Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)?

Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)?

HermanAnis.com – Teman-teman semua, pembahasan kita kali ini adalah Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)? Secara ringkas Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang di perlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

Catatan buat pembaca:
Pada setiap tulisan dalam www.hermananis.com, semua tulisan yang berawalan “di” sengaja dipisahkan dengan kata dasarnya satu spasi, hal ini sebagai penciri dari website ini.

Baca Juga: Persamaan dan Perbedaan antara Tes, Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi

Asesmen Nasional merupakan upaya untuk memotret secara komprehensif mutu proses dan hasil belajar satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia. Informasi yang di peroleh dari asesmen nasional di harapkan di gunakan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di satuan pendidikan. Sehingga nantinya di harapkan pada gilirannya dapat meningkatkan mutu hasil belajar murid.

Salah satu komponen hasil belajar murid yang di ukur pada asesmen nasional adalah literasi membaca serta literasi numerasi. Asesmen ini di sebut Asesmen Kompetensi Minimum yang di singkat AKM. AKM ini mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang di perlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat.

Berbeda dengan asesmen berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu, AKM memotret kompetensi mendasar yang di perlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran.

Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)?

Baca Juga: Komponen Instrumen AKM

A. Penjelasan tentang Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)? Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang di perlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

Terdapat dua kompetensi mendasar yang di ukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang di nilai mencakup ketermpilan :

  1. berpikir logis-sistematis,
  2. bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, dan
  3. memilah serta mengolah informasi.

AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang di harapkan mampu di selesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang di milikinya. AKM di maksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.

Literasi membaca di definisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu. Individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Sedangkan literasi numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Ini khusunya pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.

Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)?

Baca Juga : Karakteristik Soal Literasi Membaca dalam PISA.

B. Tujuan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)? Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen penting, yaitu kurikulum (apa yang di harapkan akan di capai), pembelajaran (bagaimana mencapai) dan asesmen (apa yang sudah di capai). Asesmen di lakukan untuk mendapatkan informasi mengetahui capaian murid terhadap kompetensi yang di harapkan.

Asesmen Kompetensi Minimum di rancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar. Sehingga, pada gilirannya nanti dapat meningkatkan hasil belajar murid. Olehnya itu maka pelaporan hasil AKM perlu di rancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi murid.

Tingkat kompetensi tersebut dapat di manfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat capaian murid. Dengan demikian “Teaching at the right level” dapat di terapkan.

Pembelajaran yang di rancang dengan memperhatikan tingkat capaian murid akan memudahkan murid menguasai konten atau kompetensi yang di harapkan pada suatu mata pelajaran.

Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)?

Baca Juga: Tindak Lanjut Laporan Hasil AKM

Sumber

Terima kasih telah membaca artikel ini
semoga ada manfaat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close
Index