Alasan Mengapa Kita Perlu Berpikir Kritis

5 Alasan Mengapa Kita Perlu Berpikir Kritis

HermanAnis.com – Teman-teman semua, pembahasan kita kali ini masih tentang Berpikir Kritis, namun kita akan fokus pada 5 Alasan Mengapa Kita Perlu Berpikir Kritis.

Baca Juga: Berpikir kritis dalam Islam

Mengapa kita perlu berpikir kritis? Apa sih yang membuat kita butuh berpikir kritis? apakah tidak bisa berpikir kritis itu otomatis saja? Berpikir itu sesuatu yang sifatnya kompleks, tidak sesederhana yang kita bayangkan.

Iyah, secara otomatis kita bisa berpikir, tapi nanti ada banyak masalah yang memerlukan perenungan lebih dalam, tidak bisa di jawab dengan berpikir sambil lalu, otomatis saja. Perlu tahapan-tahapan, perlu proses-proses. Itu makanya para ulama juga banyak yang menyarankan kita belajar ilmu alat, ilmu mantiq, ilmu cara untuk berpikir.

Sebagai contoh, penyimpulan kita bisa salah dari logika yang sangat sederhana, misalnya “semua manusia akan mati, saya manusia“, maka kesimpulannya “saya akan mati”. Ini merupakan cara berpikir sederhana yang sebut silogisme.

Contoh lain, “semua bapak adalah laki-laki, saya laki-laki”, kalau kita pakai teori tadi, maka kesimpulannya “saya bapak”. Nah, kalau contoh pertama kok rasanya benar, tapi contoh kedua kok rasa- rasanya tidak jelas.

Di mana salahnya? Kesimpulan dari contoh kedua bermasalah karena ada kaidah logika yang di langgar. Untuk itu, ayo teman-teman belajar lagi tentang logika.

5 Alasan Mengapa Kita Perlu Berpikir Kritis

Baca Juga: Indikator Berpikir Kritis menurut Ahli

A. Inilah 5 Alasan Mengapa kita perlu berpikir kritis?

Berikut 5 Alasan Mengapa Kita Perlu Berpikir Kritis,

  1. Eksistensial
  2. Fitrah akan kebenaran
  3. Pragmatis (universal need)
  4. Kebutuhan untuk adaptasi
  5. Kebutuhan untuk kreatif

Penjelasan 5 Alasan Mengapa Kita Perlu Berpikir Kritis selengkap akan diuraikan sebagai berikut.

1. Alasan Mengapa kita perlu berpikir kritis: Eksistensial

Berpikir itu sifatnya eksistensial. Keberadaan kita sebagai manusia, kunci penciri yang dapat membedakan dengan makhluk hidup yang lain adalah kemampuan berpikir. Para filsuf zaman dulu mendefinisikan manusia itu sebagai binatang yang berpikir. Ini berarti penciri utamanya manusia itu adalah berpikir, sehingga kalau manusia kehilangan kemampuan berpikirnya, maka dia berada dalam bahaya.
Mungkin dengan begitu dia bisa jatuh ke ranah kebinatangan, sehingga hidupnya tidak tertib, tidak tertata, isinya hasrat, ambisi tidak jelas, dan ada kemungkinan akan lebih rendah dari binatang. Manusia secara eksistensial memang butuh berpikir.

2. Alasan Mengapa kita perlu berpikir kritis : Fitrah akan kebenaran

Selain bahwa hakekat mekanisme kediriannya adalah berpikir, manusia juga punya fitrah akan kebenaran. Manusia itu kediriannya berkaitan erat dengan adanya kebenaran manusia. Manusia itu akan gelisah kalau ada kekeliruan, akan gelisah. Terkadang manusia kadang-kadang sudah jelas salah, tapi tidak mau di sebut salah.

Hal ini karena memang manusia itu selalu ingin ada di ranah yang benar. Fitrah bisa membawa kita kepada kebenaran. Hal ini nilainya penting bagi manusia termasuk akal budi. Dengan berpikir, manusia hidup secara fitrah selalu ingin berada dalam kebenaran, sementara dia tidak selalu ada di sana, terkadang manusia bisa khilaf dan salah.

Untuk itu, maka manusia membutuhkan kendaraan untuk sampai pada kebenaran, dan kendaraan itu di antaranya adalah kemampuan berpikir kritis.

3. Alasan Pragmatis (universal need)

Secara pragmatis manusia membutuhkan berpikir untuk hampir semua wilayah kehidupannnya. Berpikir adalah universal need. Kebutuhan kita yang universal di bidang apapun. Jadi orang memahami filsafat itu, sangat terbuka untuk bekerja di mana saja.

Oleh karena, hakekat filsafat itu adalah berpikir yang benar dan tepat, dan berpikir ini adalah kompetensi yang di butuhkan semua bidang pekerjaaan. Jadi kalau ada yang tanya mengapa kita butuh perlu berpikir kritis?, yah, karena setiap bidang pekerjaan, setiap dimensi hidup kita membutuhkan tanggapan kemampuan berpikir yang benar.

4. Alasan Kebutuhan untuk adaptasi

Mengapa kita perlu berpikir yang benar?, karena hidup ini dinamis, hidup ini plural, macam-macam, satu kebenaran mungkin cocok di sini, tidak cocok di sana, cocok sekarang, tidak cocok untuk besok, sehingga manusia tidak bisa berhenti di satu titik kebenaran. Dia butuh terus-menerus mengelola mengolah kebenaran itu agar senantiasa sesuai untuk hidupnya. Berarti berpikir kritis itu kebutuhan manusia untuk beradaptasi dalam hidupnya.

Kalau dulu memang cocoknya begini tapi sekarang tidak bisa lagi begini, harus begitu, nah kemampuan seperti ini namanya kemampuan berpikir kritis. Jika dulu yang seperti itu di perbolehkan, di anggap benar, tapi yang kalau sekarang ndak lagi, tidak lagi cocok lagi situasinya.

Situasinya berubah, tanggapan berpikirnya juga harus berbeda, ini namanya berpikir kritis. Itulah mengapa kita perlu berpikir kritis.

5. Alasan Kebutuhan untuk kreatif

Berpikir kritis itu berhubungan dengan kemampuan kita untuk berefleksi. Berefleksi itu merenungi kehidupan kita, dan kemampuan refleksi nanti terkait dengan pengembangan diri. Bagaimana kita hidup semakin baik, semakin baik, semakin baik, ini perlu kemampuan berpikir yang mendalam, yang serius.

Jadi ternyata berpikir kritis itu penting, sebenarnya hanya mau ngomong itu saja. Saya yakin teman-teman juga sudah tahu, kalau berpikir kritis itu penting, tapi tetap saya sampaikan. Siapa tau, sudah merasa sudah tahu padahal aslinya belum tahu, kalau di tanya juga masih bingung. Berikutnya kita lanjutkan pembahasan tentang karakter yang di sebut kritis, seperti apa sih karakter kritis itu?

5 Alasan Mengapa Kita Perlu Berpikir Kritis

B. 3 Alasan Kenapa Berpikir Kritis Itu Penting

Secara teoretik, setidaknya ada 3 alasan kenapa berpikir kritis itu penting, ketiga alasan tersebut adalah:

1. Anda dapat membuat keputusan yang tepat jika perlu

Jika Anda dapat berpikir jernih dan rasional tentang apa yang Anda yakini dan apa yang harus Anda lakukan, itu adalah tanda bahwa Anda dapat berpikir kritis. Banyak hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang bisa di jadikan contoh.

Misalnya saja, saat ada temanmu sekelas yang pingsan di jam olahraga dan memerlukan bantuan hingga ke rumah sakit. Disisi lain, ada ujian yang harus kamu ikuti di jam pelajaran berikutnya. Nah, keputusan apa yang akan kamu ambil? Mana dari kedua hal ini yang kamu yakini lebih penting dan mendesak? Bila kamu tidak mengikuti ujian, konsekuensi apa yang akan kamu hadapi?

Bisakah Anda mengambil risiko membawa teman Anda ke rumah sakit ini? Lagi pula, Anda membuat keputusan sendiri. Dan tanpa hati yang bersih, tidak ada keputusan yang baik yang dapat di buat.

2. Berpikir Kritis Membuat Anda Berkarakter

Kepo bisa menjadi positif bila di terapkan pada hal-hal yang positif. Kalau kamu terbiasa berpikir kritis, kamu akan memiliki minat pada banyak hal–mulai dari menemukan cara lain untuk memecahkan soal Matematika hingga menemukan hubungan antara inflasi dan naiknya harga barang setiap tahun.

Secara tak langsung, kamu juga akan senantiasa menyerap informasi yang ada, bahkan untuk halhal yang terasa sepele. Siapa tahu di kemudian hari informasi itu akan berguna. Dengan demikian, kamu akan lebih terbuka pada pemikiran orang lain, pada sudut pandang yang berbeda, atau pada pendapat yang berbeda. Segala hal baik ini pada akhirnya akan membuatmu lebih percaya diri.

3. Anda dapat belajar dari perspektif yang berbeda

Jika Anda secara sadar melatih diri sendiri secara kritis, pemikiran Anda akan di teruskan ke studi Anda. Kehidupan sekolah tidak akan pernah sama—jauh lebih menyenangkan karena Anda tertarik pada banyak hal. Anda juga akan lebih tertarik mempelajari materi baru karena ada banyak pertanyaan yang harus di jawab di kepala Anda.

Anda tidak hanya akan di latih untuk mengingat, tetapi juga akan di latih untuk menganalisis, mengevaluasi, dan secara kreatif membentuk pengetahuan Anda. Prestasi akademikmu pasti akan meningkat. Jadi jangan mengandalkan guru atau orang lain, mulailah berpikir kritis tentang diri sendiri.

Seiring berjalannya waktu, dunia pendidikan akan terus berubah. Jika Anda dengan antusias meng-upgrade diri Anda sendiri, nantinya Anda akan mendapatkan keuntungan darinya sendiri. Jadi apakah Anda berpikir kritis?

Terima kasih telah membaca artikel ini
semoga ada manfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close
Index