Apakah Perlu Ada Perubahan Paradigma Guru Saat Ini?

Apakah Perlu Ada Perubahan Paradigma Guru Saat Ini?

HermanAnis.comPerubahan paradigma guru saat ini merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Pergeseran pembelajaran yang semua di laksanakan secara luring ke daring membawa perubahan cara mempersiapkan pemebalajaran, cara melaksanakan pembelajaran, cara memberi tugas, cara menjelaskan, cara mengevaluasi, dan yang lainnya.

Salah satu indikator yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran adalah sejauh mana guru, siswa, dan semua yang mendukung pembelajaran tersedia dan berfungsi secara baik. Sekarang ini, keberhasilan pendidikan bukan hnaya di pengaruhi oleh terpenuhinya 8 Standar Nasional Pendidikan, namun ada banyak hal mendasar yang perlu mendapat perhatian besar para pendidik.

Baca Juga: Kualitas Pendidikan Akibat Pandemi COVID-19: Laporan SDGs Tahun 2022

A. Perubahan Paradigma Guru ditinjau dari Penguasaan Guru terhadap TPACK

Perubahan Paradigma Guru dalam pembelajaran dapat di lihat dari pengetahuan guru tentang PCK. Pengetahuan PCK, bukanlah hal baru bagi perkembangan teori pendidikan khususnya sains, jika pendidikan di ibaratkan sebagai sesuah mobil, maka “SIM” sopirnya (guru) adalah pengetahuan guru tentang PCK. Apasih itu PCK?

Hmmm, sederhananya seperti ini, seorang guru ingin mengajarkan materi Kinematika Gerak Lurus (dalam mata pelajaran fisika). Pengetahuan PCK yang pertama adalah pengetahuan materi konten, pengethauan ini berkaitan dengan bagaimana konten kinematika gerak lurus di ubah menjadi materi yang dapat di ajarkan. Mengubah konten materi menjadi materi yang dapat di ajarkan bukan perkara mudah, di butuhkan strategi dan pemahaman yang komprehensif. Penggunaan multiple representasi, merupakan pilihan yang cukup membantu, selain itu penggunaan peta konsep dan strategi inovatif lainnya perlu di coba.

Setelah konten materi di ubah menjadi materi yang dapat di ajarkan dengan menggunakan model representasi yang tepat, selanjutnya adalah guru perlu memiliki pengetahuan tentang pedadogi. Pengetahuan ini tentang bagaimana seorang guru memiliki penguasaan pengetahuan tentang keterampilan mengajar (8 keterampilan dasar mengajar), pemahaman karakteristik peserta didik, pemahaman tentang teori, model, pendekatan, strategi, teknik pembelajaran yang cocok dengan konten materi yang akan di ajarkan. Pengetahuan ini berkaiatan dengan cara menyajikan pembelajaran berdasarkan teori-teori pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa, materi, dan ketersediaan perangkat, sarana dan prasarana yang tersedia.

Memiliki pengetahuan tentang materi konten dan pengetahuan pedagogi saja belum menjamin pembelajaran dapat berhasil. Dan ini adalah inti dalam pembelajaran yaitu bagaimana pengetahuan tentang materi konten dapat di ajarkan dengan menerapkan pengetahuan pedagogi. Integrasi pengetahuan konten dan pedagogi inilah yang di kenal dengan pengetahuan PCK.

Mudah-mudahan penjelasan ini dapat di pahami, jika belum anda dapat membaca artike berikut:

PCK (Pedagogical Content Knowledge) dalam Sains

Pengetahuan PCK terus berkembang dan sekarang ini, PCK lebih lengkap di perkenalkan sebagai TPACK. Penambahan huruf T di depannya merupakan akronim dari kata Technological. Dengan demikian maka pengetahuan PCK guru akan lebih komprehensif jika dalam pengetahuan itu di tambahkan dengan pengetahuan tentang teknologi. Maksudnya adalah dalam pembelajaran, di perlukan sentuhan teknologi. Olehnya itu, pengetahuan teknologi, menjadi penting bagi setiap guru.

B. Lingkungan Belajar

Perubahan Paradigma Guru selanjutnya dapat di lihat pada pengetahuan nya tentang lingkungan. Sering kita mendengar pernyataan bahwa lingkungan merupakan semua yang ada di sekitar kita, kita tidak termasuk lingkungan. Olehnya itu, dalam konteks lingkungan belajar, dimana yang belajar adalah siswa, maka semua yang ada di sekitarnya merupakan lingkungan belajar. Mereka akan belajar di lingkungan seperti di dalam kelas, di luar kelas dalam lingkungan sekolah, di luar lingkungan sekolah, di lingkungan keluarga, di lingkungan teman-temannya, dan semua lingkungan yang didekatnya.

Semua lingkungan ini dapat berpengaruh tehadap siswa. Baik cara belajar, cara bersikap, cara menyelesaikan masalah, cara berkomunikasi, dan lainnya. Apakah guru pernah memikirkan hal ini, dan mencari cara untuk memaksimalkan lingkungan ini sebagai sarana untuk membantu siswa dalam belajar. Hanya guru yang bisa menjawabnya, jika anda bukan guru, maka anda hanya beropini!

Lingkungan belajar merupakan lingkungan yang dapat memfasilitasi siswa untuk memeperoleh pengetahuan, apakah lingkungan itu ada di dalam lembaga pendidikan formal ataupun di luar pendidikan formal. Dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini, lingkungan ternyata bukan hanya lingkungan real, namun ada lingkungan maya. Lingkungan ini baru bagi sebagian besar siswa. Namun meskipun baru, lingkungan ini adalah tempat “berselancar” yang sangat bebas, tidak dapat di kontrol secara terus menerus oleh guru atau oleh orang tua. Sehingga ini dapat lebih berbahaya jika tidak di siapkan secara baik. Oleh karena itu, maka sangat penting bagi guru untuk memahami penggunaan lingkungan belajar.

C. Keterampilan Abad 21

Perubahan Paradigma Guru lainnya dapat di lihat dari penguasaan Guru terhadap Keterampilan Abad 21. Perubahan yang terjadi dengan cepat, penggunaan sistem otomatis pada segala sendi kehidupan menjadi ciri-ciri bahwa kita semua berada pada era Revolusi Industri 4.0, era digitalisasi orang biasa mengistilahkannya.

Apakah Perlu Ada Perubahan Paradigma Guru Saat Ini?

Untuk dapat bersaing dalam era tersebut, maka siswa perlu di bekali keterampilan-keterampilan abad 21 melalui pendidikan. Maksudnya adalah setiap pembelajaran yang terjadi di dalam kelas, siswa perlu untuk di latih ketermpilan ini. Secara sederhana, keterampilan abad 21 biasa di akronimkan dengan istilah 4C. Istilah ini merupakan representasi dari berpikir kritis dan pemecahan masalah, berpikir kreatif dan inovatif, kemampuan kolaborasi dan kemampuan komunikasi. Untuk memahami tentang hal ini, anda dapat membacanya pada artikel berikut:

Pembelajaran Abad 21 4C, Framework for 21st Century Learning

Kemampuan berpikir kritis dan kreatif, berkolaborasi, dan berkomunikasi bukan hanya perlu di kuasai oleh peserta didik, namun ini juga harus dapat di kuasai oleh guru.

D. Perubahan Paradigma Guru ditinjau dari Kemauan dan Kemampuan untuk mengembangkan diri

Sering kita mendengar, istilah pengembangan profesionalisme secara berkelanjutan. Nah, inilah yang di maksud, setiap guru perlu untuk terus mengembangkan potensinya. Hal ini penting oleh karena dunia terus berkembang, berubah, sehingga di perlukan penyesuaian-penyesuaian. Seorang guru perlu untuk memiliki kemampuan adaptif. Kemampuan tentunya, hanya dapat dimiliki oleh guru jika yang bersangkutan belajar secara kontiniu.

Demikian, masih banyak yang lain namun untuk sementara cukuplah hal ini saja. Mudah-mudahan bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close