Cara Mengenal Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Cara Mengenal Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

HermanAnis.com – Teman-teman semua, dalam kesempatan ini kita akan membahas tentang satu topik pembelajaran berdiferensiasi yakni Cara Mengenal Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi.

A. Cara Mengenal Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Mengenal siswa dalam pembelajaran berdiferensiasi merupakan kunci penting dalam menyesuaikan strategi pengajaran dan pendekatan yang tepat untuk setiap siswa. Berikut adalah beberapa cara untuk mengenal siswa dalam pembelajaran berdiferensiasi:

1. Pengumpulan data siswa

Guru dapat mengumpulkan data siswa dalam bentuk hasil tes, laporan perkembangan, hasil observasi, atau catatan siswa. Dengan mengumpulkan data ini, guru dapat memahami kekuatan dan kelemahan siswa serta memperoleh gambaran tentang gaya belajar siswa.

2. Mewawancarai siswa

Wawancara dengan siswa dapat membantu guru memahami minat, motivasi, dan kebutuhan siswa secara lebih baik. Siswa dapat memberikan informasi tentang apa yang mereka sukai, apa yang sulit di pahami, dan bagaimana cara mereka belajar.

3. Menganalisis hasil tes

Guru dapat menganalisis hasil tes siswa untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam berbagai bidang. Hal ini dapat membantu guru menyesuaikan strategi pengajaran yang lebih efektif untuk setiap siswa.

4. Melakukan observasi kelas

Guru dapat melakukan observasi kelas untuk memahami bagaimana siswa berinteraksi satu sama lain, bagaimana siswa belajar, dan bagaimana mereka menyelesaikan tugas. Hal ini dapat memberikan gambaran tentang bagaimana setiap siswa memperoleh dan memproses informasi.

5. Melibatkan orang tua

Orang tua dapat memberikan informasi yang berharga tentang kebutuhan dan karakteristik siswa. Guru dapat meminta saran dan masukan dari orang tua untuk membantu memahami setiap siswa secara lebih baik.

Dengan memahami kebutuhan dan karakteristik setiap siswa, guru dapat merancang strategi pengajaran yang tepat dan memilih metode yang sesuai untuk memfasilitasi belajar dan memaksimalkan potensi siswa.

Baca Juga: Menemukenali Anak Berkebutuhan Khusus dan Penanganannya

B. Aspek yang perlu dikenali pada siswa dalam pembelajaran berdiferensiasi

Untuk mengenali siswa secara komprehensif dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu melakukan asesmen terhadap siswa. Melalui asesmen tersebut, guru akan mendapat informasi profil siswanya, sehingga dapat merencanakan pembelajaran yang dapat memaksimalkan/membantu siswanya dalam belajar.

Pembelajaran berdiferensiasi melibatkan hasil asesmen yang terdiri dari tiga (3) komponen, yaitu:

  1. Kesiapan
  2. Minat,
  3. Pilihan belajar

Pembelajaran berdiferensiasi adalah mengajar siswa dengan cara berpikir yang berbeda-beda. Hal ini menuntut guru memahami siswa sebagai pebelajar. Guru bisa membuat rencana pembelajaran, asesmen, dan evaluasi yang berdaya guna sehingga guru memiliki harapan tinggi terhadap kekuatan siswa yang berbeda-beda.

Ketika guru dan siswa bekerja sama untuk mengetahui kesiapan pilihan belajar dan minat siswa, siswa juga menjadi lebih mengenal dirinya sendiri. Siswa yang lebih mengenal diri sendiri, mereka lebih yakin untuk memilih bentuk-bentuk diferensiasi yang ada. Penjelasan masing-masing komponen tersebut sebagai berikut.

1. Kesiapan Siswa

Pemahaman tentang kesiapan siswa dalam belajar merupakan suatu konsep penting dalam pembelajaran berdiferensiasi. Sebagai contoh, ada siswa yang siap belajar tentang materi yang sulit, namun ada juga siswa yang membutuhkan waktu lama untuk mempelajari materi pelajaran.

Jika guru memiliki pemahaman yang baik tentang kesiapan siswa, maka guru bisa mengaitkan pikiran positif siswa tentang materi baru yang akan di ajarkan serta potensi guru dalam proses pembelajaran menjadi lebih baik.

Jika guru mengetahui kesiapan siswa dalam suatu konsep, guru dapat mengenalkan dan melaksanakan konsep tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru dapat memberikan tugas yang sesuai dengan kesiapan siswa dan mengkreasikan tugas yang paling sesuai dengan keterampilan siswa.

Untuk mementukan kesiapan siswa pada suatu konsep, guru melakukan asesmen. Guru bisa memberikan sebuah pre-asesmen singkat untuk menentukan apa yang di pahami siswa tentang topik tersebut dan mengamati siswa ketika menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas. Guru juga bisa bertanya tentang apa di ketahui oleh siswa.

2. Minat Siswa

Bagian lain yang juga penting adalah mengenal minat siswa. Dengan mengenali minat siswa, guru dapat merencanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna. Pengakuan terhadap minat siswa dapat memacu motivasi mereka untuk belajar. Pembelajaran yang bermakna terjadi ketika ide-ide baru muncul secara pribadi, informasi baru terhubung dengan sesuatu yang sudah di ketahui siswa.

Menentukan minat siswa relatif mudah. Pertanyaan di ajukan sebelum memulai pembelajaran baru agar guru dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan aspek pembelajaran yang menarik, dan memulai tahun pelajaran dengan kuesioner minat belajar sehingga guru dapat membimbing siswa memilih bahan belajar.

Cara lain untuk mengetahui minat siswa adalah dengan survei, mengajukan pertanyaan, dan meminta siswa untuk menghubungkan minat mereka dengan suatu topik studi. Ketika guru mempertimbangkan minat siswa dan mengaitkannya dengan pembelajaran, siswa merasa bahwa keragaman mereka di akui dan di hargai.

3. Pilihan Belajar Siswa (Preferensi)

Preferensi belajar adalah kecenderungan cara-cara tertentu yang di gunakan siswa dalam memproses apa yang harus di pelajari. Nah, preferensi belajar terdiri dari:

  1. Preferensi gaya belajar,
  2. Preferensi kecerdasan dan
  3. Preferensi lingkungan.

Preferensi belajar berbeda dari konteks ke konteks. Hal ini penting agar siswa tidak ‘dilabeli’ berdasarkan preferensi dan di kelompokkan sesuai periode waktu. Ketika siswa memiliki peluang secara berkelanjutan untuk berpikir dan berbicara tentang cara-cara terbaik mereka dalam belajar, mereka menjadi lebih sadar akan kekuatan dan kebutuhan mereka. Guru juga menjadi lebih peka terhadap perbedaan-perbedaan individual siswa.

a. Preferensi gaya belajar

Preferensi gaya belajar adalah bagaimana siswa memilih, memperoleh, memproses, dan mengingat informasi baru. Pembagian preferensi gaya belajar terdiri dari pembelajar visual, auditori atau kinestetik. Guru dapat memilih gaya yang berbeda untuk tugas yang berbeda, atau menggunakan kombinasi gaya mengajar.

Cara Mengenal Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi - jenis gaya belajar

Guru harus memikirkan bagaimana cara menyajikan informasi dan memberikan kesempatan belajar bagi siswa. Secara umum gaya belajar ada tiga, yaitu (1) gaya belajar visual; (2) gaya belajar audititori; dan (3) gaya belajar kinestetik. Karakteristik masing-masing gaya belajar tersebut, di sajikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Karakteristik Gaya Belajar Siswa

Karakteristik Gaya Belajar visual Siswa
Karakteristik Gaya Belajar auditori Siswa
Karakteristik Gaya Belajar kinestetik Siswa

b. Preferensi kecerdasan

Preferensi kecerdasan, di dasarkan pada konsep kecerdasan majemuk Howard Gardner dan konsep kecerdasan triarkis Robert Sternberg.

Cara Mengenal Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi - jenis jenis kecerdasan

Ada delapan jenis kecerdasan, dimana setiap orang memiliki satu bahkan lebih jenis kecerdasan. Setiap jenis kecerdasan memiliki karakteristik sebagai berikut.

Tabel 2. Karakteristik Kecerdasan Majemuk

NoJenis KecerdasanKarakteristik
1Verbal LingualKekuatan: suka membaca, menulis, berbicara, mengingat
Cara belajar terbaik: membaca, mendengarkan, melihat kata, menulis, berdiskusi dan debat
2Logika
Matematika
Kekuatan: suka mengerjakan soal hitung menghitung, pola, teka-teki,pemecahan masalah menggunakan logika dan bereksperimen.
Cara belajar terbaik: mengklasifikasi, bermain angka, membuat poin-poin materi
3Visual SpasialKekuatan: menggambar, memetakan dan memvisualisasikan benda atau pikiran
Cara belajar terbaik: menggunakan gambar, warna dan mind mapping
4Fisik KinestetikKekuatan: olah raga, menari, bermain peran dan gerak fisik lainnya
Cara belajar terbaik: belajar sambil bergerak seperti bermain, atau menari atau dengan menyentuh langsung objek yang di pelajari
5MusikalKekuatan: bernyanyi, bermain alat musik, mengingat nada
Cara belajar terbaik: secara auditori, mendengarkan musik, dengan bersenandung
6InterpersonalKekuatan: memahami orang lain, memimpin, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide kepada orang lain dengan baik, menjadi mediator yang baik
Cara belajar terbaik: diskusi, pemecahan masalah dengan bekerjasama
7IntrapersonalKekuatan: memahami diri sendiri, mampu mengendalikan diri sendiri
Cara belajar terbaik: bekerja sendiri, merenung
8NaturalisKekuatan: merawat tanaman, menjaga kebersihan lingkungan
Cara belajar terbaik: belajar di alam terbuka

c. Preferensi lingkungan

Preferensi lingkungan melibatkan kondisi di mana siswa belajar yang terbaik. Ada siswa lebih suka diam ketika bekerja; yang lain lebih suka bersuara. Ada siswa yang lebih suka lingkungan yang terstruktur dan terang; yang lain lebih suka santai di sudut dengan pencahayaan yang tenang.

d. Preferensi belajar lainnya.

Preferensi juga dapat di pengaruhi oleh jenis kelamin atau budaya. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan pemahaman siswa sehingga guru dapat membuat ruang kelas yang cukup fleksibel bagi siswa untuk bekerja dengan cara yang paling produktif.

Baca Juga: Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi

Sumber:

  • Marlina. 2019. PANDUAN PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DI SEKOLAH INKLUSIF.

Jika anda menggunakan tulisan ini sebagai referensi, berikut contoh penulisan daftar pustakanya:

Format APA (American Psychological Association): Nama web/situs, tgl artikel di buat, judul artikel, waktu diakses, alamat website (URL) secara lengkap.

  • Hermananis.com. (2023, 20 Maret). Cara Mengenal Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi. Diakses pada tgl bulan tahun, dari https://hermananis.com/cara-mengenal-siswa-dalam-pembelajaran-berdiferensiasi/

Demikian semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close
Index