Pengertian Pembelajaran Blended Learning

Pengertian Pembelajaran Blended Learning

HermanAnis.com. Teman-teman semua, pada bahasan kali ini kita akan membahas tentang model model pembelajaran inovatif yakni Blended Learning dengan fokus bahasan adalah Pengertian Pembelajaran Blended Learning menurut para ahli. Sebagaimana di ketahui bahwa Pembelajaran Blended Learning (BL) merupakan model pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran online dengan pembelajaran konvensional (tatap muka).

Bagi teman-teman yang berprofesi sebagai tenaga pendidik, ini penting untuk di pahami sebagai salah satu bentuk pembelajaran inovatif.

Baca Selengkapnya:
Model-model pembelajaran Blended Learning

A. Pengertian Pembelajaran Blended Learning menurut Ahli

Secara ketatabahasaan istilah blended learning terdiri dari dua kata yaitu, blended dan learning. Blended atau berasal dari kata blend yang berarti “campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik” (Collins Dictionary), atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford English Dictionary), sedangkan learning berasal dari learn yang artinya “belajar”.

Sehingga secara sepintas istilah blended learning dapat di artikan sebagai campuran atau kombinasi dari pola pembelajaran satu dengan yang lainnya.

Staker & Horn (2012) mendefinisikan blended learning sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran online dengan pembelajaran konvensional (tatap muka).

Baca juga:
Bagaimana Merancang Model Pembelajaran Blended Learning?

Pada pembelajaran model ini, peserta didik di fasilitasi untuk dapat belajar dan mengulang materi secara mandiri untuk satu bagian sesi menggunakan bahan dan sumber belajar online dan satu bagian sesi lainnya di lakukan secara tatap muka di dalam ruangan kelas.

Pembelajaran blended learning tidak hanya sekedar mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran di kelas. Namun dalam pembelajaran blended learning keberadaan teknologi lebih di fokuskan untuk memfasilitasi peserta didik dalam mengeskplorasi materi bahan ajar dan mendapatkan pengalaman belajar secara mandiri.

Dalam model pembelajaran ini, sesi online dan sesi tatap muka berjalan saling melengkapi dan berkesinambungan. Artinya, pada sesi pembelajaran online membahas materi dan kegiatan pembelajaran pada sesi tatap muka, begitu juga sebaliknya.

Pengertian Pembelajaran Blended Learning

Baca Selengkapnya:
Aplikasi yang cocok untuk Pembelajaran Blended Learning

B. Mengapa guru perlu menerapkan model pembelajaran blended learning

Ada tiga alasan utama mengapa guru memilih untuk menggunakan model pembelajaran blended learning, diantaranya yaitu:

  1. Meningkatkan kualitas belajar peserta didik.
    Pembelajaran ‘blended learning’ dapat memungkinkan untuk di aplikasikannya berbagai macam strategi pembelajaran yang tidak dapat di terapkan dalam pembelajaran konvensional. Strategi pembelajaran tersebut dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
  2. Meningkatkan akses dan fleksibilitas dalam pembelajaran.
    Pembelajaran ‘blended learning’ dapat meningkatkan akses dan fleksibilitas peserta didik dalam memperoleh pengalaman belajar dengan memperluas jangkauan sumber belajar yang tidak terbatas hanya pada area ruang kelas.
  3. Meningkatkan efisiensi dalam pembelajaran.
    Pembelajaran ‘blended learning’ juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan dana dan waktu, baik dari pihak guru maupun peserta didik.

Selain itu, pembelajaran ‘blended learning’ juga dapat membantu guru dalam menghadapi permasalahan dalam pembelajaran, di antaranya yaitu: partisipasi, kecepatan belajar, individualisasi, tempat, interaksi pribadi, persiapan, dan umpan balik.

1. Partisipasi dalam Pembelajaran Blended Learning

Pada saat kegiatan diskusi kelompok di kelas, dalam satu kesempatan hanya ada satu peserta didik yang dapat berpendapat. Selain itu yang juga sering terjadi dalam forum diskusi adalah dominasi dari beberapa peserta didik dalam forum diskusi tersebut.

Dalam hal ini, diskusi secara online dapat menjadi alternative bagi guru untuk dapat memberikan esempatan yang sama pada seluruh peserta didik untuk berbicara dalam forum diskusi.

2. Kecepatan belajar

Pembelajaran tatap muka di kelas berjalan sesuai dengan unit atau bab materi dan akan berpindah ketika unit atau bab materi tersebut selesai. Dalam hal ini, pembelajaran model ‘blended learning’ dapat memfasilitasi siswa dalam mengatur kecepatan penguasaan, pengulangan, serta pengayaan dari bab materi yang dapat di pelajari secara mandiri.

3. Individualisasi dalam Pembelajaran Blended Learning

Setiap peserta didik memiliki minat, kemampuan, dan tujuan yang berbeda. Pembelajaran secara online dapat membantu guru dalam memfasilitasi peserta didik untuk mengarahkan pembelajaran sesuai dengan minat, kemampuan, dan tujuan masing-masing.

4. Tempat

Pembelajaran secara online bersifat lebih fleksibel di bandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Melalui pembelajaran online, peserta didik dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Baik sebelum jam sekolah, saat jam belajar, setelah jam sekolah, saat berada di rumah, dll.

5. Interaksi pribadi dalam Pembelajaran Blended Learning

Pembelajaran model blended learning juga memungkinkan guru untuk dapat lebih banyak berinteraksi dan membantu peserta didik secara individual. Hal ini di karenakan fokus guru tidak terpusat pada satu kelas secara keseluruhan seperti pada pembelajaran konvensional.

Pembelajaran Blended Learning

6. Persiapan

Dalam pembelajaran ‘blended learning’ peserta didik dapat mengakses bahan ajar secara online sehingga peserta didik dapat lebih siap sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka, serta peserta didik juga dapat mengulang lagi materi yang di pelajari setelah kelas selesai.

C. Umpan Balik dalam Pembelajaran Blended Learning

Dalam suatu proses pembelajaran, umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa adalah bagian yang sangat penting. Namun seringkali guru tidak mempunyai banyak kesempatan untuk dapat memberikan umpan balik segera setelah peserta didik menyelesaikan tugasnya.

Nah, melalui sistem online dalam pembelajaran blended learning, guru dapat memberikan umpan balik atas hasil pekerjaan seluruh siswa melalui sistem aktivitas penilaian yang interaktif.

Sumber Rujukan
Ali Muhtadi. 2019. Modul 4. Pembelajaran Inovatif. PPG dalam Jabatan Kemdikbud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close