Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek menurut Ahli

https://hermananis.com/wp-content/uploads/2022/02/Definisi-Pembelajaran-Berbasis-Proyek-menurut-Ahli-1.jpg

HermanAnis.com – Teman-teman semua, bahasan kita kali ini masih berkaitan dengan pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL), kita akan fokus membahas Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek menurut Ahli.

Baca Juga:

A. Pentingnya Pembelajaran Berbasis Proyek

Mulai tahun 2022 hingga 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan tiga opsi kurikulum yang dapat di terapkan satuan pendidikan dalam pembelajaran, yaitu kurikulum 2013, curriculum darurat, dan kurikulum prototipe.

Nah, kurikulum darurat merupakan penyederhanaan dari kurikulum 2013 yang mulai di terapkan pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19. Kurikulum prototipe ini merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan Project Based Learning. Selain itu, dalam proses pembelajaran, Pendidik juga di harapkan mengimplementasikan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian seperti discovery learning atau inquiry learning.

Keterampilan belajar yang di butuhkan siswa di masa depan, menurut kerangka 21st Century Learning, adalah pembelajaran yang memfokuskan pada pengembangan keterampilan belajar dan inovasi; yang mencakup kreativitas dan inovasi, berpikir kritis dan penyelesaian masalah serta komunikasi dan kolaborasi.

Project-Based Learning (PjBL), menyediakan kerangka pembelajaran yang melatih siswa untuk menguasai keterampilan abad 21. Mengingat pentingnya pembalajaran ini untuk di terapkan, maka menjadi sangat beralasan jika setiap Pendidik dapat mengkaji, mempelajari, dan mempraktekkan model ini dalam pembelajarannnya.

Baca Juga: Pembelajaran Inovatif Abad 21

Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PjBL) merupakan model aktifitas kelas yang berjangka panjang, terbuka, multidisiplin dan berpusat pada siswa (student centered). Aktivitas dalam PjBL di organisasikan melalui kerangka proyek tertentu yang dapat bermanfaat dan bermakna bagi pembelajar ataupun bagi masyarkat.

Olehnya itu, PjBL memberi ruang untuk siswa mengeksplorasi kemampuannya sendiri, menyelesaikan persoalan secara kreatif, terlibat aktif dalam pembelajaran, bertujuan, dan berfokus pada pengamalan keterampilan hasil dari pengetahuan dan pengalaman.

Baca Juga: Sintaks Discovery Learning

B. Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek

Model pembelajaran berbasis proyek  di kembangkan oleh The George Lucas Education Foundation and Dopplet  berdasarkan tingkat perkembangan berfikir peserta didik dengan berpusat pada aktivitas belajar peserta didik sehingga memungkinkan mereka untuk beraktivitas sesuai dengan keterampilan, kenyamanan, dan minat belajarnya. 

Sementara itu, NYC Departement of Education, mendefinisikan PjBL sebagai suatu strategi pembelajaran di mana peserta didik harus membangun pengetahuan konten mereka sendiri dan mendemonstrasikan pemahaman baru melalui berbagai bentuk representasi.

Baca Juga: Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek di PAUD

1. Definisi PjBL menurut ahli

Berikut ini beberapa definisi Pembelajaran Berbasis Proyek menurut Ahli,

Jones, Rasmussen & Moffitt (Thomas, 2000) mendefinisikan PBL sebagai,

  1. suatu tugas kompleks, berbasiskan pertanyaan atau problem menantang, yang melibatkan siswa dalam merancang, menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, atau aktivitas investigatif;
  2. aktivitas yang memberikan siswa kesempatan untuk berkerja secara relatif mandiri dalam suatu jangka waktu tertentu; dan
  3. aktivitas yang berpuncak pada suatu prudak atau presentasi yang realistis.

Menurut Blanchard (Basilotta Gómez-Pablos et al., 2017) metode PjBL dapat,

  1. memperkuat hasrat natural siswa untuk belajar, yang hampir sulit di dapatkan siswa di sekolah karena kesulitan untuk menghubungkan antara kebutuhan kurikulum dengan hasrat belajar siswa;
  2. menempatkan siswa pada pembelajaran berbasis isu atau kebutuhan yang di formulasikan oleh siswa sendiri;
  3. membantu untuk mengintegrasikan pengetahuan dalam lapangan praktis; dan
  4. menghasilkan pembelajaran yang bermakna dan relevan

Sementara menurut Basilotta Gómez-Pablos, Martín del Pozo, & García-Valcárcel Muñoz-Repiso (2017), melalui PjBL siswa dapat,

  1. lebih aktif berpartisipasi (95%),
  2. memotivasi mereka dalam belajar (96%), dan
  3. membantu mereka untuk memperoleh berbagai keterampilan (90%).

Hal ini menunjukkan bahwa PBL, strategis dalam membentuk kultur belajar mandiri siswa yang berkualitas dan berorientasikan pada hasil atau prodak yang bermanfat. Sehingga, melalui pembentukan kultur belajar seperti ini, tantangan-tantangan masalah pendidikan nasional dapat sedikit demi sedikit di jawab.

Baca Juga: Kelebihan PjBL menurut para Ahli

2. Pendapat ahli lain

Selain itu, beberapa pendapat ahli yang lain tentang PjBL yakni,

  1. Model pembelajaran berbasis proyek adalah cara belajar yang memberikan kebebasan berpikir pada peserta didik yang berkaitan dengan isi atau bahan pengajaran dan tujuan yang di rencanakan, (Daryanto, dalam “Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif“).
  2. PjBL merupakan suatu model pembelajaran inovatif yang melibatkan kerja proyek di mana peserta didik bekerja secara mandiri dalam mengkonstruksi pembelajarannya dan mengkulminasikannya dalam produk nyata, (Nanang, H & Cucu, S dalam “Konsep Strategi Pembelajaran“).
  3. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan aktivitas siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang bersifat open-ended dan mengaplikasi pengetahuan mereka dalam mengerjakan sebuah proyek untuk menghasilkan sebuah produk otentik tertentu, (Suzie Boss dan Jane Kraus, dalam “Reinventing Project Based Learning: Your Field Guide Real World Project in the Digital Age“).  
  4. PjBL merupakan pendekatan inovatif untuk belajar yang mengajarkan berbagai strategi kritis untuk sukses di abad ke 21, (Bell, 2010).
  5. Model pembelajaran berbasis proyek  merujuk pada keterlibatan siswa dalam menyelesaikan sebuah proyek dalam konteks kehidupan nyata, di mana siswa mengembangkan pengetahuan dan Skill yang berhubungan dengan proyek tersebut (Cavanaugh dalam Chu et al., 2017).
  6. PjBL di sajikan sebagai alternatif yang efektif dalam merespon tantangan, yang menjadi metode kunci dalam mengembangkan keterampilan fundamental, kritis dan penelitian (Basilotta Gómez-Pablos et al., 2017).

Baca Juga: Langkah langkah Pembelajaran Proyek menurut Ahli

B. Kesimpulan Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek menurut Ahli

Model pembelajaran berbasis proyek di rancang untuk di gunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan oleh peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Peserta didik akan melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Dengan kata lain, model pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menentukan sendiri proyek yang akan di kerjakannya baik dalam hal merumuskan pertanyaan yang akan di jawab, memilih topik yang akan diteliti, maupun menentukan kegiatan penelitian yang akan di lakukan.

Peran pendidik dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, menyediakan bahan dan pengalaman bekerja, mendorong peserta didik berdiskusi dan memecahkan masalah, dan memastikan peserta didik tetap bersemangat selama mereka melaksanakan proyek. Secara sederhana, model pembelajaran berbasis proyek adalah suatu metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media pembelajarannya. 

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan suatu metode belajar dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

Baca Juga: Langkah langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

Sumber Rujukan

  1. Basilotta Gómez-Pablos, V., Martín del Pozo, M., & García-Valcárcel Muñoz-Repiso, A. (2017). Project-based learning (PBL) through the incorporation of digital technologies: An evaluation based on the experience of serving teachers. Computers in Human Behavior68, 501–512. https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.11.056
  2. BBC, S. C. K. pendidikan. (2015, May 13). Asia peringkat tertinggi sekolah global, Indonesia nomor 69. Retrieved March 30, 2017, from http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/05/150513_majalah_asia_sekolah_terbaik
  3. Bell, S. (2010). Project-Based Learning for the 21st CenturySkills for the Future. The Clearing House: A Journal of Educational Strategies, Issues and Ideas83(2), 39–43. https://doi.org/10.1080/00098650903505415
  4. Chu, S. K. W., Zhang, Y., Chen, K., Chan, C. K., Lee, C. W. Y., Zou, E., & Lau, W. (2017). The effectiveness of wikis for project-based learning in different disciplines in higher education. The Internet and Higher Education33, 49–60. https://doi.org/10.1016/j.iheduc.2017.01.005
  5. Thomas, J. W. (2000). A Review of Research on Project-Based Learning. The Autodesk Fondation. Retrieved from http://www.bie.org/research/study/review_of_project_based_learning_2000

Terima kasih telah membaca artikel ini,
semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close