Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengertian Pengelolaan Kelas

HermanAnis.com – Teman-teman semua dalam kesempatan ini kita akan membahas satu topik dalam pembelajaran yakni Pengelolaan Kelas dimana fokus bahasan kita adalah Pengertian Pengelolaan Kelas. Dalam tulisan ini, akan di uraikan beberapa pengertian pengelolaan kelas menurut pakar atau ahli. Mari kita mulai!

Pengelolaan Kelas
Sumber: ezyschooling

Baca Juga:
Pendekatan Pengelolaan Kelas

A. Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut Ahli

1. Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut Arikunto (1996)

Salah satu yang di laksanakan di sekolah adalah pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas merupakan segala usaha yang di arahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi peserta didik untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. 

Selain itu, pengelolaan kelas dapat juga di definisikan sebagai suatu usaha yang di lakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar-mengajar atau yang membantu dengan maksud agar di capai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang di harapkan.

Pengelolaan kelas meliputi dua hal, yaitu pengelolaan yang menyangkut siswa, dan pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat pengajaran), atau dengan kata lain bahwa pengelolaan kelas khusus membicarakan pengaturan siswa di dalam sebuah kelas dalam hubungan belajar-mengajar. Olehnya itu, maka pengelolaan kelas dapat di artikan sama dengan penciptaan lingkungan belajar.

Pengelolaan kelas merupakan pengaturan siswa di kelas oleh guru yang sedang mengajar sehingga setiap siswa mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhannya. Kelas harus di manajemen dengan maksimal, sehingga pengelolaan kelas merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai guru. Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan.

2. Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut Alben Ambarita (2006: 37)

Menurut Alben Ambarita (2006: 37) manajemen kelas dapat di deskripsikan sebagai proses mengorganisasi dan mengkoordinasi peserta didik, untuk menyelesaikan tujuan pendidikan. Artinya guru harus dapat menciptakan pola kegiatan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan keadaan, sehingga peserta didik dapat memanfaatkan rasionalnya, bakat kreatifnya terhadap tugas-tugas pendidikan yang menantang.

Pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang di inginkan, menghubungkan interpersonal, dan iklim sosio emosional yang positif serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif.

3. Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut Sardiman A.M (2011: 169)

Menurut Sardiman A.M (2011: 169) pengelolaan kelas di uraikan sebagai menyediakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya proses belajar mengajar, oleh karena itu kegiatan mengelola kelas akan menyangkut mengatur tata ruang kelas yang memadai untuk pengajaran dan menciptakan iklim belajar yang serasi.

4. Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut Ahmad Rohani (2004: 123)

Menurut Ahmad Rohani (2004: 123) Pengelolaan kelas dan pengelolaan pengajaran adalah dua kegiatan yang sangat erat hubungannya namun dapat dan harus di bedakan satu sama lain karena tujuannya berbeda. Kalau pengajaran (instruction) mencakup semua kegiatan yang secara langsung di maksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pengajaran, maka pengelolaan kelas menunjuk kepada kegiatankegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar.

5. Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut Tri Mulyani (2001: 5)

Selain itu di kemukakan oleh Tri Mulyani (2001: 5) Pengelolaan kelas (classroom management) dapat kita artikan sebagai kepemimpinan atau ketatalaksanaan guru dalam praktek penyelenggaraan kelas. Jadi guru yang penting tidak hanya mengajar tetapi juga bertindak sebagai pengelola kelas (manager dalam kelas tersebut).

6. Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 173)

Syaiful Bahri Djamarah (2000: 173) juga berpendapat Pengelolaan kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.

Djamarah juga menyebutkan dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas dapat menerapkan prinsip engelolaan kelas. Djamarah mengatakan prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Hangat dan Antusias Hangat dan Antusias di perlukan dalam proses belajar mengajar,
  2. Tantangan,
  3. Bervariasi,
  4. Keluwesan,
  5. Penekanan hal positif dan
  6. Peranan Kedisiplinan.

Pengelolaan kelas merupakan ketrampilan guru untuk menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang kondusif. Pengelolaan kelas ini bertujuan menyediakan berbagai fasilitas bagi kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas sehingga menciptakan suasana menyenangkan.

Selain dengan menerapkan prinsip pengelolaan kelas dapat di lakukan dengan beberapa pendekatan pengelolaan kelas. Hubungan yang baik antara guru dengan siswa, menjalinkerja sama dalam belajar adalah kuncinya.

Pendekatan yang di lakukan guru dalam meningkatkan belajar siswa di kelas. Pendekatan tersebut adalah:

  1. Pendekatan Kekuasaan.
  2. Pendekatan Ancaman,
  3. Pendekatan Kebebasan,
  4. Pendekatan resep,
  5. Pendekatan Ancaman.
  6. Pendekatan Pengajaran,
  7. Pendekatan Perubahan tingkah laku,
  8. Pendekatan Sosial ekonomi,
  9. Pendekatan Kerja Kelompok, dan
  10. Pendekatan Elektis dan Pluralistik.

7. Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut (Hasibuan dan Moejiono, 2006: 82).

Pengelolaan kelas berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar Pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang di lakukan oleh para penanngung kegiatan pembelajaran atau membantu agar di capai kondisi yang memuaskan sesuai dengan tujuan yang di harapkan.

Pengelolan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan ,serta mengembalikanya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar, dengan kata lain ialah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadi proses belajar mengajar.

Pengelolaan kelas merupakan ketrampilan seorang guru untuk terciptanyadan memelihara kondisi belajar yang optimal serta mengembalikkan kondisi yang sebaik mungkin jika terjadi masalah, baik dengan mendisiplinkan atau melakukan kegiatan remedial terhadap peserta didik di kelas.

8. Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut Suhardan (2007:41)

Pengelolaan kelas yang baik akan mempengaruhi dan meningkatkan belajar siswa di kelas. Pengelolaan kelas tidak bisa di lepaskan dari pengawasan oleh kepala sekolah. Pengawasan seyogyanya di lakukan oleh kepala sekolah secara terus menerus dan berkelanjutan untuk membina dan membimbing guru dalam meninggkatkan kinerja pengawasan pada hakekatnya adalah memperbaiki hal belajar dan mengajar.

Pengawasan/Supervisi hadir untuk membimbing pertumbuhan kemampuan dan kecakapan professional guru. Adapun pelaksanaan pengawasan dalam pengelolaan kelas dil akukan dengan beberapa cara yaitu:

  1. Pengawasan secara umum,
  2. Pengawasan program belajar mengajar di kelas baik di lakukan secara kliniks.

Pengawasan di lakukan dengan menerapkan teknik pengawasan yang di lakukan oleh kepala sekolah terhadap guru teknik tersebut yang biasa di gunakan adalah teknik unjungan kelas, observasi kkelas, interviu, percakapan pribadi dan menilai diri sendiri.

9. Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut Menurut Modul Pengelolaan Kelas Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi (1982)

Menurut Modul Pengelolaan Kelas Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi (1982), yang di maksud dengan pengelolaan kelas memiliki lima definisi, yaitu:

1. Pengelolaan kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku peserta didik

Pandangan ini bersifat otoritatif. Dalam kaitan ini tugas guru ialah menciptakan dan memelihara ketertiban suasana kelas. Penggunaan di siplin amat di utamakan. Menurut pandangan ini istilah pengelolaan kelas dan di siplin kelas di pakai sebagai sinonim.

Secara lebih khusus, definisi pertama ini dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas.

2. Pengelolaan kelas sebagai berdasarkan pandangan yang bersifat permisif

Pandangan ini menekankan bahwa tugas guru ialah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa. Dalam hal ini guru membantu siswa untuk merasa bebas melakukan hal yang ingin dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat atau menghalangi perkembangan anak secara alamiah.

Dengan demikian, definisi kedua dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa. Meskipun kedua pandangan di atas, pandangan otortatif dan permisif, mempunyai se- jumlah pengikut, namun keduanya dianggap kurang efektif bahkan kurang bertanggung jawab. Pandangan otoritatif adalah kurang manusiawi sedangkan pandangan permisif kurang realistik.

3. Pengelolaan kelas berdasarkan prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku (behavioral modification)

Dalam kaitan ini pengelolaan kelas di pandang sebagai proses pengubahan tingkah laku siswa. Peranan guru ialah pengembangkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak di inginkan. Secara singkat, guru membantu siswa dalam mempelajari tingkah laku yang tepat melalui penerapan prinsip-prinsip yang di ambil dari teori penguatan (reinforcement).

Definisi yang di dasarkan pada pandangan ini dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang di inginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak di inginkan.

4. Pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional yang positif di dalam kelas.

Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk terciptanya suasana seperti ini guru memegang peranan kunci.

Dengan demikian peranan guru ialah mengembangkan iklim sosio-emosional kelas yang positif melalui pertumbuhan hubungan interpersonal yang sehat. Dalam kaitan ini definisi keempat dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif.

5. Pengelolaan kelas sebagai sistem sosial dengan proses kelompok (group process) sebagai intinya

Dalam kaitan ini di pakailah anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian, kehidupan kelas sebagai kelompok di pandang mempunyai pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan belajar, meskipun belajar di anggap sebagai proses individual.

Peranan guru ialah mendorong berkembangnya dan berprestasinya sistem kelas yang efektif. Definisi kelima dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif. Dari kelima definisi di atas, tentu kita akan mengambil cara-cara yang lebih efektif agar tercipta situasi dan kondisi kelas yang baik

Oleh karena itu dalam pengelolaan kelas di harapkan dapat mengandung pengertian: seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang di inginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak di inginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosioemosional yang positif, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan produktif.

B. Kesimpulan

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh guru terhadap anak didiknya di dalam kelas dalam upaya mengatur semua komponen pembelajaran agar dapat berjalan dengan kondusif untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengelolaan kelas perlu dilakukan sebagai upaya menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan mengembalikan suasana agar menjadi kondusif setelah terjadi masalah.

Baca Juga:
Keterampilan Mengelola Kelas

Sumber Rujukan

  • Arikunto, Suharsimi. 1996. Pengelolaan Kelas dan Siswa, Sebuah Pendekatan Evaluatif. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
  • Dewi Dyah W, MM. Pengelolaan Kelas yang Efektif. https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jmm/article/viewFile/544/510
  • Hasibuan dan Moejiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya
  • Sahardan, dkk. 2008.Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta
  • Alben Ambarita. (2006). Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan
  • Sardiman A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  • Ahmad Rohani. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
  • Tri Mulyani. (2001). Pengelolaan Kelas (Classroom Management). Yogyakarta: FIP.
  • Syaiful Bahri Djamarah. (2000). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Demikian semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close
Index