saling percaya:

  1. Ketidakpercayaan Awal: Terutama di awal tahun ajaran atau saat pertama kali bertemu dengan peserta didik, mungkin ada ketidakpercayaan awal karena mereka belum mengenal Anda. Membangun kepercayaan memerlukan waktu dan konsistensi.
  2. Pengalaman Negatif Sebelumnya: Beberapa peserta didik mungkin memiliki pengalaman negatif dengan guru atau lingkungan pendidikan sebelumnya, yang bisa mempengaruhi pandangan mereka tentang hubungan dengan Anda.
  3. Perbedaan Latar Belakang: Perbedaan budaya, etnis, sosial, atau ekonomi bisa menjadi hambatan dalam memahami peserta didik dan membangun hubungan yang saling percaya.
  4. Komunikasi yang Kurang Efektif: Ketidakjelasan komunikasi atau kurangnya keterampilan komunikasi yang baik bisa menghambat pemahaman dan hubungan yang baik dengan peserta didik.
  5. Kurangnya Waktu: Waktu yang terbatas dalam jadwal pembelajaran bisa menjadi hambatan dalam membangun hubungan yang mendalam dengan peserta didik.
  6. Masalah Pribadi atau Keluarga: Peserta didik yang menghadapi masalah pribadi atau keluarga mungkin kesulitan untuk terlibat dalam pembelajaran dan membangun hubungan saling percaya.
  7. Sikap yang Tidak Ramah atau Otoriter: Sikap yang terlalu otoriter atau sebaliknya, terlalu ramah, bisa menghalangi pembangunan hubungan yang saling percaya.
  8. Rasa Takut atau Kekhawatiran: Beberapa peserta didik mungkin merasa takut untuk terbuka atau berbicara di depan guru karena takut dievaluasi atau dihakimi.
  9. Tekanan Akademis atau Stres: Beban akademis yang tinggi atau stres bisa membuat peserta didik lebih tertutup dan sulit untuk membentuk hubungan yang saling percaya.
  10. Kehilangan Minat atau Motivasi: Jika peserta didik merasa kurang tertarik pada materi pelajaran atau kurang termotivasi, mereka mungkin tidak merasa perlu untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan Anda.
  11. Resistensi terhadap Pembelajaran: Beberapa peserta didik mungkin merasa resisten terhadap pembelajaran atau berpikir bahwa hubungan dengan guru tidak relevan.
  12. Tantangan Teknologi dan Jarak: Dalam situasi pembelajaran jarak jauh, tantangan teknologi atau jarak fisik dapat mengurangi interaksi langsung yang penting untuk membangun hubungan.

Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, penting untuk mengambil pendekatan yang sensitif dan terbuka. Mendengarkan, mengakui perasaan dan pandangan mereka, serta berupaya memahami konteks individu dapat membantu mengatasi hambatan dalam membangun hubungan saling percaya dengan peserta didik. Juga, memastikan komunikasi yang jelas, memberikan perhatian pribadi, dan menciptakan lingkungan inklusif dapat membantu mengatasi tantangan yang mungkin muncul.

Baca Juga: Pembelajaran Sosial Emosional

Jika anda menggunakan tulisan ini sebagai referensi, berikut contoh penulisan daftar pustakanya:

Format APA (American Psychological Association): Nama web/situs, tgl artikel dibuat, judul artikel, waktu diakses, alamat website (URL) secara lengkap.

  • Hermananis.com. (2023, 03 Agustus). Cara Membangun Hubungan Saling Percaya dengan Peserta Didik. Diakses pada tgl bulan tahun, dari https://hermananis.com/cara-membangun-hubungan-saling-percaya-dengan-peserta-didik/

Demikian semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close