Langkah langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

Langkah langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

HermanAnis.com – Teman-teman semua, bahasan kita kali ini masih berkaitan dengan pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL), yaitu Langkah langkah Pembelajaran Berbasis Proyek.

Baca Juga: Keunggulan Kurikulum Merdeka

A. Enam Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, terdapat 6 tahapan yang harus di lalui dalam penerapan (implementasi) model pembelajaran berbasis proyek. 6 Tahapan tersebut adalah,

  1. Menentukan Masalah yang diselesaikan melalui perumusan pertanyaan mendasar (Start with Essential Question).
  2. Menyusun Perencanaan Proyek (Design Project).
  3. Menyusun Jadwal (Create Schedule).
  4. Memantau Kemajuan Proyek Peserta Didik (Monitoring the Students and Progress of Project)
  5. Menguji Hasil atau Menilai Hasil Proyek (Assessment the Outcome)
  6. Evaluasi Pengalaman (Evaluation the Experience).
Langkah langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek

Berikut penjelasan tahap demi tahap Pembelajaran Berbasis Proyek tersebut!

1. Langkah 1 – Menentukan Masalah yang akan di selesaikan melalui perumusan pertanyaan mendasar (Start with Essential Question)

Pada bagian ini, Pendidik sebagai fasilitator dalam pembelajaran, perlu menyiapkan pertanyaan-pertanyaan esensial.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut, dapat di ajukan sebagai pemantik, agar ide dapat di konstruksi sendiri oleh peserta didik, atau bisa juga pertanyaan yang memang sudah merujuk pada apa yang akan di kerjakan. Olehnya itu, pembelajaran akan selalu di mulai dengan pertanyaan esensial, yakni pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.

Pertanyaan di susun dengan mengambil topik yang sesuai dengan realitas nyata dengan sebuah investigasi mendalam. Selain itu, pertanyaan yang di susun hendaknya tidak mudah untuk di jawab dan dapat mengarahkan peserta didik untuk membuat proyek.

Pertanyaan seperti itu pada umumnya bersifat terbuka (divergen), provokatif, menantang, membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking), dan terkait dengan kehidupan peserta didik. Pendidik harus mengupayakan agar topik yang di angkat relevan untuk para peserta didik.

Baca Juga : Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek menurut Ahli

2. Langkah 2 – Menyusun Perencanaan Proyek (Design Project)

Pada tahap kedua ini, perencanaan di lakukan melalui kolaboratif antara pendidik dan peserta dlidik. Dengan demikian peserta didik di harapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut.

Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat di akses untuk membantu penyelesaian proyek.

Format perancangan model pembelajaran berpedoman pada kompetensi dasar dan langkah-langkah dalam pembelajaran berbasis proyek yang di dalamnya ada kegiatan guru dan peserta didik.

Baca Juga :

Langkah Langkah Model Pembelajaran Inkuiri
Sintaks Problem Based Learning

3. Langkah 3 – Menyusun Jadwal (Create Schedule)

Dalam tahap ini, pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. Cara membuat jadwal penyelesaian proyek di lakukan dengan menentukan tanggal diskripsi kegiatan mengumpulkan informasi, kegiatan analisis/ membaca/ mengamati buku, kegiatan menulis, kegiatan konsultasi, kegiatan membuat laporan, pelaksanaan presentasi, memonitor pelaksanaan pembelajaran.

Aktivitas Guru pada tahap ini di antaranya adalah: 

  1. Membantu dan mengontrol peserta didik membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek.
  2. Guru perlu menentukan waktu akhir penyelesaian proyek. Namun, yang di tentukan hanyalah batas akhirnya saja. Setiap kelompok dapat menyelesaikan proyek mereka asalkan tidak melewati batas tersebut.
  3. Bersama Peserta didik, melakukan analisis rasional terhadap tahap demi tahap proyek yang akan di lakukan, lengkap dengan waktunya. Selain itu, selalu menyiapkan opsi lain jika cara tersebut gagal. Semuanya harus bisa di prediksi dan di siapkan lebih awal. 
  4. Membimbing peserta didik, dalam memikirkan alternatif pemecahan masalah lain, menunjukkan bahan kajian, faktor yang dapat menjadi penghambat selesainya proyek. 
  5. Meminta kepada setiap peserta atau kelompok untuk mempresentasikan ide atau penjelasan (alasan) tentang tahap-tahap proyek beserta rasionalitas pemilihan solusi, waktu, dan semua hal yang menjadi bagian penyelesaian proyek. 

Jadwal yang telah di sepakati harus di setujui bersama agar pendidik dapat melakukan monitoring kemajuan belajar dan pengerjaan proyek di luar kelas.

4. Langkah ke 4, Pembelajaran Berbasis Proyek – Memantau Kemajuan Proyek Peserta Didik (Monitoring the Students and Progress of Project).

Dalam tahap ini, Guru secara berkala, pada setiap kali pertemuan pembelajaran, meminta setiap kelompok untuk melaporkan progres proyek yang di kerjakan. Menanyakan sampai di mana kemajuan terhadap tugas yang di berikan kepada peserta didik (individu dan atau kelompok).

Pendidik bertanggung jawab untuk memantau kegiatan peserta didik selama menyelesaikan proyek. Pemantauan di lakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.

Dengan kata lain pendidik berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses pemantauan, di buat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan kegiatan yang penting.

5. Langkah 5 – Menguji Hasil atau Menilai Hasil Proyek (Assessment the Outcome)

Pada tahap ini, Pendidik melakukan pengujian terhadap hasil proyek yang telah di hasilkan oleh peserta didik. Adapaun aktivitas yang harus peserta didik lakukan pada tahap ini adalah: mengumpulkan informasi, menganalisis, menulis, konsultasi, membuat laporan, mempersiapkan presentasi, presentasi, dan mencatat komentar.

Semua kegiatan ini di lakukan untuk membantu Pendidik dalam:

  1. mengukur ketercapaian standar kompetensi. 
  2. berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik.
  3. memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah di capai peserta didik. 
  4. membantu pendidik  dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

6. Langkah ke 6, Model Pembelajaran Berbasis Proyek – Evaluasi Pengalaman (Evaluation the Experience).

Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah di jalankan.

Guru memberikan kesempatan kepada wakil dari masing masing kelompok untuk mengungkapkan beberapa pengalaman baik kendala maupun kesan kelompok selama proses pembuatan laporan

Proses refleksi di lakukan baik secara individu maupun kelompok. Peserta didik di minta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

Pendidik dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya di temukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang di ajukan pada tahap pertama pembelajaran.

Untuk membantu teman-teman mengontrol kegiatan pembelajaran dengan pada setiap langkah langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ini, berikut kami berikan contoh formatnya.

B. Contoh Format Perancangan Model Pembelajaran Proyek

       Model  Project Based Learning

Langkah langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Langkah PjBLTahap PembelajaranKegiatan Pembelajaran
Langkah 1Menentukan Masalah yang akan diselesaikan melalui perumusan pertanyaan mendasar (Start with Essential Question).
Langkah 2Menyusun Perencanaan Proyek (Design Project).
Langkah 3Menyusun Jadwal (Create Schedule).
Langkah 4Memantau Kemajuan Proyek Peserta Didik (Monitoring the Students and Progress of Project).
Langkah 5Menguji Hasil atau Menilai Hasil Proyek (Assessment the Outcome).
Langkah 6Evaluasi Pengalaman (Evaluation the Experience).

Terima kasih telah membaca artikel ini,
Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close